32
II.5. Geng
Geng adalah suatu kumpulan terbatas yang sebagian besar dari kelompok itu memiliki kesamaan atau bahkan memiliki perbedaan-perbedaan yang unik di
antara anggota-anggota geng itu sendiri. Hampir di setiap jenjang pendidikan, selalu ada sebuah geng di dalamnya. Dan tentu saja, kata geng itu sendiri sudah
tidak asing di telinga kita. Geng memiliki pengaruh dalam sosialisasinya.
Ada geng yang berpengaruh buruk, seperti yang kita tonton akhir-akhir ini, sekelompok geng
yang menyerang adik kelasnya. Atau bisa di bilang geng senior yang menyerang adik kelasnya yang bisa di bilang sebagai junior. Tapi ada juga yang berpengaruh
baik, contohnya sekelompok ibu-ibu yang membentuk geng yang kemudian meraka bersama-sama membentuk sebuah bisnis baru.
Namun, sisi buruk dari geng itu sendiri adalah mereka jadi hampir tidak besosialisasi dengan orang-orang lainnya, mereka menjadi terpaku dengan
anggota-anggota geng itu sendiri. Jadi, kesimpulannya geng itu memiliki pengaruh buruk dan baik di dalam masyarakat.
II.6. Asumsi
Menurut Charles Horton Cooley, kita dapat mempersepsikan diri kita dengan membayangkan diri kita sebagai orang lain; dalam benak kita. Cooley
menyebut gejala ini looking-glass self diri cermin; seakan-akan kita menaruh cermin di hadapan kita. Pertama, kita membayangkan bagaimana kita tampak
Universitas Sumatera Utara
33
pada orang lain; kita melihat sekilas diri kita seperti dalam cermin. Misalnya, kita merasa diri kita jelek. Kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai
penampilan kita. Kita pikir mereka menganggap kita tidak menarik. Ketiga, kita mengalami perasaan bangga atau kecewa; orang mungkin merasa sedih atau malu
Vander Zanden, 1975:79. Dengan mengamati diri kita, sampailah kita pada gambaran dan penilaian
diri kita. Ini disebut konsep diri. William D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai ”those physical, social, and psychological perception of ourselves that we
have derived from experience and our interaction with others” 1974:40. Jadi konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita.
Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita tentang diri kita; meliputi apa yang kita pikirkan dan apa yag kita
rasakan tentang diri kita.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, yaitu memusatkan diri secara intensif kepada suatu objek tertentu, dengan
mempelajarinya sebagai suatu kasus. Seorang peneliti harus mengumpulkan data setepat-tepatnya dan selengkap-lengkapnya dari kasus tersebut untuk mengetahui
sebab-sebab sesungguhnya bilamana terdapat aspek-aspek yang perlu diperbaiki Nawawi, 1995:72. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap objek penelitian. Semua hasil pengamatan dituangka dalam pembahasan. Hasil wawancara nantinya akan dianalisis dan dipilih jawaban yang
paling mendekati dan berkaitan dengan tujuan penelitian.
III.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah anggota geng Bushido Population dan peneliti telah memilih 8 orang anggotanya sebagai objek dalam penelitian ini. Jumlah
objek penelitian dibatasi sebanyak 8 orang karena peneliti telah mendapatkan cukup data yang dibutuhkan dan menemukan jawaban-jawaban dan hasil yang
hampir sama sehingga wawancara tidak dilanjutkan ke anggota berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
35
III.3. Teknik Pengumpulan Data
a Penelitian Lapangan Penelitian
lapangan dilakukan dalam dua bentuk, yaitu :
Observasi : penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung
objek penelitian. Dalam hal ini peneliti langsung melakukan pengamatan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bushido
Population. Penelitian dilakukan dengan mengamati bagaimana komunikasi yang mereka lakukan serta bagaimana konsep diri
yang tercermin dalam perilaku mereka sehari-hari.
Wawancara Mendalam indepth interview : penelitian ini
dilakukan dengan pengumpulan data yang meliputi kegiatan wawancara mendalam terhadap responden yang telah dipilih.
Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau suatu informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan
informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi dan berulang-
ulang secara intensif. Pada wawancara mendalam ini, peneliti tidak mempunyai control atas respons informan, artinya informan
bebas memberikan jawaban. Oleh karenanya peneliti berupaya agar wawancara berlangsung informal seperti orang yang sedang
mengobrol sehingga responden bersedia memberikan jawaban dan tidak perlu ada yang disembunyikan.
Universitas Sumatera Utara
36
b Studi Kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang
ada mengenai permasalahan dengan membaca atau mencari literatur yang bersangkutan dengan penelitian, untuk mendukung penelitian ini
dari berbagai literatur dan sumber-sumber lain.
III.4. Acuan Pertanyaan Wawancara
1. Alasan bergabung di Bushido Population
2. Tujuan yang ingin dicapai di Bushido Population
3. Bagaimana perasaan di masa awal bergabung di Bushido
Population 4.
Bagaimana memulai penyesuaian diri 5.
Tujuan apa yang sudah dah belum tercapai saat ini 6.
Apakah peraturan yang ada di Bushido Population sudah baik 7.
Bagaimana penerapannya
terhadap anggota mengikat atau tidak 8.
Bagaimana sanksi-sanksi yang dikenakan jika ada anggota yang melanggar tegas atau tidak
9. Apakah peraturan-peraturan
tersebut dipatuhi anggota 10.
Apakah pernah melanggar dan dikenakan sanksi apa 11.
Bagaimana hubungan dengan anggota lain
Universitas Sumatera Utara
37
12. Konflik seperti apa yang sering terjadi sesame anggota
13. Bagaimana penyelesaian terhadap konflik
14. Apakah masalah
pribadi anggota
selalu melibatkan anggota lainnya dalam penyelesaian
15. Hal-hal apa saja yang membuat ikatan sesame anggota semakin
erat 16.
Hal-hal apa yang bisa dibagi dengan anggota lainnya 17.
Apakah memang layak melibatkan anggota geng ke dalam masalah pribadi
18. Orang seperti apa yang membuat nyaman untuk berbagi
19. Apakah dengan terbuka mempengaruhi pengambilan keputusan dan
seberapa besar pengaruhnya 20. Bagaimana
penilaian pribadi
terhadap Bushido Population 21.
Bagaimana keluarga dan lingkungan memandang keikutsertaan di Bushido Population
22. Bagaimana menyikapi pandangan negatif dari masyarakat terhadap
keberadaan geng 23. Bagaimana
Bushido Population
berpengaruh dan merubah diri 24. Bagaimana
memandang diri
pribadi dari segi fisik 25.
Bagaimana menempatkan diri sebagai anggota Bushido Population
Universitas Sumatera Utara
38
26. Bagaimana memandang diri pribadi dari segi karakter
27. Apakah keikutsertaan di Bushido Population membatasi sosialisasi
diri dengan masyarakat
III.5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisi kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data-data nominal yang menyangkut klasifikasi
atau kategorisasi sejumlah variable ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil
kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang subjek secara
pribadi dan melihat mereka mengembangkan defenisi mereka sendiri tentang dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang
mereka alami dalam pergaulan sehari-hari. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang
Bodgan,1992:5.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Deskripsi Subjek Penelitian