Strategi UNICEF Pada Perlindungan Tentara Anak

28 Keenam, kapasitas pada masyarakat yang kontak langsung dengan anak, yaitu orang tua, pekerja sosial, guru, pekerja kesehatan, polisi, dan mereka yang mempunyai keterlibatan dalam melindungi anak harus dibekali dengan keterampilan, motivasi dan kewenangan untuk mengidentifikasi dan merespon masalah-masalah perlindungan anak Ketujuh, pelayanan pemulihan dan reintegrasi, yaitu anak yang menjadi korban kekerasan dan eksploitasi berhak mendapatkan layanan pemulihan secara psikologis dan fisik kemudian pemerintah bertanggung jawab memberikan pendidikan yang layak tanpa adanya diskriminasi. Pelayanan ini berfungsi untuk memotivasi dan mendorong meningkatnya kesehatan, martabat serta harga diri seorang anak. Seperti yang terjadi di Siera Leone pada rentang waktu 2000-2003, reintegrasi melalui pelatihan, pendidikan, mediasi keluarga, dan penyediaan akses kesehatan difasilitasi oleh UNICEF. 52 Kedelapan, pemantauan dan pelaporan, yaitu suatu lingkungan yang protektif bagi anak memerlukan sistem pemantauan yang efektif yang mencatat kejadian dan sifat sistem perlindungan yang sesuai agar dapat diterapkan secara kondusif. Tidak seperti yang terjadi di Myanmar, pemantauan oleh UNICEF terjadi lebih fleksibel di Sri Lanka tahun 2008. Pemerintah Sri Lanka memberikan http:educationandconflict.orgsitesdefaultfilespublicationBurde- Education20of20Former20Child20Soldiers.pdf diakses pada 8 Juli 2015 52 USAID From The American People: Reintegration of Child Soldiers in Sierra Leone. http:pdf.usaid.govpdf_docsPDACH599.pdf diakses pada 8 Juli 2015 29 akses kepada UNICEF untuk mengawasi dan bernegosiasi dengan pihak rekrut tentara anak. 53 UNICEF memiliki peran untuk mempengaruhi kerangka normatif tersebut. UNICEF berusaha untuk mengadvokasi perbaruan perundang-undangan, perbaikan kebijakan, serta penetapan standar kebijakan suatu negara. Upayanya diharapkan dapat membangun pemahaman pemerintah dalam melindungi anak- anak di bawah Konvensi Hak-Hak Anak dan instrumen internasional lainnya. Sehingga negara dapat memenuhi tanggungjawabnya memelihara hak-hak anak. UNICEF juga mendukung penyelenggaraan penelitian, pengumpulan dan analisis data untuk memperluas bukti tentang perlindungan anak. Data dan bukti juga digunakan untuk menginformasikan program, intervensi kebijakan, pengawasan dan evaluasi program. Hal ini untuk memastikan bahwa intervensi mencapai tujuan dan memiliki dampak positif pada kehidupan anak. Dalam kerangka Protection Environment terdapat beberapa poin yang dijadikan landasan agar perlindungan terhadap anak bisa dilakukan secara optimal 54 yaitu: pertama, membangun sistem perlindungan nasional yaitu dengan memasukkan perlindungan anak ke dalam perencanaan nasional dan proses desentralisasi termasuk strategi perlindungan sosial, mempromosikan keadilan 53 ICRC. Sri Lanka Practices Relating to Rule 13.5 Children Section E . https:www.icrc.orgcustomary-ihlengdocsv2_rul_rule135_sectione diakses pada 8 Juli 2015 54 UNICEF Executive Board. Annual Report: Children’s Protection Strategy. http:www.unicef.orgprotectionCP_Strategy_English28129.pdf hal 1diakses pada 2 Mei 2015 hal 4-18 30 bagi anak dalam agenda hukum, memperkuat koordinasi antar aktor sistem perlindungan anak, memperkuat sektor kesejahteraan sosial. Kedua, mendukung perubahan sosial yaitu dengan meningkatkan data pengetahuan, memperkuat peran perlindungan dari keluarga, memperkuat sistem perlindungan komunitas, mendukung edukasi publik dan dialog sosial. Ketiga, memperkuat perlindungan anak dalam konflik bersenjata dan bencana alam melalui cara dukung perubahan sosial yang positif, membangun sistem perlindungan anak secara nasional. Selain dari upaya Protective Environment, UNICEF juga menggalakkan strategi terkait dengan prioritas daerah lintas sektoral melalui beberapa sistem yaitu: pertama, UNICEF berusaha untuk memperkuat dan menyelenggarakan penelitian, pembentukan pengetahun dan bukti dengan cara memperkuat kapasitas analisa, dan meningkatkan pengawasan isu perlindungan anak. Kedua, menciptakan agen perubahan melalui mendorong kolaborasi sektor khusus, mencari keuntungan yang besar untuk perlindungan anak dengan kerjasama dan memperkuat advokasi. Melalui strategi-strategi ini UNICEF mencoba mengatasi permasalahan tentara anak secara lebih komprehensif. Perhatian UNICEF dalam menyelesaikan masalah tentara anak di Myanmar tidak hanya terpusat pada proses rekrutmennya saja, tetapi juga memerhatikan penciptaan lingkungan yang protektif bagi anak, menjamin kesejahteraan dan membangun sistem nasional yang lebih serius dalam menangani masalah tentara anak. 31 Selain itu UNICEF akan membantu Myanmar memenuhi komitmen mereka mencegah dan menghentikan pelanggaran berat hak-hak anak termasuk perekrutan anak ke dalam militer. UNICEF dan Departemen Kesejahteraan Sosial Myanmar juga mendukung dan menyelenggarakan proses reintegrasi anak kepada keluarganya serta UNICEF akan terus mengadvokasi dalam hal revisi Child Law . 55 Hal ini karena isi dari Child Law masih belum sesuai dengan standar Konvensi Hak-Hak Anak tahun 1989. 55 UNICEF.Annual Report: Myanmar 2012. http:www.unicef.orgaboutannualreportfilesMyanmar_COAR_2012.pdfdiakses pada 19 Juni 2015 32

BAB III PERKEMBANGAN KASUS TENTARA ANAK DI MYANMAR

Pada bab ini, kajian akan menjelaskan mengenai gambaran umum dari tentara negara Tatmadaw Kyi beserta penjelasan mengenai struktur Tatmadaw Kyi dan juga tujuan-tujuannya. Bahasan yang kedua akan membahas seputar profil dari Border Armed Forces dan proses terbentuknya sekutu dari Tatmadaw Kyi ini. Bahasan yang ketiga adalah membahas cara Tatmadaw Kyi merekrut anak ke dalam militer dan pelanggaran hak anak yang dilakukan selama anak direkrut dan selama anak-anak tersebut berada di markas militer.

3.1 Gambaran Umum Tentara Negara Myanmar Tatmadaw Kyi

Pertahanan sebuah negara sangat ditentukan oleh elemen yang menjalankan fungsi tersebut. Pada umumnya, pertahanan dan keamanan negara diidentikkan dengan keberadaan dan peran dari sebuah angkatan militer. Hal tersebut yang menjadi alasan bahwa setiap negara harus memiliki kekuatan militer yang baik. Sejumlah tekanan dari dalam maupun luar negeri akan mengancam pertahanan dan keamanan suatu negara. Hal tersebut menjadi sebuah tuntutan untuk militer mampu membentengi negaranya. Keberadaan militer di suatu negara biasanya memiliki ruang yang khusus dan bebas nilai secara politik dan ekonomi. Ruang khusus yang mengharuskan militer terlepas dari aspek politik ini ditujukan agar militer bergerak sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga pertahanan keamanan negara. Dengan jaminan bahwa fungsi militer ini diawasi oleh perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. 33 Angkatan militer di Myanmar dikenal sebagai Tatmadaw. Tatmadaw merupakan organisasi militer, terutama yang bertanggungjawab mengamankan teritorial dan pertahanan Myanmar. 56 Tatmadaw didirikan pada tahun 1948 bertepatan dengan kemerdekaan Myanmar. Tatmadaw terdiri dari Tatmadaw Kyi angkatan darat, Tatmadaw Yay angkatan laut, dan Tatmadaw Lay angkatan udara. 57 Namun demikian, kekuatan militer terbesar didominasi oleh Tatmadaw Kyi . Pada tahun 1958, Tatmadaw Kyi berupaya untuk mengembalikan stabilitas politik yang terjadi setelah kemerdekaan.Selanjutnya, pada tahun 1960 diadakan pemilu yang dimenangkan oleh sipil di bawah kepemimpinan U Nu. 58 Akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena pemerintah sipil dianggap tidak mampu mengontrol pemerintahan untuk mengatasi ancaman nasional. Pada tahun 1962 dan 1988, militer melakukan kudeta dan berhasil merebut kembali kekuasaan pemerintahan. 59 Melalui kesepakatan kiprahnya di dalam pemerintahan, Tatmadaw memiliki tujuan yaitu untuk melakukan konsolidasi penyatuan Myanmar dan melindungi kedaulatan Myanmar. Tujuan ini juga memiliki agenda khusus yaitu 56 http:www.burmalibrary.orgshow.php?cat=411lo=dsl=1 diakses pada tanggal 10 Desember 2014 57 Child Soldiers International.Chance for Change: Ending The Recruitment and Use of Child Soldiers in Myanmar . January 2013. 9 Marshallsea Road: London. Hal 13 58 Konsam Shakila Devi. International Research Journal of Social Sciences.Myanmar under the Military Rule 1962-1988Vol. 310, 46-50 , October 2014 www.isca.inIJSS...8.ISCA-IRJSS- 2014-173.pdfHal 46 59 Maung Aung Myoe. Building Tatmadaw: Myanmar Armed Forces Since 1948.2009 http:bookshop.iseas.edu.sg diakses pada 8 April 2015. Sejak junta militer memimpin militer, perekrutan anak ke dalam militer mulai marak dilakukan. 34 untuk melawan kelompok-kelompok etnis bersenjata yang sedang memperjuangkan status otonomi yang lebih besar dan hak-hak demokrasi. 60 Hal ini menjelaskan bahwa Tatmadaw mempunyai kekhawatiran adanya pergolakkan atau pertentangan yang lebih besar dari kelompok etnis bersenjata untuk menggulingkan kekuasaannya dalam pemerintahan. Tatmadaw Kyi melakukan upaya-upaya untuk menghadapi tantangan tersebut dan mulai merancang kembali upaya untuk memperbesar dan memperluas pengaruh serta kekuatan militernya. Jumlah personel militer Tatmadaw Kyi itu sendiri tidak pernah diketahui secara pasti. 61 Pada saat memegang kendali pemerintahan, Tatmadaw Kyi memiliki tujuannya yang terkait dengan pembangunan nasional yang damai, modern dan sejahtera dan juga pertahanan negara. Berdasarkan tujuan nasional ini Tatmadaw mendeklarasikan misi organisasinya, yaitu: 62 pertama, Tatmadaw berusaha melibatkan pasukan tambahan demi meningkatkan kemampuan dan kekuatannya yaitu untuk mewujudkan penyatuan Myanmar, kedaulatan nasional, dan penyatuan solidaritas nasional; kedua, Tatmadaw berusaha melibatkan seluruh rakyat pada angkatan militer untuk membentuk sistem pertahanan masyarakat yang moderntanpa ada campur tangan pihak asing. Ketiga, demi pembangunan berkelanjutan, Tatmadaw berkewajiban mematuhi ketetapan konstitusi negara dan menjaga bangsa baru yang akan 60 Ibid, Hal 13 61 Child Soldiers International.Chance for Change: Ending The Recruitment and Use of Child Soldiers in Myanmar . January 2013. 9 Marshallsea Road: London. Hal 14 62 Maung Aung Myoe. Building Tatmadaw: Myanmar Armed Forces Since 1948.2009 http:bookshop.iseas.edu.sg diakses pada 8 April 2015Hal 4 35 muncul di masa depan; keempat, dalam rangka berpartisipasi dalam kepemimpinan politik nasional di masa depan, Tatmadaw memililki tugas untuk melatih dan mengembangkan kekuatan pertahanan yang kuat pada bidang politik, militer, ekonomi dan administarasi negara; kelima, Tatmadaw menjamin kepentingan nasional, ekonomi, kebebasan dan kesetaraan serta keamanan warga negara dengan selalu mengutamakan dan menjaga dua belas tujuan negara. Dalam menjalankan peranannya di pemerintahan, Tatmadaw Kyi melakukan perluasan dan penambahan power secara internal yaitu dengan melakukan perekrutan anggota militernya guna menambahjumlah pasukan. Perekrutan anggota militer ini menjadi momok tersendiri bagi negara Myanmar. Tatmadaw Kyi melegalkan perekrutan anak untuk bergabung dalam angkatan militernya yang kemudian sering disebut sebagai tentara anak. Perekrutan tentaran anak oleh Tatmadaw Kyi ini dimulai tahun 1988 dengan berdasarkan kepada misi Tatmadaw untuk menguasai pemerintahan secara menyeluruh. Tatmadaw Kyi mulai melakukan perekrutan untuk meningkatkan jumlah personelnya dan menjadikan anak-anak di bawah umur sebagai sasaran perekrutan.

3.2 Gambaran Umum

Border Guard Forces Seiring dengan kemerdekaannya, Myanmar tidak terlepas dari konflik internal, salah satunya adalah adanya kelompok pemberontak dan perlawanan terhadap rezim yang berkuasa di Myanmar. Kelompok-kelompok ini pada umumnya terbentuk atas dasar kesamaan etnis yang mencari otonomi bagi