8
Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita tentang diri kita; meliputi apa yang kita pikirkan dan apa yag kita
rasakan tentang diri kita.
I.7. Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai
dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi , 1995:33. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang
dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Kriyantono, 2007:149.
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun konsep-
konsep yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
I.7.1. Komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan Latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
Universitas Sumatera Utara
9
atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin communico yang artinya membagi.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia human
communication bahwa : ”komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1 membangun
hubungan antar sesama manusia 2 melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain 4 serta berusaha mengubah sikap
dan tingkah laku itu” Book dalam Cangara, 2004:18 Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media,
penerima, dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemeen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa
terciptanya proses komunikasi, cukup didukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang
telah disebutkan. Ada beberapa bentuk komunikasi yakni komunikasi antarpribadi,
komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang sedang berlangsung antara dua
Universitas Sumatera Utara
10
orang. Komunikasi kelompok terbagi menjadi dua yakni kelompok kecil 3-12 orang dan kelompok besar lebih dari 12 orang.
I.7.2. Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua
orang Effendy, 2003:75. Apabila jumlah orang dalam kelompok itu sedikit, kurang dari dua puluh orang berarti komunikasi tersebut disebut komunikasi
kelompok kecil small group communication. Komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat
mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan
berkomunikasi tatap muka Arni, 2002:182. Komunikasi kelompok kecil memiliki beberapa karakteristik, yaitu
mempermudah pertemuan ramah tamah, personaliti kelompok, kekompakan, komitmen terhadap tugas, biasanya tidak lebih dari sembilan orang, adanya norma
kelompok dan saling ketergantungan satu sama lain.
I.7.2.1 Kelompok Rujukan reference group
Newcomb mendifinisikan kelompok rujukan sebagai kelompok yang digunakan sebagai alat ukur standard untuk menilai diri sendiri atau untuk
Universitas Sumatera Utara
11
membentuk sikap. Jika anda menggunakan kelompok tersebut sebagai teladan bagaimana harus bersikap, kelompok itu akan menjadi kelompok rujukan positif ;
dan jika anda menggunakannya sebagai teladan bagaimana seharusnya tidak bersikap, kelompok itu menjadi kelompok rujukan negatif. Kelompok yang
terikat kepada kita secara nominal adalah kelompok rujukan kita ; sedangkan yang memberkan kepada kita identifikasi psikologis adalah kelompok rujukan.
Menurut teori kelompok rujukan Hyman, 1942 ; diperluas oleh Kelley, 1952 ; dan Merton, 1957, kelompok rujukan mempunyai dua fungsi : fungsi
komparatif dan fungsi normatif. Tamotsu Shibutani 1967 : 74-83 menambahkan satu fungsi lagi yaitu fungsi perspektif.
I.7.3. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan satu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sedangkan menurut
Joseph A. Devito ialah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek umpan
balik seketika Liliweri, 1991:1 Pentingnya situasi komunikasi antarpribadi adalah karena prosesnya
berlangsung secara dialogis yang didalamnya ada upaya dari para pelakunya untuk dapat terjadi saling pengertian. Proses ini menunjukkan adanya interaksi
dimana mereka yang terlibat dapat berfungsi sebagai komunikator mapan komunikan secara bergantian.
Ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang berkualitas menurut Devito dalam komunikasi antarmanusia 1997:259 ialah:
Universitas Sumatera Utara
12
1. Keterbukaan
opennes 2.
Positif positiveness
3. Kesamaan equality
4. Empati empathy
5. Dukungan
supportiviness Jalaluddin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi meyakini bahwa
komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal. Persepsi interpersonal adalah
memberikan makna terhadap stimuli indrawi yang berawal dari komunikan yang berupa pesan baik verbal maupun non-verbal. Konsep diri adalah pandangan dan
perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif ditandai dengan : keyakinan akan kemampuan mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain,
menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh
masyarakat dan mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
Keefektifan hubungan antarpribadi adalah seberapa jauh akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan yang diharapkan. Keefektifan dalam hubungan
antarpribadi dapat ditingkatkan dengan melatih mengungkapkan maksud atau keinginan kita, menerima umpan balik tingkah laku dan memodifikasi tingkah
laku kita sampai orang lain mempersepsikan sebagaimana kita maksudkan.
Universitas Sumatera Utara
13
I.7.4. Konsep Diri