Konsep Dakwah Roostien Ilyas
                                                                                membedakan  kelas  dan  agama  mereka?  Bukankah  puncak  agama  itu  adalah khoirunnas anfa ‘uhum linnas, sebaik-baik manusia itu yang manfaat bagi manusia
lain.  Maka  jika  hanya  pintar  hadis  dan  hapal  ayat  tanpa  mengaplikasikan  dalam bentuk kesalehan sosial, dia sesungguhnya hanya akan menjejaki lorong kefasikan.
Oleh sebab itu, musti diperhatikan fawailul lil musholin, celakalah orang yang shalat. Kenapa? Karena dia pendusta agama. Kenapa? Karena dia tidak peduli dengan
anak yatim. Kenapa? karena dia tidak mau merawat orang miskin.  Roostien beramal dalam  kesalehan  agama  dengan  senyap.  Tanpa  kata-kata,  tanpa  banyak  pilih-pilih,
karena  yang  disentuhnya  adalah  anak-anak  tanpa  diketahui  apa  agamanya,  apalagi partainya. Mbak Roostien adalah perempuan  yang menjiwai  Mataram  atau  metarum
yang  bermakna  ibu  pertiwi.  Dia  rengkuh  anak-anak  negeri.
3
Segelintir  pernyataan dari Gus Nuril Arifin  untuk Roostien Ilyas.
Kesalehan  adalah  buah  penghayatan  dan  pengamalan  ajaran  agama  secara sempurna. Ketika seorang muslim mengamalkan ajaran Islam berarti ia berada dalam
proses  pencapaian  kesalehan.  Pengamalan  yang  kontinyu  terhadap  ajaran  Islam menjadi  awal  tertanamnya  kesalehan  dalam  jiwa  setiap  muslim.  Tegasnya,  perintah
menjalankan agama tujuan utamanya adalah mencetak hamba Allah yang saleh yang tidak hanya berakibat positif bagi dirinya, tetapi juga bagi lingkungannya.
Kesalehan  menjadi  motivator  pembentukan  sikap  terpuji  dalam  kehidupan nyata.  Hal  ini  karena  kesalehan  menumbuhkan  kesadaran  dan  keyakinan  bahwa
ajaran  Islam  hanya  mengajarkan  sesuatu  yang  baik  dan  terpuji.  Kesadaran  ini  pada
3
A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? Jakarta: Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014, h. 7-8.
gilirannya mendorong pemiliknya untuk mengajak orang lain menjadi saleh. Dengan demikian,  orang  yang  saleh  mempunyai  kepekaan  tinggi  terhadap  lingkungan
sekitarnya. Itu tercermin dari sosok Roostien Ilyas. Ini berarti bahwa kesalehan bukan sekadar predikat yang kosong dari makna,
tetapi  kesalehan  adalah  predikat  yang  membutuhkan  bukti  nyata  dalam  kehidupan. Dalam  Al-
Qur’an,  Allah  menjelaskan  dua  kategori  indikator  kesalehan  manusia. Pertama,  kesalehan  individual.  Indikatornya  adalah  kemampuan  bersyukur  kepada
Allah  atas  nikmat  yang  diberikan  kepadanya  atau  orang-orang  yang  dicintainya  dan keteguhannya dalam berbuat amal saleh.
Allah  berfirman: “Dan  dia  Nabi  Sulaiman  AS  berseru,”Wahai  Tuhanku,
berilah  kepadaku  kekuatan  untuk  mensyukuri  nikmat-Mu  yang  telah  Engkau anugerahkan  kepadaku  dan  kepada  kedua  orang  tuaku  serta  kekuatan  untuk  selalu
berbuat  amal  saleh  yang  Engkau  ridhai.  Dan  masukkanlah  aku  ke  dalam  golongan hamba-hamba-
Mu yang saleh.” QS. 27: 19. Kedua, kesalehan sosial. Indikatornya adalah  mempunyai  kepekaan  sosial  yang  tinggi  yang  berawal  dari  keinginannya
untuk memberdayakan orang-orang di sekelilingnya.
4
Dakwah  dan  kesalehan  sosial  adalah  sesuatu  yang  tidak  dapat  dipisahkan. Kaitannya begitu erat bagai bumi dan langit. Bagaimana Roostien Ilyas menanamkan
kebaikan lewat sikap yang dia tampakkan.dengan tekad yang kuat namun tidak keluar dari segi ajaran Islam. Dia lebih condong berdakwah dengan preventif dan edukatif.
Karena menurutnya mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Kebalikan dengan
4
http:irfanhelmy.staff.stainsalatiga.ac.id20140403indikator-kesalehan,  diakses  tanggal  7 Juni 2014 pukul 19.43.
yang  pemerintah  lakukan.  Mereka  menunggu  sampai  terjadi  tragedi  terlebih  dahulu baru nanti direhabilitasi dan sebagainya.
Menjelaskan anak jalanan sebenarnya bukan berdakwah pada anak jalanan. Namun  berdakwah  pada  anak  terlantar.  Karena  tidak  semuanya  anak  itu
berada  di  jalanan.  Sebab  anak  itu  ada  yang  bekerja  di  pasar  sebagai  kuli panggul, ada juga yang di jermal mengambil ikan. Jadi tidak semua itu anak
jalanan. Yang  menjadi  motivasi  saya  itu  adalah  penanganan  masalah  sosial yang  selalu  reaktif,  penanganan  rehabilitatif,  kuratif.  Jarang  sekali
penanganan secara prefentif, edukatif, komutif, nah itu yang aku lakukan. Itu yang memotivasi aku.
5
Penanaman  nilai-nilai  Islam  yang  disampaikan  oleh  Roostien  Ilyas  dalam setiap  dakwahnya  adalah  bentuk  aplikasi  nyata.  Artinya  Roostien  lebih  sering
memberikan  contoh  melalui  sikap  yang  ditampakkannya  dan  yang  memberikan banyak manfaat  kepada  banyak orang.  Dari sikap itulah penulis menemukan bentuk
kiprah  dakwah  Roostien  ilyas.  Temuan  itu  penulis  dapatkan  dari  wawancara langsung, temuan di lapangan, saat observasi, serta melalui karya dan tulisan-tulisan
yang ada di berbagai media.
Sambutan  responnya  senang.  Karena  mereka  mendapatkan  sesuatu  yang baru.  Anak-anak  senang  karena  cara  mengajak  saya.  Anak-anak  itu  tidak
yang  serius.  Jadi  kita  beribadah  dengan  senang,  dengan  gembira,  membuat anak-anak tidak takut.
6
5
Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.
6
Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.
Kiprah  dakwah  Roostien  Ilyas  berawal  saat  dirinya  terjun  ke  dunia  sosial. Kemudian  mengkhususkan  dalam  dunia  anak-anak  jalanan  anak  pekerja  sektor
informal.  Saat  itu  pula  Roostien  mendirikan  Yayasan  Nanda  Dian  Nusantara  yang menjadi  wadah  dia  dalam  berjuang.  Dengan  adanya  YNDN  Roostien  lebih  leluasa
mendekati anak-anak jalanan dengan berbagai program yang dibuatnya bersama tim. Dibantu  oleh  orang-orang  yang  penuh  dedikasi,  Roostien  melakukan  kerja-kerja
pendampingan  anak  jalanan.  Perkembangan  selanjutnya,  Roostien  menggelar  acara Pesantren  Ramadhan  Anak-Anak  Jalanan  setiap  bulan  Ramadhan  yang  berlangsung
rutin  sejak  1998  hingga  sekarang.  Adapun  Pesantren  Ramadhan  untuk  anak  jalanan ini  sudah  menjadi  brand  tersendiri  dari  YNDN.    Namun  Roostien  sendiri  lebih
senang menyebutnya dengan nama Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan.
7
Dalam  acara  tersebut  Roostien  selain  mendampingi  anak-anak  jalanan. Roostien  juga  memberikan  tips  dan  trik  bagi  para  pendamping  yang  akan  terjun
langsung  dalam  acara  ini.  Dalam  mendampingi  anak-anak  jalanan  yang  tak  kalah penting  adalah  adanya  belaian  dan  sentuhan  kecil  bagi  mereka.  Mengusap-usap
punggung  atau  kepala  sudah  barang  pasti  akan  menghadirkan  kedamaian  tersendiri bagi peserta.
Jika dalam acara Pesantren Ramadhan saya masuk di semua bagian. Karena aku juga di panitia, aku juga bersama anak-anak dan aku juga bicara dengan
mahasiswanya.  Memberikan  tips-tips  untuk  pendamping  dalam  menghadapi anak-anak itu.
7
Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.
Pasalnya dalam keseharian mereka di rumah, hal-hal semacam itu amat jarang mereka  temui  atau  bahkan  tak  pernah.  Selama  ini  mungkin  yang  akrab  dengan
mereka  adalah  hardikan,  bentakan,  tampar,  suruhan,  umpatan,  dan  sejenisnya. Sentuhan hangat  adalah  bentuk  nyata kasih  sayang dan mereka rindukan. Selain itu,
memberikan  ruang  curhat  bagi  anak-anak  juga  akan  membuat  mereka  merasa dimanusiakan.  Kesempatan  ini  sangat  dimaksimalkan  oleh  Roostien  untuk  bisa
memberikan  kesan  yang  lebih  bagi  anak-anak  ini.  Di  mana  nantinya  ketika  mereka pulang mungkin mereka akan kembali pada rutinitas lama, yaitu bekerja, berdagang,
dll. Bahkan membuat mereka bisa menyebut kata bismillah dalam setiap rutinitasnya saja  sudah  membuat  kami  senang.  Bukan  perkara  yang  mudah  membuat  mereka
mengerti  tentang  ibadah.  Namun  lambat  laun  bukannya  tidak  mungkin  mereka  bisa melakukan semua yang di ajarkan Rasullulah Saw. Dengan pedoman Al-Qur
’an dan Al-Hadits.
Salah  satu  metode  Roostien  untuk  mendekati  anak-anak  jalanan  adalah dengan  menciptakan  sebuah  lagu.  Misalkan  lagu  itu  bukan  hanya  untuk  dia
cucu Roostien tapi juga untuk anak-anak yang di pasar. Sepenggal lagunya Ibu jangan cari aku. Itu kan di mana aku menerobos ke komunitas ibu-ibu itu
yang  mereka  sangat  tidak  memberikan  izin  kepada  anaknya  untuk  belajar. Jadi  intinya  itu  menjadi  satu  dakwah  juga.    Kemudian  membangun  sebuah
komunitas.  Sebuah  komunitas  cinta  berkain.    Karena  aku  dari  dulu  selalu suka  pakaian  berkain  contoh  kain  tenun,lurik  dan  kain  songket  yang  semua
asalnya dari Indonesia.
8
8
Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.
                