Untuk seluruh ketua RW Rukun Warga di kelurahan Kayumanis

Dari hasil wawancara di atas di ketahui bahwa dari pihak pengurus RW 01 menginginkan adanya penyuluhan atau sosialisai tetang pentingnya menjaga lingkungan, agar warga sadar untuk tidak mebuang sampah sembarangan. g. Sudahkah menerapkan konsep 3R Reuse, Reduce, dan Recycle dalam pengelolaan sampah rumah tangga? “kalau konsep 3R sih saya tau, tapi kalau di Rw sini sih belum ada. Disini Cuma sekedar pengumpulan sampah terus di angkut ke TPA. Di kelurahan kayumanis itu kalau ngga salah pengelolaan sampah itu baru ada di RW 04, disana ada alatnya untuk mengelola sampah”. Dari keterangan wawancara di atas di ketahui bahwa pengurus RW mengetahui tentang konsep 3R, tetapi di wilayah RW 01 belum dilakukan konsep 3R, karena terkendala lahan untuk tempat pengelolaan sampah.

3. Wawancara langsung dengan ketua RW 04

a. Bagaimana bentuk pengelolaan sampah yang ada di wilayah yang bapak pimpin, dalam hal ini RW 04 ? “emm, artinya begini yah, jadi intinya sampah dari masyarakat. Kita ambil dan kita olah di tempat pengelolaan ini. Untuk saat ini sih masih sampah dari rw empat yang kita layani. Kita si pengennya dari semua rw. Tapi memang masih banyak kekurangan, jadi kita masih fokus terhadap sampah dilingkungan kita sendiri” Dari hasil wawancara di atas diketahui, diwilayah RW 04 sudah memiliki tempat pengeloaan sampah rumah tangga. Sampah-sampah warga yang berada diwilayah RW 04 dikumpulkan, kemudian diolah di tempat pengelolaan oleh petugas kebersihan di wilayah RW 04 b. Jenis sampah yang paling banyak di tempat pengelolaan ini jenis-jenis sampah apa saja “yaa. Sama aja si aneka macam, ya ada yang organik dan nono organik, dan sampah tidak terpakai, tidak terpakai itu namanya residu yah, ya nanti kita bekerja sama kita dibantu oleh dinas kebersihan setiap minggu untuk pengangkutan sampah residu tersebut, nah kalau yang organik kita bikin pupuk, terus kita jual, untuk saat ini hanya kita jual ke orang-orang sini aja. Dan yang non organik kita bersihin, kaya gelas minuman gitu, terus kardus-kardus. Baru kita jual ke pengepul sampah” Dari hasil wawanacara terhadap ketua RW 04 tentang jenis sampah yang paling dominan diwilayahnya diketahui, jenis sampah plastik, botol-botol dan sisa sayuran yang paling banyak di jumpai di wilayah RW 04 c. Untuk alat-alat pengelolaan sampah, berarsal dari mana? “Oh bantuan ini, dari provinsi langsung, anggaran provinsi waktu tahun 2012” Alat-alat yang digunakan di temapat pengelolaan sampah RW 04 adalah hasil bantuan dari pemerintah provinsi jawa barat pada tahun 2012, alat-alat tersebut diantaranya, mesin penghancur sampah, mesin pengayak, mesin pres, dan motor pengangkut. d. Untuk biaya produksi dan lain-lain dari mana biaya didapatkan ? “yah, dari iuran masyarakat, jadi setiap bulannya kita kumpul per kepala keluarga ini sepuluh ribu, jadi kan untuk timbal balik juga, kemudian juga karena kita bekerja sama adengan dinas kebersihan, jadi kita masih dibantu, jadi sumber biaya itu, berasal dari tadi iuran, terus penjualan sama bantuan dari DKP kota bogor, itu aja sih” Biaya untuk pengoperasian dan membayar petugas kebersihan di peroleh dari iuran wajib warga setiap bulannya, dimana warga RW 04 secara rutin membayar iuran sampah setipa bulannya sebesar Rp.10.000, dana tambahan juga diperoleh dari bantuan Dinas Kebersihan dan juga hasil penjualan pupuk kompos. e. Untuk jangaka waktu pengumpulan sampah, dalam satu minggu berapa kali ? “yah setiap hari dikumpulin, terus karena memang kita kekurangan petugas, atau orang-orang yang mau ngumpulin, jadi di bagi gitu, di gilir, perharinya dua rt-dua rt. Jadi di gilir lah pengumpulannya” Pengumpulan sampah yang dilakukan oleh petugas kebersihan dilakukan setiap hari untuk semua wilayah, namun karena pihak pengelolaan sampah RW 04 kekurangan petugas, jadi pengangkutan dilakukan secara bergantian untuk setiap RT nya. f. Apa saja kesulitan atau permasalahan yang dihadapi diwilayah ini dalam hal pengelolaan