6
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Intensitas Belajar
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sikap. Pengalaman dari proses belajar
yang didapat menyebabkan terjadi perubahan didalam individu. Faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal misalnya fisik dan psikis, sedangkan faktor eksternal lingkungan sekolah dan keluarga. Faktor psikis terdapat dua yaitu
kognitif dan kognatif. Contoh kognitif antara lain bakat, kerampilan dan lain-lain. Kognatif adalah keyakinan dan perilaku untuk
mengubah sikap contohnya motivasi dan intensitas belajar.
2,3,4,5
Intensitas menurut Bahasa latin yaitu intentio yang artinya niat, derajat kekuatan tertinggi, kekuatan terbesar, meregang sampai batas
jauh. Intensitas dapat diartikan suatu dorongan, perbuatan, dan kebiasaan untuk mengambarkan perbedaan dari proses perbuatan.
Sedangkan belajar, Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah
laku, atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Secara harfiah, intensitas belajar mengandung arti kuat
lemahnya belajar. Intensitas belajar mengacu pada banyaknya kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa dengan cara belajar yang intensif.
Intensitas belajar adalah frekuensi belajar individu yang dilakukan mahasiswa selama kurun waktu tertentu untuk memperoleh
pengalamanperubahan secara
maksimal.
5
Mahasiswa yang memiliki intensitas belajar yang tinggi akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik, namun mahasiswa
yang memiliki intensitas belajar yang kurang, maka akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.
5,16
Faktor yang dapat meningkatkan intensitas belajar adalah motivasi belajar. Motivasi adalah suatu keadaan mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong mahasiswa agar dapat belajar dengan baik dan
mempunyai motif untuk dapat memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang dapat menunjang belajarnya.
Motivasi belajar berasal dari faktor psikis yang bersifat non- intelektual. Motivasi belajar memiliki peran yang sangat khas adalah
dalam hal perubahan semangatgairah, senang dan bersemangat dalam belajar.
3,4,5
Tingkat intensitas belajar digolongkan menjadi tingkat intensitas belajar tinggi, sedang, dan ringan:
1. Tingkat intensitas belajar tinggi
Intensitas belajar tinggi merupakan intensitas yang berasal dari motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar tinggi antara lain
mahasiswa berorientasi pada keberhasilan dan memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas yang harus diselesaikan,
bersikap mengarah pada tujuan dan berorientasi pada masa depan. Selain itu mahasiswa menyukai tugas-tugas perkuliahan yang cukup
sulit, lebih suka bekerja sama dengan orang yang lebih pandai meskipun orang tersebut kurang menyenangkan bagi dirinya serta
tidak suka membuang-buang waktu.
5
2. Tingkat intensitas belajar sedang
Tingkat intensitas belajar sedang umumnya memiliki tingkat motivasi belajar lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang
memiliki tingkat motivasi rendah. Biasanya memiliki rasa kurang percaya diri dalam menghadapi tugas dan cukup mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tugas perkuliahan.
5
3. Tingkat intensitas belajar rendah
Tingkat intensitas belajar rendah memiliki ciri-ciri antara lain waktu belajar yang sedikit, tidak memiliki tujuan belajar, tidak
bergairah untuk menghadapi kesulitan dalam belajar, memiliki usaha yang sedikit dalam belajar, tidak memiliki cita-cita yang jelas sehingga
hasil belajar tidak memuaskan, dan tidak menyukai kegiatan belajar. Intensitas belajar mahasiswa menurut Gie 1983 yang dikutip
Siti Sholikhah tahun 2012, bahwa intensitas belajar meliputi: a.
Persiapan untuk mengikuti perkuliahan. b.