Insider Melakukan Penipuan Fraud

C. Karakteristik Perdagangan Orang Dalam di Pasar Modal

Untuk melihat karakteristik atau ciri-ciri perdagangan orang dalam insider trading dapat dilihat dari jenis-jenis perbuatan berikut ini:

1. Insider Melakukan Penipuan Fraud

Penipuan di Pasar Modal adalah membuat pernyataan yang tidak benar tentang fakta materialtidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat menyesatkan tentang keadaan yang terjadi, dengan tujuan menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiripihak lain ataupun untuk mempengaruhi pihak lain untuk membelimenjual efek. Larangan ini ditujukan pada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek dan turut serta melakukan penipuan. 116 Penipuan dalam KUH Pidana tidak mengatur tentang penipuan menurut saham. Pasal 378 KUH Pidana hanya menentukan penipuan dalam arti luas. Kejahatan dalam Pasal 378 KUH Pidana disebut kejahatan yang hanya menentukan ciri-ciri penipuan secara umum. 117 116 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op. cit, hal. 260. Ciri khusus dalam bentuk penipuan di Pasar Modal adalah barang yang dimaksud adalah efek-efek dan segala bentuk dari transaksi efek dimaksud. Namun walaupun KUH Pidana tidak mampu mengatur dalam bentuk penipuan efek tetapi delik penipuan umumnya memiliki kemiripan yakni secara palsu, kebohongan, pembujukan, dan lain-lain. 117 R. Soesilo, Kitab Undang Hukum Pidana KUHP Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal , Bogor: Politeia, 1994, hal. 260-261. Ketentuan Pasal 378 KUH Pidana: Barang siapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang, dihukum karena penipuan dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun. Universitas Sumatera Utara Perbuatan penipuan merupakan perbuatan yang dilarang dalam kegiatan di Pasar Modal. Konsep penerapan teori penyalahgunaan oleh pengadilan di Amerika Serikat dalam kasus Newman. Dalam kasus ini Newman tidak memiliki fiduciary duty dengan perusahaan dan ia memanfaatkan informasi non public atau inside information , pengadilan memutuskan bersalah kepada Newman berdasarkan teori penyalahgunaan material atas inside information dari majikannya. 118 Untuk menghindari akibat yang berpotensi merugikan dan melindungi investor dari praktek insider trading , maka insider trading dikategorikan dalam penipuan fraud. 119 Bismar Nasution juga mengatakan insider trading dikategorikan sebagai penipuan. 120 Pasal 90 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengatur mengenai perbuatan penipuan yang dirumuskan sebagai berikut: Dalam kegiatan perdagangan Efek, setiap Pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung: a. Menipu atau mengelabui Pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apa pun; b. Turut serta menipu atau mengelabui Pihak lain; dan c. Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat 118 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam...Op. cit., hal. 265. James M. Newman bekerja dalam over-the-counter dari sebuah perusahaan pialang di New York. Antara tahun 1973 dan 1978, Newman menerima informasi rahasia mengenai take over perusahaan dari para karyawan Morgan Stanley Co . dan Kuhn Loeb Co., dua perusahaan investasi perbankan. Para karyawan telah menyalahgunakan informasi rahasia majikan mereka tentang take over tersebut. Newman membeli saham sesuai target kedua perusahaan tersebut sebelum melakukan keterbukaan kepada publik dan kemudian menjual sahamnya tersebut untuk keuntungan yang besar setelah pengumuman kepada publik. Newman membagi keuntungan tersebut dengan para karyawan Morgan Stanley Co dan Kuhn Loeb Co . Newman dan teman-temannya dituduh melakukan konspirasi, dengan dakwaan pelanggaran atas Rule 10b-5, Section 10b, fraud melalui pos, dan konspirasi untuk melakukan penipuan perdagangan saham dan melalui pos. 119 Wade M. Hall, “Insider Trading Liability” Journal Kansas Law Review, Volume 44, Tahun 1996, hal. 868. 120 Bismar Nasution, Diktat Hukum Pasar Modal,...Op. cit., hal. 62. Universitas Sumatera Utara dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual Efek. Sesungguhnya dalam menentukan karakteristik perdagangan orang dalam tidak cukup hanya berpedoman pada pasal-pasal misalnya pada Pasal 90 mengenai penipuan. 121 Karakteristik insider trading paling utama adalah perdagangan itu melibatkan informasi dari insider baik langsung maupun tidak langsung membuat pernyataan yang tidak benar mengenai fakta materil atau tidak mengungkapkan fakta materil sebagaimana ciri-ciri penipuan dalam Pasal 90 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal hanya menentukan berikut ini: Jika penipuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki hubungan kepercayaan fiduciary duty dengan perusahaan, maka perbuatan dari tipuannya tidak bisa dikategorikan sebagai perbuatan orang dalam. Akan tetapi untuk menentukan penipuan bisa dimasukkan ke dalam insider trading harus berdasarkan teori penyalahgunaan misappropriation theory sebagaimana pada kasus Newman di atas. a. Langsung maupun tidak langsung; b. Membuat pernyataan yang tidak benar mengenai fakta materil; c. Tidak mengungkapkan fakta materil dengan tujuannya agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat; 121 Najib A. Gisymar, Op. cit., hal. 22. Universitas Sumatera Utara d. Tujuan penipuan ini untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual Efek. Apapila dikaji dari ketentuan Pasal 90 ini jika perbuatan penipuan tersebut tidak mengakibatkan penyesatan kepada pihak lain dan kerugian, maka tidak masuk dalam kategori penipuan. UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memang melarang perbuatan penipuan tetapi pengaturannya tidak menjangkau sampai pada terjadinya kerugian dalam Pasal 90 di atas hanya untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Berarti jika keuntungan telah diperoleh dari penipuan walaupun ternyata ada kerugian tidak masuk kategori penipuan. Selanjutnya mengenai penipuan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 93 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, bahwa: Setiap pihak dilarang, dengan cara apa pun, membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek apabila pada saat pernyataan dibuat atau keterangan diberikan: a. Pihak yang bersangkutan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan; atau b. Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati-hati dalam menentukan kebenaran material dari pernyataan atau keterangan tersebut. Berdasarkan ketentuan Pasal 93 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal di atas diketahui bahwa ketentuan tersebut memenuhi unsur akibat kelakuan secara objektif akibatnya yang mempengaruhi harga efek di bursa tetapi kata ”mempengaruhi” sulit untuk dijelaskan di sini apakah pengaruhnya mengakibatkan kerugian atau tidak kepada pihak lain investor. Berarti walaupun penipuan itu Universitas Sumatera Utara mempengaruhi harga efek di bursa jika tidak terdapat kerugian investor maka tidak bisa dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum dalam hal ini penipuan. Perbuatan melawan hukum menurut Moeljatno harus memenuhi syarat: kelakuan dan akibat perbuatan, hal ikhwal atau keadaan yang menyertai perbuatan, keadaan tambahan yang memberatkan, unsur melawan hukum objektif, dan unsur melawan hukum subjektif. 122

2. Insider Melakukan Manipulasi Defraud