MacDougall
28
menyebutkan bahwa Journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Peristiwa
Jurnalisme sangat penting di mana pun dan kapan pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu Negara demokratis. Tak peduli apa pun perubahan-
perubahan yang terjadi dimasa depan, baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lainnya.
Keperluan untuk mengetahui apa yang terjadi merupakan kunci lahirnya jurnalisme selama berabad-abad. Tetapi, jurnalisme itu sendiri baru benar-benar
dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. Dengan mesin cetak lembaran berita dan pamflet dapat dicetak
dengan kecepatan yang lebih tinggi, dalam jumlah yang begitu banyak, dan dengan ongkos yang lebih rendah.
29
1. b. Pengertian Pers
Pers berasal dari perkataan Belanda pers yang artinya menekan atau mengepres. Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam bahasa Inggris
yang juga berarti menekan atau mengepres. Secara harfiah kata press atau pers mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang
cetakan. Tapi sekarang ini kata pers digunakan untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan untuk menghimpun berita, baik oleh wartawan
media elektronik maupun oleh wartawan media cetak.
30
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat mendefinisikan pers dalam arti sempit, yaitu yang menyangkut kegiatan komunikasi yang hanya
28
Curtis D. MacDougall, Interpretative Reporting, Macmillan Publishing Co., Inc., New York, 1972.
29
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, h. 16
30
Ibid, h. 17
dilakukan dengan perantara barang cetakan. Sedangkan pers dalam arti luas yaitu yang menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan media cetak maupun
dengan media elektronik seperti radio, televisi, maupun internet.
31
Asmawi Murani dan Nooroso dalam bukunya mengungkapkan bahwa pers dalam arti luas adalah media komunikasi massa yang didalamnya mengandung
semua unsur menyiarkan atau memancarkan pikiran, gagasan dan perasaan seseorang, baik dengan kata-kata tertulis atau tercetak maupun dengan kata-kata
lisan atau ucapan. Sedangkan pers dalam arti sempit mengandung penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan cara tertulis atau tercetak.
32
Sedangkan menurut Eko Kahya pers dalam arti sempit merupakan manifestasi dari “freedom of the press” kebebasan menyatakan atau
mengutarakan pendapat, gagasan, atau pikiran, sedangkan dalam arti luas dari “freedom of the speech” kebebasan berbicara.
33
Perbedaan antara pers dalam arti luas dan sempit memang perlu diadakan, ini dikarenakan agar tidak timbul salah pengertian berhubung akibat hukum antara
keduanya berlainan. Namun tidak dapat dihindari definisi keduanya sama dalam
hal memberikan informasi.
2. Sistem Pers Indonesia