19 Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran kooperatif tipe scramble memudahkan
siswa untuk memahami konsep dari suatu materi, sehingga penerapan pembe- lajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe scramble memberikan
pengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa dengan pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik
daripada pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran konvensional.
C. Anggapan Dasar
Penelitian ini, bertolak pada anggapan dasar sebagai berikut. 1.
Setiap siswa kelas VII MTs darul Huffaz Pesawaran tahun pelajaran 20132014 memperoleh materi pelajaran matematika sesuai dengan kurikulum yang
berlaku di sekolah. 2.
Faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dikontrol supaya pengaruhnya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
D. Hipotesis Penelitian
1.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
2. Hipotesis Kerja Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis
siswa pada pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik daripada
pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran konvensional.
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan
Bernung 1 Gedong Tataan Pesawaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Darul Huffaz tahun pelajaran 20132014 yang terdistribusi
dalam tiga kelas dengan distribusi kelas sebagai berikut. Tabel 3.1 Distribusi siswa kelas VII MTs Darul Huffaz Pesawaran
No Kelas
Jumlah Siswa Nilai Ulangan Matematika Semester Ganjil
1 VII A
18 56,83
2 VII B
18 56,25
3 VII C
20 59,20
Sumber: MTs Darul Huffaz Pesawaran tahun pelajaran 20132014
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling agar peneliti yakin bahwa semua kelompok dalam populasi terwakili dalam sampel. Sampel dari
penelitian ini yaitu dua kelas dari tiga kelas yang nilai ulangan harian semester ganjilnya sama atau hampir sama dengan nilai rata-rata populasi. Pada Tabel 3.1
terlihat bahwa kelas yang memiliki kemampuan kognitif yang hampir sama adalah kelas VII
A dan VII B. Kemudian mengundi dua kelas tersebut untuk ditentukan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengundian,
diperoleh kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen.
21
B. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini memiliki kelas kontrol
tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah posttest only control group design karena kemampuan awal pengambilan sampel dilihat berdasarkan nilai ulangan matematika semester ganjil
dimana soal-soal yang telah diberikan mengukur pemahaman konsep matematis siswa. Desain penelitian disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Desain Penelitian Posttest Control Group Design
Kelas Perlakuan
Pembelajaran Posttest
Eksperimen E X
1
O Kontrol C
X
2
O Keterangan :
X
1
= pembelajaran kooperatif tipe scrambel X
2
= pembelajaran konvensional O = posttest pada kelas eksperimen dan kontrol
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, tahapan
yang dilakukan sebagai berikut. 1.
Melakukan penelitian pendahuluan pada tanggal 12 Desember 2013. 2.
Merencanaan penelitian a.
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP b.
Menyusun Lembar Keja Siswa LKS yang akan diberikan kepada siswa pada saat diskusi kelompok.