Perkembangan Infrastruktur .1 Perkembangan Infrastruktur Jalan

49 4.4 Perkembangan Infrastruktur 4.4.1 Perkembangan Infrastruktur Jalan Suatu daerah akan maju apabila 3 aspek utamanya telah terpenuhi, yaitu ketersedian jalan, adanya jaringan listrik dan juga persediaan air yang cukup baik. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan staek holder pendukung melakukan pembangunan jalan mulai dari pelebaran, pengerasan dan juga pengaspalan yang dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun. Pada Tahun 1970, keadaan jalan masih sama seperti Tahun 1960an yang berpasir dan bertanah putih. Namun jalan untuk menuju ke kawasan perladangan sudah mulai lebar. Pada Tahun 1975 setelah masuk perkebunan, mulai dibangun jalan-jalan penghubung untuk menuju ke pondok affdeeling. Pada Tahun 1985, dibukalah jalan baru lingkar Ibukota Kecamatan dengan Nama Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Pasar Bambu dan Jalan Pasar Bambu II. 48 Begitu juga dengan pembukaan jalan menuju kawasan perkebunan swasta P.T. Jaya Baru Pertama dan P.T Sinuraya yang sekarang menjadi jalan Ring Road antara Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dan Kecamatan Bandar Pulau. Pembukaan jalan ini diprakarsai oleh pemerintahan desa. Pembangunan jalan ini juga mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Asahan sebagai juara I lomba pembangunan daerah yang mandiri. Karena dalam pembangunan awal jalan tersebut dananya berasal dari sumbangan sukarela masyarakat Bandar Pasir Mandoge itu sendiri. Akan 48 Peta Terlampir 50 tetapi Pmerintah Desa danKecamatan menolak hadiah sebagai juara I dengan alasan tidak mau direpotkan dengan tamu-tamu yang akan datang ke Desa Bandar Paasir Mandoge untuk meninjau langsung lokasi pembangunan, dan pemerintah Desa hanya mau diberikan gelar sebagai juara ke II saja. Pada Tahun 1985, kebanyakan masyarakat hanya menggunakan Sepeda sebagai sarana trnasportasinya. Hanya 1 atau 2 orang saja yang memiliki sepeda motor, itupun hanya orang-orang yang sudah dianggap mampu atau berkecukupan. Biasanya orang-orang yang memiliki tanah yang cukup luas yang bisa membeli sepeda motor ini. Pada Tahun 1986, Jalan Tanah Jawa-Ujung Sipinggan sepanjang 35 KM sudah dilakukan pengerasan, walaupun pengerasan ini dilakukan secara berthap. Setelah proses pengerasan selesai, baru kemudian pada tahun 1990 dilanjutkan dengan Pengaspalan hotmix untuk meningkatkan kualitas jalan dari dan menuju Tanah Jawa ataupun Pematang Siantar ke Bandar Pasir Mandoge. Setelah masuknya perkebunan, pada Tahun 1988 semakin banyak mobilisasi masyarakat dari Desa Mandoge dan juga karyawan kebun, yang menuju Kota Kisaran danKota Siantar untuk berbelanja, angkutan umum sudah ada tetapi hanya 3 unit. C.V. Sinarta tujuan Mandoge-Siantar 1 unit dan C.V Maslab tujuan Mandoge- Kisaran sebnyak 2 unit. Perjalanan yang ditempuh untuk menuju kekisaran memakan waktu 1 hari. 49 49 Hasil Wawancara Dengan Bapak Minansyah Aritonang, Dusun VI Desa Bandar Pasir Mandoge, 21 Maret 2015, Pukul 20.00 WIB. 51 Pada Tahun 1990 dimulai pengerasan jalan dari Ujung Sipinggan menuju Kisaran sejauh 45 KM. Begitu juga pengerasan jalan Perintis Kemerdekaan di Perladaan, Desa Suka Makmur sepanjang 3,5 KM. Dan pada Tahun 1991- 1992dilanjutkan dengan proyek pengaspalan hotmix jalan dari Ujung Sipinggan- Kisaran yang dilakukan oleh P.T. Ku Dong yang berasal dari Korea. 50 50 Hasil Wawancara Dengan Bapak Santo Manurung, Dusun III Desa Bandar Pasir Mandoge, 19 Maret 2015, Pukul 15.00 WIB. Memasuki Tahun 1998 akses jalan baik dari Bandar Pasir Mandoge menuju ke Kisaran dan juga ke Tanah-Jawa Pematang Siantar sudah sangat baik karena sudah diaspal hotmix. Dengan adanya jalan ini semakin memudahkan mobilisasi baik itu masyarakat, barang, jasa ataupun hasil perkebunan dan pertanian sehingga taraf kehidupan Masyarakat di Desa Bandar Pasir Mandoge Kecamatan Bandar Pasir Mandoge semakin tinggi.

4.4.2 Perkembangan Pusat Perkantoran Dan Pemerintahan

Kita tahu bahwa untuk mendukung berjalan lancarnya pelayanan pemrintah terhadap masyarakat harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang baik pula. Oleh karenanya Pemerintahaan Kecamatan bandar Pasir Mandoge dibantu dengan masyarakat membangun pusat kantor dan pemerintahan. Setelah dibentuknya Pemerintahan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, pada Tahun 1965 dibangunlah Kantor Koramil di Desa Bandar Pasir Mandoge menggantikan Kantor PUTER PERA yang lama. Posisinya berdekatan dengan Kantor lamanya. Bangunan Kantor Koramil ini sudah masih berdinding papan dan beratap rumbia. 52 Kemudian pada Tahun 1971, dibangunlah Kantor Camat Bandar Pasir Mandoge di sebelah kantor Koramil pada masa kepemimpinan Muslimsah B.A. 51 51 Arsip Kantor Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Tahun 1990 Bangunannya masih semi permanen dan beratap seng. Pembangunan ini didukung penuh oleh masyarakat, yang mana sebagian dan untuk pembangunan kantor ini bersal dari dana sukarela masyarakat yang digerakkan oleh perangkat-prangkat desa setempat. Bahkan yang mendirikan bangunan adalah masyarakat Desa Bandar Pasir Mandoge yang bekerj tanpa dibayar. Pada Tahun 1974, untuk mendukung ketersediaan sarana kesehatan untuk masyarakat Kecamatan Bandar Pasir Mandoge maka dibangunlah Puskesmas di Desa Bandar Pasir Mandoge menggantikan BKIA yang sebelumnya bersebelahan dengan Kantor Koramil. Kemudian pada Tahun 1978 dilakukan penambahan bangunan dilokasi Puskesmas untuk menambah ruangan pasien dan kantor. Semakin bertambahnya jumlah masyarakat, maka semakin dibutuhkan juga sistem keamanan yang baik. Oleh karena itu, pada Tahun 1975, dibangunlah Kantor Polisi di kampung Ujung Sipinggan, yang lokasinya berdekatan dengan komplek perumahan karyawan kebun PTP IV, menggantikan Kantor Polisi yang berada di Desa Huta Padang.Bangunannya masih semi permanen dan hanya terdiri dari 3 ruangan. Seiring berjalannya waktu, kemudian pada Tahun 1985 Kantor Polisi dipindahkan ke lokasi yang sekarang Dusun V Desa Bandar Pasir Mandoge dan bangunannya sudah permanen. 53 Pada Tahun 1986, setelah mesin PAM dan sumber listriknya dibangun, maka dibangunnlah Kantor PAM di kawasan perumahan perkebunan. PAM ini bukan hanya untuk kebutuhan karyawan perkebunan, tetapi juga dialirkan kerumah-rumah masyarakat umum diluar karyawan. Pada Tahun 1992, dibangun kantor PLN di kawasan pusat pemerintahan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge untuk mendukung ketersediaan fasilitas jaringan listrik di Kecamatan ini.Kantor ini juga digunakan masyarakat untuk tempat pembayaran rekening listrik.

4.4.3 Perkembangan Infrastruktur Listrik

Jika pada awalnya masyarakat hanya menggunakan lampu teplok, lilin yang terbuat dari getah rambung merah dan lampu kaleng untuk sumber penerangannya. Kondisi ini masih bertahan sampai tahun-thun berikutnya. Namun memasuki tahun 1970an, sudah ada sebagian masyarakat yang menggunakan lampu petromax untuk sumber penerangan yang lebih baik dibandingkan dengan lampu teplok. Barulah pada tahun 1980 sudah ada mesin Diesel perorangan. Mesin ini kemudian dialirkan ke beberapa rumah penduduk dan akan hidup hanya untuk malam hari saja. Masyarakat yang rumahnya dialiri listrik akan membayar biaya bulanan kepada pemilik mesin Diesel tersebut. 52 Pada Tahun 1986, untuk mendukung pembangunan PAM di Desa Bandar Pasir Mandoge, dibangunanlah pembangkit listrik yang menggunakan mesin Diesel dengan 52 Hasil Wawancara dengan Bapak Tiur Marua Sitorus, Dusun V Desa Bandar Pasir Mandoge, 20 Maret 2015, Pukul. 20.05 WIB. 54 kapasitas yang cukup besar. Selain untuk mesin PAM, listriknya juga dialirkan ke sebagian rumah-rumah penduduk yang dilintasi oleh jalur kabel listrik menuju mesin PAM. Pada Tahun 1992 akhirnya jaringan PLN resmi masuk ke Desa Bandar Pasir Mandoge menggunakan jalur dari PLN Ranting Tanah Jawa. 53

4.5 Perubahan Sosial Dan Budaya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN IV Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

16 173 128

Studi Deskriptif Dan Peran Biduan Dalam Pertunjukan Keyboard Erotis Di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan. Studi Kasus Grup Riny Jaya Keyboard

5 80 118

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Yang Benar Di Desa Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge

2 47 70

Dampak Pelaksanaan Kaderisasi Serikat Petani Indonesia (Spi) Basis Simpang Kopas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tani Di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

0 39 191

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

21 119 124

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Yang Benar Di Desa Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge

0 7 70

KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA DI KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE.

1 10 51

TANGGAPAN ORANG TUA YANG BERSTATUS SINGLE PARENT TERHADAP PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA ETNIS BATAK TOBA DI DESA HUTA PADANG BANDAR PASIR MANDOGE KABUPATEN ASAHAN.

1 7 28

DAMPAK JUDI TOGEL (TOTO GELAP) TERHADAP PERILAKU KEPALA KELUARGA DI DESA SILAU JAWA KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE KABUPATEN ASAHAN (STUDI KASUS 5 KELUARGA).

2 48 25

PROFIL PEREMPUAN SEBAGAI BURUH HARIAN LEPAS (MENOL) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV SEI KOPAS, KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE, KABUPATEN ASAHAN.

0 1 25