BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
1.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah seperti berikut :
Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Definisi Operasional
a Jintan hitam merupakan tumbuhan herba yang tumbuh dengan tinggi kira-kira
45 cm yang secara tradisional dipakai untuk pengobatan Rajsekhar dan Kuldeep, 2011. Minyak jintan hitam yang digunakan adalah minyak jintan
hitam 100 CV Syifa Herbal Alami dengan nama dagang Habbasyifa. Minyak
ini telah
dilakukan uji
di Laboratorium
FMIPA UI
No.588LFVII2010.
b Madu adalah suatu substansi yang dihasilkan dari kumpulan nektar tumbuhan
setelah dikumpulkan, dimodifikasi dan disimpan dalam sarang lebah National Honey Board, 2003. Madu murni yang digunakan adalah madu
murni 100 Forest Honey dengan nama dagang Madu Zinedine. Madu ini memenuhi persyaratan oleh Badan Standardisasi Nasional yaitu SNI.01-3545-
2004, kelulusan Departemen Kesehatan RI No. 209317202220 dan lulus uji Laboratorium Industri Agro. Laporan hasil uji Laboratorium adalah seperti
berikut :
Jintan Hitam Madu
Siprofloksasin Pertumbuhan bakteri
Pseudomonas aeruginosa
pada media MHA dengan ada atau tidaknya zona
hambat.
c Pseudomonas aeruginosa
merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang, motil dan berukuran sekitar 0,6 x 2 mm. Bakteri ini menghasilkan suatu
pigmen kebiru-biruan yang tidak berfluorensi pada agar Brooks, Butel dan Morse, 2007. Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri yang diambil dari
sekret telinga pada otitis media supuratif kronis yang kemudiannya diidentifikasikan dan dibuat stamp di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Bakteri dibiakkan daripada stamp.
d Aquades adalah air suling hasil dari penyulingan digunakan sebagai kontrol
negatif pada percobaan metode difusi cakram Disk diffusion.
e Ciprofloxacin merupakan sejenis antibiotik golongan fluorokuinolon yang
merupakan analog asam nalidiksat Chambers, 2004. Antibiotik
ciprofloxacin 5µg yang disediakan digunakan sebagai kontrol positif pada percobaan metode difusi cakram Disk diffusion CLSI, 2011. Kategori
daya hambat ciprofloxacin menurut CLSI 2011 adalah : i. Susceptible S yang berarti bakteri dapat dihambat dengan baik pada
konsentrasi yang standar. Diameter zona untuk ciprofloxacin adalah ≥ 21
mm.
ii. Intermediate I yang berarti bakteri dapat dihambat tapi dengan daya hambat yang lebih lemah berbanding pada S pada konsentrasi yang
standar. Diameter zona untuk ciprofloxacin adalah 16 - 20 mm. iii. Resistant R menunjukkan bakteri dapat dihambat tetapi menunjukkan
daya hambat yang sangat lemah berbanding pada S dan I pada konsentrasi yang standar. Diameter zona untuk ciprofloxacin
adalah ≤ 15 mm.
iv. Nonsusceptible NS apabila bakteri dihambat tapi tidak memenuhi persyaratan S. Diameter zona untuk ciprofloxacin
adalah ≤ 20 mm.
Tabel 3.1 Kriteria Ciprofloxacin menurut CLSI 2011
f Zona hambat adalah suatu zona dimana bakteri tidak tumbuh pada media
MHA yang ditandai dengan daerah yang bening. Cara ukur : Cara Kirby-Bauer metode diffusi cakram.
Alat ukur : Penggaris Hasil ukur :
i. Untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa terhadap kertas cakram aquades.
- Ada jika terdapat zona hambat dan dibandingkan dengan cakram lainnya. Cakram ciprofloxacin dijadikan standardisasi mengikut CLSI, 2011.
- Tidak ada , jika tidak terdapat zona hambat. ii.
Untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa terhadap kertas cakram ciprofloxacin.
- Ada jika terdapat zona hambat dan dibandingkan dengan cakram lainnya. Cakram ciprofloxacin dijadikan standardisasi mengikut CLSI, 2011.
- Tidak ada , jika tidak terdapat zona hambat. iii.
Untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa terhadap kertas cakram minyak jintan hitam.
- Ada jika terdapat zona hambat dan dibandingkan dengan cakram lainnya. Cakram ciprofloxacin dijadikan standardisasi mengikut CLSI, 2011.
- Tidak ada , jika tidak terdapat zona hambat. iv.
Untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa terhadap kertas cakram madu murni.
- Ada jika terdapat zona hambat dan dibandingkan dengan cakram lainnya. Cakram ciprofloxacin dijadikan standardisasi mengikut CLSI, 2011.
- Tidak ada , jika tidak terdapat zona hambat. Skala Ukur : Numerik
3.3 Hipotesis