Reproduksi pada hewan Untuk menjaga kelestarian jenisnya, setiap makhluk hidup melakukan

348 Pertunasan adalah munculnya individu baru karena adanya pertumbuhan suatu bagian tubuh. Misalnya : Hydra. Fragmentasi adalah proses pertumbuhan bagian tubuh dari bagian tubuh yang terpisah-pisah. Misalnya pada Planaria. Potongan-potongan tubuh Planaria dapat tumbuh menjadi individu baru. Peristiwa ini dimungkinkan karena tubuh Planaria memiliki kemampuan regenerasi tumbuh yang baru yang tinggi. Partenogenesis adalah cara reproduksi yang khusus, yaitu ovum berkembang menjadi individu baru tanpa adanya pembuahan oleh sperma. Misalnya yang dilakukan oleh lebah, semut, kadal.

9.5. Pertumbuhan dan perkembangan hewan Setelah menjadi ovum dibuahi oleh sperma, zigot mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dikelompokkan ke dalam dua fase, yaitu: fase embrionik pembelahan, blastulasi, gastrulasi, morfogenesis, induksi embrionik, diferesiensi dan spesialisasi, organogenesis dan fase pasca embrionik metamorfosis, regenerasi. Pada fase pertama, zigot berubah menjadi embrio dengan mengalami beberapa tahapan, sebagai berikut : a. Tahapan morula, yaitu sel-sel yang menggerombol membentuk struktur seperti buah murbei dan disebut morula b. Tahapan blastula, adalah tahapan ketika morula merubah strukturnya menjadi seperti bola yang didalamnya berongga dan disebut blastula. Pada mamalia, digunakan istilah blastosis. c. Tahapan gastrula, adalah tahapan ketika sel-sel pada blastula menyususn diri sehingga terbentuklah dua lapisan sel atau tiga lapis sel, disebut gastrula. Pada, ubur-ubur Coelenterarata gastrula memiliki dua lapisan sel saja yang kemudian berkembang menjadi endoderm dan ektoderm Coelenterata disebut juga hewan yang bersifat diploblastik. Sedangkan hewan-hewan selain Coelenterata gastrula memiliki tiga lapis sel, yaitu endodermis, mesoderm dan ektoderm. Mereka dikelompokkan ke dalam hewan yang bersifat triploblastik. Pada hewan triploblastik, sel-sel pada setiap lapisan sel akan mengalami proses diferensiasi dan spesialisasi. Sel-sel tersebut akan berkembang menjadi berbagai jaringan dan organ tubuh, seperti dapat dilihat dari tabel berikut : 349 Tabel diferensiasidan spesialisasi sel-sel penyusun gastrula. Endoderm sel-sel yang melapisi bagian dalam sistem pencernaan, sistem sirkulasi dan juga jaringan dan organ lain seperti hati dan paru-paru Mesoderm menjadi otot, tulang, ginjal, darah, kelenjar kelamin testis atau ovarium dan jaringan ikat Ektoderm sistem syaraf, kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan saluransaluran sekresi. Pada banyak jenis hewan, baik invertebrata maupun vertebrata, seperti katak dan belalang serangga, embrionya berkembang dalam telur. Jika telur menetas akan keluar larva, selanjutnya mengalami metamorfosis menjadi bentuk dewasa muda imago. Misalnya perkembangan pada katak hijau sebagai berikut : a. insang dalam terbentuk setelah 18 hari, b. tutup insang terbentuk setelah 12 hari, c. tungkai belakang terbentuk setelah 2 ½ bulan, d. tungkai depan terbentuk setelah 3 bulan, e. metamorfosis selesai lebih dari 3 bulan, f. katak mulai dewasa setelah 1 tahun. Perhatikan siklus hidup katak berikut 1. Katak jantan dan betina sedang kawin. 2. Sel-sel sperma 3. Sel telur 4. Telur dibuahi setelah 1 jam, selubung telur serupa lendir membengkak 5. Perkembangan embrio: a. stadium morula setelah 3-7 jam b. stadium blastula setelah 18 jam c. stadium gastrula setelah 34 jam d. perkembangan lapisan-lapisan setelah 62 jam e. ekor mulai tumbuh setelah 84 jam 6. Stadium menetas, dalam bentuk larva mempunyai insang luar setelah 6 hari 7. Perkembangan selama metamorfosis : a. insang dalam setelah 8 hari b. tutup insang setelah 12 hari c. tungkai belakang setelah 2 ½ bulan d. tungkai muka setelah 2 ½ -3 bulan 8. Metamorfosis selesai 3 bulan lebih