21 melalui stimulasi sensorik yang terorganisir atau pengalaman-pengalaman berarti.
Adapun persepsi tersebut sangat mungkin untuk dipengaruhi oleh berbagai harapan dan keinginan, berbagai macam kebutuhan, ide-ide yang tersembunyi atau tanpa
disadari, dan juga oleh nila-nilai yang berlawanan. Setiap orang berkecenderungan untuk memahami perintah berdasarkan pengalaman mereka.
Sedangkan Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk mengartikan persepsi sebagai proses yang dilakukanindividu untuk memilih, mengatur , dan meafsirkan ke
dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.
10
Sementara menurut Philip kotler, persepsi adalah proses yang digunakan seorang individu untuk memilih,
mengelola dan menafsirkan suatu input informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang memiliki arti. Persepsi ini tidak hanya bergantung pada rangsangan yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Ketiga poin inilah yang menjadi elemen dasar terjadinya sebuah persepsi.
Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda- bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek
rangsangan.
11
1. Proses pembentukan persepsi
Oleh karena persepsi terbentuk dari stimuli-stimuli yang ada, maka dalam psikologi kontemporer secara umum ia diperlakukan sebagai suatu variable campur
10
Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006h. 92
11
Abdul Rahman Saleh, PSIKOLOGI: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2008Ed. 1, Cet.3., h. 110
22 tangan intervening variabel, bergantung pada factor-faktor perangsang, cara belajar,
perangkat keadaan jiwa atau suasana hati, dan factor-faktor motivasional. Menurut Rita Damayanti proses pembentukan persepsi dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
12
Gambar 2.1 Proses pembentukan persepsi
ii
Proses pertama dalam pembentukan persepsi adalah penerimaan rangsangan atau data dari berbagai sumber. Sumber-sumber diterima individu melalui panca
indera yang dimiliki dan akan diberikan respon sesuai dengan penilaian dan pendirian arti terhadap rangsangan lain. Dengan banyaknya rangsangan dan beragam yang
12
Rita Damayanti, Dasar-dasar Psikologi, Jakarta: FKM UI 2000, h. 14
Proses pengorganisasian
seleksi Rangsangan
sensasi
interpretasi lingkungan
PERSEPSI Proses belajar
Pengalaman
23 masuk dan diterima, maka proses kedua adalah proses penyeleksian terhadap
rangsangan-rangsangan yang diterima.
13
Hal itu terjadi karena tidak memungkinkan untuk memperhatikan keseluruhan rangsangan yang datang dan diterima. Setelah
penyeleksian dilanjutkan dengan tahap ketiga, proses penyusunan data atau rangsangan yang telah diterima dan disusun, proses keempat adalah individu
menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah rangsangan atau data tadi ditafsirkan.
Persepsi pada prinsipnya adalah memberikan arti kepada berbagai data. Terdapat beberapa persepsi yang dapat mempengaruhi penafsiran, di antaranya
adalah perangkat persepsi, nilai-nilai atau kepercayaan yang dianut individu akan mempengaruhi persepsi yang diterima. Kepercayaan dan pendapat-pendapat, dapat
disebut sebagai perangkat-perangkat persepsi.
14
Persepsi lain yang dapat mempengaruhi penafsiran adalah pembelaan persepsi, apabila terdapat data atau
rangsangan-rangsangan yang diterima individu bertentangan dengan nilai dan keyakinan yang dimiliki, maka individu melakukan apa yang disebut persepsi dengan
mekanisme menolak data yang diterima, memodifikasi data, pembenaran sikap dan kepercayaan, data itu diterima.
13
Rita Damayanti, Dasar-dasar Psikologi, Jakarta: FKM UI, 2000, h.15
14
Rita Damayanti, Dasar-dasar Psikologi, Jakarta: FKM UI, 2000, h.15 This document was created with free TRIAL version of eXPert PDF.This watermark will be removed
24
2. Faktor Utama yang Mempengaruhi Persepsi