Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain, kacau, sadistik, dan ugal-ugalan. Tidak mampu untuk mempertahankan hubungan agar berlangsung lama, meskipun Mudah frustasi 6. Tidak mampu untuk menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman, terutama dar

Orang dengan gangguan kepribadian antisosial antisocial personality disorder secara persisten melakukan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar hukum. Ciri-ciri Gangguan Kepribadian Antisosial adalah sebagai berikut : 1. Gangguan perilaku sebelum usia 15 tahun, ditunjukkan dengan perilaku seperti membolos, kabur, memulai perkelahian fisik, menggunakan senjata, memaksa seseorang untuk melakukan aktivitas seksual, kekejaman fisik pada orang maupun binatang, merusak atau membakar bangunan secara sengaja, berbohong, mencuri, atau merampok. 2. Sejak usia 15 tahun menunjukkan kepribadian kepedulian yang kurang dan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain, yang ditunjukkan oleh perilaku sebagai berikut:  Kurang patuh terhadap norma sosial dan peraturan hukum, ditunjukkan dengan perilaku melanggar hukum yang dapat maupun tidak dapat mengakibatkan penahanan, seperti merusak bangunan, terlibat dalam pekerjaan yang bertentangan dengan hokum, mencuri, atau menganiaya orang lain.  Agresif dan sangat mudah tersinggung saat berhubungan dengan orang lain, ditunjukkan dengan terlibat dalam perkelahian fisik dan menyerang orang lain secara berulang, mungkin penganiayaan terhadap pasangan atau anak-anak.  Secara konsisten tidak bertanggung jawab, ditunjukkan dengan kegagalan mempertahankan pekerjaan karena ketidakhadiran berulang kali, keterlambatan, mengabaikan kesempatan kerja atau memperpanjang periode pengangguran meski ada kesempatan kerja; danatau kegagalan untuk mematuhi tanggung jawab keuangan seperti gagal membiayai anak atau membayar hutang; danatau kurang dapat membina hubungan monogami.  Gagal membuat perencanaan masa depan atau impulsivitas, seperti ditunjukkan oleh perilaku berjalan-jalan tanpa pekerjaan tanpa tujuan yang jelas.  Tidak menghormati kebenaran, ditunjukkan dengan berulang kali berbohong, memperdaya, atau menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi atau kesenangan.  Tidak menghargai keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain, ditunjukkan dengan berkendara sambil mabuk atau berulang kali ngebut.  Kurang penyesalan atas kesalahan yang dibuat, ditunjukkan dengan ketidakpedulian akan kesulitan yang ditimbulkan pada orang lain, danatau membuat alas an untuk alas an tersebut.

3. Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain, kacau, sadistik, dan ugal-ugalan.

4. Tidak mampu untuk mempertahankan hubungan agar berlangsung lama, meskipun

tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya.

5. Mudah frustasi 6. Tidak mampu untuk menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman, terutama dari

hukuman.

7. Sangat cenderung untuk menyalahkan orang lain, atau menawarkan rasionalisasi

yang dapat diterima, untuk perilaku yang telah membawa penderita dalam konflik sosial.

17. Gangguan kepribadian ambang

Gangguan kepribadian ambang adalah kondisi kejiwaan yang dicirikan dengan suasana hati, hubungan, identitas, citra diri, dan perilaku yang tidak stabil serta pemikiran hitam putih, dan serangkaian idealisasi dan devaluasi. Tanda – tanda Gangguan Kepribadian Ambang 1. Emosi atau Afek yang sangat tidak stabil, perubahan yang sangat cepat dan impulsif. 2. Hubungan interpersonal juga tidak stabil. 3. Gambaran diri pasien, tujuan, dan preferensi internalnya termasuk seksual sering kali tidak jelas atau terganggu, dengan perasaan kosong yang kronis. 4. Mudah menjadi marah dan melakukan perilaku kekerasan dan agresif, yang sering kemarahan tersebut ditujukan pada diri sendiri dengan melukai diri, ancaman dan perilaku bunuh diri. 5. Kadang kemarahan dialihkan pada penyalahgunaan obat dan alkoholisme, perilaku ugal-ugalan, termasuk dalam perilaku seksual Faktor Penyebab  Kekerasan pada masa kanak-kanak, penolakan dan terpisah dengan orangtua kandung  Faktor perkembangan lainnya Faktor lain kemunculan gangguan kepribadian borderline tidak hanya disebabkan oleh gangguan spektrum dari trauma saja, penelitian Kernberg menyebutkan bahwa kemunculan BPD disebabkan oleh kegagalan tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak. Kegagalan tersebut berupa kegagalan anak dalam mengenal dan membedakan diri anak dengan orang lain yang selanjutnya berkembang bentuk-bentuk psikosis pada anak.  Pendidikan orangtua di rumah juga ikut mempengaruhi terbentuknya BPD, seperti interaksi negatif antara orangtua-anak, kurangnya empati, dan lebih besar kritikan yang ditujukkan pada anak diabndingkan penghargaan.  Faktor genetic Beberapa literatur menyebutkan bahwa perlakuan-perlakuan yang berhubungan dengan BPD akan mempengaruhi pada gen yang nantinya akan mempengaruhi pada kepribadian anak, akan tetapi faktor genetik ini masih diteliti lebih lanjut. Pengaruh serotonin berhubungan dengan genetik diduga juga ikut berpengaruh  Fungsi neurotransmitter Ketidakseimbangan neurotransmiter seperti serotonin, norepinephrine dan acetylcholine berpengaruh pada jenis emosi dan mood; GABA, stabilisator perubahan mood, fungsi amygdala; ikut mempengaruhi perilaku-perilaku penderita BPD dalam merespon stressor yang muncul. Perilaku impulsif dan agresivitas disebabkan oleh ketidakseimbangan serotonin dan bagian wilayah prefrontal.

18. Gangguan Kepribadian Narsissistik