Penentuan batas deteksi Limit of Detection dan batas kuantitasi Uji keseksamaan Presisi

25 konsentrasi 1000 µgmL, dan 0,2 mL larutan baku magnesium konsentrasi 1000 µgmL. Menurut Harmita 2004, Sampel yang telah dihaluskan ditimbang secara seksama sebanyak 10 g di dalam krus porselen, lalu ditambahkan 0,4 mL larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgmL, 4 mL larutan baku kalium konsentrasi 1000 µgmL, dan 0,2 mL larutan baku magnesium konsentrasi 1000 µgmL, kemudian dilanjutkan dengan prosedur destruksi kering seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: Perolehan Kembali = C F − C A C ∗ A × 100 Keterangan: C A = Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku C F = Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C ∗ A = Kadar larutan baku yang ditambahkan

3.5.7.2 Penentuan batas deteksi Limit of Detection dan batas kuantitasi

Limit of Quantitation Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sebaliknya, batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Menurut Harmita 2004; Gandjar dan Rohman 2011, Batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Simpangan Baku = � ∑Y−Yi 2 n −2 Batas Deteksi LOD = 3× �� ����� Universitas Sumatera Utara 26 Batas Kuantitasi LOQ = 10× �� �����

3.5.7.3 Uji keseksamaan Presisi

Uji keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Menurut Harmita 2004 rumus untuk menghitung simpangan baku relatif adalah: ��� = �� �� × 100 Keterangan : �� = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation Universitas Sumatera Utara 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan adalah Manggis dengan jenis Garcinia Mangostana L. dari suku Clusiaceae. Data hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 36. 4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Kurva kalibrasi kalsium, kalium, dan magnesium Kurva kalibrasi kal s ium, kalium, dan magnesium diperoleh dengan cara mengukur absorbansi dari larutan baku kal s ium, kalium, dan magnesium pada panjang gelombang masing-masing. Hasil pengukuran kurva kalibrasi untuk kalsium, kalium, dan magnesium diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y = 0,027831428 X + 0,000071429 untuk kalsium, Y = 0,04501 X – 0,011133334 untuk kalium, dan Y = 0,451685714 X + 0,005819047 untuk magnesium. Kurva kalibrasi larutan baku kalsium, kalium, dan magnesium dapat dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara 28 Y = 0,027831428 X + 0,000071429 r = 0,9997 Gambar 4.1. Kurva kalibrasi kalsium Y = 0,04501 X - 0,011133334 r = 0,9991 Gambar 4.2. Kurva kalibrasi kalium Y = 0,451685714 X + 0,0058190047 r = 0,9996 Gambar 4.3. Kurva kalibrasi magnesium Universitas Sumatera Utara 29 Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linear antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan kofisien korelasi r untuk kalsium sebesar 0,9997, kalium sebesar 0,9991, dan magnesium sebesar 0,9996. Nilai r ≥ 0 ,997 menunjukkan adanya korelasi linear antara X dan Y Ermer dan McB. Miller, 2005.

4.2.2 Kadar kalsium, kalium, dan magnesium pada sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Analisis Kandungan Mineral Kalium, Kalsium, Magnesium Dan Natrium Pada Buah Strawberry (Fragaria Ananassa Duchesne.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 38 91

Analisis Kandungan Mineral Kalium, Kalsium, Natrium Dan Magnesium Pada Tomat (Solanum lycopersicum Mill.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

4 56 98

Analisis Kandungan Mineral Kalsium, Kalium Dan Magnesium Pada Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Segar Dan Kering Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 48

Analisis Kandungan Mineral Kalsium, Kalium Dan Magnesium Pada Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Segar Dan Kering Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 13

DAFTAR ISI Halaman - Analisis Kandungan Mineral Kalsium, Kalium Dan Magnesium Pada Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Segar Dan Kering Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 11