396
- pertumbuhan tanaman terjadi pada musin panas, berlangsung antara 3-6 bulan.
- hewan-hewannya antara lain moose sejenis rusa, beruang hitam, ajag, musang dan burung-burung yang berimigrasi ke sebelah
selatan pada musim gugur. 10.3.1.8.TundraPadang lumut
Tundra berarti dataran tanpa pohon, terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara.
Karakteristik tundra adalah : -
suhu sangat rendah -
curah hujan ± 12 cmtahun. -
musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang terus menerus.
- terdiri tumbuhan semusim berumur pendek dan berbunga
serentak pada musim pertumbuhan pendek ± 60 hari, -
jenis tumbuhannya: lumut Sphagnum, lichenes, tumbuhan berbiji semusim, tumbuhan kayu yang pendek-pendek dan rumput,
tumbuhan tersebut mampu beradaptasi terhadap keadaan dingin. -
jenis-jenis hewan antara lain: sapi, kesturi, rusa, rusa kutub, beruang kutub, cerpelai kutub lemning, insekta terutama nyamuk
dan lalat hitam, burung pinguin, anjing laut dan walrus.
Adaptasi hewan tundra antara lain: - mempunyai rambut atau bulu yang tebal.
- lapisan lemak yang tebal. - bulu yang berwarna putih.
Catatan: Urutan bioma dari ekuator ke kutub suksesi latitudinal sama
dengan urutan bioma dari dataran rendah ekuator ke arah yang lebih tinggi suksesi altitudinal. Urutan bioma dari suatu gunung di daerah
tropika ialah hutan gugur, konifer, tundra dan daerah es. 10.3.2. Ekosistem perairan air tawar
Terdapat di tempat yang airnya tenang disebut sebagai perairan lentik, misalnya danau, rawan, kolam dan di tempat yang airnya
berganti-ganti atau mengalir lotik, misalnya sungai. Ciri-ciri ekosistem air tawar adalah:
- salinitas rendah bahkan lebih rendah daripada protoplasma. - variasi suhu bergantung pada kedalaman
- adanya aliran air pada sungai.
397
- Jenis-jenis tumbuhan bervariasi diantaranya adalah: Hidrylla sp., eceng gondok Eichornia crassipes, kiambang Salvinia natans.
Berbagai jenis alga ganggang dapat tumbuh pada perairan tawar. Adaptasi jenis tanaman terhadap kondisi yang selalu berair adalah:
anatomi batang banyak berongga, daun lebar, stomata banyak, gutatoda di tepi ujung daun, berkutikula, serta selnya berdinding yang dapat
membatasi osmosis ke dalam sel. Sedangkan yang hidup di sungai mempunyai akar atau alat semacam akar yang melekat pada dasar
sungai.
Keragaman hewan yang hidup dalam ekosistem air tawar cukup tinggi. Adaptasi jenis hewan terhadap kondisi perairan adalah:
- mensekresikan air yang berlebih. - sistem ekskresi, pencernaan dan insang berfungsi untuk
memelihara keseimbangan air dalam tubuh. - terhadap aliran air, penyesuaiannya dengan alat pelekat atau otot
yang kuat. - alat gerak umumnya berupa sirip atau serupa sirip.
Makhluk hidup air tawar dikelompokkan berdasarkan 2 bentuk, yaitu: 1. Berdasarkan aliran energi, dibedakan:
a. Autotrof produsen, yaitu tumbuhan hijau dan mikroorganisme yang melakukan kemosintesis dan fotosintesis.
b. Fagotrof makro konsumen, yaitu herbivora, predator dan parasit.
c. Saprofit, yaitu makhluk hidup yang hidup pada subtrat sisa-sisa makhluk hidup hidup lainnya.
2. Berdasarkan kebiasaan hidup di lingkungan air, dibedakan:
a. Plankton, yaitu hewan atau tumbuhan mikroorganisme yang hidup melayang-layang dalam air. Plankton terdiri atas
fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton contohnya: alga mikroskopis Chlorophyccae, Cyanophyceae, Diatomae,
sedangkan zooplankton contohnya: Protozoa serta hewan- hewan lain golongan Porifera, Coelenterata, Crustacea, dan
lain-lain.
b. Nekton, yaitu hewan-hewan yang aktif berenang kian kemari umpama ikan, amfibi dan serangga air.
c. Neuston, yaitu jenis hewan yang beristirahat atau berenang di permukaan air. Contohnya: beberapa jenis insekta yang
berenang di dalam atau di permukaan air.
398
d. Perifiton, yaitu baik tumbuhan maupun hewan yang melekat atau bertengger pada batang, daun, akar tumbuhan atau
pada permukaan benda lain. Contohnya: hydra, ganggang dan tiram.
e. Bentos, yaitu hewan-hewan yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup pada endapan. Contohnya: siput, kerang, dan
cacing.
3. Berdasarkan bagian daerah tempat hidup, dibedakan atas:
a. Daerah Litoral, yaitu daerah yang airnya dangkal bagian pinggir dengan sinar matahari sampai pada dasar. Di daerah ini
terdapat tumbuh-tumbuhan berakar. b. Daerah Limnetik, yaitu daerah air terbuka yang mendapat sinar
matahari efektif. Di daerah ini terjadi keseimbangan antara fotosintesis dengan respirasi yang dilakukan oleh makhluk
hidup-makhluk hidup yang hidup di situ. Komunitas di daerah ini terdiri atas plankton, nekton dan kadang-kadang neuston.
c. Daerah Profundal, yaitu daerah di bawah daerah limnetik sampai pada dasar. Daerah ini sering tidak dijumpai pada setiap
kolam. Selanjutnya, berdasarkan deras aliran, habitat sungai dapat
dibedakan menjadi: - daerah yang deras aliran airnya.
- daerah yang lambat aliran airnya.
10.3.3. Ekosistem Air Laut Ciri-ciri ekosistem air laut adalah:
- salinitas tinggi di daerah tropik dan rendah di daerah yang jauh dari katulistiwa.
- tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. - pada permukaan laut, perubahan suhu juga sesuai dengan musim.
- di daerah tropik perbedaan suhu air bagian atas dengan
dibawahnya tinggi, hal ini menyebabkan air laut tidak dapat bercampur. Batas dari kedua bagian ini disebut termoklin. Di daerah
dingin, perbedaan suhu air di permukaan dengan suhu air di bawahnya dapat dikatakan tidak ada, akibatnya air dapat
bercampur terus.
- hewan tingkat tinggi misalnya ikan, mempunyai cara
menyesuaikan diri terhadap tekanan osmosis air laut adalah dengan jalan:
399
o banyak minum dan mengeluarkan urine sedikit.
o pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang.
o garam yang berlebih diekskresikan lewat insang secara
aktif. Pembagian Ekosistem Laut
1. Berdasarkan daya tembus sinar matahari ke dalam air laut,
dapat dibedakan menjadi daerah: a. fotik, yaitu daerah yang masih dapat diterangi sinar matahari.
b. afotik, yaitu daerah yang sama sekali gelap.
Diantara kedua daerah ini, terdapat suatu daerah remang-remang yang sering disebut dengan nama twilight.
2. Secara fisik, habitat laut dibagi menjadi 4 kelompok berikut: a. daerah
litoral, yaitu daerah yang berbatasan dengan darat. b. daerah
neritik, yaitu daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai pada dasarnya ± 200 m.
c. daerah batial, yaitu daerah yang kedalamannya ± 200-2500 m.
d. daerah abisal, yaitu daerah yang lebih dalam dan lebih jauh dari pantai.
3. Berdasarkan kebiasaan hidup, makhluk hidup laut Dibedakan menjadi plankton, perifiton, nekton, neuston, dan
bentos. Di bagian laut yang dalam tidak terdapat produsen. Oleh karena itu dalam proses makan memakan di kalangan hewan-hewan
berlaku hukum rimba. Hewan-hewan di lautan yang dalam kebanyakan berwarna hitam atau merah tua dan mempunyai mata
yang sangat peka. Sementara itu, hewan-hewan yang terdapat dalam goa yang gelap kebanyakan buta dan putih kehilangan pigmen.
Rantai makanan di daerah ini terjadi karena adanya gerakan air dari pantai ke tengah, di samping adanya gerakan air dari
permukaan ke bawah dan sebaliknya. 10.3.4. Ekosistem Pantai
Karena hempasan gelombang air laut, di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut akan terbentuk gundukan
pasir. Setelah gundukan ini biasanya terdapat hutan, yang disebut hutan pantai.
Ekosistem hutan pantai terdiri atas beberapa formasi. Formasi adalah unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya dan
penamaannya disesuaikan dengan tumbuhan yang menyolok. Secara
400
berurutan, formasi yang terdapat pada ekosistem hutan pantai dari daerah pasang surut ke arah darat adalah:
1. Hutan Mangrove bakau - terdapat di daerah pasang surut
-
dibedakan atas:
a. Yang dasarnya dari lumpur. Tumbuhan khasnya, antara lain: Rhizopora bakau, Avicennia
kayu api, Bruguiera bogem, Acanthus, Cerbera dan Ceriops. b. Yang dasarnya dari betingpasir koral.
Tumbuhan khasnya ialah Sonneratio alba preparat. Cara tumbuhan beradaptasi antara lain:
o mempunyai akar nafas Aficennia dan Sonneratia.
o mempunyai akar lutut Bruguiera
o mempunyai daun-daun yang tebal dan kaku dengan lapisan
kutikula yang tebal untuk mencegah penguapan air yang berlebihan.
o bijinya berkecambah dalam buah, belum tanggal dari pohon
induknya, dan jelas tampak akar yang tumbuh ke bawah, panjangnya mencapai satu meter. Fenomena ini dikenal
dengan vivipari.
2. Formasi Pes-caprae - di daerah berpasir garis pantai.
- dicirikan oleh Ipomea-pes-caprae Telapak kambing sebagai
tumbuhan penyusun yang paling menyolok. Di samping itu juga didapati rumput angin Spinifex sp..
3. Formasi Barringtonia
- terdapat setelah formasi pes-caprae lebih jauh dari garis pantai. - daerahnya berpasirberbatu cadas.
- formasi ini dimulai dari daerah yang ditumbuhi oleh pandan Pandanus, bakung Crinum, dan babakoan. Sedangkan
tumbuhan penyusunnya yang paling menyolok adalah pohon Barringtonia sp. keben, butun dan Terminalia sp. ketapang.
10.3.5. Air Payau Estuari Merupakan wilayah pertemuan antara air tawar dengan air laut
atau disebut muara sungai estuari. atau pantai lumpur. Dalam peristiwa inilah air payau terbentuk dengan tingkat salinitas diantara
air tawar dan air laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau dan nipah. Beberapa makhluk hidup laut melakukan perkembangbiakan di
wilayah ini, seperti ikan, udang, dan moluska yang banyak dijumpai dan dapat di makan. Berdasarkan kadar garamnya salinitas, estuari
dibedakan atas:
1. Oligohalin, yaitu daerah yang berkadar garam rendah ± 0.25