Analisis Korelasi Kesimpulan dan Saran 34

2.6 Analisis Korelasi

Analisis Korelasi Pearson merupakan uji statistik untuk mengetahui hubungan antara faktor fisik kimia air dengan nilai keanekaragaman. Uji korelasi tersebut dilakukan dengan metode komputerisasi menggunakan SPSS versi 16.00 Menurut Sugiyono 2005, tingkat hubungan nilai indeks korelasi dinyatakan sebagai berikut: Interval Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat kuat Universitas Sumatera Utara BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Parameter Biotik Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 3 stasiun penelitian di Perairan Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara didapatkan 19 genus makrozoobenthos, yang termasuk ke dalam 2 filum, 3 kelas, 8 ordo dan 14 famili seperti terlihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Klasifikasi Makrozoobenthos yang Didapatkan pada Setiap Stasiun Penelitian di perairan Pulau kampai. FILUM KELAS ORDO FAMILI GENUS 1. Arthropoda 1.Crustaceae 1. Decapoda 1. Palaemonidae 1. Palaemonetes 2. Scylladae 2. Scylla 2. Molusca 2.Gastropoda 2. Archaeogastropoda 3. Neritidae 3. Nerita 3. Mesogastropoda 4. Potamididae 4. Telescopium 5. Cerethidea 5. Littorinidae 6. Littorina 7. Nodilitorina 6. Cymatidae 8. Cymatium 4. Neogastropoda 7. Melongidae 9. Hemifusus 10. Pugilina 11. Volema 8. Muricidae 12. Murex 13. Bedeva 9. Buccinidae 14. Siphonalia 3. Bivalvia 5. Taxodonta 10. Archidae 15. Anadara 6. Mytiloida 11. Mytilidae 16. Litophage 7. Pterioida 12. pectenidae 13. Anomididae 17. Argopecten 18. Anomia 8. Veneroida 14. Mesodesmatidae 19. Amesodesma Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat, bahwa makrozoobenthos yang banyak didapatkan adalah dari Filum Molusca, yaitu dari kelas Gastropoda sebanyak 12 genus, kemudian diikuti dari kelas Bivalvia sebanyak 5 genus. Keadaan ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan, seperti substrat dasar perairan yang berpasir dan berlumpur, kandungan oksigen terlarut dalam air, kadar organik substrat, pH dan suhu lihat Tabel 3.5, sesuai untuk kehidupan genus tersebut. Menurut Hynes Universitas Sumatera Utara 1976, hlm: 134, beberapa Mollusca dapat hidup dan berkembang dengan baik pada berbagai jenis substrat yang memiliki ketersediaan nutrisi yang berlimpah, kandungan oksigen terlarut dalam air tinggi, dan pH yang normal. Sedangkan yang paling sedikit didapatkan adalah dari filum Arthropoda dari kelas Crustaceae sebanyak 2 genus . sedikitnya jumlah genus dari filum Arthropoda dari kelas Crustaceae yang didapatkan karena kondisi perairan yang kurang mendukung bagi kehidupan genus tersebut. Menurut Kasry 1996 dalam Agus, 2008 di lokasi penelitian menunjukkan bahwa genus tersebut lebih aktif pada malam hari atau bersifat nokturnal, karena genus tersebut lebih suka membenamkan diri di perairan berlumpur ataupun berpasir sehingga penyebaran genus tersebut tidak merata. Menurut Hutchinson 1993 dalam Yeanny 2007, hlm; 39, Gastropoda merupakan hewan yang dapat hidup dan berkembangbiak dengan baik pada berbagai jenis substrat yang memiliki ketersediaan makanan dan kehidupannya selalu dipengaruhi oleh kondisi fisik kimia perairan. Menurut Handayani et al.,2000 dalam Tiorinse 2009, hlm: 62, Gastropoda merupakan organisme yang mempunyai kisaran penyebaran yang luas di substrat berbatu, berpasir maupun berlumpur tetapi organisme ini cenderung menyukai substrat dasar pasir dan sedikit berlumpur.

3.2 Nilai Kepadatan K, Kepadatan Relatif KR dan Frekuensi Kehadiran FK Makrozoobenthos