Alat Reproduksi Wanita Kesehatan Reproduksi 1. Definisi

11 semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya Depkes, 2003. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan reproduksi diartikan sebagai suatu kondisi yang menjamin fungsi reproduksi, khususnya proses reproduksi, dapat berlangsung dalam keadaan sejahtera fisik, mental maupun sosial dan bukan saja terbebas dari penyakit atau gangguan fungsi alat reproduksi.

2.3.2. Alat Reproduksi Wanita

Secara umum alat reproduksi wanita dibagi atas dua bagian yaitu alat kelamin luar dan alat kelamin bagian dalam. Alat kelamin wanita tersebut adalah sebagai berikut : 1. Alat kelamin luar a. Mons veneris Disebut juga gunung venus, menonjol ke bagian depan menutup tulang kemaluan. Fungsi mons veneris adalah memainkan peran dalam seksualitas dan melindungi simphisis pubis selama koitus. b. Labia mayora bibir besar Berasal dari mons veneris, bentuknya lonjong menjurus ke bawah dan bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak, bagian ini mengandung Universitas Sumatera Utara 12 banyak ujung saraf sehingga sensitif saat berhubungan seks, berfungsi sekali selama rangsangan sensual. c. Labia minora bibir kecil Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah. d. Klitoris Merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat hubungan seks. e. Vestibulum Bagian kelamin ini dibasahi oleh kedua labia kanan kiri dan bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat muara vagina liang senggama, saluran kencing, kelenjar bartholini, dan kelenjar skene kelenjar-kelenjar ini akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga memudahkan penetrasi penis. f. Himen selaput dara Merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya hymen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium lapisan dalam rahim. Pada saat berhubungan seks pertama hymen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah Universitas Sumatera Utara 13 melahirkan hymen merupakan tonjolan kecil yang disebut kurunkulae mirtiformis. 2. Alat kelamin dalam a. Vagina saluran senggama Merupakan saluran otot-otot selaput yang menghubungkan rahim dengan dunia luar, bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani otot dubur sehingga dapat kendalikan dan dilatih. Selaput vagina tidak mempunyai lipatan sirkuler berkerut yang disebut “rugae” dinding depan vagina berukuran 9 cm dan dinding belakangnya 11 cm. Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim atas lapisan dalam rahim. Sebagian dari kelenjar rahim yang menonjol pada vagina disebut “Porsio” leher rahim. Fungsi vagina saluran senggamapenting sebagai jalan lahir bagian lunak, sebagai sarana hubungan seksual, saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi. b. Rahim uterus Bentuk rahim seperti buah pir, dengan berat sekitar 30 gr. Terletak di panggul kecil diantara rektum bagian usus sebelum dubur dan di depannya terletak kandung kemih. Hanya bagian bawahnya disangga oleh ligament yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan berkembang saat kehamilan. Ruangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas. Universitas Sumatera Utara 14 c. Tuba fallopii Tuba falopii berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral, dengan panjang sekitar 12 cm Tuba fallopii bukan merupakan saluran lurus, tetapi mempunyai bagian yang lebar sehingga membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya terbuka dan mempunyai fimbriae rumbai-rumbai, sehingga dapat menangkap ovum telur saat terjadi pelepasan telur ovulasi Bobak, 2000 d. Indung telur ovarium Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infudibulo-pelvikum. Indung telur merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi. e. Parametrium penyangga rahim Merupakan lipatan peritoneum dengan berbagai penebalan, yang menghubungkan rahim dengan tulang panggul. Lipatan atasnya mengandung tuba fallopii dan ikut serta menyangga indung telur. Bagian ini sensitif terhadap infeksi sehingga mengganggu fungsinya Manuaba, 2002; Dianawati, 2006.

2.3.3. Penyakit Menular Seksual PMS dan Infeksi Saluran Reproduksi ISR

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pekerja Seks Komersial Dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Tahun 2012

4 47 154

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Gambaran Konsep Diri Pekerja Seks Komersial di Kota Medan.

9 78 138

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Faktor-faktor yang menyebabkan terjerumusnya wanita menjadi pekerja seks komersial di Bandar Baru

9 135 60

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97