Pengelolaan Sampah dan Permasalahannya

kerugiannya. Menurut Yul Harry Bahar, Keuntungannya adalah biaya penanganan relatif murah, dapat menampung berbagi jenis sampah, memanfaatkan lahan yang tidak digunakan dalam waktu lama dapat menyuburkan lahan tersebut. Sedangkan kerugiannya adalah mudahnya berkembang hama tikus insekta, mikroorganisme, pencemaran air dan penurunan nilai estetika lingkungan. 17 Penimbunan sampah dengan penimbunan terbuka biasanya dijumpai di wilayah pemukiman khusunya pedesaan. karena masih mudah dijumpai banyak lahan kosong. 2. Dumping at sea Dumping at sea adalah penimbunan yang dilakukan di pantai. Penimbunan di pantai ini dilakukan dengan cara membuat tanggul-tanggul pemisah untuk menghalangi sampah agar tidak terbawa ombak. Setelah dibuat tanggul maka sampah ditimbun dan jika sudah penuh maka diratakan dengan pasir, lama kelamaan tempat ini akan menjadi subur dan dapat ditanami pepohonan dan dijadikan pemukiman. Penimbunan ini memiliki keuntungan dan kerugian. Yul Harry Bahar dalam bukunya mengatakan bahwa keuntungan menerapkan dumping at sea adalah dapat menimbun berbagai jenis sampah dalm jumlah yang banyak. Sedangkan kerugiannya adalah biaya pembuatan tanggul dan pengangkutan sampah cukup besar dapat mencemari air laut, dan biota lautnya di dalamnya. 18 Oleh karena itu cara menimbun sampah di pantai ini harus benar-benar direncanakan secara matang untuk meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkan. 17 Yul Harry Bahar, Teknologi Penangan dan Pemanfaatan Sampah Jakarta : PT. Wacana Utama Pramesti, 1986, h. 16. 18 Ibid. h.17. 3. Sanitary Landfill Sanitary landfill adalah menimbun sampah di dalam tanah. Menurut Soekmana Soma, “secara definisi sanitary landfill adalah suatu kegiatan membuang sampah setiap hari ke suatu tempat kemudian dilakukan penutupan pada akhir pembuangan”. 19 Menimbun sampah di dalam tanah yaitu dengan cara menggali tanah dengan kedalaman tertentu lalu sampah dimasukan kedalam lubang dan setelah sampah dimasukan ke dalam lubang kemudian dipadatkan hal yang dilakukan adalah menimbun sampah dengan tanah. Penimbunan jenis ini tentunya memiliki keuntungan diantaranya menimbun berbagai jenis sampah dengan jumlah besar dan juga biaya yang relatif kecil.

e. Insinerasi

Insinerasi adalah kegiatan pembakaran sampah disuatu tempat tertutup dengan menggunakan alat yang memiliki temperatur yang sangat tinggi. Menurut Soekmana Soma dalam bukunya menjelaskan, pada dasaranya, insinerasi merupakan perubahan bahan- bahan sampah padat menjadi panas, emisi gas dan residu berupa abu. Insinerasi merupakan salah satu cara dalam mengelola sampah yang sangat efisien, kegiatan ini dapat menurunkan volumenya 80-90, menurunkan beratnya 98- 99. Maka dengan cara ini jumlah sampah berkurang dan dapat mengatasi permasalahan sampah. 20 Indonesia dengan jumlah penduduknya yang sangat banyak seharusnya dapat menerapkan sistem pengelolaan sampah melalui insinerasi. Menurut Isti Surjandari “cara ini mampu mengurangi timbunan sampah di TPA Bantar Gebang sebesar 62,6. Metode ini dapat dilakukan hanya sampah yang habis ketika dibakar, hal ini harus dilakukan berjauhan dengan pemukiman untuk menghindari 19 Soekmana Soma, Pengantar Ilmu Teknik Lingkungan Seri : Pengelolaan Sampah Lingkungan Bogor : IPB Press, 2010, h. 18.