Persiapan Hewan Coba Pembuatan Sediaan Uji

19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4.7 Persiapan Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan berumur 2-3 bulan dengan bobot 150-210 gram. Hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Sprague dawley dibagi menjadi 6 kelompok Penentuan jumlah tikus tiap kelompok, dihitung berdasarkan rumus Federer. Rumus Federer : n-1 t-1 ≥ 15 n-1 6-1 ≥ 15 6n - n - 6+1 ≥ 15 5n ≥ 20 n ≥ 4 Dimana t = jumlah perlakuan dan n = jumlah ulangan minimal dari tiap perlakuan. Sebelum dilakukan perlakuan pada penelitian ini, hewan uji diaklimatisasikan selama satu minggu, diberi makan pelet dan diberi asupan minum air secukupnya. Sebelum dilakukan perlakuan uji anti nefrolitiasis, tikus terlebih dahulu dipuasakan makan lebih kurang 16 jam. Minum tetap diberikan.

3.4.8 Pembuatan Sediaan Uji

a Dosis ekstrak herba pegagan yang digunakan pada uji antinefrolitiasis ini mengacu pada dosis aktivitas diuretik ekstrak etanol pegagan yaitu 500 mgkg BB Roopesh, 2011. Maka dibuat sediaan uji sebagai berikut. 1. Sediaan ekstrak etanol herba pegagan dosis rendah 250 mgkg BB 2. Sediaan ekstrak etanol herba pegagan dosis sedang 500 mgkg BB 3. Sediaan ekstrak etanol herba pegagan dosis tinggi 1000 mgkg BB Volume ekstrak herba pegagan yang diberikan pada tikus adalah 1 mL 200 g bb yang diberikan secara per oral. b Dosis Batugin Sebagai Kontrol Positif Dosis batugin yang digunakan sebagai pencegahan batu ginjal maupun pencegahan terbentuknya kembali pasca operasi batu ginjal pada manusia adalah 30 mL perhari, dalam 30 mL mengandung 3 g zat aktif, 20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka dosis batugin sebagai pencegahan pembentukan batu ginjal pada tikus adalah 270 mgkg BB atau maka volume batugin yang diberikan untuk tikus adalah 0,54 mL 200 g BB. Perhitungan pada lampiran 10. c Dosis Sediaan Induksi Batu Ginjal Sediaan yang dibuat dalam percobaan ini untuk membentuk batu ginjal pada tikus adalah etilen glikol 0,75+ amonium klorida 2 dalam aquadest Saputra, 2009.

3.4.9 Pelaksanaan Pengujian Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

8 110 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Uji Efek Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) Pada Mencit Jantan

10 101 81

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Kulit Batang Kapuk Randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) Sebagai Penghambat Pembentukan Batu Ginjal Pada Tikus Putih Jantan

0 16 79

Uji aktivitas hepatoprotektor ekstrak air pegagan (Centella asiatica) terhadap tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol

0 10 41

UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GEL EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L. URBAN) DENGAN Uji Efek Penyembuhan Luka Bakar Gel Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Dengan Gelling Agent Carbopol 934 Pada Kulit Punggung Kelinci Jantan.

0 1 13

FORMULASI SALEP EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) DENGAN BASIS Formulasi Salep Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Dengan Basis Polietilenglikol Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

0 1 13

FORMULASI SALEP EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) DENGAN BASIS Formulasi Salep Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Dengan Basis Polietilenglikol Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

0 2 16

UJI AKTIVITAS KRIM EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica(L.)Urban) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT.

5 15 6