Analisis Data Emiten Analisis Terhadap Larangan Praktik Insider Trading di Pasar Modal

klasifikasi yang selaras dengan permasalahan. Data tersebut selanjutnya dianalisis secara induktif kualitatif untuk sampai pada kesimpulan, sehingga pokok permasalahan yang ditelaah dalam penelitian ini akan dapat dijawab. 78

4. Analisis Data

Analisis data di dalam penelitian ini, dilakukan secara kualitatif yakni pemilihan teori-teori, asas-asas, norma-norma, doktrin, dan pasal-pasal di dalam undang-undang terpenting yang relevan dengan permasalahan. Membuat sistematika dari data tersebut sehingga akan menghasilkan klasifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

5. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan secara perskriptif, 79 yakni memberikan argumentasi-argumentasi terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan misalnya penilaian apa dan bagaimana yang semestinya menurut kaidah, asas, norma-norma hukum mengenai larangan praktik insider trading dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Data akan dikemukakan secara deduktif penalaran logika dari umum ke khusus 80 dalam bentuk uraian secara sistematis dengan menjelaskan hubungan antara berbagai jenis data sehingga permasalahan akan dapat disimpulkan. 78 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 195-196. 79 Ibid, hal. 183-184. 80 Ibid, hal. 109. Universitas Sumatera Utara

BAB II KARAKTERISTIK PERDAGANGAN ORANG DALAM

DI PASAR MODAL

A. Pentingnya Peranan Pasar Modal di Indoensia

Pasar Modal menawarkan alternatif baru bagi dunia usaha untuk memperoleh sumber pemberdayaan usahanya, di samping menambah alternatif baru bagi investor untuk melakukan investasi 81 Tujuan dibentuknya Pasar Modal untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Pasar Modal di luar investasi bidang perbankan dan bentuk investasi yang lain. Adanya Pasar Modal sebagai salah satu sarana media investasi bagi masyarakat khususnya investor yang ingin menginvestasikan dananya dalam satu sistem pengelolaan dana di Pasar Modal baik dalam jangka waktu panjang ataupun jangka pendek. Pasar modal memiliki peranan yang penting di sektor keuangan negera bahkan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menempatkannya di bawah tanggung jawab Menteri Keuangan. 81 Ida Bagus Rachmadi Supancana, Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia , Jakarta: Ghalia Indonesia, 2006, hal. 1. Lihat juga: Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal Tinjauan terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 10. Investasi berasal dari kata invest yang berarti adalah menanam atau menginvestasikan uang ataupun modal. Istilah investasi merupakan istilah yang populer dalam dunia usaha, yang dikenal banyak oleh pelaku bisnis. Sedangkan istilah penanaman modal dalam pasar modal lazim digunakan dalam perundang-undangan. Namun pada dasarnya kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama. Investasi memiliki pengertian yang lebih luas karena dapat mencakup investasi langsung direct investment maupun investasi tidak langsung portofolio investment, sedangkan pasar modal dalam penanaman modal lebih memiliki konotasi pada investasi langsung. Universitas Sumatera Utara mempunyai peranan strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, sedangkan di sisi lain Pasar Modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. Pasar Modal di negara maju merupakan salah satu lembaga yang diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi negara tersebut. 82 Peran Pasar Modal dalam pembangunan perekonomian bangsa ataupun pembangunan nasional dapat membawa keuntungan yang sangat besar jika dilakukan dalam koridor yang baik, adil, fair, benar, dan efisien. Keikutsertaan masyarakat investor melalui instrumen Pasar Modal menjadi harapan bersama untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi secara nasional. 83 Dengan Pasar Modal dana dari investor dialokasikan secara efisien dari unit ekonomi yang mempunyai dana surplus kepada unit ekonomi yang mempunyai dana defisit. 84 Pihak yang kelebihan dana itu adalah masyarakat investor sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah emiten atau perusahaan publik. Pasar modal mempertemukan emiten atau perusahaan publik yang kekurangan dana mengembangkan usahanya dan masyarakat investor yang kelebihan dana untuk bertransaksi efek atau sekuritas. 85 82 Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997, hal. 7. 83 Sunarmi, Modul Perkuliahan: Hukum Pasar Modal, Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, 2009, hal. 11. 84 Adrian Sutedi, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, hal. 3. 85 Paulus Situmorang, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008, hal. 5. Dalam bahasa Inggris disebut securities, dalam bahasa Belanda disebut effecten, dan dalam bahasa latin disebut effectus. Kata securities sekuritas bersumber pada pengertian bahwa surat berharga Universitas Sumatera Utara Secara klasik Pasar Modal sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat- surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya. Namun kegiatan di Pasar Modal sesungguhnya merupakan sistem yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dan tempatnya ada di BEI. Pasar Modal berbeda dengan pasar konkret, karena Pasar Modal memperjualbelikan modal atau dana, modal itu ada pada efek-efek atau securitas, 86 atau usaha perdagangan surat- surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi. 87 Dilihat dari kegiatan di Pasar Modal, Pasar Modal dapat mendukung pembiayaan usaha-usaha yang produktif, baik untuk kepentingan individu, badan usaha maupun lembaga, sehingga tercapai suatu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara optimal dan tercapai tingkat kemakmuran bagi masyarakat secara efektif dan efisien. Investasi di Pasar Modal akan evektif jika investor dapat menganalisa pasar dengan baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi investor itu sendiri. Dari keuntungan investasi tersebut negara memiliki hak untuk memungut pajak dan keuntungan lainnya yang menjadi sumber APBN. Demikian pentingnya peran Pasar Modal dalam arus kegiatan ekonomi nasional tetapi prinsip-prinsip pengaturannya dan implementasi penegakan hukumnya masih jauh dari harapan pemberian perlindungan kepada pihak investor. Misalnya penegakan hukum terhadap praktik-praktik perdagangan orang dalam insider tersebut memberikan garansi atau jaminan yang dapat dicairkan liquid dengan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang tercantum dalam surat berharga itu. 86 Sumantoro, Aspek-Aspek Hukum dan Potensi Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990, hal. 9. 87 Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Pasar Modal Keberadaan dan Manfaatnya bagi Pembangunan , Jakarta: Rineka Cipta, 1995, hal. 9. Universitas Sumatera Utara trading . Hal inilah yang ditakutkan atau dikhawatirkan para investor untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal. 88 Dari sisi yuridis sendiri kurang mendukung perlindungan kepada investor, sebab prinsip pengaturan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal belum menganut teori penyalahgunaan misaproprition theory maka ketika terjadi praktik-praktik perdagangan orang dalam tidak efektif memberikan sanksi hukum kepada keterlibatan orang dalam dalam insider trading sebab UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal masih menganut teori hubungan kepercayaan fiduciary duty theory. 89 Masalah insider trading merupakan persoalan sulitnya merealisasikan prinsip keterbukaan disclosure. Prinsip keterbukaan sangatlah penting, adapun tujuannya adalah untuk menjaga kepercayaan investor sangat relevan ketika munculnya ketidak percayaan publik terhadap pasar modal yang pada gilirannya mengakibatkan pelarian modal capital flight secara besar-besaran dan seterusnya dapat mengakibatkan kehancuran Pasar Modal. 90 Kegiatan di Pasar Modal berkaitan dengan perdagangan efek-efek perusahaan. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak 88 Najib A. Gisymar, Op. cit, hal. 12. 89 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam....Op. cit., hal. 255. Berdasarkan teori penyalahgunaan misappropriation theory sesungguhnya orang dalam insider di Pasar Modal merupakan orang-orang atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan di Pasar Modal yang jika dikaitkan dengan teori penyalahgunaan misappropriation theory seluruhnya baik di dalam maupun di luar Pasar Modal dapat dikategorikan sebagai insider, tidak mesti harus ada hubungan kepercayaan fiduciary duty tetapi mengikuti kewajiban umum keterbukaan di Pasar Modal. 90 Ibid., hal. 27. Universitas Sumatera Utara berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. 91 Perdagangan efek di Pasar Modal merupakan hal penting bagi kehidupan Pasar Modal itu sendiri. 92 Melalui pasar modal, perusahaan publik yang kekurangan dana dapat memilih berinvestasi di pasar modal untuk memperoleh dana segar dengan cara penjualan efek-efek perusahaan melalui prosedur Initial Public Offering IPO atau efek utang obligasi. Potensi tingkat keuntungan bisa didapat di Pasar Modal cukup tinggi. Tetapi berinvestasi di Pasar Modal, potensi risikonya juga tinggi. 93 Ada beberapa alasan dimana perusahaan akan go public dengan melakukan Penawaran Umum Saham IPO dengan menjual saham kepada masyarakat investor. Di antara beberapasa alasan tersebut, alasan utama adalah asalan ekonomis yaitu untuk mendapatkan dana, baik untuk pengembangan perusahaan atau bayar utang. 94 Alasan ekonomis menjadi alasan utama karena penawaran umum sebagai cara mendapatkan dana yang relatif mudah, dibandingkan dengan pendanaan dari sumber lain seperti perbankan. Dana itu tidak hanya didapatkan sekali saja, tetapi pada masa yang akan datang emiten atau perusahaan publik tersebut tetap mendapatkan dana murah kembali, misalnya ketika perusahaan melakukan penawaran umum terbatas atau mengeluarkan surat utang baru. 95 91 Pasal 1 angka 5 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Untuk memperoleh dana tersebut dalam kegiatan Pasar Modal, saham dan efek-efek perusahaan diperjualbelikan melalui sarana pasar yang di Indonesia disebut dengan Bursa Efek Indonesia BEI. Bursa 92 Asril Sitompul, Zulkarnain Sitompul, dan Bismar Nasution, Op. cit., hal. 1. 93 Andrias Harefa, Op. Cit., hal. 23. 94 Gunawan Widjaja, Wulandari Risnamanitis, D., Seri Pengetahuan Pasar Modal: Go Public dan Go Private di Indonesia , Jakarta: Kencana, 2009, hal. 13. 95 Hamud. M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Tata Nusa, 2006, hal. 21. Universitas Sumatera Utara tersebut tidak menjual atau membeli efek-efek yang ada, melainkan bursa hanya merupakan tempat atau sarana bagi para investor untuk bertransaksi didalamnya. Pasar Modal memberikan peluang melalui suatu bursa untuk mempertemukan antara pihak perusahaan yang kekurangan dana dengan pihak investor yang kelebihan dana. Perusahaan dapat menjual saham kepemilikannya melalui mekanisme IPO untuk mendapatkan dana dari penjualan tersebut, atau perusahaan bisa juga mengeluarkan surat utang obligasi kepada masyarakat dan membayar bunga yang lebih rendah dari bunga pinjaman perbankan. Pasar modal juga memberikan peluang kepada investor untuk memilih berinvestasi yang sesuai dengan tingkat toleransinya terhadap risiko. 96 Tingkat likuiditas berinvestasi di Pasar Modal cukup tinggi artinya kecenderungan Pasar Modal dilikuidasi sangat kecil jika dibandingkan usaha-usaha lain seperti bank. Seandainya kegiatan di Pasar Modal tidak ada, maka para pemodal mungkin hanya bisa menginvestasikan dananya melalui sektor perbankan dan perusahaan-perusahaan yang kekurangan dana sekalipun hany bisa meminjam dana kepada bank. Para investor dapat berinvestasi saham dan menjual efek-efek perusahaan melalui pasar perdana IPO yaitu ketika perusahaan pertama kali menawarkan saham atau efek-efeknya kepada publik go public dan para investor dapat secara langsung membeli sahan dari perusahaan yang go public tersebut. 97 96 Andrias Harefa, Loc. Cit. Tentu dengan demikian, 97 Initial Public Offering IPO disebut juga penawaran saham perdana. Universitas Sumatera Utara seorang investor sebelum membeli saham perusahaan yang akan go public terlebih dahulu mempelajari prospektus yang dikeluarkan perusahaan tersebut, sebab dalam prospektus semua informasi penting dan catatan keuangan historis sampai dengan proyeksi laba dan dividen disebutkan secara transparan kepada publik. 98 Proyeksi laba bersih umumnya dibuat berdasarkan perkembangan industri di mana calon emiten perusahaan yang akan go public bergerak pada bidang usaha tertentu. Jika proyeksi pertumbuhan perusahaan rata-rata melampaui pertumbuhan industri sejenis, maka atas dasar pertimbangan inilah penjamin emisi dan emiten menetapkan harga penawaran kepada para investor. Harga penawaran biasanya lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harga saham perusahaan sejenis yang sudah ada di bursa. Hal ini dilakukan untuk menarik minat para investor untuk membeli. Penentuan harga saham perdana ini mencerminkan kesempatan bagi investor untuk memperoleh keuntungan dari selisih antara harga beli dan harga jual capital gain ketika saham perusahaan tersebut dicatatkan di bursa saham. 99 Selain pasar perdana, para investor juga juga dapat bertransaksi atau berinvestasi di pasar sekunder. Pasar sekunder dimulai ketika saham atau efek-efek mulai dicatatkan atau didaftarkan listing di bursa. Efek-efek yang diperjualbelikan sama dengan efek-efek termasuk saham yang ditawarkan pada IPO. 100 98 http:www.belajarinvestasi.netsahampenawaran-saham-perdana-cara-beli-saham-ipo, diakses tanggal 12 November 2012. Ditulis di wbsite BelajarInvestasi.net. Perbedaannya 99 Sumantoro, Op. cit, hal. 28. 100 Ibid., hal. 29. Di Pasar Modal Indonesia, isi prospektus diatur dalam Peraturan Nomor IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51PM1996, tanggal 17 Januari 1996 diubah dengan Nomor Kep-43PM2000, tanggal 27 Oktober 2000. Universitas Sumatera Utara adalah investor yang akan membeli di pasar sekunder, membeli efek-efek dari investor lain yang ingin menjual saham tersebut yang dibelinya di pasar perdana. Tentu dalam pasar sekunder ini dilakukan melalui mekanisme transaksi broker sekuritas dari perusahaan-perusahaan broker yang sudah memperoleh lisensi untuk melakukan jasa jual-beli yang bertindak sebagai Perantara Perdagangan Efek PPE dan sekaligus menjadi anggota bursa. Perbedaan pasar perdana IPO dengan pasar sekunder jika dilihat dari kepentingan pemodal dalam membeli dan menjual saham, maka terdapat perbedaan antara pasar perdana dengan pasar sekunder, berikut: 101 1. Pada pasar perdana harga yang telah ditentukan tidak berubah-ubah, sedangkan pada pasar sekunder harga berubah-ubah berfluktuasi sesuai dengan kekuatan supply dan demand. 2. Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan di pasar sekunder dikenakan biaya-biaya komisi. 3. Pada pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham, sedangkan di pasar sekunder bisa terjadi pola jual beli seperti hanya pasar secara umum. 4. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan di pasar sekunder tidak memiliki jangka waktu. Satuan yang dipakai di pasar perdana maupun di pasar sekunder yaitu satuan standar saham yang diperdagangkan di pasar reguler yang disebut dengan istilah lot. Misalnya 1 lot saham mewakili 500 lembar saham, sedangkan kelipatan harga saham disebut poin. Nilai 1 poin harga saham terbentuk dari hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli. 102 101 Andrias Harefa, Op. Cit., hal. 24. Di pasar sekunder dimungkinkan adanya perdagangan saham yang 102 http:www.ipotindonesia.comipot_neweducation.php?page=mekanisme_perdagangan, diakses tanggal 12 November 2012. Ditulis di website: PT. INDO PREMIER SECURITAS, DENGAN JUDUL “Mekanisme Perdagangan”. Universitas Sumatera Utara kurang dari 1 lot yang disebut dengan saham pecahan add lot. Transaksi saham add lot dilakukan dalam mekanisme yang berbeda dengan transaksi di pasar reguler. Perdagangan saham dilakukan melalui negosiasi baik untuk saham dalam jumlah kecil add lot maupun dalam jumlah besar block trading. Saham dalam jumlah besar misalnya saham yang diperjualbelikan minimal 200.000 lembar saham. 103 Pasar Modal tidak terlepas dari risiko yang tinggi. Berbagai risiko yang berkemungkinan berdampak pada invetasi di Pasar Modal bisa disebabkan oleh fluktuasi harga yang turun naik, atau karena investor tidak cermat dan tidak teliti menilai efek-efek perusahaan publik tempatnya berinvestasi atau bahkan bisa disebabkan manipulasi 104 , serta praktik-praktik perdagangan orang dalam insider trading di Pasar Modal. 105 103 http:www.belajarinvestasi.netsahamkamus-istilah-dalam-saham-glossary, diakses tanggal 12 November 2012. Ditulis di wbsite BelajarInvestasi.net, dengan judul artikel: Istilah Dalam SahamKamus Pasar Modal. Salah satu yang bisa menimbulkan risiko kepada investor misalnya ketidakberpihakan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dalam 104 Megarita, Scripless Trading dan Prinsip Keterbukaan Menciptakan Pasar Yang Efisien dan Mengurangi Resiko Investasi”, Artikel di Jurnal Equality, Vol. 10 No. 1 Februari 2005, hal. 33. Beberapa macam tindakan yang dapat digolongkan tindak pidana manipulasi pasar menurut UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, menciptakan gambaran pasar modal yang semu melalui perbuatan: a. Melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan pemilikan, b. Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek pada harga tertentu, sedangkan pihak lain yang merupakan sekongkolan juga melakukan penawaran beli atau penawaran jual pada harga kurang lebih sama Pasal 91 UUPM, c. Melakukan dua atau lebih transaksi efek di bursa efek sehingga menyebabkan harga efek tetap, naik atau turun, dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untuk membeli, menjual atau menahan efek tersebut. Akibatnya, harga efek tersebut tidak berdasarkan pada permintaan jual atau beli yang sesungguhnya Pasal 92 UUPM, atau d. Membuat pernyataan atau memberi keterangan yang secara material tidak benar, yang dapat mempengaruhi harga efek atau dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. 105 Najib A. Gisymar, Op. cit, hal. 9. Universitas Sumatera Utara menentukan orang dalam insider oleh sebab itu bisa membebaskan pelaku dari praktik insider trading sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku itu sendiri.

B. Kategori Pihak yang Termasuk Orang Dalam di Pasar Modal

Berdasarkan kegiatan di dalam Pasar Modal sebagaimana diuraikan di atas, selanjutnya di sini akan dipaparkan siapa saja pihak-pihak yang dikategorikan sebagai orang-orang dalam Pasar Modal. Menurut UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menentukan orang dalam insider hanya merupakan orang-orang atau pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan di Pasar Modal yang jika dikaitkan dengan teori penyalahgunaan misappropriation theory ketentuan tersebut sangat bertolak belakang. Menurut teori penyelahgunaan misappropriation theory memandang, setiap orang yang menggunakan inside information atau informasi yang belum tersedia untuk publik melakukan perdagangan saham atas informasi tersebut dikategorikan sebagai insider. Walaupun orang yang melakukan perdagangan itu tidak mempunyai fiduciary duty dengan perusahaan. 106 Berpedoman pada teori ini maka seluruhnya baik di dalam maupun di luar Pasar Modal dapat dikategorikan sebagai insider, tidak mesti harus ada hubungan kepercayaan fiduciary duty tetapi mengikuti kewajiban umum keterbukaan di Pasar Modal. 107 106 Ibid., hal. 264. 107 David L. Ratner dan Thomas Lee Hazen dalam Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam....Op. cit ., hal. 255. Universitas Sumatera Utara Menurut Bismar Nasution, yang termasuk orang dalam insider pada suatu perusahaan adalah: 108 1. Seorang Komisaris, Direktur, Pegawai Perusahaan atau Perusahaan Afiliasinya. 2. Pemegang Saham Utama didalam Perusahaan Afiliasinya. 3. Orang yang karena kedudukannya atau hubungannya dengan Perusahaan atau Perusahaan Afiliasi mengetahui Informasi Orang Dalam. 4. Orang yang dalam waktu 6 enam bulan sejak tidak lagi sebagai orang seperti pada angka 1, 2, dan 3 di atas. Orang dalam sudah pasti lebih dahulu memperoleh informasi insider information yang merupakan informasi penting dan relevan yang dapat mempengaruhi harga efek dan informasi tersebut belum terbuka untuk umum. Kategori orang dalam tersebut tidak jauh beda sebagaimana yang dijelaskan pada penjelasan Pasal 95 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan ketentuan Pasal 95 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, diketahui bahwa yang dimaksud dengan kedudukan termasuk jabatan pada lembaga, institusi, atau badan pemerintah, yang dimaksud dengan hubungan usaha termasuk hubungan kerja atau kemitraan dalam kegiatan usaha, antara lain hubungan nasabah, pemasok, kontraktor, pelanggan, dan kreditur, serta yang dimaksud dengan informasi orang dalam termasuk informasi material yang dimiliki oleh orang dalam yang belum tersedia untuk umum. Dari ketentuan Pasal 95 dapat ditafsirkan Perusahaan Publik dilarang melakukan pembelian atau penjualan efek dengan perusahaan lain yang sama-sama melakukan transaksi di bursa. Maksudnya orang dalam yang dilarang 108 Bismar Nasution, “Aspek-Aspek Hukum Reksa Dana”, Diktat Kuliah Hukum Pasar Modal yang dirancang dan disampaikan sebagai bahan perkuliahan pada mata kuliah Hukum Pasar Modal di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, November 2003, hal. 29. Universitas Sumatera Utara melakukan transaksi itu hanya antara sesama perusahaan publik sedangkan perusahaan broker yang bertindak sebagai perantara terlepas dari ketentuan ini. Dalam menentukan sebagai kategori orang dalam, pembuat undang-undang tampak memfokuskan penentuannya pada orang dalam dari pihak Emiten atau Perusahaan Publik. Sebagaimana penegasan Pasal 95 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualan atas Efek: 1. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; atau 2. Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan. Walaupun disebutkan perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan, namun ketentuan ini dinilai tidak adil untuk menentukan orang dalam insider sebab pembuat undang-undang tidak tegas menentukan pihak Wakil Perantara Pedagang Efek WPPE, Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI dan lembaga atau pengelola investasi lainnya sebagai orang dalam padahal perusahaan-perusahaan tersebut telah memperoleh lisensi untuk transaksi broker sekuritas dari perusahaan- perusahaan broker yang sudah memperoleh lisensi untuk melakukan jasa jual-beli efek yang bertindak sebagai perantara dan sekaligus menjadi anggota bursa. Transaksi perdagangan efek-efek di Pasar Modal melibatkan banyak pihak yang berperan tanpa adanya peran dari pihak-pihak tersebut mengakibatkan terganggunya proses tarnsaksi efek. Pihak-pihak dimaksud adalah: Universitas Sumatera Utara

1. Emiten

Emiten disebut juga dengan Perusahaan Publik yakni perusahaan yang akan melakukan penjualan efek atau surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa. Emiten melakukan transaksi efek dapat memilih dua macam instrumen pasar modal apakah bersifat kepemilikan atau hutang. Jika bersifat kepemilikan, maka diterbitkanlah saham dan jika yang dipilih instrumen, maka yang dipilih adalah obligasi. Tujuan emiten masuk ke dalam Pasar Modal yakni BEI adalah: a. Untuk perluasan, dalam hal ini tujuan emiten dengan modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluas bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi. b. Untuk memperbaiki struktur modal, dalam menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing. c. Untuk memperoleh pengalihan pemegang saham. Pengalihan ini dapat berbentuk dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru. Pengalihan dapar pula untuk menyeimbangkan para pemegang sahamnya. Emiten menawarkan atau menjual efek kapada masyarakat melalui Pasar Modal menurut ketentuan Pasal 1 angka 6 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Emiten adalah pihak yang melakukan kegiatan penawaran umum. Penawaran umum disebut juga dengan go public yakni kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten perusahaan yang akan go public untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Universitas Sumatera Utara Dalam penawara umum, Emiten melalui kegiatan-kegiatan di pasar perdana, yaitu ketika efek ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk, kemudian penjatahan saham, yaitu pengalokasian efek pesanan pada pemodal sesuai dengan jumlah efek yang tersedia, dan pencatatan efek listing di Bursa yaitu saat efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa. Sehingga dengan demikian Emiten dan pihak-pihak lain yang memiliki hubungan dengan Emiten dikategorikan sebagai orang dalam dalam kegiatan Pasar Modal.

2. Investor