3. Komposisi sampah
Komposisi sampah sangat bervariasi tergantung dari sumbernya, dari yang berbentuk sangat padat, hingga yang berbentuk cair. Selain itu
volume sampah juga bervariasi dari yang besar sampai yang kecil. Komposisi sampah suatu daerah yang ingin diketahui bergantung pada
rencana pengelolaan sampah yang akan dipakai. Atau sebaliknya, komposisi sampah suatu daerah harus diketahui terlebih dahulu untuk
perencanaan pengelolaan sampah selanjutnya. Komposisi sampah dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain :
a. Sumber dari mana sampah tersebut.
Komposisi sampah yang berasal dari industri akan berbeda dengan komposisi sampah yang berasal dari daerah pemukimanrumah
tangga. b.
Aktivitas penduduk di daerah dimana sebagian besar aktivitas penduduknya adalah bertani akan menghasilkan sampah dengan
komposisi sampah pertanian. Demikian juga dengan daerah yang sebagian besar aktivitas penduduknya adalah berdagang atau
nelayan, dan lain-lain. c.
Adanya sampah-sampah yang dibuang sendiri atau dibakar. Contohnya, garbage dahulu dimanfaatkan sebagai makanan ternak
sehingga komposisi sampah ini menjadi sedikit pada saat pengumpulan.
Juga pada
musim dingin,
rubbish yang
dimanfaatkan untuk perapian, sehingga komposisinya berkurang. Pengambilan kembali sampah-sampah yang masih bernilai jual,
seperti besi, plastik, kaca, juga menyebabkan komposisi sampah ini menjadi lebih sedikit.
d. Geografi
Di daerah pegunungan, sampah jenis kayu-kayuan mendominasi komposisi sampah daerah tersebut. Adapun di daerah dataran
rendah yang merupakan daerah pertanian, maka sampah pertanian yang mendominasi komposisi sampah.
e. Waktu
Faktor sampah dapat mempengaruhi komposisi sampah. Misalnya, didaerah pemukiman rumah tangga, pada waktu pengelolaan dan
penghidangan makanan, jenis sampah yang dominan adalah jenis garbage.
f. Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi masyarakat akan mempengaruhi komposisi sampah yang dihasilkan. Misalnya, pada daerah yang
kondisi sosial ekonomi yang baik, komposisi sampah dari jenis plastik, kaleng dan kardus telah dominan dibandingkan dengan
daerah yang kondisi sosialnya lebih rendah. Selain itu, sampah jenis kulkas, AC, dan sejenisnya relatif sulit ditemukan pada
masyarakat dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah. g.
Musimiklim Komposisi sampah suatu daerah mengalami perubahan sesuai
dengan musim yang sedang berlangsung didaerah tersebut. Komposisi sampah yang dihasilkan pada musim dingin, musim
buah, musim kemarau, musim liburan jelas akan berbeda. h.
Kebiasaan masyarakat Contohnya pada masyarakat Bali, komposisi sampah yang
dominan adalah dari jenis jamur dan sesajen. i.
Teknologi Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap komposisi sampah
misalnya tingginya sampah plastik, kardus, alat-alat elektronik seperti kulkas dan televisi bekas. Selain itu, dengan kemajuan
teknologi pula diciptakan barang-barang yang bersifat sekali pakai disposible, sehingga pada saat ini komposisi sampah dari barang-