17
Klasifikasi stroke juga dapat dibagi ke dalam Yayasan Stroke Indonesia,2012:
1. Stroke sumbatan iskemik Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan setempat pada suatu
pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis pengerasan dinding pembuluh darah akibat
degenerasi hialin dari lemak yang dipercepat oleh berbagai faktor risiko, sehingga terjadi penebalan ke dalam lumen pembuluh tersebut
yang akhirnya dapat menyumbat sebagian atau seluruh lumen trombosis. Sumbatan juga dapat disebabkan oleh thrombus atau
bekuan darah yang berasal dari tempat lain di dalam tubuh. 2. Stroke pendarahan hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oeh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah
berlangsung lama aterosklerosispenuaan pembuluh darah yang dipercepat oleh berbagai faktor seperti halnya pada stroke iskemik,
biasanya pada usia tua atau pecahnya anomaly pembuluh darah bawaan yang biasanya pada manusia muda.
2.1.4. Faktor Risiko Stroke
Faktor risiko stroke adalah faktor-faktor tertentu yang terdapat pada seseorang, yang menyebabkan seseorang itu berisiko terserang penyakit stroke.
Faktor risiko stroke dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu yang dapat dicegah dan yang tidak dapat dicegah.
Faktor risiko yang dapat dicegah, yaitu: - Hipertensi
- Diabetes mellitus - Penyakit jantung
- Riwayat TIA - Merokok
18
- Kolesterol tinggi - Darah kental
- Obesitas - Obat-obatan kokain, amfetamin, ekstasi, heroin, pil dengan
estrogen tinggipil KB - Diduga beberapa obat over the counter drugs yang mengandung
fenilpropanolamin, dan efedrin dosis tinggi - Kurang berolahraga
- Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat - Stres berkepanjangan
Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dicegah adalah: - Usia
- Jenis kelamin - Ras
- Genetik
Orang-orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko, termasuk ke dalam stroke prone person yaitu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
terserang stroke daripada orang normal pada suatu saat selama perjalanan hidupnya, bila tidak dikendalikan Yayasan Stroke Indonesia,2012.
2.1.5. Patofisiologi Stroke
Dua mekanisme utama yang dapat menyebabkan kerusakan otak pada penyakit stroke adalah sumbatan iskemik dan pendarahan hemoragik. Pada
stroke iskemik, yang mewakili 80 semua kejadian stroke, adanya penurunan atau tidak adanya aliran darah untuk memenuhi kebutuhan neuron. Efek yang
ditimbulkan keadaan sistemik ini sangat cepat, karena otak tidak mendapatkan glukosa dan oksigen yang merupakan substansi utama untuk metabolismenya
Jones, et.al.,1981.
19
Pendarahan intraserebral bukan karena trauma mewakili 10-15 kejadian stroke. Pendarahan berasal dari pecahnya pembuluh darah yang dapat
menyebabkan cedera jaringan otak dengan mengganggu aliran darah ke otak. Di pihak lain, adanya substansi kimia yang dihasilkan dari keadaan ini juga
menyebabkan kerusakan jaringan otak Foundation for Education and Research in Neurological Emergencies, 2000.
Dari sumber lain disebutkn bahwa stroke terjadi akibat terputusnya aliran darah yang menyebabkan sel-sel otak mengalami kekurangan darah yang
membawa oksigen dan glukosa yang dibutuhkan dalam menunjang fungsi otak. Stroke iskemik 45 disebabkan oleh adanya trombus pada arteri otak yang besar
dan kecil, 20 dikarenakan emboli dari tempat lain di dalam tubuh selain otak, dan 35 lagi disebabkan faktor lain Hickey,2003.
Trombosis dapat terbentuk pada arteri di ekstrakranial maupun intrakranial, sewaktu tunika intima dalam keadaan buruk mengalami kerusakan
sehingga terbentuklah plak di sepanjang dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan. Kerusakan endotel menyebabkan agregasi trombosit hingga terjadi
proses koagulasi, sampai trombus berubah menjadi plak Mahar Priguna,2008. Aliran darah di sistem intrakranial dan ekstrakranial berkurang hingga
terjadi proses kompensasi. Jika keadaan ini terus berlangsung, mekanisme kompensasi dapat mengalami kegagalan. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan
penurunan perfusi ke otak yang berujung pada kematian sel-sel otak Mahar Priguna,2008.
Pada stroke emboli, plak yang terbentuk pada pembuluh darah di luar otak terlepas dan menjadi klot. Akibat adanya aliran darah, klot berjalan mengikuti
aliran darah. Jika klot sampai di pembuluh darah otak, akan menyebabkan terjadinya stroke Mahar Priguna,2008.
Stroke juga dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan terputusnya aliran darah ke otak. Terputusnya aliran ke otak dapat
mengakibatkan kematian sel-sel otak. Pecahnya pembuluh darah ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena pembuluh darah tidak elastis,
20
adanya sumbatan aliran darah, dan hipertensi, yang semuanya disebabkan oleh faktor-faktor risiko pada penyakit stroke Corwin,2008.
2.2. Monosodium Glutamate MSG