2.6 Analisis Korelasi
Analisis Korelasi Pearson merupakan uji statistik untuk mengetahui hubungan antara faktor fisik kimia air dengan nilai keanekaragaman. Uji korelasi tersebut dilakukan
dengan metode komputerisasi menggunakan SPSS versi 16.00
Menurut Sugiyono 2005, tingkat hubungan nilai indeks korelasi dinyatakan sebagai berikut:
Interval Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Parameter Biotik Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 3 stasiun penelitian di Perairan Pulau
Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara didapatkan 19 genus makrozoobenthos, yang termasuk ke dalam 2 filum, 3 kelas, 8 ordo dan 14
famili seperti terlihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Klasifikasi Makrozoobenthos yang Didapatkan pada Setiap Stasiun Penelitian di perairan Pulau kampai.
FILUM KELAS
ORDO FAMILI
GENUS
1. Arthropoda 1.Crustaceae
1. Decapoda 1. Palaemonidae
1. Palaemonetes 2. Scylladae
2. Scylla 2. Molusca
2.Gastropoda 2. Archaeogastropoda 3. Neritidae
3. Nerita 3. Mesogastropoda
4. Potamididae 4. Telescopium
5. Cerethidea 5. Littorinidae
6. Littorina 7. Nodilitorina
6. Cymatidae 8. Cymatium
4. Neogastropoda 7. Melongidae
9. Hemifusus 10. Pugilina
11. Volema 8. Muricidae
12. Murex 13. Bedeva
9. Buccinidae 14. Siphonalia
3. Bivalvia 5. Taxodonta
10. Archidae 15. Anadara
6. Mytiloida 11. Mytilidae
16. Litophage 7. Pterioida
12. pectenidae 13. Anomididae
17. Argopecten 18. Anomia
8. Veneroida 14. Mesodesmatidae
19. Amesodesma
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat, bahwa makrozoobenthos yang banyak didapatkan adalah dari Filum Molusca, yaitu dari kelas Gastropoda sebanyak 12
genus, kemudian diikuti dari kelas Bivalvia sebanyak 5 genus. Keadaan ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan, seperti substrat dasar perairan yang
berpasir dan berlumpur, kandungan oksigen terlarut dalam air, kadar organik substrat, pH dan suhu lihat Tabel 3.5, sesuai untuk kehidupan genus tersebut. Menurut Hynes
Universitas Sumatera Utara
1976, hlm: 134, beberapa Mollusca dapat hidup dan berkembang dengan baik pada berbagai jenis substrat yang memiliki ketersediaan nutrisi yang berlimpah, kandungan
oksigen terlarut dalam air tinggi, dan pH yang normal.
Sedangkan yang paling sedikit didapatkan adalah dari filum Arthropoda dari kelas Crustaceae sebanyak 2 genus
. sedikitnya jumlah genus dari filum Arthropoda
dari kelas Crustaceae yang didapatkan karena kondisi perairan yang kurang mendukung bagi kehidupan genus tersebut. Menurut Kasry 1996 dalam Agus, 2008
di lokasi penelitian menunjukkan bahwa genus tersebut lebih aktif pada malam hari atau bersifat nokturnal, karena genus tersebut lebih suka membenamkan diri di
perairan berlumpur ataupun berpasir sehingga penyebaran genus tersebut tidak merata.
Menurut Hutchinson 1993 dalam Yeanny 2007, hlm; 39, Gastropoda merupakan hewan yang dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik pada berbagai
jenis substrat yang memiliki ketersediaan makanan dan kehidupannya selalu dipengaruhi oleh kondisi fisik kimia perairan. Menurut Handayani et al.,2000 dalam
Tiorinse 2009, hlm: 62, Gastropoda merupakan organisme yang mempunyai kisaran penyebaran yang luas di substrat berbatu, berpasir maupun berlumpur tetapi
organisme ini cenderung menyukai substrat dasar pasir dan sedikit berlumpur.
3.2 Nilai Kepadatan K, Kepadatan Relatif KR dan Frekuensi Kehadiran FK Makrozoobenthos