Komunikasi Kelompok Kecil dan Pembentukan Konsep Diri

60 Newcomb mendifinisikan kelompok rujukan sebagai kelompok yang digunakan sebagai alat ukur standard untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Jika anda menggunakan kelompok tersebut sebagai teladan bagaimana harus bersikap, kelompok itu akan menjadi kelompok rujukan positif ; dan jika anda menggunakannya sebagai teladan bagaimana seharusnya tidak bersikap, kelompok itu menjadi kelompok rujukan negatif. Kelompok yang terikat kepada kita secara nominal adalah kelompok rujukan kita ; sedangkan yang memberikan kepada kita identifikasi psikologis adalah kelompok rujukan.

IV.3.1. Komunikasi Kelompok Kecil dan Pembentukan Konsep Diri

Setiap anggota yang bergabung di dalam geng Bushido Population memiliki tujuan yang sama tapi tidak persis sama. Untuk menjaga keutuhan geng di antara perbedaaan tujuan, Bushido juga memiliki aturan serta sanksi yang diharapkan dapat dipatuhi oleh semua anggota tanpa terkecuali. Aspek keterikatan dan keterbukaan sesame anggota Bushido serta penilaian pribadi mereka terhadap diri dan geng tempat mereka bernaung sangat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri mereka. Di dalam komunikasi kelompok kecil, kita juga tidak dapat memisahkan peran penting dari komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi yang terjalin di dalam Bushido Population menjadi acuan terhadap pembentukan konsep diri anggotanya baik positif maupun negatif. Dalam hal ini komunikasi antar pribadi berpengaruh dalam interaksi yang terjalin sesama anggota geng. Menurut Joseph A. Devito, komunikasi antar pribadi ialah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang- Universitas Sumatera Utara 61 orang dengan beberapa efek umpan balik seketika. Pentingnya situasi komunikasi antarpribadi adalah karena prosesnya berlangsung secara dialogis yang didalamnya ada upaya dari para pelakunya untuk dapat terjadi saling pengertian. Proses ini menunjukkan adanya interaksi dimana mereka yang terlibat dapat berfungsi sebagai komunikator mapan komunikan secara bergantian. Seperti di dalam geng Bushido Population, setiap orang memiliki hak dan peranan yang sama sebagai komunikator maupun komunikan. Opini yang selama ini terbentuk di masyarakat bahwa setiap orang-orang yang tergabung di dalam sebuah geng, apalagi geng tersebut merupakan geng yang bergelut di bidang otomotif sangat negatif. Pandangan ini diperkuat dengan begitu banyaknya sikap dan perilaku anggota geng yang diliput dan tersebar luas di masyarakat kita. Namun, dari penelitian ini peneliti mendapatkan sebuah pendapat yang sangat berbeda. Bahwa tidak semua geng memberikan dampak negatif terhadap konsep diri para anggotanya. Seperti pada responden 2 dan 3, mereka merasakan dampak yang sangat positif setelah memutuskan untuk bergabung di Bushido Population. Responden 2 menjadi lebih mampu untuk mengendalikan emosinya yang selama ini sering meledak-ledak. Hal ini dikarenakan, saat bergabung di Bushido, ia tidak lagi sendiri. Ada begitu banyak orang dengan segala perbedaan pemikiran dan perilaku. Kondisi ini membuat responden berusaha mengontrol dirinya demi menjaga hubungan baik dengan anggota lain. Meskipun tidak terlalu terbuka untuk masalah pribadi, namun sikap kepedulian tetap ia junjung tinggi. Responden 3 juga melakukan hal yang sama. Ia menjadi pribadi yang lebih bijak dalam membagi waktu dan perhatian antara keanggotaannya di Bushido serta kehidupannya yang lain. Konsep diri yang Universitas Sumatera Utara 62 semakin matang seiring usahanya untuk menjaga komunikasi yang tetap baik dengan anggota geng lain. Lain halnya dengan responden 1 dan 5. Mereka merasakan tidak ada pengaruh yang terlalu besar dari keikutsertaan mereka di Bushido Population. Mereka tetap mempertahankan konsep diri yang mereka miliki. Memilih untuk tidak terbuka untuk masalah pribadi dianggap hal yang nyaman bagi mereka berkomunikasi di geng tersebut. Namun hal itu bukan berarti mereka tidak peduli terhadap Bushido. Untuk masalah geng, mereka akan dengan senang hati melakukan hal-hal yang positif tentunya. Hasil wawancara dan pengamatan peneliti juga memunculkan satu pendapat lagi yang berbeda dengan keempat responden lain. Responden 4 sudah memiliki konsep diri yang sangat matang. Keikutsertaan responden ini di Bushido bukannya memberikan perubahan pada dirinya namun malah ia yang memberikan perubahan positif bagi geng tempat ia bergabung. Sebagai orang yang pernah memegang jabatan penting di Bushido, responden selalu berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai penengah dan salah satu pengambil kebijakan bila terjadi konflik di dalam Bushido. Pribadi yang tergolong pendiam dan tidak banyak bicara sudah melekat pada dirinya. Mungkin ini adalah salah satu faktor yang membuat ia cukup disegani dan dihormati oleh anggota lainnya. Konsep diri negatif yang selama ini melekat di diri para anggota geng secara umum di persepsi masyarakat ternyata tidaklah selalu benar adanya. Keberadaan mereka di dalam sebuah kelompok yang mayoritas melakukan hal-hal negatif tidak menyeret mereka untuk melakukan hal-hal yang sama. Ini Universitas Sumatera Utara 63 dikarenakan sebagai pribadi mereka tentu memiliki penilaian terlebih dahulu sebelum memutuskan di kelompok mana mereka akan bergabung. Mereka juga berusaha untuk mematuhi semua aturan dan sanksi yang telah ditetapkan, menjaga hubungan baik dengan sesama anggota lainnya meskipun batasan-batasan terhadap hal yang mereka anggap terlalu pribadi tetap ada, dan yang pasti mereka tidak pernah melupakan bahwa mereka memiliki lingkungan yang lain di luar keanggotaan mereka di Bushido Population dan itu tidak boleh terbatasi. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Seakan- akan kita melihat diri kita di cermin looking glass self. Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita tentang diri kita; meliputi apa yang kita pikirkan dan apa yag kita rasakan tentang diri kita. Meskipun lingkungan dimana kita berada dapat memberikan pengaruh yang cukup besar, namun jika kita memiliki konsep diri yang positif dimana kita melihat penghargaan diri, perasaan harga diri, serta penerimaan diri yang juga positif, maka atmosfir negatif lingkungan dapat kita hindari.

IV.4. Pendapat Psikolog

Dokumen yang terkait

Komunikasi Kelompok Pemulung untuk Bertahan Hidup (Studi Kasus Tentang Komunikasi Kelompok Dikalangan Pemulung Dalam Bertahan Hidup)

8 129 111

Fenomena Hallyu Dalam Pembentukan Identitas Diri (Studi Kasus pada Triple S Medan Sebagai Komunitas Penggemar Boyband Korea SS501 )

24 153 141

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

:Komunikasi Kelompok Kecil dan Pengamalan Nilai-nilai Ajaran Islam (Studi Korelasional dengan Pendekatan Taksonomi Bloom pada Kelompok Mentoring Agama Islam di Rohani Islam (Rohis) SMA Negeri 2 Binjai).

1 39 249

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya (Studi Deskriptif Perilaku Komunikasi Komunitas Hansamo Dengan Sesama Anggotanya di Kota Bandung)

0 3 1

PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari).

0 4 15

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI MAHASISWA LUAR JAWA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Luar Jawa (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Angkatan 2014 yang Beras

0 3 11