Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

bermanfaat secara ekonomis ”. 2. Mengidentifikasi adanya permasalahan sampah rumah tangga yang ada di di Kelurahan Kayumanis Kecamatan Tanah sareal Kota Bogor. 3. Menelaah pengetahuan dan pemahaman para aparatur pemerintahan daerah Kelurahan Kayumanis Kecamatan Tanah sareal Kota Bogor. 4. Mengadakan perbaikan dan evaluasi kegiatan dan fasilitas. 3. Pemahaman dan keberhasilan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah. 1. Peran masyarakat sebagai pelaku kegiatan persampahan. 2. Kegiatan setiap masyarakat yang berkelanjutan dalam kesatuan Rukun Warga. 3. Strategi masyarakat dalam mengelolah sampah rumah tangga. 3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan- catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. 8

E. Instrumen Penelitian

Tabel. 3.4. Instrumen Penelitian Penggolongan Sampah. Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah. 1. Penggolongan sampah berdasarkan asalnya : a Sampah hasil Tugas Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah yang tercantum dalam pasal 8 adalah : 1. Strategi peran serta masyarakat dilakukan dengan memperkenalkan 8 Ibid,h.71 kegiatan rumah tangga. b Sampah hasil kegiatan industripabrik c Sampah hasil kegiatan pertanian d Sampah hasil kegiatan perdagangan, e Sampah hasil kegiatan pembangunan, f Sampah jalan raya. 2. Penggolongan sampah berdasarkan komposisinya. a Sampah seragam. b Sampah campuran.. 3. Penggolongan sampah berdasarkan bentuknya. a Sampah padatan solid . b Sampah cair, c Sampah berbentuk gas. 4. Penggolongan sampah berdasarkan lokasinya. 1 Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. 2 Melakukan penelitian, pengembangan dan melaksanakan upaya pengurangan penanganan sampah. 3 Memfasilitasi, mengembangkan dan melaksanakan upaya pengurangan penanganan dan pemanfaatan sampah 4 Melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah. 5 Mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengelolaan sampah. 6 Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada masyarakat setempat program 4-R, yaitu reduce mengurangi timbulan sampah dan sumbernya, reuse memperpanjang umur sampah dengan menggunakan ulang berkali-kali untuk hal yang sama atau lainnya, recycle memaksimalkan bahan- bahan yang dapat didaur ulang, dan recovery mengubah atau memulihkan bahan- bahan buangan dengan proses kimiawi atau biologi menjadi produk lain yang berguna 2. Strategi berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah memasyarakatkan pengolahan sampah untuk dijadikan kompos skala rumah tangga home composting . Kommpos dihasilkan dari proses penguraian atau dekomposisi bahan- bahan organik di dalam a Sampah kota urban yang terkumpul di kota- kota besar. b Sampah daerah yang terkumpul didaerah-daerah luar perkotaan. 5. Penggolongan sampah berdasarkan proses terjadinya. a Sampah alami b Sampah nonalami, 6. Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya a Sampah organik, b Sampah anorganik, 7. Penggolongan berdasarkan jenisnya. a Sampah makanan b Sampah kebunpekarangan c Sampah kertas d Sampah plastik, karet, dan kulit e Sampah kain f Sampah logam g Sampah kayu h Sampah gelas dan untuk mengurangi dan menangani sampah. 7 Melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah. 8 Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran dan budaya masyarakat dalam pengelolaan sampah. 9 Melaksanakan upaya pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah secara aman, partisipatif dan ramah lingkungan. sampah yang dapat diurai. Proses penguraian terjadi dengan bantuan aerobic bacteria bakteri yang membutuhkan oksigen, lalat dan cacing tanah. Proses pembuatan kompos komposting terkendala oleh bahan- bahan beracun, minyak, minyak, tinja binatang pemakan daging, oli, dan beberapa lainnya. Oleh karena itu pembuatan kompos rumah tangga harus dijauhkan dari bahan- bahan tersebut. keramik i Sampah abu dan debu

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Triangulasi ini meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi dataanalisis. Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data. Selain menggunakan metode wawancara mendalam terhadap informan, juga dilakukan observasisurvey untuk memastikan kondisi yang sebenarnya. Triangulasi dataanalisis dilakukan dengan cara meminta umpan balik dari informan yanag berguna untuk alasan etika serta perbaikan kualitas laporan, data, dan kesimpulan yang ditarik dari data tersebut. Untuk triangulasi data, peneliti mengecek kembali jawaban yang diberikan informan dengan cara menanyakan kembali maksud dari jawaban informan untuk memastikan kebenaran jawaban. 9

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif, yakni dengan menyajikan data-data yang di peroleh dari lapangan lalu dilakukan analisis terhadap permasalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta-fakta, data dan informasi sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian diambil kesimpulan dari peneliti. Analisis data yang akan dilakukan prosesnya tidaklah sekali jadi melainkan berinteraktif secara berulang perkembangannya bersifat sekuensial dan interaktif. 9 Bungin. Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. Raja Grapindo Persada, 2001. hal 140.