28 Keterangan:
TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J
T
: jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I
T
: jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada butir soal Menurut Sudijono 2008: 120 untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu
butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut. Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran
Nilai Interpretasi
TK 0,30 Sangat sukar
0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang
TK 0,70 Sangat mudah
Butir soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah memiliki intepretasi sedang. Berdasarkan perhitungan tes uji coba diperoleh hasil tingkat kesukaran
sebagai berikut. Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran
No Soal Tingkat Kesukaran
No Soal Tingkat Kesukaran
1a 0,58 sedang
4a 0,68 sedang
1b 0,59 sedang
4b 0,38 sedang
1c 0,60 sedang
4c 0,62 sedang
2a 0,62 sedang
5a 0,56 sedang
2b 0,44 sedang
5b 0,65 sedang
2c 0,32 sedang
5c 0,64 sedang
3a 0,54 sedang
5d 0,55 sedang
3b 0,62 sedang
5e 0,54 sedang
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran tes pada uji kelas coba diperoleh butir soal tes memiliki interpretasi sedang sehingga semua butir tes
dapat digunakan dalam penelitian.
29
G. Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data untuk uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat, yaitu uji normalitas dan homogenitas data.
1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang datanya berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas data dengan uji
Chi Kuadat sebagai berikut. a.
Hipotesis � = sampel berasal dari populasi yang datanya berdistribusi normal.
� = sampel berasal dari populasi yang datanya tidak berdistribusi normal. b.
Taraf signifikan : � =5 c.
Statistika uji :
�
ℎ� ��
= ∑ �
�
−
� �
�=
Keterangan: �
�
: frekuensi pengamatan
�
: frekuensi yang diharapkan � : banyaknya pengamatan
d. Keputusan uji
Kriteria pengujian jika �
ℎ� ��
≤ �
��
dengan derajat kebebasan dk = k-1 dan taraf signifikan 5 maka disimpulkan bahwa sampel berasal
dari populasi yang datanya berdistribusi normal Sudjana, 2005: 273.
30 Uji normalitas ini dilakukan terhadap data pemahaman konsep matematis siswa
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji normalitas kelompok data dapat dilihat pada lampiran dan rangkuman uji
normalitas tersebut disajikan pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Pemahaman Konsep Matematis
Dari hasil uji normalitas data pemahaman konsep matematis siswa yang terangkum dalam Tabel 3.7 di atas, terlihat nilai
2 hitung
X untuk setiap kelompok
kurang dari
2 tabel
X
. Ini berarti pada taraf
= 0,05 hipotesis nol untuk setiap kelompok diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari
populasi yang datanya berdistribusi normal. 2.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah dua sampel yang diambil berasal dari populasi mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Hipotesis yang digunakan sebagai berikut. �
∶ � = � , artinya kedua kelompok populasi mempunyai varians homogen. �
: � ≠ � , artinya kedua kelompok populasi mempunyai varians tidak homogen.
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji F.
Rumus Uji F yaitu :
terkecil varians
terbesar arians
v
F
Kelas
2 hitung
X
2 tabel
X
Keputusan Uji Eksperimen
6,225 7,81
H diterima
Kontrol 2,576
7,81 H
diterima
31 dan tolak H
hanya jika F ≥ F
α v1,v2
, dengan F
α v1,v2
didapat dari daftar distribusi F dengan peluang
α, sedangkan derajat kebebasan v
1
dan v
2
masing-masing sesuai dk pembilang dan penyebut d
engan α = 5 Sudjana, 2005: 250. Setelah dilakukan uji normalitas dan data posttest kedua kelas eksperimen dan
kontrol berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungannya disajikan dalam Tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep
Matematis
Kelas Varians
dk
ℎ� �� ��
Kriteria Eksperimen
160,000 17
1,957 2,272
Kedua kelas mempunyai varians
homogen Kontrol
313,176 17
Berdasarkan Tabel 3.8, terlihat bahwa bahwa nilai F
hitung
untuk data posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih kecil dari F
Tabel
dengan taraf
= 0,05 dan dk = 17,17. Karena F
hitung
F
Tabel
, maka terima H , artinya
kedua kelompok populasi mempunyai varians homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji kesamaan dua varians, diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen. Oleh sebab itu, langkah
selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis, yaitu uji kesamaan rata-rata skor pemahaman konsep matematis siswa menggunakan uji t.
32 a.
Hipotesis H
: � ≤ � rata-rata skor pemahaman konsep siswa pada pembelajaran kooperatif tipe scramble kurang dari atau sama dengan rata-
rata skor pemahaman konsep siswa pada pembelajaran yang biasa digunakan.
H
1
: μ μ rata-rata skor pemahaman konsep siswa pada pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih dari rata-rata skor pemahaman
konsep siswa pada pembelajaran yang biasa digunakan. b.
Taraf signifikan : � = 5 c.
Statistik uji: �
ℎ� ��
=
�̅̅̅̅− �̅̅̅̅ �
�
√
�
+
�
dengan: �
�
=
� − � + �
– � � + � −
Keterangan : �̅̅̅
: nilai rata-rata dari kelas eksperimen �̅̅̅
: nilai rata-rata dari kelas kontrol n
1
: banyaknya siswa kelas eksperimen n
2
: banyaknya siswa kelas kontrol : varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
p
: varians gabungan
d. Keputusan uji: terima H
jika �
ℎ� ��
t
1- αdk
dengan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
– 2 dan peluang 1 − � dengan taraf signifikan � = 5, untuk nilai
�
ℎ� ��
lainnya H ditolak Sudjana, 2005 : 243.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian
1. Data Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Data pemahaman konsep matematis siswa untuk setiap sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Deskripsi data
pemahaman konsep matematis siswa secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Data Nilai Tes Pemahaman Konsep Matematis
Pembelajaran Jumlah
Siswa Skor
Terendah Skor
Tertinggi Rata-rata
Simpangan Baku
Eksperimen 18
56,0 100,0
84,50 12,649
Kontrol 18
32,0 96,0
66,33 17,697
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai siswa
pada kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol. Selanjutnya analisis data penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis yang
diajukan, yaitu apakah rata-rata skor pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih dari rata-rata skor pemahaman konsep
matematis siswa pada pembelajaran konvensional.