Pengguna Anggaran PA Kuasa Pengguna Anggaran KPA. Pejabat Pembuat Komitmen PPK

41

BAB III KEDUDUKAN PERPRES NOMOR 4 TAHUN 2015 DALAM PERJANJIAN

KERJASAMA PENGADAAN BARANGJASA

A. Jenis dan Peranan Pejabat Pembuat Komitmen dalam Hal Kerjasama

Pengadaan BarangJasa Dalam pengadaan barangjasa pemerintah ada beberapa yang memegang peran penting dalam penentuan proses pengerjaan yang dilelang, adapun organisasi penyediaan barangjasa melalui penyedia barangjasa ataupun pengguna, yaitu 16

1. Pengguna Anggaran PA Kuasa Pengguna Anggaran KPA.

: Pengguna anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian NegaraLembagaSatuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBNAPBD, sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran adalah adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. 16 Diakses dari http:id.ahmad.wikia.comwikiPengadaan_BarangJasa_PemerintahPejabat_yang_Terlibat_Dala m_Pengadaan,tanggal 9 Juni 2015 41 42 Secara umum kewenangan pengguna anggaran antara lain adalah: a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran bagi negara; c. Menetapkan pejabat yang melakukan pengujian atas perintah pembayaran; d. Menggunakan barang milik negara; e. Menetapkan petugas yang melaksanakan pengelolaan barang milik negara; f. Mengawasi pelaksanaan anggaran. Dalam pelaksanaan pengadaan barangjasa, Kuasa Pengguna Anggaran memiliki tugas dan wewenang untuk: a. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan b. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat DaerahInstitusi lainnya KLDI c. Menetapkan PPK d. Menetapkan Pejabat Pengadaan e. Menetapkan PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan; f. Menetapkan pemenang lelang g. Mengawasi pelaksanaan anggaran h. Menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan i. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULPPejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat; dan j. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen Pengadaan BarangJasa.

2. Pejabat Pembuat Komitmen PPK

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barangjasa. 43 Pejabat Pembuat Komitmen harus memiliki persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki integritas; b. Memiliki disiplin yang tinggi; c. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas, yang dimaksud dengan kualifikasi manajerial tersebut adalah: 1 Berpendidikan paling kurang Sarjana Strata Satu S1 dengan bidang keahlian yang sedapat mungkin sesuai dengan tuntutan pekerjaan, atau berdasarkan draft Rancangan Perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 dapat diganti dengan paling kurang golongan IIIa atau disetarakan dengan golongan IIIa apabila jumlah pegawai negeri yang memenuhi persyaratan terbatas; 2 Memiliki pengalaman paling kurang 2dua tahun terlibat secara aktif dalam kegiatan dengan Pengadaan BarangJasa. 3 Memiliki kemampuan kerja secara berkelompok dalam melaksanakan setiap tugaspekerjaannya. 4 Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat KKN; 5 Menandatangani Pakta Integritas. 6 Tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar PPSPM dan bendahara, kecuali PPK yang dijabat oleh PAKPA pada Pemerintah Daerah. 7 Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan BarangJasa. Berdasarkan draft Rancangan Perubahan Perpres Nomor 4 Tahun 2015, apabila tidak ada personil yang memenuhi persyaratan untuk ditunjuk sebagai PPK, maka persyaratan bahwa PPK harus memiliki sertifikat keahlian pengadaan barangjasa dikecualikan untuk: 1. PPK yang dijabat oleh pejabat eselon I dan II di KLDI; danatau 2. PAKPA yang merangkap sebagai PPK. Tugas pokok PPK dalam pengadaan barangjasa antara lain meliputi: 1. Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan BarangJasa; 2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia BarangJasa; 44 3. menyetujui bukti pembelian atau menandatangani KuitansiKontrakSurat Perintah Kerja yang selanjutnya disebut SPK; 4. Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia BarangJasa; 5. Mengendalikan pelaksanaan Kontrak; 6. Melaporkan pelaksanaanpenyelesaian Pengadaan BarangJasa kepada PAKPA; 7. Menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan BarangJasa kepada PAKPA dengan Berita Acara Penyerahan; 8. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PAKPA setiap triwulan; dan 9. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan BarangJasa. PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia BarangJasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia anggaran yang dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang dibiayai dari APBNAPBD. Adapun kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pejabat Pembuat Komitmen di bidang pengadaan barangjasa antara lain adalah: 1. Segera setelah pengangkatannya wajib menyusun organisasi, uraian tugas dan fungsi secara jelas, kebijaksanaan pengadaan, rencana kerja yang menggambarkan kegiatan yang harus dilaksanakan, bentuk hubungan kerja, sasaran yang harus dicapai, tata laksana dan prosedur kerja secara tertulis untuk disampaikan kepada atasan langsung dan unit pengawasan internal. 2. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta hasil kerja yang dilaksanakannya. 3. Menyimpan dan menatausahakan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan barangjasa termasuk berita acara proses pelelanganseleksi. 4. Memberikan tanggapan dan informasi mengenai pengadaan barangjasa yang berada dalam batas kewenangannya. 45 Di samping itu Pejabat Pembuat Komitmen juga memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembayaran atas pengadaan barangjasa yaitu: 1. Membuat dan menandatangani dokumen kontrakperikatan; 2. Membuat dan menandatangani dokumen pembayaran; 3. Membuat Surat Permintaan Pembayaran SPP untuk diajukan ke Pejabat Penguji dan Penerbit SPM; 4. Menatausahakan seluruh dokumen pendukung sebagai bukti pembayaran yang akan dilampirkan pada Surat Permintaan Pembayaran; 5. Menandatangani Kuitansi, Berita Acara Pemeriksaan PekerjaanKemajuan Pekerjaan, dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran; 6. Menghitung dan menetapkan nilai pembayaran dan segala kewajiban penyedia barangjasa atas pembayaran yang diterimanya berdasarkan penyelesaian pekerjaan; 7. Membebankan pengeluaran pada mata anggaran yang tercantum dalam dokumen anggaran.

3. Unit Layanan Pengadaan ULPPejabat Pengadaan, dan

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas (PT) Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Pada PT. Indonesia Traning Company Medan)

4 50 81

Tanggung Jawab Hukum Pemborong Terhadap Pemerintah dalam Kontrak Pengadaan varang/Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan)

4 71 82

Peranan Notaris Dalam Persekongkolan Tender Barang/Jasa Pemerintah Terkait Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

6 47 130

Prinsip Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Pengangkutan Laut Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran

12 141 80

Tanggung Jawab Perusahaan Angkutan Barang Terhadap Barang Kiriman Menurut Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Pada Perusahaan Angkutan CV. Sempurna)

0 39 85

Persekongkolan Tender Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat Di Kota Pematang Siantar Ditinjau Dari UU Nomor 5 Tahun 1999 (Studi Kasus RSU Kota Pematang Siantar)

2 83 190

Tanggung Jawab Perusahaan Pemenang Tender Pekerjaan Menurut Perpres No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

1 54 82

Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Berdasarkan Perpres No. 70 Tahun 2012 Di Tinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

1 64 70

Tanya Jawab Perpres 54 Tahun 2010

0 4 43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tanggung Jawab Hukum Pemborong Terhadap Pemerintah dalam Kontrak Pengadaan varang/Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan)

0 1 19