38
Model interaksional memandang setiap hubungan antar pribadi sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat structural, integrative dan medan. Semua
sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling bergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan. Semua sistem mempunyai kecendrungan untuk
memelihara dan mempertahankan kesatuannya. Bila ekuilibrum sistem terganggu, segera akan ambil tindakannya. Dalam mempertahankan ekuilibrium , sistem dan
subsistem harus melakukan transaksi yang tepat dengan lingkungannya medan. Selain itu dalam model interaksional, manusia dianggap lebih aktif. Menurut
model interaksional para pesertanya adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi social. Patut dicatat bahwa model ini
menempatkan sumber dan penerima yang memiliki kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interaksional adalah umpan balik feedback
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
2.11 Kerangka Pikir
Selayaknya makhluk sosial, kita pasti membutuhkan komunikasi dengan orang lain, bisa dalam jumlah kecil ataupun jumlah banyak kelompok.
Komunikasi ini dilakukan untuk menjalin hubungan antar makhluk satu dengan yang lainnya. Menurut Thomas M Scheidel kita berkomunikasi terutama untuk
menyatakan dan mendukung identitas diri untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita dan mempengaruhi orang lain, merasa berpikir atau
berperilaku seperti yang kita inginkan. Jadi menurutnya tujuan utama kita berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi lingkungan fisik dan psikologis
kita.
39
Sebagai makhluk sosial kita memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan makhluk sosial lain. Hal ini dapat terjadi jika kita melakukan komunikasi antar
pribadi. Komunikasi antar pribadi adalah suatu proses pertukaran makna antara orang-orang
yang saling berkomunikasi. Maksud dari Proses ini, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan action yang berlangsung
terus- menerus.
Komunikasi antar pribadi dinilai paling baik dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan
perilaku komunikan. Alasannya adalah karena komunikasi
antar pribadi
dilakukan secara tatap
muka dimana
antara komunikator dan komunikan saling terjadi kontak pribadi. Pribadi komunikator
menyentuh pribadi komunikan, sehingga akan ada umpan
balik yang
seketika perkataan,
ekspresi wajah, ataupun gesture. Komunikasi inilah
yang dianggap sebagai suatu teknik psikologis manusiawi. Proses pertukaran makna dalam komunikasi antar pribadi ini lah yang disebut dengan yang
namanya interaksi. Sedangkan komunikasi yang efektif melalui sudut pandang
Humanistik Menurut Joseph A. Devito 2007 : 259 :
a. Aspek Keterbukaan b. Empati
c. Sikap Mendukung d. Sikap Positif
e. Kesetaraan
40
Keefektifan dalam berkomunikasi ditandai dengan pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan dan dalam proses tersebut
tercipta sebuah kebersamaan dalam makna yang secara langsung hasilnya dapat diperoleh, jika peserta komunikasi cepat tanggap dan paham terhadap setiap
pesan yang dipertukarkan.
Aspek keterbukaan dapat dikatakan baik apabia pengurus dapat mengetahui nama anggota dan mempunyai sikap-sikap keakraban untuk mengenal lebih jauh para
anggota ada rasa percaya dan keterbukaan hingga akhirnya para anggota terbuka dengan masalah kehidupan sehari-hari yang dialaminya, seringnya berinteraksi
melalui i-massage dalam berkomunikiasi dengan anggota baru. Intensitas pertemuan yang rutin juga mempengaruhi interaksi komunikasi karena pertemuan
tersebut dapat membantu mendekatkan antar individu atau adanya kedekatan emosional. Timbulnya keakraban merupakan nilai plus untuk komunikasi
antar pribadi. Semakin dekat individu yang satu dengan yang lain, maka akan mudah untuk membentuk kesamaan makna yang kemudian akan merubah pola
perilaku individu tersebut.
Aspek Empati dapat dikatakan baik apabia pengurus mampu merasakan dan keinginan anggota, tidak mengecilkan status anggota dan anggota mendukung
penuh kegiatan atau keputusan yang diambil oleh pengurus. komunikasi aktif ini akan berkembang sesuai dengan interaksi manusia yang berbeda-beda.
Sikap Mendukung dapat dikatakan baik apabia setiap anggota spontan,
41
bersemangat untuk bersikap penuh keyakinan mendukung keputusan pengurus demi kemajuan organisasi, sikap mendukung yang menghasilkan kedekatan
emosional antara pengurus dan anggota.
Sikap positif dapat dikatakan baik apabia anggota baru mempunyai sikap positif dan
mempunyai sudut
pandangan positif
dalam hubungan
pertemananmemperluas jaringan pertemanan. penting dalam model interaksional adalah bidang pengalaman seseorang. Karena dalam berkomunikasi, adanya
pengalaman serta budaya seseorang dapat menjadi penentu orang tersebut dalam berkomunikasi,
Aspek Kesetaraan dapat dikatakan baik apabia tidak adanya diskriminasi baik gender, usia, dan pekerjaan anggota, senioritas, kedudukan anggota dalam sebuah
organisasi, pengharhaan terhadap pengurus. Kedekatan emosional yang menciptakan kenyamanan dalam interaksi antara anggota dan pengurus. Jenis
komunikasi yang seperti inilah yang digunakan ICI Lampura untuk melakukan pendekatan, Dengan demikian interaksi yang dilakukan dapat berjalan sekaligus
membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan masing-masing pihak.
Sebuah komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang atau sebuah sumber kepada penerima yang dapat menimbulkan efek tertentu
dimana proses tatap muka akan memberikan efek yang dapat langsung dirasakan guna meningkatkan intensitas pertemuan yang rutin. Dari proses pertemuan yang