keterjangkauan kemampuan masyarakat, perencanaan harus bersifat bottom up planning, melakukan kerjasama dengan berbagai stakeholders lain untuk
memaksimalkan sumber daya yang ada, dan merupakan suatu program peningkatan taraf hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut Direktorat Jendral Geologi dan Sumber Daya Mineral prinsip community development adalah kemitraan, masyarakat sebagai partner yang dapat
menguntungkan perusahaan, bukan dilihat sebagai beban, saling menghargai antar stakeholders yang ada; dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat secara
terencana dan dilakukan secara bottom up, Pemda pun dapat bertindak sebagai fasilitator melalui perencanaan yang matang. Perencanaan community
development harus memiliki dokumen kesepakatan atau kesepahaman yang dapat dipertanggungjawabkan agar di kemudian hari tidak terjadi protes complain dari
masing-masing pihak.
D. Pola Kemitraan dalam Community Development
Kemitraan pada hakikatnya merupakan wujud yang ideal dalam partisipasi masyarakat. Kemitraan didasari atas hubungan antar pelaku yang bertumpu pada
ikatan usaha yang saling menunjang dan saling menguntungkan, serta saling menghidupi berdasarkan asas kesetaraan dan kebersamaan. Setiap pelaku usaha
memiliki potensi, kemampuan dan keistimewaan sendiri, walaupun berbeda ukuran, jenis, sifat, dan tempat usahanya.
Setiap pelaku usaha juga memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dengan kelebihan dan kekurangan itu timbul kebutuhan kerjasama akan kemitraan
sehingga kelebihan-kelebihan itu dapat dilipatgandakan dengan memaksimalkan manfaat yang mungkin diperoleh. Sedangkan kekurangan-kekurangan dapat
diusahakan untuk dikurangi, atau bahkan dihilangkan sama sekali, yang saling menutupi.
Kemitraan dalam community development dapat mencakup dua pola dasar. Pertama, pemerintah memberikan konsesi kepada sektor privat dan masyarakat
agar digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan tugas-tugas pelayanan umum yang merupakan tugas pemerintah. Kedua, kerjasama kemitraan
antara masyarakat, sektor privat dan pemerintah melalui pengembangan formula pembagian modal kerja yang menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.
Implementasi program community development dengan pendekatan pemberdayaan di perusahaan dapat dilihat dari pola kemitraan yang dilaksanakan bersama
dengan UKM. Untuk merealisasikan kemitraan perlu kesamaan presepsi antara sektor privat maupun pemerintah dan masyarakat yang akan menjadi mitra binaan.
Bila dianalisis lebih lanjut, prinsip umum dalam kemitraan bersesuaian dengan prinsip-prinsip community development yang didalamnya terdapat partisipasi
masyarakat sebagai salah satu indikator penting.
Kemitraan juga mengandung aspek keadilan dalam perolehan keuntungan dan manfaat pembebanan biaya serta penanggungan resiko yang timbul dalam
kegiatan usaha tersebut. Kemitraan yang seharusnya dikembangkan adalah kemitraan yang setara antara para pelaku sesuai dengan kemampuan
konstribusinya. Kemitraan yang setara memerlukan pola pemahaman yang kuat terhadap hak dan tanggung jawab stakeholder dapat direalisir dan bersinergi.
E. Kerangka Pikir