Jaringan saraf Jaringan darah : adalah jaringan yang zat dasarnya

309 Neuroglia tidak ikut berperan secara langsung dalam pengiriman sinyal. Fungsinya adalah menyokong, merawat dan melindungi neuron. Macamnya lebih banyak dari neuron. Dua diantaranya adalah sel Schwan yang membungkus akson pada sistem saraf tepi; dan sel oligodendrosit yag juga membungkus akson, tetapi pada sistem saraf pusat. Kedua sel tersebut menghasilkan selubung myelin. Myelin berfungsi seperti selubung isolator pada akson. Myelin tidak membungkus seluruh akson. Bagian akson yang terbuka ini disebut nodus Ranvier. Adanya myelin perjalanan sinyal jauh lebih cepat. Kecepatannya dapat mencapai 150 meter per detik. Karena perjalanan sinyal sepanjang akson berlangsung dengan cara melompati daerah-daerah yang bermyelin. Gambar 9.9. Neuron dan bagian-bagiannya Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi: 1. neuron sensorik, berhubungan dengan reseptor indra dan organ sensoris lainnya untuk menghantarkan rangsang stimulus dari reseptor ke sistem saraf pusat. 2. neuron motorik, berfungsi menghantarkan tanggapan respons dari sistem saraf pusat ke efektor otot atau kelenjar. 3. neuron konektorinterneuron, berfungsi menghubungkan neuron- neuron motorik dan sensorik, terletak di dalam sistem saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang. Neuron ini disebut juga neuron ajustor, karena berfungsi mengolah informasi yang di terimanya untuk kemudian diteruskan sebagai respon ke efektor. Pertemuan antara ujung-ujung akson suatu neuron dengan neuron lain atau dengan efektor disebut sinapsis. Pada sinapsis, ada celah yang memisahkan dua neuron. Sinyal yang sampai di ujung 310 akson akan diteruskan dengan bantuan neurotransmiter. Ia adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh ujung akson. Salah satunya bernama asetilkolin, zat penghantar untuk saraf sadar. Senyawa ini penting dalam memori, belajar dan berfikir. Contoh lainnya adalah epinefrin, sebagai penghantar saraf tidak sadar. Senyawa ini berkaitan dengan stres, denyut jantung dan tekanan darah. 9.2. Sistem organ pada hewan Seluruh hewan multiseluler tersusun atas lebih banyak sel. Di dalam tubuh sel-sel tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan membentuk suatu sistem kerjasama. Kerjasama antara sel itulah yang memungkinkan berlangsungnya aktivitas kehidupan. Kita sudah pelajari sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya membentuk jaringan. Bermacam jaringan menyusun tubuh. Untuk dapat melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar jaringan perlu adanya kerjasama. Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan fungsi tertentu disebut organ. Beberapa contohnya : paru-paru, jantung, lambung, limpa, hati, pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga bekerja sama untuk melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ tersebut kita sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah organ-organ yang membentuk sistem organ pernafasan. Organ-organ apa sajakah yang menyusun sistem pencernaan pada hewan? Gambar 9.10. . Lambung sebagai organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan. Lambung merupakan salah satu contoh organ dalam sistem pencernaan. Lambung tersusun dari beberapa jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Keempat jaringan tersebut bersama-sama melakukan satu kesatuan fungsi. Jaringan epitel sebagai penghasil getah lambung yang diperlukan dalam proses pencernaan secara enzimatis, jaringan otot 311 untuk gerakan peristaltik, jaringan ikat sebagai bantalan jaringan lemak, maupun alat transportasi jaringan darah, dan jaringan saraf agar dapat merasakan adanya zat-zat makanan di dalam lambung. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam sistem pencernaan, lambung harus bekerjasama dengan organ-organ lain dalam sistem pencernaan, seperti mulut, gigi, lidah, faring, kerongkonga, usus, hati, dan pankreas. Organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan fungsional yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan, kita sebut sebagai sistem pencernaan Pada tubuh hewan, selain sistem pencernaan terdapat juga sistem–sistem organ lainnya. Misalnya, sistem pernafasan yang menyuplai oksigen dan membuang zat-zat sisa berupa gas. Dapatkah kalian sebutkan sistem organ yang lainnya, sebutkan organ-organ penyusunnya dan jelaskan fungsi-fungsinya ? Gambar 9.11. Sistem organ pada manusia dan hewan pada dasarnya hampir sama. Dapatkah kalian sebutkan sistem organ pada Gambar di atas ? 312

9.3. Klasifikasi hewan invertebrata dan vertebrata

Hewan merupakan makhluk hidup yang telah teradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka dapat hidup di laut, air tawar, darat, di kutub, dan padang pasir gurun. Beberapa ciri yang dimilki oleh hewan adalah : • bersel banyak multiseluer yang sel-selnya memiliki inti bermembran eukariotik • tidak dapat membuat makanan sendiri tidak berfotosintesis. • bereproduksi secara aseksual dan seksual • sel penyusun tubuhnya tidak memilki dinding sel dan plastida. • dapat merespons dengan cepat terhadap rangsang. • aktif bergerak motil pada tahap fase tertentu dalam siklus hidupnya. Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata in = tanpa, vertebrae = tulang belakang dan vertebrata bertulang belakang. Invertebrata adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang belakang. Sedangkan vertebrata adalah hewan tingkat tinggi dan memiliki tulang belakang. Hewan bersel banyak berkembang dari zigot bersel satu. Zigot, sebagaimana kita ketahui adalah hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Zigot kemudian membelah menjadi dua, empat, delapan, 16 sel dan terus bertambah banyak menjadi blastula yang bentuknya menyerupai bola. Sel-sel penyusun blastula kemudian melekuk kedalam sehingga terbentuklah dua lapis lembaga, yaitu ektoderm di sebelah luar dan endoderm di sebelah dalam. Berdasarkan jumlah lapisan lembaga, ada hewan yang hanya memiliki dua lapis dalam perkembangannya ekto dan endoderm, disebut diploblastik. Misalnya Coelenterata ubur-ubur, hewan pembentuk terumbu karang, anemon laut. Sedangkan hewan lainnya memiliki tiga lapis kecambah, yaitu ekto, meso dan endoderm. Mereka disebut hewan triploblastik. Mesoderm berkembang diantara ekto dan endoderm. Ketiga lapis kecambah tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai macam organ. Ektoderm berkembang menjadi kulit dan otak serta jaringan syaraf. Mesoderm berkembang menjadi otot. Sedangkan endoderm berkembang menjadi organ- organ dalam. Hewan triploblastik dapat dibedakan berdasarkan rongga tubuhnya. Ada hewan yang tak mempunyai rongga tubuh, disebut hewan aselomata. Misalnya Platyhelminthes atau cacing pipih Planaria dan cacing pita. Sedangkan pada Nemathelminthes Gambar 9.12a atau cacing gilig misalnya cacing kremi, cacing tambang, cacing Ascaris telah memiliki rongga tubuh, tetapi hanya sebagian yang dibatasi oleh mesoderm. Rongga tubuh ini disebut 313 rongga tubuh semu peudoselom sehingga mereka disebut hewan pseudoselomata. Hewan-hewan yang memiliki rongga tubuh sejati selom disebut hewan selomata. Yang termasuk selomata adalah seluruh hewan dari Annelida sampai dengan Mamalia Gambar 9.12b. Mereka memiliki rongga tubuh yang seluruhnya dibatasi dengan mesoderm. Gambar 9.12a. Pseudocelomata pada Nemathelminthes Gambar 9.1b. Selom pada Annelida.

9.3.1. Invertebrata

Invertebrata terdiri dari filum Porifera, Coelentrata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata . Pada bab ini kita akan membahas klasifikasi dan karakteristik Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan