16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Absorption Spechtrophotometer Perkin Elmer 700, hot plate Wiggen
Hauser, dan oven. 3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Pengambilan Sampel
Sampel herba pegagan Centella asiatica L. Urban diambil sebanyak 5 kg pada tanggal 12 mei 2012 dari kebun di sekitar wilayah Cimanggu
Bogor yang didapatkan melalui Balai Penelitian Tanaman Obat Aromatik, Cimanggu, Bogor.
3.4.2 Determinasi Sampel
Determinasi tanaman pegagan Centella asiatica L. Urban dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit Biologi, LIPI
Cibinong.
3.4.3 Pembuatan Simplisia
Sampel herba pegagan sebanyak 5 kg dibersihkan dari kotoran yang melekat dengan air mengalir hingga bersih, lalu ditiriskan agar terbebas
dari sisa air cucian kemudian dikeringkan pada suhu kamar. sehingga didapatkan simplisia kering. Simplisia yang sudah kering kemudian
digiling dan diayak untuk mendapatkan serbuk halus sebanyak 700 gram, lalu simplisia disimpan pada wadah yang kering dan tertutup rapat, serta
dalam ruangan yang terlindung dari cahaya dan kelembaban.
3.4.4 Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi dingin menggunakan etanol 70. Sebanyak 600 gram serbuk herba pegagan yang
telah dibuat dimasukkan ke dalam wadah dan diberi pelarut etanol 70 sebanyak 2,5 L hingga seluruh simplisia terendam ± 2,5 cm dari batas atas
simplisia dalam wadah tertutup rapat selama 72 jam sambil sesekali dilakukan pengocokan. untuk mencegah terjadinya kejenuhan. Setelah 72
jam disaring sehingga diperoleh ampas dan filtrat ekstrak cair. Ampas
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ditambah kembali dengan etanol 70 secukupnya dan proses ekstraksi dilakukan berulang-ulang sampai hasil larutan maserasi mendekati tidak
berwarna. Hasil maserasi disaring dengan kertas saring. Filtrat yang didapat kemudian
disatukan dan
dipekatkan menggunakan
rotavapor 40
o
– 60
o
C dan 50 rpm sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian dihitung rendemennya.
=
3.4.5 Parameter Non- Spesifik Ekstrak 3.4.5.1 Penetapan Kadar Abu Depkes RI, 2000