Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA
41
bersemangat untuk bersikap penuh keyakinan mendukung keputusan pengurus demi kemajuan organisasi, sikap mendukung yang menghasilkan kedekatan
emosional antara pengurus dan anggota.
Sikap positif dapat dikatakan baik apabia anggota baru mempunyai sikap positif dan
mempunyai sudut
pandangan positif
dalam hubungan
pertemananmemperluas jaringan pertemanan. penting dalam model interaksional adalah bidang pengalaman seseorang. Karena dalam berkomunikasi, adanya
pengalaman serta budaya seseorang dapat menjadi penentu orang tersebut dalam berkomunikasi,
Aspek Kesetaraan dapat dikatakan baik apabia tidak adanya diskriminasi baik gender, usia, dan pekerjaan anggota, senioritas, kedudukan anggota dalam sebuah
organisasi, pengharhaan terhadap pengurus. Kedekatan emosional yang menciptakan kenyamanan dalam interaksi antara anggota dan pengurus. Jenis
komunikasi yang seperti inilah yang digunakan ICI Lampura untuk melakukan pendekatan, Dengan demikian interaksi yang dilakukan dapat berjalan sekaligus
membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan masing-masing pihak.
Sebuah komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang atau sebuah sumber kepada penerima yang dapat menimbulkan efek tertentu
dimana proses tatap muka akan memberikan efek yang dapat langsung dirasakan guna meningkatkan intensitas pertemuan yang rutin. Dari proses pertemuan yang
42
rutin itulah selama ini ICI Lampura telah sukses melakukan berbagai kegiatan positif untuk mengembangkan pengalaman organisasi pemuda dan pemudi di
Lampung Utara. Contoh kecil kegiatan yang pernah sukses mereka laksanakan adalah: Bakti sosial ke panti asuhan, mengadakan turnamen futsal se-Lampung
Utara, donor darah, kegiatan romadhon rutin, serta ikut mensukseskan gathering daerah dan nasional.
Sesuai dengan tujuan komunikasi antar pribadi yaitu mengubah perilaku komunikan berdasarkan yang diharapkan oleh komunikator. Melalui komunikasi
antar pribadi antar pengurus dan anggota baru dalam organisasi ICI Lampura diharapkan dapat menghasilkan suatu akibat atau efek yang sesuai dengan tujuan
dari berkomunikasi antarpribadi tersebut. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode interaksional yang merupakan komunikasi yang terjadi dua arah, yaitu
komunikasi yang dilakukan bisa dari pengirim ke penerima pesan dan juga dari si penerima pesan kepada pengirim pesan. Dalam model komunikasi interaksional
ini manusia cenderung dilihat lebih aktif dalam memberikan dan menerima respond dan dalam memberi dan menerima stimulus.
Menurut Wilbur Schramm: “Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Karena didalamnya terdapat sebuah lingkaran yang saling
terkait satu sama lain dan komunikasi selalu berlangsung. Dan sistem yang berjalan juga baku, dimana komunikasi selalu berjalan dua arah. Dari pengirim
kepada penerima dan penerima kepada pengirim”. Disebutkan dalam komunikasi ini, bahwa mereka yang berkomunikasi menurut model interaksional
43
merupakan orang- orang yang mengembangkan dirinya melalui adanya interaksi yang terus berlanjut dengan lingkungan sosialnya. Sesuai dengan nama model
komunikasi ini yaitu interaksional, maka tidak salah jika dinyatakan bahwa komunikasi ini berlangsung sesuai dengan adanya interaksi yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain dimulai dengan orang- orang terdekatnya. Pada model ini terdapat elemen penting yaitu umpan balik feedback. Umpan balik
merupakan tanggapan terhadap pesan yang diterima oleh seseorang. Berbeda dengan komunikasi linier, bahwa di dalam komunikasi linier tanggapan yang
diberikan oleh komunikan berupa respon tanpa seleksi dan interpretasi. Umpan balik merupakan bentuk adanya dialog antara komunikator dan komunikan.
Dengan demikian kedekatan emosional yang diharapkan ialah : menciptakan dan
memepertahankan hubungan yang berkualitas, perilaku suportif dan positif,
memiliki sifat simpati dan empati terhadap sesama anggota, mengetahui perkembangan
dunia luar,
bermain dan
mencari hiburan