Gambaran Umum Tentara Negara Myanmar Tatmadaw Kyi

35 muncul di masa depan; keempat, dalam rangka berpartisipasi dalam kepemimpinan politik nasional di masa depan, Tatmadaw memililki tugas untuk melatih dan mengembangkan kekuatan pertahanan yang kuat pada bidang politik, militer, ekonomi dan administarasi negara; kelima, Tatmadaw menjamin kepentingan nasional, ekonomi, kebebasan dan kesetaraan serta keamanan warga negara dengan selalu mengutamakan dan menjaga dua belas tujuan negara. Dalam menjalankan peranannya di pemerintahan, Tatmadaw Kyi melakukan perluasan dan penambahan power secara internal yaitu dengan melakukan perekrutan anggota militernya guna menambahjumlah pasukan. Perekrutan anggota militer ini menjadi momok tersendiri bagi negara Myanmar. Tatmadaw Kyi melegalkan perekrutan anak untuk bergabung dalam angkatan militernya yang kemudian sering disebut sebagai tentara anak. Perekrutan tentaran anak oleh Tatmadaw Kyi ini dimulai tahun 1988 dengan berdasarkan kepada misi Tatmadaw untuk menguasai pemerintahan secara menyeluruh. Tatmadaw Kyi mulai melakukan perekrutan untuk meningkatkan jumlah personelnya dan menjadikan anak-anak di bawah umur sebagai sasaran perekrutan.

3.2 Gambaran Umum

Border Guard Forces Seiring dengan kemerdekaannya, Myanmar tidak terlepas dari konflik internal, salah satunya adalah adanya kelompok pemberontak dan perlawanan terhadap rezim yang berkuasa di Myanmar. Kelompok-kelompok ini pada umumnya terbentuk atas dasar kesamaan etnis yang mencari otonomi bagi 36 etnisnya. Kelompok pemberontak ini memiliki kekuatan masing-masing layaknya kekuatan militer yang dimiliki oleh Tatmadaw Kyi. Angkatan bersenjata non pemerintah ini memiliki tujuan untuk mendapatkan otonomi dan hak demokrasi yang lebih besar dari rezim militer yang berkuasa. Pada tahun 2009, terdapat beberapa kelompok militer pemberontak yang melakukan gencatan senjata yang kemudian dikenal sebagai Border Guard Forces BGF. BGF ini merupakan kelompok militer yang melakukan perjanjian gencatan senjata dengan rezim dan berada di bawah komando State Peace and Development Council SPDC. 63 BGF ini terdiri dari beberapa kelompok militer pemberontak yang berdomisili di berbagai daerah di Myanmar. Kelompok militer ini yaitu Karen Peace Force KPF, The Lasang Awng Wa Peace Grup LAWPG, Karenni National People’s Liberation Front KNPLF, National Democratic Army-Kachin NDA-K, Kachin Defence Army KDA, Kokang Region Provisional Leading Committee, Shan State East kota kecil Mongton dan Mongyawng, SSA-N dan Lahu Militia Unit, 64 Democratic Karen Buddhist Army DKBA, Palaung State Liberation Front PSLF, Myanmar National Democratic Alliance Army MNDAA, Lahu Democratic Front LDF. 65 63 Child Soldiers International. Chance for Change: Ending The Recruitment and Use of Child Soldiers in Myanmar. January 2013. 9 Marshallsea Road: London. Hal23 64 Human Rights Watch. 2002. “My Gun Was As Tall As Me” Child Soldiers inBurma.h 110.http:www.hrw.orgreports2002burmaBurma0902.pdfDiakses pada 8 September 2013 65 Burma Centre for Ethnic Studies.The Border Guard Force: The Nedd to Reassess the Policy. Hal 1 http:www.burmalibrary.orgdocs15BCES-BP-15-BGF-red.pdf Diakses pada 19 Juni 2015 37 Selain itu, terdapat beberapa kelompok pemberontak lainnya yang tidak melakukan gencatan senjata dan masih berasumsi bahwa rezim militer yang ada di Myanmar sebagai musuh.

3.3 Perekrutan Anak Ke Dalam Tentara dan Pelanggaran HAM oleh

Tatmadaw Kyi dan Border Guard Forces Praktek perekrutan anak ke dalam tentara yang dilakukan oleh Tatmadaw Kyi dan Border Guard Forces telah berlangsung sejak kurangnya kuota personel angkatan bersenjata dan tidak adanya prosedur perekrutan yang ketat. Anak-anak menjadi target rekrut paling mudah karena mereka rentan akan tekanan dan mudah dikelabui. Perekrutan dan penggunaan anak ke dalam tentara biasanya terjadi pada anak-anak yang miskin dan tidak berpendidikan, yang mana rata-rata dari mereka belum menyelesaikan sekolah. 66 Pelanggaran berat terjadi pada proses perekrutan dan penggunaan tentara anak. Monitoring and Reporting Mechanism MRM mengklasifikasikan 6 kekerasan yang tergolong pelanggaran berat terhadap anak yaitu pembunuhan dan penyanderaan anak, perekrutan tentara anak, pemerkosaan atau kekerasan seksual terhadap anak, penculikan anak, penolakan pemberian akses interavensi kemanusiaan, penyerangaan sekolah dan rumah sakit. 67 Pelanggaran berat ini menentukan pelanggaran HAM yang terjadi di dalam Tatmadaw Kyi dan Border Guard Forces. Kedua belah pihak antara Tatmadaw Kyi dan Border Guard Forces berpeluang besar melakukan pelanggaran berat yang telah diklasifikasikan oleh MRM tersebut. 66 Ibid h 25 67 http:www.unicef.orgprotection57929_57997.html diakses pada 8 Juli 2015 38 3.3.1 Perekrutan Anak Ke Dalam Tentara dan Pelanggaran HAM oleh Tatmadaw Kyi Mayoritas anak yang direkrut ke dalam tentara yaitu melalui proses perekrutan desentralisasi atau dapat disebut dengan Unit Jaringan Perekrutan. 68 Unit Jaringan Perekrutan akan melaporkan hasil rekrut kepada empat pusat perekrutan utama yang dikomandoi oleh letnan kolonel atau kolonel. Sehingga calon tentara tersebut dikirim ke pusat pelatihan militer melalui pusat utama perekrutan. 69 Unit Jaringan Perekrutan terdiri dari dua personel tentara yang dipimpin oleh kapten atau mayor. Tugas Unit Jaringan Perekrutan adalah mencari calon rekrut yang akan dijadikan tentara, mengatur dokumen calon tentara tersebut yang kemudian diserahkan kepada Dewan Pemeriksaan Komandan Daerah dan membawa mereka ke pusat perekrutan. 70 Tatmadaw Kyi terus melancarkan perekrutan dengan cara intimidasi, pemaksaan, dan janji-janji palsunya termasuk menjanjikan gaji yang besar kepada anak di bawah umur sehingga anak-anak tersebut berkeinginan masuk menjadi tentara. Pada saat terjadi kesepakatan di antara perekrut dengan anak-anak tersebut maka selanjutnya mereka dikirim ke batalion atau pusat perekrutan terdekat sebelum dikirim ke tempat pelatihan tentara Myanmar. 71 68 Perekrutan ke dalam militer telah dilakukan melalui batalion yang disalurkan melalui ke pusat- pusat perekrutan. Unit Jaringan Perekrutan ini diberi wewenang untuk merekrut calon tentara yang nanti akan ditempatkan ke empat pusat perekrutan utama. 69 http:www.childsoldiers.orguser_uploadspdfundertheradarongoingrecruitmentanduseofchildre nbythemyanmararmy23jan1525065.pdf diakses pada tanggal 12 Juni 2015 Hal 15 70 ibid 71 ibid