1. Bentuk Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Wilayah RW
01,02,03,05 dan 06 Zona A .
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pengelolaan sampah adalah semua kegiatan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampah dengan
pembuangan akhir. Secara garis besar kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan. Pada zona A bentuk
pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan warga yakni dengan mengumpulkan sampah rumah tangga seperti botol minuman, gelas plastik,
kertas, sisa makanan, sisa sayuran dan segala macam jenis sampah yang dihasilkan dalam kegiatan sehari-hari, sampah tersebut oleh warga di bungkus
ke dalam kantong plastik kemudian diletakan di depan rumah warga. Kemudian setiap seminggu sekali sampah akan di angkut oleh petugas
kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, untuk jadwal pengangkutan sampah setiap minggunya sudah ditentukan untuk setiap RW
nya, yaitu hari Senin pengangkutan dilakukan di RW 01, Hari Selasa pengangkutan dilakukan di RW 02, hari Rabu di RW 03, hari Kamis di RW 05
dan hari Jumat dilakukan di RW 06. Sampah warga yang sudah terkumpul akan diangkut ke dalam truk
untuk kemudain dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Galuga yang terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Untuk warga yang tinggal di
Zona A, setiap bulannya warga diwajibkan untuk membayar iuran sampah sebesar Rp.10.000, iuran ini untuk biaya operasional pengangkutan sampah
yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan, setiap RW dikenakan biaya sebesar Rp.700.000 seperti yang dijelaskan oleh Ketua RW 06 Bapak Ansori berikut :
“di daerah sini pengelolaan sampah itu diangkut sih oleh dinas kebersihan jadi setiap selasa sama jumat, jadi disini
gak da pengelolaannya, jadi warga di pungut dana setiap bulan itu sebesar 10 ribu, untuk biaya pengangkutan
sampah, karena kan kita harus bayar ke orang dinasnya tujuh ratus rebu sebulannya, itu untuk biaya pengangkutan
sampah, kemudian kalau ada sisa paling untuk kas
”.
5
5
Wawancara langsung dengan Bapak Ansori Ketua RW 06. 27 November 2014.
Dari hasil wawancara di atas diketahui jika pengelolaan sampah yang dilakukan di Zona A ini adalah dengan mengumpulkan sampah kemudian
diangkut ke tempat pembuangan akhir dengan bantuan petugas Dinas Kebersihan. Penjelasan Ketua RW 06 ini hampir sama dengan yang dikatakan
oleh beberapa warga yang telah diwawancarai diantaranya Ibu Aam warga RW 06 yang diberikan pertanyaan bagaimana bentuk pengelolaan sampah
yang dilakukan di wilayahnya, seperti hasil wawancara berikut: “ah kalau disini mah gak ada pengelolaan gitu, disini
sampah cuma dikumpulin terus setiap selasa sama jumat nanti ada yang ngangkut sampah, kaga ada pengelolaan
gitu”
Tidak jauh berbeda juga dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Ismail warga RW 03, ketika ditanyakan bagaimana bentuk pengelolaan sampah yang
dilakukan di wilayahnya, jawabannya sebagai berikut : “didaerah sini pengelolaan sampah itu diangkut sih oleh
dinas kebersihan jadi setiap selasa, jadi disini gak da pengelolaannya, jadi warga dipungut dana setiap bulan itu
sebesar 10 ribu, untuk biaya pengangkutan sampah”. Dari penjelasan informan sebelumnya, juga diperkuat dengan
pernyataan Ibu Maskiyah warga RW 02, yang mana diberikan pertanyaan yang sama yaitu bagaimana bentuk pengelolaan sampah yang dilakukan di
wilayahnya, berikut jawabannya : “kalau sekarang sih gak ada yah, kalau kita sampah mah
nanti ada yang ngangkut setiap selasa kalau gak salah mah, gak tau kalau itu sampah dibawa kemana terus di olah apa
engga, kita mah cuma tinggal bayar aja sebulannya sepuluh
rebu” Jika dihubungkan dengan tahapan pengelolaan sampah yang baik dan
benar terdapat tiga tahapan dalam pengelolaan sampah, maka di Zona A belum melakukan kegiatan pengelolaan sampah secara benar karena hanya
sebatas pada tahap pengumpulan penyimpanan dan tahap pengangkutan, sedangkan tahap pemusnahan tidak dilakukan. Dalam Tahap pengumpulan
dan penyimpanan yakni sampah yang ada di lokasi kantor, rumah tangga, hotel dan restoran ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara dalam
hal ini tempat sampah. Selanjutnya tahap pengangkutan yakni dari dipo sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir dengan menggunakan truk
pengangkutan sampah yang disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota. Dalam hal ini maka dapat disimpulkan RW yang tinggal di Zona A yakni RW
01,02,03,05,dan 06 masih kurang dalam hal pengelolaan sampah khususnya sampah rumah tangga.
2. Bentuk Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Wilayah RW 04
Zona B
Dari hasil penelitian di Kelurahan Kayumanis untuk lokasi pengelolaan sampah terpadu 3R baru hanya terdapat di wilayah RW 04. TPS
RW 04 ini berdiri sejak bulan April 2012, dan mulai beroperasi sejak awal Januari 2013. Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu ini sebagian besar hasil
bantuan dana dari Pemenrintah Provinsi Jawa Barat, dari mulai penyediaan lahan, material untuk mendirikan bangunan, dan mesin-mesin untuk
pengelolaan sampah. Petugas di TPS RW 04 terdiri dari 5 orang petugas dan di Kepalai
oleh Bapak Mahmud dan sebagai pengawas yaitu Bapak Zainudin selaku Ketua RW 04. Berikut hasil wawancara langsung dengan Bapak Mahmud
terkait pengelolaan sampah rumah tangga di RW 04, wawancara ini dilakukan di salah satu ruangan yang berada di dalam tempat pengelolaan sampah RW
04, pertanyaan pertama yang diberikan adalah sejak kapan tempat pengelolaan ini didirikan? Berikut jawabannya :
“iya kang, tempat ini mulai operasi bulan Januari 2013, mulai dibangunnya mah dari April 2012,ini teh semua dari
hasil bantuan Provinsi Jabar, sama mesin-mesin juga yang ada di sini, dari mulai mesin penghancur yah, itu yang ijo,
terus mesin pengayak dan juga mesin pengepres, Cuma kalau mesin pres yah, itu dari awal sampai sekarang belum
pernah dipake sekali juga, karena listrik kita gak kuat, itu