15
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Stroke 2.1.1. Definisi Stroke
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global yang berlangsung
≥ 24 jam atau menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain masalah vaskuler World
Health Organization,1986. Adapun definisi lain menyatakan bahwa stroke merupakan suatu penyakit
yang diakibatkan adanya gangguan aliran darah oleh sumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mengalami kekurangan
oksigen, darah, dan zat makanan, yang dapat mengakibatkan kematian sel-sel otak Yayasan Stroke Indonesia,2012.
2.1.2. Epidemiologi Stroke
Jumlah penderita stroke semakin meningkat tiap tahunnya. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada tahun
2002, stroke membunuh sekitar 162.672 orang atau setara dengan 1 dari 15 kematian di Amerika Serikat. Mengacu kepada laporan American Heart
Association, sekitar 700.000 orang di Amerika Serikat terserang stroke setiap tahun. Dari jumlah ini, 500.000 diantaranya merupakan serangan stroke yang
pertama, sedangkan sisanya merupakan stroke yang berulang. Saat ini ada 4 juta orang di Amerika Serikat hidup dalam keterbatasan fisik akibat stroke, dengan 15-
30 diantaranya menderita kecacatan yang menetap Centers for Disease Control and Prevention,2009.
Di beberapa Negara Uni-Eropa seperti Islandia, Norwegia, dan Swiss, memiliki insidensi stroke yang diperkirakan mencapai 1.1 juta orang setiap tahun.
Saat ini terdapat sekitar 6 juta orang yang sedang bertahan hidup pascaserangan stroke di Negara-negara tersebut. WHO memperkirakan insidensi stroke ini akan
meningkat menjadi 1.5 juta jiwa pada 2025, jika didasarkan pada proyeksi
16
populasi penduduk European Journal of Neurology,2005. Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai 8.3 per 1000 penduduk Riset Kesehatan Dasar,2007.
2.1.3. Etiologi dan Klasifikasi Stroke
Etiologi penyakit stroke dapat dibagi berdasarkan klasifikasinya. Sebagai diagnosis klinik untuk gambaran manifestasi lesi vaskular serebral, yang dapat
dibagi dalam: 1. Transient Ischemic Attack TIA
2. Stroke in evolution
3. Completed stroke yang dapat dibagi lagi dalam a. hemoragik
b. non-hemoragik
Pembagian klinis lain sebagai variasi klasifikasi di atas adalah: 1. Stroke non-hemoragik, yang mencakup
- TIA - Stroke in evolution
- Thrombotic stroke - Embolic stroke
- Stroke akibat kompresi terhadap arteri oleh proses di luar arteri, seperti tumor, abses granuloma
2. Stroke hemoragik
Klasifikasi stroke dalam jenis yang hemoragik dan non-hemoragik memisahkan secara tegas kedua jenis stroke, seolah dapat dibedakan berdasarkan
manifestasi klinis masing-masing. Pada stroke hemoragik, adanya peningkatan tekanan intrakranial menghasilkan sakit kepala dan muntah-muntah yang disertai
penurunan derajat kesadaran. Namun demikian, gejala-gejala tersebut di atas juga dapat ditemukan pada stroke non-hemoragiktrombotik. Untuk membedakan
kedua jenis stroke ini dapat digunakan CT-scan Mahar Priguna,2008.
17
Klasifikasi stroke juga dapat dibagi ke dalam Yayasan Stroke Indonesia,2012:
1. Stroke sumbatan iskemik Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan setempat pada suatu
pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis pengerasan dinding pembuluh darah akibat
degenerasi hialin dari lemak yang dipercepat oleh berbagai faktor risiko, sehingga terjadi penebalan ke dalam lumen pembuluh tersebut
yang akhirnya dapat menyumbat sebagian atau seluruh lumen trombosis. Sumbatan juga dapat disebabkan oleh thrombus atau
bekuan darah yang berasal dari tempat lain di dalam tubuh. 2. Stroke pendarahan hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oeh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah
berlangsung lama aterosklerosispenuaan pembuluh darah yang dipercepat oleh berbagai faktor seperti halnya pada stroke iskemik,
biasanya pada usia tua atau pecahnya anomaly pembuluh darah bawaan yang biasanya pada manusia muda.
2.1.4. Faktor Risiko Stroke