http:digilib.unsri.ac.id 2009 dan kemudian dikategotikan menjadi 3 tingkatan stres yaitu: Stres ringan dengan skor 56 dari skor total,
Stres sedang dengan skor 56-75 dari skor total, dan Stres berat dengan skor 75 dari skor total.
22
2.1.6 Pengaruh Intensitas Belajar terhadap terjadinya Stres
Belajar adalah usaha untuk memperoleh ilmu atau kepandaian, berlatih, dan berubah tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman.
Belajar juga diartikan yaitu suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, kebiasaan, keterampilan, dan tingkah laku. Tuntutan
belajar yang tinggi dari universitas terutama yang mengambil jurusan pendidikan dokter membuat mahasiswa untuk berusaha meningkatkan
proses belajarnya sehingga banyak ditemukan pada mahasiswa kedokteran yang mengalami stres.
26
Menurut Vincent cornelli, sebagaimana dikutip oleh grant brecht bahwa Stres adalah gangguan pada fisik dan psikis yang
disebabkan oleh adanya perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam
lingkungan tersebut. Stres pada mahasiswa kedokteran adalah suatu fenomena atau kejadian yang ditemui di seluruh fakultas kedokteran
diseluruh dunia.
26
Penelitian di fakultas kedokteran Osaka Jepang, menyebutkan bahwa stres yang dialami mahasiswa akan mempengaruhi prestasi
akademik karena terjadi gangguan pada aktivitas belajar. Dan dikatakan pada penelitian di Thailand dan Malaysia, peran akademik
merupakan stresor yang potensial bagi mahasiswa kedokteran.
26
2.1.7 Koping Stres
Koping stres adalah keadaan stres yang mendorong usaha individu untuk mengatasinya. Koping stres merupakan proses yang
terjadi di dalam diri individu saat mengalami stres. Dalam mengatasi permasalahan, usaha seseorang tidak hanya terpusat pada pemecahan
masalah, tetapi juga pada pengurangan usaha untuk mengurangi perasaan-perasaan tertekan akibat permasalahan yang dihadapi.
Koping stress menurut Lazarus adalah suatu upaya yang dilakukan oleh individu ketika dihadapkan pada tuntutan-tuntutan baik secara
internal maupun eksternal yang ditujukan untuk mengatur suatu kondisi stres dengan tujuan mengurangi distres.
14,27
Bentuk-bentuk dari Koping stres: a.
Problem focus coping Problem focus coping adalah usaha berupa perilaku individu untuk
mengatasimengurangi masalah, tekanan dan tuntutan. Koping yang muncul terfokus pada masalah individu yang akan mengatasi stres
dengan mempelajari keterampilan yang baru. Strategi ini membawa pengaruh pada individu yaitu usaha untuk melakukan perubahan atau
pertambahan pengetahuan individu tentang masalah yang dihadapinya termasuk dampak-dampak dari masalah tersebut.
27,28
b. Emotion focus coping
Emotion focus coping adalah bentuk coping yang untuk mengontrol respon emosional terhadap situasi yang menekan. Tujuan
dari emotion focus coping adalah upaya untuk mencari dan memperoleh rasa nyaman serta memperkecil tekanan yang dirasakan.
Emotion focus coping berusaha untuk mengurangi, meniadaka
tekanan, untuk mengurangi beban pikiran individu, tetapi tidak pada kesulitan yang sebenarnya.
27,28
Emotion focus coping lebih dianjurkan pada individu usia antara 17-20 tahun karena mereka belum mencapai tahap perkembangan
yang matang untuk bisa mengontrol emosi. Emotion focus coping merupakan respon yang mengendalikan penyebab stres yang
berhubungan dengan emosi dan usaha memelihara keseimbangan yang efektif.
27,28
2.2 Kerangka Teori