Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Keaslian Penelitian

tersebut. UUPM memberikan sanksi yang berat bagi pihak-pihak yang melakukan insider trading . Praktik insider trading merupakan pelanggaran ketentuan pelaksanaan prinsip keterbukaan. Praktik insider trading terjadi apabila insider orang dalam melakukan perdagangan dengan menggunakan informasi fakta materiel yang belum disampaikan kepada publik materiel non-public information. Artinya, dalam insider trading tersebut insider mempunyai informasi yang mengandung fakta materiel yang dapat mempengaruhi harga saham. Posisi insider yang lebih baik informational advantages dibandingkan dengan investor lain dalam perdagangan saham dapat menciptakan perdagangan saham yang tidak fair. Sebab praktek insider trading tersebut menciptakan distorsi pada harga saham, oleh karena harga saham tersebut bukan merupakan refleksi dari informasi pasar yang efisien. 26

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang dipaparkan di atas, maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah karakteristik perdagangan orang dalam insider trading dalam pasar modal? 2. Bagaimanakah ketentuan larangan praktik insider trading dalam pasar modal? 3. Bagaimanakah pengawasan terhadap praktik insider trading dalam perkembangan pasar modal Indonesia? 26 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, Op. cit., hal. 22. Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan mendalami karakteristik perdagangan orang dalam insider trading dalam pasar modal di Indonesia; 2. Untuk mengetahui dan mendalami ketentuan larangan praktik insider trading dalam pasar modal; dan 3. Untuk mengetahui dan mendalami pengawasan terhadap praktik insider trading dalam perkembangan pasar modal Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian ini, dapat memberikan sejumlah manfaat bagi semua pihak. Manfaat tersebut, dikelompokkan menjadi 2 dua bagian yaitu secara teoritis dan praktis sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis. Secara teoritis adalah sebagai bahan kajian penelitian bagi peneliti lebih lanjut, bagi para akademisi, dan dapat menambah khasanah ilmu hukum pasar modal khususnya mengenai insider trading. 2. Manfaat praktis. Secara praktis adalah sebagai masukan kepada kinerja Komisaris, Direksi, Perantara, Pegawai, dan Masyarakat umum khususnya investor di pasar modal dalam mengelola pasar modal agar mengedepankan prinsip keterbukaan informasi fakta materil. Universitas Sumatera Utara

E. Keaslian Penelitian

Guna menghindari terjadinya duplikasi penelitian terhadap masalah yang sama dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan pemeriksaan terhadap tesis yang sama dengan judul “Analisis Terhadap Larangan Praktek Insider Trading Di Pasar Modal”. Dalam pemeriksaan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan di Perpustakaan Program Studi Magister Ilmu Hukum USU, ditemukan: 1. Kriminalisasi Insider Trading Sebagai Kejahatan Pasar Modal, oleh Yasdan Rivai; 2. Perlindungan Hukum Bagi Investor Terhadap Praktik Insider Trading Dalam Perdagangan Saham Di Bursa Efek, oleh Syarief Oesman; 3. Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Mencegah Kejahatan Insider Trading di Pasar Modal, oleh Leo Chandra Jaya Bona Parte Tampubolon. Bahwa judul dan masalah dalam penelitian ini tidak sama dengan permasalahan yang telah diteliti sebelumnya. Sebab masalah yang diteliti di sini adalah tentang karakteristik dikatakan insider, ketentuan larangan insider trading berdasarkan teori penyalahgunaan, dan sistem pengawasan Badan Pengawas Pasar Modal setelah dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan. Dengan demikian, maka penelitian ini dapat dikatakan memiliki keaslian, dan jauh dari unsur plagiat serta sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi dalam dunia pendidikan yaitu kejujuran, rasional, objektif dan terbuka. Sesuai dengan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah, maka penelitian ini juga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Universitas Sumatera Utara

F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional 1. Kerangka Teori