19
infeksi ini adalah terjadi perlekatan setelah infeksi yang menyebabkan gangguan terhadap kemungkinan hamil atau kemandulan infertilitas
Manuaba, 2002.
2.3.4. Upaya Pengendalian PMS Pada Wanita Pekerja Seks Komersial
Tujuan utama dilakukan pengendalian PMS pada wanita pekerja seks komersial adalah untuk memutuskan mata rantai penularan infeksi PMS, dan
untuk mencegah berkembangnya PMS dan komplikasinya. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui :
1. Mengurangi pajanan PMS dengan program penyuluhan untuk menjauhkan
masyarakat terhadap perilaku risiko tinggi. 2.
Mencegah infeksi dengan anjuran pemakaian kondom bagi yang berperilaku risiko tinggi.
3. Meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan serta anjuran untuk
mencari pengobatan yang tepat. 4.
Membatasi komplikasi dengan melakukan pengobatan dini dan efektif baik untuk yang simtomatik maupun asimtomatik serta pasangan seksualnya
Daili, 2005. Hal-hal penting yang perlu diketahui dan dipahami tentang PMS adalah
sebagai berikut: 1.
PMS dapat terjadi dan menular baik pada laki-laki maupun perempuan. 2.
Penularan PMS dapat terjadi, walaupun hanya sekali melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dengan penderita PMS.
Universitas Sumatera Utara
20
3. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap PMS.
4. Perempuan lebih mudah tertular PMS dari pasangannya.
5. Infeksi atau borok pada alat reproduksi perempuan sering tersembunyi dan
tidak mudah terlihat oleh petugas yang kurang terlatih. Di samping itu, keluhannya pun tidak jelas dan perempuan sering merasa malu untuk
menceritakan masalahnya dan diperiksa alat kelaminnya. 6.
Beberapa PMS mungkin tidak menimbulkan gejala yang berarti pada perempuan, tetapi setiap saat dapat menularkan penyakit tersebut kepada
pasangannya. 7.
Komplikasi PMS, seperti kemandulan, dapat dicegah bila PMS segera diobati Depkes RI, 2003; Daili, 2005.
2.3.5. Hak-hak Reproduksi
Hak reproduksi perorangan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan tanpa memandang perbedaan kelas sosial,
suku, umur, agama, dan lain-lain untuk memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab kepada diri, keluarga, dan masyarakat mengenai jumlah
anak, jarak antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan melahirkan. Hak reproduksi ini didasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi
manusia yang diakui di dunia internasional. Secara praktis hak reproduksi dijabarkan dalam tujuh hal berikut :
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi
yang terbaik. Ini berarti penyedia pelayanan harus memberikan pelayanan
Universitas Sumatera Utara
21
kesehatan reproduksi yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan klien, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan klien.
2. Setiap orang, perempuan dan laki-laki sebagai pasangan atau sebagai
individu berhak memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang seksualitas, reproduksi, dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat
dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayanan danatau mengatasi masalah kesehatan reproduksi.
3. Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman,
efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak melawan hukum.
4. Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya, yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat.
5. Setiap anggota pasangan suami istri berhak memiliki hubungan yang
didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama, tanpa unsur
pemaksaan, ancaman dan kekerasan. 6.
Setiap remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang reproduksi, sehingga dapat berperilaku sehat
dalam menjalani kehidupan seksual yang bertanggungjawab. 7.
Setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi dengan mudah, lengkap dan akurat mengenai penyakit menular seksual, termasuk
HIVAIDS Depkes RI, 2003.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial PSK Tentang Kesehatan Reproduksi di