Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

E. Kerangka Pikir

Kroten 1988: 269 pembangunan yang berpusatkan pada produksi lebih memusatkan perhatian pada produksi yang berpusatkan di daerah perkotaan yang kepemilikan aset produktifnya hanya dimiliki oleh elit tertentu. Investasi pembangunan yang dilakukan lebih menguntungkan kelompok yang sedikit demikian juga dengan realitasnya hanya mengoptimalkan penggunaan modal dan kurang memperhatikan aspek SDM. Apalagi pemanfaatan SDA dan lingkungan hanya berorientasi jangka pendek sehingga memungkinkan kehancuran lingkungan dan pengerusakan basis sumber daya lokalitas, dan pada akhirnya menghasilkan perekonomian yang tidak efisien dalam hal energi, kurang daya adaptasi dan mudah mengalami gangguan yang serius karena kerusakan dan manipulasi politik pada suatu bagian tersebut . Dihubungkan dengan interaksi industri dengan masyarakat sekitar, maka pihak industri harus merancang dan mengembangkan program-program pengembangan masyarakat dengan pengertian konsep termaksud. Hal tersebut berarti bahwa pihak industri harus menjalin kerjasama dengan masyarakat dalam durasi yang panjang, yang tidak hanya bertumpu pada pemberian bantuan sosial yang sifatnya sementara dan pendukung, bahkan dalam jangka panjang bersifat kontra-produktif baik untuk pengembangan masyarakat maupun untuk pengembangan industri itu sendiri. Pernyataaan di atas merupakan salah satu cara dari industri atau perusahaan untuk menciptakan interaksi yang baik dengan masyarakat sekitar. Hal ini sepaham dengan pernyataan yang di kemukakan Coser. Poloman, 1994: 109 yakni “katup penyelamat” yang merupakan jalan keluar dari permasalahan yang timbul dalam interaksi antara masyarakat dan industri serta sebagai cara untuk membentengi industri dari konflik atau dengan kata lain tidak harus ada konflik terlebih dahulu. Dari sinilah program pemberdayaan masyarakat di sekitar sektor industrial hadir. Dengan adanya program dari perusahaan atau industri diharapkan adanya partisipasi masyarakat didalamnya sehingga tercipta pola kemitraan yang berkesinambungan. Hal ini selain untuk menghindari konflik atau sebagai katub penyalamat juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sehingga dapat menciptakan masyarakat yang berdaya dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Selaras dengan pernyataan Talcot Parson dimana suatu industri memiliki tanggung jawab pada masyarakat sekitar tempat industri itu berada. Atau dengan kata lain perusahaan memiliki tanggung jawab untuk ikut memberdayakan masyarakat sekitarnya.

F. Bagan Kerangka Fikir

Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Peternakan Broiler Pola Kemitraan dan Peternakan Mandri (Studi Kasus Pada PT. SUR)

9 138 69

Peran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT. Pertamina (Persero) Medan Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) (Studi Pada Mitra Binaan Pkbl PT. Pertamina (Persero) Medan)

7 120 111

Dampak Program Pola Kemitraan PTPN III Terhadap Sosial Ekonomi Usaha Kecil Menengah Masyarakat Sekitar

1 37 78

Evaluasi Program Kemitraan BUMN terhadap Usaha Kecil Masyarakat pada PTPN II Tanjung Morawa

0 20 72

Implementasi Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebon Dolok Ilir Kabupaten Simalungun)

5 39 118

Peranan Usaha Petemakan Dalam Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Pola Kemitraan PIR Petemakan Ayam...

0 21 3

ABSTRAK ANALISIS INTEGRASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS PERUSAHAAN (Studi Pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Rejosari Natar Lampung Selatan)

1 22 146

Implementasi Program Pengembangan Masyarakat (Community Develepment) Melalui Pola Kemitraan Pada Sektor Privat (Studi Pada Unit Usaha Bekri, PTPN VII (Persero)

0 4 16

Implementasi Program Pengembangan Masyarakat (Community Develepment) Melalui Pola Kemitraan Pada Sektor Privat (Studi Pada Unit Usaha Bekri, PTPN VII (Persero)

1 34 246

ANALISIS INTEGRASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS PERUSAHAAN (Studi Pada PTPN VII (Persero) Unit Usaha Rejosari Natar Lampung Selatan)

1 53 107