Deskripsi Subjek Penelitian Komunikasi Kelompok Kecil Geng “Bushido Population” Dengan Pembentukan Konsep Diri Anggotanya ( Studi Kasus )

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Deskripsi Subjek Penelitian

Di Kota Medan ini sudah begitu banyak kita lihat geng-geng atau komunitas mobil yang beranggotakan para remaja. Mereka berlomba-lomba untuk menunjukkan “taring” mereka dalam hal otomotif. Meski banyak di antara mereka yang akhirnya salah kaprah dalam memandang eksistensi. Hal ini menimbulkan perilaku-perilaku yang negative dan semakin menjatuhkan penilaian masyarakat kepada mereka. Ingin terlihat hebat dan eksis, mereka tidak segan- segan untuk melakukan balap liar, menimbulkan keributan, melanggar peraturan lalu lintas, bertengkar dengan sesama geng lain, dan sebagainya. Tentu saja ini semakin meresahkan masyarakat. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dari keluarga yang cukup berada sehingga berpikir bisa melakukan apa saja yang mereka sukai. Namun peneliti akhirnya melihat ada yang berbeda dengan Bushido Population. Di saat geng-geng otomotif lainnya berlomba-lomba untuk berbuat sesuka hati, Bushido memilih untuk berjalan di jalur yang benar. Mereka bahkan mencoba untuk menunjukkan bahwa tidak semua geng otomotif, terutama di kota Medan ini negatif. Hal ini yang membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti Bushido Population dan mengetahui bagaimana konsep diri para anggotanya. Universitas Sumatera Utara 40 Bushido Population terbentuk pada tanggal 1 September 2005. Asal nama “Bushido” ini berasal dari bahasa Jepang yang artinya “Ksatria”. Sebelumnya, mereka memilih nama Bandicot. Namun seiring berkembangnya waktu maka mereka berganti nama menjadi Bushido Population. Bushido memiliki visi dan misi yang sangat baik. Visi mereka adalah : 1. Menambah wawasan para anggotanya 2. Menumbuhkan sikap kepemimpinan 3. Memiliki kemampuan manajerial yang baik 4. Lebih dinamis dalam berpikir 5. Sistematis dalam mengambil keputusan Sedangkan misi mereka adalah : 1. Membentuk solidaritas antar sesama 2. Membentuk hubungan yang baik antar sesame geng otomotif 3. Memberikan image yang baik terhadap masyarakat 4. Saling berbagi dengan kaum yang kurang mampu Bushido population hingga saat ini sudah beranggotakan 63 orang yang tersebar di seluruh Kota Medan. Untuk menjaga kekompakan mereka mempunyai beberapa kegiatan rutin seperti berkumpul setiap 2 minggu sekali, futsal bareng setiap kamis, doorsmeer bersama, dan konvoi antar geng. Selain kegiatan rutin mereka juga memiliki agenda sosial yang tidak mungkin dilewatkan yaitu bakti Universitas Sumatera Utara 41 sosial dan sedekah untuk anak yatim. Mereka juga memiliki kebiasaan untuk melakukan buka puasa bersama anak yatim bertepatan dengan ulang tahun Bushido yaitu 1 September. Selayaknya geng otomotif lainnya, Bushido juga memiliki target-target tertentu untuk prestasi. Untuk itu, mereka selalu mengikuti event ABT berupa kontes mobil dan event Drag Race yang ada. Dari pengamatan dan pembicaraan yang peneliti lakukan, Bushido memberikan kebebasan namun bertanggungjawab kepada para anggotanya. Oleh karena itu mereka menetapkan beberapa kesepakatan atau peraturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota tanpa terkecuali. Beberapa peraturan yang mereka tetapkan adalah : 1. Membayar iuran bulanan 2. 3 kali tidak hadir tanpa keterangan mendapatkan SP surat peringatan 3. Wajib turut serta dalam kegiatan 4. Saling member tanda apabila bertemu dengan sesame anggota Bushido 5. Menunjukkan etiket yang baik kepada masyarakat serta geng lainnya Apabila salah satu anggota mereka melakukan kesalahan, mereka akan melakukan peneguran dan jika diperlukan mereka akan melakukan musyawarah yang dipimpin langsung oleh ketua. Musyawarah ini biasanya melibatkan ketua beserta stafnya serta anggota-anggota yang bersangkutan untuk kemudian dicari jalan penyelesaian yang baik untuk semua pihak. Sejauh ini, peraturan berjalan Universitas Sumatera Utara 42 dengan cukup baik, namun tidak dapat dipungkiri masih banyak anggota yang acuh tak acuh. Misalnya mereka jarang sekali mengikuti kegiatan-kegiatan rutin Bushido. Hubungan yang terjalin sesama anggota Bushido cukup baik. Bahkan beberapa di antara mereka sudah seperti keluarga sendiri. Meskipun untuk beberapa hal yang sangat pribadi, mereka memberikan batasan-batasan. Keikutsertaan mereka di Bushido Population juga tidak menimbulkan pertentangan dengan keluarga dan lingkungan para anggotanya. Karena mereka mampu membuktikan bahwa Bushido tidak memberikan efek negatif bagi diri mereka. Bahkan beberapa di antaranya menjadi lebih baik dan peduli terhadap sesama. Peneliti melihat kematangan terhadap konsep diri para anggota Bushido sejak mereka ikut serta di dalamnya. Mereka menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. Pribadi-pribadi yang lebih mandiri, bertanggungjawab, dan sosialis. Mereka juga mampu menempatkan diri dengan baik sebagai anggota Bushido. Para anggota Bushido berusaha untuk membagi waktu dengan baik sehingga sosialisasi mereka dengan keluarga dan masyarakat tidak terbatasi.

IV.2. Hasil Pengamatan dan Wawancara

Dokumen yang terkait

Komunikasi Kelompok Pemulung untuk Bertahan Hidup (Studi Kasus Tentang Komunikasi Kelompok Dikalangan Pemulung Dalam Bertahan Hidup)

8 129 111

Fenomena Hallyu Dalam Pembentukan Identitas Diri (Studi Kasus pada Triple S Medan Sebagai Komunitas Penggemar Boyband Korea SS501 )

24 153 141

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

:Komunikasi Kelompok Kecil dan Pengamalan Nilai-nilai Ajaran Islam (Studi Korelasional dengan Pendekatan Taksonomi Bloom pada Kelompok Mentoring Agama Islam di Rohani Islam (Rohis) SMA Negeri 2 Binjai).

1 39 249

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya (Studi Deskriptif Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya di Kota Bandung)

0 3 1

PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari).

0 4 15

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI MAHASISWA LUAR JAWA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Luar Jawa (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Angkatan 2014 yang Beras

0 3 11