Pandangan Islam Tentang Kesalehan Sosial

pengembangan masyarakat dari pesantren di Kajen sendiri dan desa-desa di sekitarnya. Di tingkat itu saja tampak, tugas seorang seperti Kiai Sahal lalu tidak sekedar mengawal keberlangsungan pengajaran funun yang telah dikuasainya, tetapi juga dituntu untuk melakukan penyegaran atasnya. Dari ulasan tentang Kiai Sahal terlihat bahwa kita semua dituntut untuk melakukan kesalehan sosial. Karena kesalehan sosial adalah buah kesalehan individual yang tertanam mantap dalam hati. Islam secara luas memandang kesalehan sosial itu dalam banyak aspek. Bahkan dari rukun islam saja dua diantaranya mengutamakan kesalehan sosial, yaitu puasa dan zakat. Di luar itu ada lagi yang mengandung makna kesalehan sosial yaitu sedekah, menyantuni anak yatim dan sebagainya.  Sedekah Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha ahli fikih disebuh sadaqah at-tatawwu sedekah secara spontan dan sukarela. 26 Di dalam Al-Qur ’an banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT yang artinya : 26 http:sedekahindahberkah.blogspot.com201004pengertian-sedekah.html, diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.45. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat maruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar. QS An Nisa 4 : 114. “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti dengan sebiji atau sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai bulir, pada tiap-tiap tangkai pula ada seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas kurnia-Nya lagi Maha Meng etahui.” QS Al Baqarah 2 : 261. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima. QS Al Baqarah 2 : 264.  Zakat Zakat mempunyai beberapa arti, diantaranya: Pertama, An-Nama tumbuh dan berkembang, artinya bahwa harta yang dikeluarkan zakat darinya, tidaklah akan berkurang, justru akan tumbuh dan berkembang lebih banyak. Faktanya sudah sangat banyak. Kedua, Ath-Thaharah suci, artinya bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya, akan menjadi bersih dan membersihkan jiwa yang memilikinya dari kotoran hasad, dengki dan bakhil. Ketiga, Ash-Sholahu baik, artinya bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya, akan menjadi baik dan zakat sendiri akan memperbaiki kwalitas harta tersebut dan memperbaiki amal yang memilikinya. Adapun zakat secara istilah adalah jenis harta tertentu yang pemiliknya diwajibkan untuk memberikannya kepada orang-orang tertentu dengan syarat- syarat tertentu juga. 27 Zakat terdiri dari 2 macam : 1. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. 2. Zakat maal harta adalah zakat hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri. Yang berhak menerima Zakat menurut kaidah Islam terdiri dari 8 macam : 1. Fakir: Orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. 2. Miskin: Orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. 3. Amil: Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. 5. Hamba sahaya: Orang yang ingin memerdekakan dirinya 6. Gharimin: Orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya 7. Fisabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah. 8. Ibnus Sabil: Orang yang kehabisan biaya di perjalanan. 28 27 http:www.ahmadzain.comreadkarya-tulis384pengertian-zakat-infak-dan-sedekah, diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.50. Penjelasan tentang zakat tertera pada firman Allah sebagai berikut : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS At Taubah 103.  Puasa Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan secara terminologi, adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Detailnya, puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari tersebut sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan atas seorang muslim yang baligh, berakal, bersih dari haidl dan nifas, disertai niat ikhlas semata-mata karena Allah taaala. 29 Ada beberapa firman Allah Swt mengenai puasa, yaitu: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang 28 http:www.bamz.us201112pengertian-zakat-dan-macam-zakat.html, diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.55. 29 http:www.pesantrenvirtual.comindex.php?option=com_contentview=articleid=10 24:pengertian-puasacatid=14:fikih-siyam, diakses tanggal 10 Juni 2014 pukul 21.05. hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. ” QS Al- Baqarah 2: 187. Ibn Abdul Bar dalam hadis Rasulullah saw Sesungguhnya Bilal biasa azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya azan Ibn Ummi Maktum, menyatakan bahwa benang putih adalah waktu subuh dan sahur hanya dikerjakan sebelum waktu fajar. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa .” QS Al-Baqarah 2 : 183. Meskipun puasa bersifat sangat pribadi, tetapi di dalamnya mengandung ajaran-ajaran sosial yang penting untuk kita transformasikan dalam kehidupan riil di masyarakat. Dalam puasa misalnya, terdapat ritual dan motivasi simbolik yang mengantarkan seseorang menjadi seimbang dalam kesalehan individu yang sifatnya ritualistik dan kesalehan sosial yang bernuansa sosiologis. Dalam puasa, kita dijanjikan Tuhan dengan berbagai macam pahala yang berlipat ganda apabila kita melakukan ritual-ritual tertentu. Hal ini salah satu bentuk untuk meningkatkan kesalehan yang bersifat pribadi. Namun di pihak lain, Allah juga menyuruh kita untuk sedekah, menolong orang yang kekurangan, memberi makan orang yang akan berbuka puasa, dan lain sebagainya. Hal demikian sesungguhnya merupakan perintah yang bersifat simbolik agar kita lebih memperhatikan hal-hal yang bersifat sosial. Oleh karena itu, kata iman di dalam Al- Qur’an selalu disandingkan dengan kata amalun shalihun amal saleh. Larangan makan dan minum di siang hari adalah simbol untuk menjauhi ketamakan dan kerakusan. Puasa kemudian menjadi sarana untuk melatih diri untuk tidak rakus dan tamak terhadap apa yang bukan hak kita. Di samping itu, puasa juga mendidik kita untuk lebih peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Ibadah puasa ini merupakan implementasi dari kedua kesalehan. Kesalehan individu ritual dan kesalehan sosial masuk kedalam ibadah ini. 30 30 Moeslim Abdurrahman, Islam Pribumi Jakarta: Erlangga, 2003, h. 79-81. 40

BAB III PROFIL ROOSTIEN ILYAS

A. Riwayat Hidup

Roostien Ilyas lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur 22 Januari 1950. Ia sosok perempuan tangguh, ibunda bagi anak-anak pekerja sektor informal di Jabodetabek. Bersama Yayasan Nanda Dian Nusantara Roostien kerap memberikan advokasi dan edukasi bagi anak-anak jalanan. 1 Roostien lahir dari pasangan Abdullah Husain dan Titiek Husain. Ayahnya seorang pegawai Departemen Penerangan. Pernah menjabat Kepala Kantor Penerangan Daerah di Sumenep, Madura. Sedang ibunya seorang jurnalis, tercatat pernah bekerja di Suara Rakjat dan Majalah Tribakti Wanita. Selain seorang jurnalis, ia juga aktivis Partai Sosialis Indonesia sebuah pilihan ideologi yang sebenarnya bertentangan dengan mayoritas orang Madura. Di PSI ia duduk sebagai ketua Gerakan Wanita Sosialis Indonesia. Ia sempat ditugaskan ke Amerika dan Jerman untuk bicara sosialisme kerakyatan di sana. Sebuah kesempatan yang tidak mudah didapat oleh seorang perempuan di tahun 1960-an. 2 Roostien, anak pertama dari dua bersaudara, memiliki adik perempuan bernama Roosmaladewi. Dibanding adiknya, Roostien lebih bandel dan tomboy. Sebab teman sepermainan Roostien kebanyakan laki-laki. Roostien menghabiskan masa kecil di kawasan elit Surabaya, Jalan Majapahit nomor 31. Ia tamatan SD 1 Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas, Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30. 2 A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? Jakarta: Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014, h. 20. Trunojoyo di Surabaya. Selesai SD, Roostien melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Surabaya, lalu ke SMA Negeri 6 Surabaya. Selepas SMA, Roostien kuliah di Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra, IKIP Surabaya. 3 Roostien mendaftar masuk SMA ketika ibunya sedang bertugas di Amerika. Paman-pamannya menyarankan untuk masuk SMA di belakang rumah, SMA yang paling dekat. SMA tersebut bukan SMA Islam atau umum, melainkan SMA Katolik Santa Maria. Jadilah Roostien mendaftar dan di terima di sekolah katolik itu. Di sana, semua muridnya adalah perempuan. Roostien selalu teringat kenalakannya di sekolah itu. Hanya setahun Roostien di SMA Katolik Santa Maria. Ia lantas pindah ke SMAN 6 Surabaya. Kisah masa muda Roostien seperti tak ada habisnya. Ketika baru lulus SMA dan hendak masuk kuliah, ia masuk penjara dua kali dikarenakan demonstrasi menentang PKI dan Bung Karno. Ia bergabung dengan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia KAPPI. Untungnya, Roostien hanya semalam mendekam dalam penjara karena dibebaskan oleh temannya. Meskipun baru semalam dalam penjara, ia sudah dapat merasakan bagaimana kehidupan di sana. Semangat menegakkan kebenaran dan membela rakyat semakin menyatu dalam dirinya. Pada masa-masa itulah, ketika mandi bukan kebutuhan, badan bau jalanan, dan blue jeans yang lusuh serta dekil menjadi teman, si mahasiswi macho ini kepincut seorang pemuda gagah, Mohammad Ilyas, putra walikota Solo 1951-1958. 3 A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? Jakarta: Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014, h. 24-25. Padahal, usia mereka terpaut cukup jauh, 15 tahun. Tetapi bagi mahasiswi seperti Roostien, pemuda yang dipanggil Mas Ilyas itu justru tampak matang. Pasangan ini, jika diperhatikan, sebetulnya sangat kontras. Roostien yang demonstran dan Mas Ilyas yang tentara. Di jalan mereka bisa gontok-gontokan, bahkan baku hantam jika demonstrasi memanas. Namun, Tuhan mempertemukan mereka. Perbedaan status lebur. Menyatu dalam cinta yang sama. Di sinilah kehidupan baru menanti Roostien. Menjadi istri seorang tentara berbeda dengan menjadi istri orang biasa. Roostien sudah tentu harus bisa menyesuaikan. Satu hal yang ia yakini: ia tak salah telah memilih Mas Ilyas. Bagaimana kuliah Roostien? Tidak selesai. Roostien memilih tidak menyelesaikan kuliahnya. Bukan karena ia tidak cerdas, melainkan karena ia terlalu sering berdebat dan adu argumen dengan dosen. Ujung-ujungnya mereka berantem dan sang dosen ngambek lantas Roostien tidak diperbolehkan ikut ujian. Belum lagi Roostien sering meninggalkan kelas untuk urusan organisasi dan demonstrasi. Lengkaplah sudah. Bangku kuliah memang seperti tidak bersahabat dengan Roostien. Tidak itu bangku kuliah di IKIP Surabaya, tidak juga di Universitas Indonesia Roostien sempat menjadi mahasiswa UI. 4 Waktu terus melaju. Roostien terus menapaki jalan sebagai pekerja sosial. Pengalaman yang banyak kian menempanya menjadi semakin matang. Dalam menangani masalah sosial, ia hanya memakai 10 persen logika, selebihnya hati. Kalau pakai logika, semua tak akan jalan, tegas Roostien. Sebab banyak hal-hal yang 4 A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? Jakarta: Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014, h. 33-39.