Gambaran Umum PERKEMBANGAN KASUS TENTARA ANAK DI MYANMAR
38
3.3.1 Perekrutan Anak Ke Dalam Tentara dan Pelanggaran HAM oleh Tatmadaw Kyi
Mayoritas anak yang direkrut ke dalam tentara yaitu melalui proses perekrutan desentralisasi atau dapat disebut dengan Unit Jaringan Perekrutan.
68
Unit Jaringan Perekrutan akan melaporkan hasil rekrut kepada empat pusat perekrutan utama yang dikomandoi oleh letnan kolonel atau kolonel. Sehingga
calon tentara tersebut dikirim ke pusat pelatihan militer melalui pusat utama perekrutan.
69
Unit Jaringan Perekrutan terdiri dari dua personel tentara yang dipimpin oleh kapten atau mayor. Tugas Unit Jaringan Perekrutan adalah mencari calon
rekrut yang akan dijadikan tentara, mengatur dokumen calon tentara tersebut yang kemudian diserahkan kepada Dewan Pemeriksaan Komandan Daerah dan
membawa mereka ke pusat perekrutan.
70
Tatmadaw Kyi terus melancarkan perekrutan dengan cara intimidasi,
pemaksaan, dan janji-janji palsunya termasuk menjanjikan gaji yang besar kepada anak di bawah umur sehingga anak-anak tersebut berkeinginan masuk menjadi
tentara. Pada saat terjadi kesepakatan di antara perekrut dengan anak-anak tersebut maka selanjutnya mereka dikirim ke batalion atau pusat perekrutan
terdekat sebelum dikirim ke tempat pelatihan tentara Myanmar.
71
68
Perekrutan ke dalam militer telah dilakukan melalui batalion yang disalurkan melalui ke pusat- pusat perekrutan. Unit Jaringan Perekrutan ini diberi wewenang untuk merekrut calon tentara yang
nanti akan ditempatkan ke empat pusat perekrutan utama.
69
http:www.childsoldiers.orguser_uploadspdfundertheradarongoingrecruitmentanduseofchildre nbythemyanmararmy23jan1525065.pdf diakses pada tanggal 12 Juni 2015 Hal 15
70
ibid
71
ibid
39
Cara lain yang dijalankan Tatmadaw Kyi adalah dengan memalsukan umur anak-anak di bawah 18 tahun. Perekrut mengganti umur anak menjadi 18 atau di
atas 18 tahun dengan memalsukan dokumen registrasi di tempat perekrutan. Selain itu perekrut juga mengubah biografi anak seperti mengubah nama orang
tua sehingga orang tua kesulitan mencari anaknya. Berdasarkan kajian Child Soldiers International
, pemalsuan umur terjadi di setiap tahap perekrutan.
72
Anak-anak yang dipalsukan umurnya ini diperlakukan sama dengan tentara dewasa lainnya. Perlakuan ini dialami selama masa pelatihan dan tugas di
lapangan. Anak-anak tersebut ditempatkan di situasi pertempuran yang mana mereka digunakan untuk meledakkan ranjau darat, membawa senjata, dan
mengangkut barang dan persedian senjata.
73
Situasi pertempuran bukan tempat yang kondusif bagi anak-anak yang sedang berkembang. Anak-anak tersebut dilingkupi oleh ancaman kematian,
cidera dan menghadapi trauma fisik serta mental karena kurangnya pengalaman. Keadaan ini mengganggu pertumbuhan anak secara normal. Menurut Konvensi
Hak-Hak Anak tahun 1989 Pasal 17 negara harus mengambil langkah legislatif, administratif, sosial dan pendidikan untuk melindungi anak dari semua bentuk
kekerasan fisik dan mental serta cidera.
74
Myanmar sudah seharusnya mengambil langkah preventif dengan cara mengidentifikasi, melaporkan, memeriksa, hingga
72
Child Soldiers International. Chance for Change: Ending The Recruitment and Use of Child Soldiers in Myanmar. January 2013. 9 Marshallsea Road: London. Hal18
73
http:www.childsoldiers.orguser_uploadspdfundertheradarongoingrecruitmentanduseofchildre nbythemyanmararmy23jan1525065.pdf diakses pada tanggal 12 Juni2015
74
Konvensi Hak-Hak Anak Tahun 1989
40
merawat dan mengadili tindakan kekerasan yang dialami anak yang terkena
dampak konflik bersenjata.
Dalam situasi ini mereka mengalami pertempuran aktif. Tercatat, 10 korban meninggal dari 14 divisi yang ada di Myanmar. Selain itu, terdapat tiga
korban akibat terkena tembakan ranjau darat yang berasal dari kalangan anak dibawah umur.
75
Hak hidup seorang anak terancam. Banyak anak-anak yang berada di depan pertempuran mengalami luka serius dan mematikan. Hidup
mereka terancam karena dituntut oleh keadaan dan komandan mereka. Dari keadaan yang mencekam tersebut beberapa anak memilih untuk melarikan diri.
Sejumlah anak yang melarikan diri dari Tatmadaw Kyi akan ditangkap dan ditahan di penjara. Anak-anak ini ditahan dengan orang dewasa. Di penjara pun
tidak lebih baik dari markas militer Myanmar. Di penjara, anak-anak yang ditangkap karena melarikan diri tersebut mengalami pelecehan seksual sesama
tahanan, penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya oleh staf penjara.
76
Hal ini tentu melanggar hak asasi seorang anak. Berdasarkan kerangka normatif internasional, Kovensi Hak-Hak Anak tahun 1989 Pasal 32 bahwa
negara mengakui untuk melindungi hak anak dari setiap pekerjaan yang mungkin membahayakan fisik, mental serta moral pada anak.
77
Sebagai bagian dari sistem internasional yang mengakui legalitas konvesi tersebut, Myanmar turut
berkewajiban untuk menjamin hak-hak tersebut karena anak-anak merupakan
75
Forgotten future
: child
and armed
conflict in
burma https:www.essex.ac.ukarmedconstory_idchildrenandarmedconburma.pdf
76
Child Soldiers International. Chance for Change: Ending The Recruitment and Use of Child Soldiers in Myanmar. January 2013. 9 Marshallsea Road: London. Hal21
77
Konvensi Hak-Hak Anak 1989