Dampak Perdagangan Orang Dalam Terhadap Perkembangan Pasar Modal Indonesia

Sebagai fungsi keuangan dari Pasar Modal adalah memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan return bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. 166 Dalam kegiatan berinvestasi saham, investor akan mempertimbangkan keputusan investasinya, mengambil atau tidak, membeli saham atau tidak, dengan menganalisis terlebih dahulu hal-hal sebagai faktor kondusif yang berdampak pada naik turunya harga saham atau efek lainnya. Apalagi jika di dalam Pasar Modal itu sendiri cenderung terjadi perdagangan orang dalam atau perbuatan melawan hukum lainnya seperti penipuan, manipulasi pasar yang melibatkan orang dalam, tentu hal ini akan menjadi pertimbangan efisiensi bagi investor. Keuntungan lainnya adalah sebagai sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.

B. Dampak Perdagangan Orang Dalam Terhadap Perkembangan Pasar Modal Indonesia

Perdagangan orang dalam menurut ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah dilarang karena berdampak buruk bagi perkembangan Pasar Modal di Indonesia. Perdagangan orang dalam berbahaya bagi mekanisme pasar yang adil, fair dan efisien, serta akan mengakibatkan: 167 166 Perdana Wahyu Santoso, Loc. cit. 167 Faizal Hafied, Kendala Penegakan Hukum Kasus Insider Ttrading di Indonesia: Solusi Aplikatif Bagi Penegakan Hukum di Masa Mendatang , Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, 2006, hal. 70-71. Universitas Sumatera Utara 1. Pembentukan harga yang tidak fair karena kurangnya informasi yang merata yang dimiliki para pelaku bursa teori informed market. Informasi orang dalam hanya dimiliki oleh orang dalam atau sekelompok orang tertentu yang mempunyai akses terhadap orang dalam sehingga harga yang terbentuk di pasar tidak adil. 2. Perlakuan yang tidak adil di antara para pelaku pasar teori market egalitaris atau fair play . Pasar modal yang baik seharusnya memperlakukan semua anggotanya secara sama dan adil, sehingga semua pelaku pasar modal berhak atas informasi yang sama. 3. Berbahaya bagi kelangsungan pasar modal. Hilangnya kepercayaan investor terhadap bursa karena adanya diskriminasi informasi akan menyebabkan perubahan kebijakan investasinya dan akhirnya bursa tidak lagi dianggap sebagai sumber pembiayaan yang menguntungkan. Berdasarkan teori business property, kerahasiaan adalah milik perusahaan. Rahasia perusahaan tidak dapat dipergunakan semaunya oleh pemegang informasi material karena akan mengakibatkan kerugian secara ekonomis bagi perusahaan. Bocornya informasi rahasia perusahaan kepada pihak luar sebelum informasi tersebut diumumkan kepada publik, membuat pihak yang mendapatkan informasi tersebut bisa mengambil keuntungan untuk melakukan perdagangan orang dalam. 168 Perdagangan orang dalam berdampak negatif bagi emiten. Hilangnya kepercayaan investor terhadap emiten membuat emiten sulit membentuk kembali simpati masyarakat khususnya investor. Hal ini akan berdampak negatif secara luas baik dari segi ekonomis, sumber daya serta pangsa pasar yang ada. Bahkan berdampak pada dilikuidasinya perusahaan emiten yang tidak mampu mencari atau mengumpukan dana dari investor dalam membangun pendanaan perusahaan. 169 168 Ibid., hal. 72. 169 Ibid. Universitas Sumatera Utara Praktik perdagangan orang dalam di Pasar Modal mengakibatkan tidak adanya perlindungan hukum dan keadilan untuk investor, serta adanya kerugian bagi investor karena investor membeli efek pada harga yang mahal dan menjualnya pada harga yang murah. Dalam hal ini investor seolah-olah dipermainkan oleh instrumen di Pasar Modal sehingga berdampak pula pada citra Pasar Modal Indonesia di dalam bisnis internasional. 170 Secara khusus dampak dari perdagangan orang dalam dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak, sebagai berikut: 171 1. Bagi Investor a. Kehilangan potensi untuk mendapatkan keuntungan. Jika isi dari informasi material menyebabkan kenaikan harga saham emiten, maka investor tidak mendapatkan kesempatan untuk membeli saham emiten pada saat harga saham belum naik. b. Mengalami kerugian karena terlambat mengantisipasi informasi material yang mengabarkan hal-hal buruk yang menyebabkan harga saham emiten turun. Emiten terlambat menjual sahamnya terlebih dahulu sebelum harga saham turun sehingga investor menderita kerugian. 2. Bagi Emiten Investor akan kehilangan kepercayaam atas profesionalisme kerja emiten karena emiten dianggap gagal menjalankan prinsip GCG pada perusahaannya. 170 Ibid., hal. 73. 171 Munir Fuady, Pasar Modal Modern Tinjauan Hukum, Buku Kesatu, Cetakan II, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001, hal 168-169. Universitas Sumatera Utara Investor bisa menarik keluar investasinya sehingga emiten dapat mengalami kesulitan likuiditas. 3. Bagi Bursa Efek Indonesia Apabila perdagangan orang dalam terus terjadi dengan marak, maka pada akhirnya bursa efek akan mengalami kerugian yaitu: a. Kehilangan kredibilitasnya sehingga tidak ada lagi investor yang mau berinvestasi di BEI; b. Investor yang sudah kehilangan kepercayaan tersebut akan mengalihkan investasinya ke bursa efek lain di negara lain. Sehingga devisa negara yang seharusnya diperoleh dari investasi itu beralih kepada negara lain pula. 4. Bagi Bapepam-LK Bapepam-LK juga bisa kehilangan kredibilitasnya di mata investor dan pihak terkait lainnya karena Bapepam-LK sebagai lembaga pengawas seharusnya menjadi garda terdepan untuk menghentikan praktek curang di bursa efek. 5. Bagi Pemerintah Jika bursa efek tidak dapat diharapkan lagi, pada akhirnya kredibilitas ekonomi pemerintahan juga akan disanksikan oleh otoritas-otoritas asing. Pihak asing tidak akan menginvestasikan dananya sehingga pemerintah akan kekurangan dana untuk membangun perekonomian negara. Dengan memperhatikan berbagai dampak yang ditimbulkan dari praktik- praktik insider trading di Pasar Modal sehubungan dengan Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang efek- Universitas Sumatera Utara efek perusahaan yang biasanya diperjualbelikan, baik dalam utang maupun modal sendiri seperti: saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan derivatif seperti opsi put atau call. 172 Maka kegiatan di Pasar Modal dan segala bentuknya harus di awasi melalui lembaga Departemen Bapepam- LK di bawah Menteri Keuangan maupun lembaga Independen Otoritas Jasa KeuanganOJK. C. Pengawasan Terhadap Perdagangan Orang Dalam Di Pasar Modal 1. Pengawasan Badan Pengawas Pasa Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK Pelaku perdagangan orang dalam insider trading menggunakan fakta materil yaitu suatu informasi atau atau data penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. 173 Fakta materiel atau peristiwa-peristiwa yang dapat mempengaruhi harga saham harus segera dilaporkan paling lambat 2 hari kerja. 174 Apabila terjadi insider trading, maka dapat menciptakan perdagangan saham yang tidak fair. Harga saham tidak direfleksikan dari informasi saham yang efisien sehingga merugikan para investor. Orang dalam insider tertentu melakukan transaksi jual beli saham atau dengan cara menginformasikan membocorkan 172 Andrias Harefa, Loc. cit, hal. 4. 173 Asril Sitompul, Zulkarnain Sitompul, Bismar Nasution, Op. cit.,, hal. 11. 174 Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-86PM1996. Peraturan No. X.K.I, mengenai keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik. Universitas Sumatera Utara informasi fakta materil perusahaan publik tertentu kepada pihak lain di luar Pasar Modal dalam jumlah besar ataupun harga yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam mekanisme Initial Public Offering IPO atau penawaran saham perdana. Perbuatan demikian dilarang dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Masalah perdagangan orang dalam insider trading yang timbul di Pasar Modal merupakan masalah yang penting untuk dicegah dan diberantas, sebab pembiayaran terhadap perbuatan ini dapat berdampak pada penurunan minat investor pemodal untuk berinvestasi di Pasar Modal bahkan dapat memperburuk citra Pasar Modal itu sendiri di dalam kehidupan bisnis internasional. Dalam upaya mencegah dan memberantas perbuatan-perbuatan yang dilarang khususnya perdagangan orang dalam insider trading di Pasar Modal Indonesia, perlu implementasi peranan dari Bapepam-LK. Bapepam-LK sebagai badan pengawas Pasar Modal harus mampu mendorong terciptanya Pasar Modal yang adil dan efisien dengan kondisi efek yang diperjualbelikan dalam bentuk saham atau sekuritas memiliki harga yang mencerminkan seluruh informasi yang relevan dengan pembentukan harga tersebut. Efisiensi ditujukan dengan kemampuan mekanisme pasar yang menciptakan harga yang benar-benar mencerminkan informasi yang sebenarnya fundamental yang relevan dengan kondisi perusahaan, industri dan pasarnya. 175 175 Sri Mulyani, “Menuju Sistem Pengawasan Industri Sekuritas Efisien”, Bisnis Indonesia, Tanggal 17 Desember 1999, hal. 13. Universitas Sumatera Utara Untuk menghindari akibat yang berpotensi merugikan investor, maka untuk melindungi investor dari praktek insider trading, dengan mengkategorikan insider trading sebagai suatu penipuan. Dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ditetapkan pengawas yang sekaligus berfungsi sebagai regulator di Pasar Modal yaitu Bapepam-LK. 176 Bapepam-LK setara dengan The Securities and Exchange Commision SEC sebuah lembaga pemerintah yang mengawasi kegiatan Pasar Modal di Amerika Serikat. SEC merupakan lembaga tinggi setingkat departemen yang merefleksikan kekuasaan yang amat besar dengan berbagai macam tanggung jawab administrasi dalam lingkup pasar modal yang ada di Amerika. SEC juga sebagai super agency dengan organisasi yang relatif kecil, berbeda apabila dibandingkan dengan agen federal lainnya di Amerika Serikat. 177 Demikan pula pengaturan mengenai kedudukan, tugas, dan fungsi Bapepam- LK dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ditetapkan Bapepam-LK sebagai lembaga yang melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari- hari kegiatan Pasar Modal yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dengan tujuan untuk mewujudkan kegiatan Pasar Modal yang 176 Jusuf Anwar, Seri Pasar Modal 2: Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia , Bandung: Alumni, 2008, hal. 83. 177 Thomas Lee Hazen, The Law of Securities Regulation, USA: West Publishing Company: 1996, hal. 11-12. Universitas Sumatera Utara teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat khususnya para investor pemodal. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK 606KMK.01.2005 tertanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, organisasi unit eselon I Bapepam dan unit eselon I Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan DJLK digabungkan menjadi satu organisasi unit eselon I, yaitu menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan Lembaga Keuangan. 178 Fungsi Pengawasan Bapepam-LK sangatlah penting dalam kaitannya dengan peran pasar modal sebagai salah satu lembaga yang dapat menghimpun dana dari masyarakat dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat, maka dari itu diperlukan adanya suatu tindakan pengawasan yang dilakukan oleh Bapepam-LK untuk meminimalisir segala permasalahan yang ada dalam kegiatan Pasar Modal dalam rangka memberikan perlindungan bagi pemodal dan masyarakat yang mana tetap berpedoman pada pelaksanaan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien. 178 http:www.bapepam.go.idbapepamlkorganisasiindex.htm, diakses tanggal 14 November 2010. Istilah Lembaga keuangan mulai dilekatkan pada Bapepam pada awal tahun 2006, sejak efektif digabungkannya Lembaga Pengawas Pasar Modal Bapepam dengan Lembaga Pengawas Lembaga Keuangan non bank ketika itu Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan. UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal masih menggunakan istilah Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam saja, tetapi dalam naskah revisi UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal nama tersebut telah disesuaikan menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga keuangan Bapepam-LK. Universitas Sumatera Utara Dalam melaksankan pengawasan terhadap kegiatan di Pasar Modal, Pasal 5 huruf b UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menggariskan wewenang Bapepam-LK untuk mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat. Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai profesi penunjang pasar modal baik berupa lembaga maupun perorangan masing-masing profesi penunjang harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dikeluarkanya peraturan- peraturan pelaksana oleh Bapepam-LK pada prinsipnya merupakan wujud dari pelaksanaan fungsi Bapepam-LK sebagai regulator. Untuk pelaksanaan tugas pengawasan, Pasal 5 huruf e UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menggariskan wewenang Bapepam-LK untuk mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan atau peraturan pelaksanaannya. Pengawasan Bapepam-LK Pasal 5 huruf g UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yaitu melakukan pemeriksaan terhadap: a. Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam; atau b. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang ini. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, sesungguhnya sebagai wujud Universitas Sumatera Utara pelaksanaan tugas pengawasan Bapepam-LK terhadap praktik-praktik perbuatan melawan hukum dari pihak-pihak tersebut misalnya praktik perdagangan orang dalam insider trading. Bapepam-LK berwenang mengumumkan hasil pemeriksaannya terhadap para pihak yang melanggar ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya. Apabila dikaitkan dengan praktik-praktik insider trading dan perbuatan melanggar hukum lainnya yang terjadi di Pasar Modal dengan kewenangan Bapepam-LK pada Pasal 5 dari huruf j sampai dengan huruf q UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka Bapepam-LK berwenang: a. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau menghentikan Transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal; b. Menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat; c. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalkan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud; d. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal; e. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas Undang-undang ini atau peraturan pelaksanaannya; f. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang ini. Berdasarkan kewenangan Bapepam-LK tersebut di atas Bapepam-LK berwenang membekukan atau membatalkan, menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat, memeriksa keberatan pihak-pihak yang terkait dengan praktik-praktik perdagangan orang dalam Universitas Sumatera Utara sebagaimana larangan terhadap orang dalam melakukan insider trading yang ditentukan dalam Pasal 95 dan Pasal 96 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pengawasan terhadap larangan perdagangan orang dalam agar dapat menciptakan Pasar Modal yang efisien melalui wewenang, tugas, dan fungsi Bapepam-LK di bidang pengawasan terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan menempuh upaya- upaya, baik yang bersifat preventif dalam bentuk aturan, pedoman, pembimbingan dan pengarahan maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan, dan pengenaan sanksi. 179

2. Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan OJK