Psikopat, atau dalam ejaan bahasa Inggris ditulis psychopathy psych, grk.=perasaan; pathos, grk.=kehilangan kehilangan perasaan yang didefinisikan sebagai keadaan psikiatri
berupa kurangnya empati atau kepedulian disertai minimnya kontrol impuls dan perilaku.
Gejala-gejala Seorang Psikopat 1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat sering pandai melucu dan pintar bicara,
secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang
cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat. 3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui
perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil. 5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. 7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam
tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk
menimbang baik buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuat atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga
mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan sesuatu demi kesenangan belaka. 10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun
sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan
berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu, psikopat sering disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan
dirinya.
12. Sikap antisosial di usia dewasa. 13. Persuasif dan mempesona di permukaan.
14. Butuh stimulasi atau gampang bosan. 15. Emosi dangkal.
16. Buruknya pengendalian perilaku. 17. Longgarnya perilaku seksual
18. Masalah perilaku dini sebelum usia 13 tahun. 19. Tidak punya tujuan jangka panjang yang realistis.
20. Pernikahan jangka pendek yang berulang.
21. Kenakalan remaja. 22. Melanggar norma.
23. Keragaman kriminal.
Faktor Penyebab Psikopat
a. Kelainan Otak Hubungan antara gejala Psikopat dengan kelainan sistem serotonin, kelainan
struktural dan kelainan fungsional otak. b. Lingkungan
Mereka yang berkepribadian psikopat memiliki latar belakang masa kecil yang tidak memberi peluang untuk perkembangan emosinya secara optimal.
c. Kepribadian sendiri Adanya korelasi antara perilaku orang-orang dengan sindrom psikopat, dengan skor
yang tinggi dalam tes kepribadian Revised NEO Personality Inventory NEO-P-I- R,1992.
10. Abnormalitas Seksual
Abnormalitas merupakan suatu tindakan yang diluar dugaan ataupun hal perbuatan yang dilakukan tidak seperti biasanya serta tidak lumrah pada umumnya dilakukan orang lain
melakukan sebuah penyimpangan, semua itu diluar norma-norma yang ada pada masyarakat.
Penyebab Prilaku Abnormalitas Terdiri atas beberapa bentuk:
a. Primer: tanpa adanya gangguan hal itu tidak akan muncul
b. Penyebab yang menyiapkan: Kondisi mendahului Gangguan
c. Pencetus: kondisi untuk mencetuskan suatu gangguan.
11. Schizophrenia
Schizoprenia adalah kekacauan jiwa yang serius ditandai dengan kehilangan kontak pada kenyataan psikosis, halusinasi, khayalan kepercayaan yang salah, pikiran yang
abnormal dan mengganggu kerja dan fungsi sosial. Schizophrenia adalah kelompok gangguan
otak yang parah. a. Gejala positif
Pada schizophrenia, gejala positif adalah fungsi normal otak yang mengalami distorsi. Gejalanya antara lain:
1. Berkhayal. 2. Berhalusinasi melihat atau mendengar sesuatu yang tidak benar-benar ada
. 3. Gangguan berpikir, seperti sulit berbicara dan mengatur cara berpikir.
4. Keperibadian yang tidak teratur, seperti sifat mudah marah yang tidak dapat diprediksi.
b. Gejala negatif Gejala negatif berarti berkurang atau hilangnya karakteristik dari fungsi
normal. Gejala ini dapat muncul sebulan atau setahun sebelum gejala positif muncul. Gejala negatif antara lain:
1. Hilang ketertarikan terhadap aktifitas harian. 2. Emosi yang lemah.
3. Berkurangnya kemampuan merencanakan atau melakukan aktifitas. 4. Mengabaikan kebersihan diri.
5. Mengucilkan diri sendiri dari pergaulan. 6. Hilang motivasi
c. Gejala kognitif Gejala kognitif berkaitan dengan masalah dalam proses berpikir. Gejala ini
mungkin yang paling membuat tidak berdaya karena mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktifitas harian. Mereka dengan schizophrenia dapat lahir dengan
gejala ini. Antara lain: 1. Masalah dalam menyerap suatu informasi.
2. Sulit memusatkan perhatian. 3. Masalah dalam mengingat
d. Gejala afektif Schizophrenia juga dapat berefek pada suasana hati, menyebabkan depresi
atau perubahan suasana hati secara mendadak. Sebagai tambahan, mereka dengan schizophrenia sering terlihat aneh, menyebabkan orang lain menjauhinya dan
membuat dirinya terisolasi dari lingkungan sosial.
12. Manic Depresif