Upaya perpustakaan sekolah Al-Izhar Pondok Labu dalam meningkatkan literasi informasi siswa
LITERASI INFORMASI SISWA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan S.IP)
Oleh :
Yuyu Yulianingsih
NIM : 107025101200
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
UPAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH AL-IZHAR
PONDOK LABU DALAM MENINGKATKAN
LITERASI INFORMASI SISWA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan S.IP)
Oleh :
YUYU YULIANINGSIH
Nim : 107025101200
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(3)
LITERASI INFORMASI SISWA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana Ilmu Perpustakaan S.IP)
Oleh:
Yuyu Yulianingsih
NIM : 107025101200
Di Bawah Bimbingan:
Ida Farida, MLIS
NIP. 19700407 200003 2 003
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(4)
LEMBAR PENGESAHAN PANITIAN UJIAN
Skripsi berjudul “Upaya Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Literasi Informasi Siswa” telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Jakarta, 20 Desember 2011
Sidang Munaqasyah
Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan,
Drs. Rizal Saiful-Haq, MA. Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 19530319 199504 1 001 NIP. 19641215 199903 1 005
Penguji I Penguji II
Parhan Hidayat, S.S.,M.Hum Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 19780621 201101 1 004 NIP. 19641215 199903 1 005
Pembimbing
Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003
(5)
Dengan ini saya nyatakan bahwa:
1. Sekripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang alain, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 November 2011
(6)
ABSTRAK
YUYU YULIANINGSIH
Upaya perpustakaan Sekolah Al-Izhar Pondok Labu dalam meningkatkan Literasi Informasi Siswa
Skripsi ini membahas tentang “Upaya Perpustakaan Sekolah al-Izhar
Pondok Labu dalam meningkatkan Literasi Informasi siswa” tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui sejauhmana pemahaman pengelola perpustakaan terhadap konsep literasi informasi, dan Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang pengambilan datanya melalui observasi atau pengamatan langsung dan wawancara dengan petugas dan kepala perpustakaan untuk Jumlah responden ditetapkan dengan menggunakan teknik snow-ball, yaitu penggalian data melalui wawancara mendalam dari satu responden ke responden lainnya. Hasil penelitian menunjukan Petugas perpustakaan mampu menunjukan bahwa mereka memiliki pemahaman yang baik tentang literasi informasi dan mengetahui bagaimana penerapannya di sekolah, dan perpustakaan melakukan upaya untuk meningkatkan literasi informasi siswa dengan mengadakan program kegiatan yaitu Orentasi Perpustakaan dan Bulan Bahasa.
(7)
i
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya yang tiada henti dalam memelihara dan membimbing penulis pada proses penyusunannya sekripsi ini yang berjudul
“Upaya Perpustakaan Sekolah Al-Izhar Pondok Labu dalam meningkatkan
Literasi Informasi siswa” meskipun ada hambatan namun hal tersebut merupakan proses pembelajaran. Shalawat teriring salam senantiasa kita sanjungkan kepada pemimpin besar dunia yang mereformasi kehidupan jahiliyyah menuju manusia yang berakhlakul karimah yaitu Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, salawat khususnya dan selaku kita umatnya yang insa Allah selalu taat kepada-Nya.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan pengalaman lebih bagi penulis didalam mengetahui dunia perpustakaan demi menunjang pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dan memberikan sumbangsih terhadap perpustakaan yang dilakukan penelitian serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait. Dalam pelaksanaan penulisan sekripsi ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd. Wahid Hasyim,M.Ag selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(8)
ii
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ibu Ida Farida, MLIS., selaku pembimbing dalam penulisan sekripsi yang sudah begitu baik mencurahkan ilmunya dan bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulisan hingga sekripsi ini selesai.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu yang berharga kepada penulis. Terutama ibu Siti Mariam, yang banyak membantu dalam penulisan proposal sekripsi.
6. Ibu Dra. Hj. Drihanta Ekandini, selaku kepala perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian. Dan para staf Perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu, Bapak Yayat, Bapak Agus Subagio, yang telah banyak membantu.
7. Keluarga tercinta, orang tua yang amat berjasa dalam kehidupan penulis bapak Suhaeli dan ibunda tercinta Yati Ningsih, yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi dengan tulus dan ikhlas. “Teteh dan adik-adikku tersayang” terimakasih atas do’a tulus dan ikhlas yang selalu mengiringi setiap langkahku. Serta semua keluarga yang selalu mendoakan penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita.
8. Sahabat-sahabat terbaikku, Nisa, Aini, Avi, Imam, Astuti, Niken, Amel dan dwi yang telah setia memberikan motivasi yang sangat berarti dan membantu penulis.
(9)
iii
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan sekripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu hingga sekripsi ini bisa diselesaikan. Penulis yakin dalam pembuatan dan penyusunan sekripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran terkait skripsi ini akan selalu penulis buka dengan penuh suka cita.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Oktober 2011
(10)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6
1. Batasan Masalah ... 6
2. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Metode Penelitian ... 8
F. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 13
A. Perpustakaan Sekolah ... 13
1. Definisi Perpustakaan Sekolah ... 13
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 15
(11)
v
C. Literasi Informasi ... 25
1. Definisi Literasi Informasi ... 25
2. Kompetensi dan Standar Literasi Informasi ... 30
3. Model Keterampilan Literasi Informasi ... 46
4. Manfaat Literasi Informasi ... 50
5. Program Literasi Informasi ... 53
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH AL-IZHAR PONDOK LABU ... 58
A. Sejarah Perpustakaan ... 58
B. Visi dan Misi Perpustakaan ... 58
C. Gedung/Ruang Perpustakaan ... 59
D. Tugas dan Fungsi Perpustakaan ... 59
E. Struktur Organisasi dan SDM Perpustakaan ... 60
F. Fasilitas Perpustakaan ... 62
G. Koleksi Perpustakaan ... 63
H. Program kerja dan Kegiatan Perpustakaan ... 64
I. Jaringan dan Kerjasama Perpustakaan ... 66
J. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan ... 66
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH AL-IZHAR PONDOK LABU ... 68
(12)
vi
A. Pemahaman pengelola perpustakaan terhadap konsep Literasi
informasi ... 68
B. Upaya perpustakaan dalam meningkatkan Literasi Informasi siswa Al-Izhar Pondok Labu... 70
BAB VI PENUTUP... 87
A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
(13)
vii
Tabel 1 Information Literacy Standards Australia University Liberarians 2001 ... 9 Tabel 2 American Association of School Liberarian ... 10 Tabel 3 Perbandingan antara American Association of School Liberarian
dengan Information Literacy Standards Australia University Liberarians 2001 ... 11 Tabel 4 SDM Perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu ... 27
(14)
viii
DAFTAR GAMBAR
(15)
1 A. Latar belakang Masalah
Keberadaan perpustakaan baik perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah, merupakan sarana untuk mendukung proses terbentuknya masyarakat yang cerdas. Perpustakaan mempunyai posisi yang strategis dalam masyarakat pembelajar karena perpustakaan bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyediakan rekaman pengetahuan untuk dibaca dan dipelajari. Dengan adanya perpustakaan akan tertolonglah masyarakat ekonomi lemah dalam mengakses informasi yang mereka perlukan. Dalam kasus ini perpustakaan dapat dikatakan menjadi sarana mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan perpustakaan juga merupakan penghayatan falsafah negara kita yaitu Pancasila1
Berkembangnya informasi seperti sekarang ini menyebabkan terjadinya ledakan informasi (information explosion) yang tidak bisa dihindarkan. Hal tersebut sangat wajar mengingat banyaknya informasi yang tersedia baik tertulis, terekam maupun digital yang setiap saat bertambah dan beredar di kalangan masyarakat pada umumnya.
Ledakan informasi saat ini berpengaruh pada banyaknya pilihan informasi sehingga memberi peluang kepada masyarakat dalam mencari dan
1 Blasius Sudarsono, “Mencari akar kepustakawanan Indonesia”,
Majalah Visi Pustaka:
(16)
2
memilih informasi yang dibutuhkannya. Perpustakaan yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat informasi harus lebih meningkatkan pelayanannya kepada para pemakai.2 Karena seperti yang kita ketahui informasi merupakan sumber pokok dalam dunia ilmu pengetahuan dan semua kegiatan manusia. Definisi informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.3 Di sini perpustakaan berperan penting dalam dunia informasi yaitu memproses atau mengelola informasi sedemikian baik agar mempunyai nilai lebih dibandingkan sebelum diolah dan dapat dimanfaatkan oleh pemakai.
Perpustakaan juga salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah. Seperti yang disebutkan dalam Pedoman Perpustakaan Sekolah yang dikeluarkan oleh IFLA/UNESCO, misi Perpustakaan sekolah adalah menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para peserta didik agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab4.
Dengan membanjirnya informasi dalam skala global, perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga
2
Iskandar Sulaiman, ”Upaya Perpustakaan dalam Mengentaskan Kesenjangan Informasi
Masyarakat”, Jurnal Al-Maktabah, Vol. 8 No. 2 (Oktober 2006): h 53.
3
Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (Yogyakarta: Andi Offset, 2003), h. 31.
4
IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Diakses 09 Juli 2011 dari
(17)
perlu menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak dari sumber lain yang tidak dimiliki oleh perpustakaan di sekolah. Menyikapi hal ini pustakawan sekolah dan guru perlu mengajarkan kepada peserta didik untuk dapat mengenali jenis informasi apa saja yang diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut di atas. Untuk itu diperlukan program literasi informasi di sekolah.5
Literasi informasi yang merupakan terjemahan dari information literacy dalam pengertian ringkas diartikan sebagai keberaksaraan informasi atau kemelekan informasi dan secara sederhana literasi informasididefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menemukan dan menggunakan informasi. The Southern Association of Colleges and Schools mendefinisikan literasi informasi sebagai kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dan mandiri.6 Dan Jelaslah bahwa dengan memiliki literasi informasi kita memiliki kemudahan-kemudahan dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan informasi. literasi informasi bermanfaat dalam persaingan di era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus.
5
Blasius Sudarsono, Literasi Informasi (Information Literacy): Pengantar untuk perpustakaan sekolah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007)
6
Ida Farida dkk, Information Literacy Skills: Dasar pembelajaran seumur hidup,
(18)
4
Penguasaan literasi informasi dipandang sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga menjadi bagian dari program pendidikan. Dalam lingkup yang lebih luas, bahwa program literasi informasi sebenarnya adalah program pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang informasi.
Untuk melaksanakan program literasi informasi ini, pustakawan perlu memahami beberapa standar khusus untuk pendidikan literasi informasi di sekolah. Di Indonesia istilah literasi informasi sudah banyak yang mendikusikan, hanya saja belum ada standar khusus yang membahasnya, adapun pada lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 tahun 2008 tanggal 11 juni 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah pada bagian kompetensi Kepala dan Tenaga Perpustakaan mengandung literasi informasi dengan kompetensi memberikan bimbingan literasi informasi. Selain itu juga Pustakawan sekolah dapat menggunakan standar kompetensi untuk pendidikan literasi informasi yang diolah information Literacy Standards. 1 edition. Australia University Librarians
2001 menyatakan bahwa: (1) siswa harus mampu mengenali informasi yang dibutuhkan, (2) mampu mengakses informasi secara efektif dan efesien, (3) mampu mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara keritis mampu menggabungkan informasi yang terpilih ke dasar pengetahuan dan memberikan sistem penilaian, (4) mampu mengklasifikasi, menyimpan, memperbaiki dan menyusunnya kembali menjadi pengetahuan baru, (5) mampu menggunakannya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu, dan (6) mampu memahami isu ekonomi, hukum, sosial dalam mengakses dan
(19)
menggunakan informasi secara legal dan beretika.7 Dan standar literasi informasi yang diterapkan oleh American Association of School Librarian siswa memiliki kemampuan berupa: literasi informasi (siswa dapat pengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi), belajar mandiri (siswa mampu mendapatkan informasi yang berhubungan dengan minat pribadi, menghargai literatur dan menyebarkan pengetahuan), tanggung jawab sosial (siswa dapat memahami pentingnya informasi, dapat memperaktekan dengan sikap yang etis berkenaan dengan informasi dan teknologi informasi serta dapat berpartisipasi secara efektif dalam kelompok untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi).
Literasi Informasi menjadi sangat penting diterapkan dalam sistem pendidikan, termasuk di sekolah. Anak didik perlu dibekali dengan berbagai keterampilan informasi guna menghindari dampak meluasnya penerapan teknologi informasi di berbagai bidang yang terjadi dalam masyarakat dewasa ini. Sehingga anak didik memiliki kemampuan untuk mengimbangi terjadinya lompatan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Anak didik diharapkan dapat mengeksplorasi, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang diperoleh.8
Hal ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu. Perpustakaan ini tidak hanya digunakan sebagai tempat atau ruang untuk menyimpan koleksi. Tetapi bagi mereka, perpustakaan merupakan sarana yang digunakan untuk membimbing siswa-siswa di sekolah untuk
7
Ikhwan Arif, “Peran pustakawan dalam mengembangkan program literasi informasi di
sekolah”, Media Pustaka Vol.14 No.3 dan 4 (Desember 2007), h. 21-22
8
Nuryudi, ”Mendukung pendidikan berbasis kompetensi dengan program literasi dasar dan information literacy di perpustakaan sekolah”, Jurnal Al-Maktabah, Vol. 8 No. 2 (Oktober 2006), h. 16
(20)
6
meningkatkan literasi informasi siswa. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di Perpustakaan Al-Izhar. Perpustakaan ini sudah melaksanakan program literasi informasi dengan kegiatan orentasi perpustakaan dan kegiatan dalam memperingati bulan bahasa yang pelaksanaannya dibimbing langsung oleh pustakawan. Siswa tidak hanya belajar di kelas tapi juga diajak untuk mengeksplor imajinasinya dan kreativitasnya dengan kegiatan yang di adakan perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi. Adapun tema yang akan diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah “Upaya Perpustakaan Sekolah Al-Izhar
Pondok Labu dalam meningkatkan Literasi Informasi siswa”
B. Batasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya batasan dan rumusan masalah.
1. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah pada upaya yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan Literasi Informasi siswa SMP di perpustakaan Al-Izhar.
(21)
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Sejauh mana pemahaman pengelola perpustakaan terhadap konsep literasi informasi?
b. Bagaimana upaya Perpustakaan Al-Izhar dalam meningkatkan literasi informasi siswa al-Izhar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui sejauhmana pemahaman pengelola perpustakaan terhadap konsep literasi informasi.
2. Untuk mengetahui upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini: 1. Manfaat akademis
a. Untuk memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi jurusan ilmu perpustakaan terutama dalam hal literasi informasi
b. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam pelaksanaan kepustakawanan
(22)
8
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu untuk meningkatkan kualitas perpustakaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan di Perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu.
E. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut.
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai setatus gejala yang ada atau kejadian apa saja yang terjadi saat penelitian dilakukan. Metode deskriptif merupakan prosedur, pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggabungkan, melukiskan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif umumnya bertujuan mendefinisikan secara sistematis, faktual dan akurat terdapat suatu populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor tertentu.9 Dalam penelitian penulis hendak mendapatkan gambaran mengenai pemahaman pengelola
9
(23)
perpustakaan terhadap konsep literasi informasi dan upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi pada siswa al-Izhar.
2. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah data yang berbentuk non angka, seperti kalimat-kalimat, foto atau rekaman suara dan gambar.10
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer: data primer ini bersumber dari informan langsung yang ditemui dilapangan (lokasi penelitian) dengan melakukan wawancara kepada pustakawan Perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu.
b. Data sekunder: data sekunder ini berasal dari perpustakaan, yaitu terdiri dari buku- buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.11
4. Informan
Informan yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti melalui narasumber yang bersangkutan. Dalam penelitian ini narasumber yang bersangkutan adalah Pustakawan Perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu.
Jumlah informan ditetapkan dengan menggunakan teknik snow-ball, yaitu penggalian data melalui wawancara mendalam dari satu
10
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan
praktis penelitian social bagi mahasiswa dan penelitian permula, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 86
11
(24)
10
informan ke informan lainnya dan seterusnya sampai peneliti tidak menemukan informasi baru lagi atau informasi yang diberikan tidak berkualitas lagi.12 Dalam penelitian ini penulis mengambil 4 informan dari 5 petugas yang ada di perpustakaan Al-Izhar.
5. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data atau informasi dalam penelitian ini adalah melalui:
a. Studi kepustakaan
Dalam riset ini peneliti melakukannya dengan mempelajari dokumen-dokumen, buku-buku, literatur-literatur, artikel-artikel, atau catatan-catatan yang menunjang peneliti yang sedang dilakukan. Dengan maksud untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
b. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data dari objek penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini. Penulis melakukan observasi di perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu yang dilakukan dengan cara melihat keadaan perpustakaan dari semua segi yang dilakukan secara keseluruhan mulai dari ruangan dan beberapa program yang sedang diselenggarakan. c. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatapan muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
12
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan proposal dan laporan penelitian, ( Malang: UMM Press, 2004), h. 75.
(25)
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
6. Teknik Analisis Data
Data akan dianalisis melalui tiga tahapan yaitu: a. Reduksi data
Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian pustaka dicatat dengan rinci, mengelompokan dan memfokuskan pada hal penting, dengan demikian data yang didapat bisa memberikan gambaran yang jelas.
b. Penyajian data
Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif.
c. Penarikan kesimpulan
Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif, penulis buatkan kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan proposal ini secara keseluruhan, maka di perlukan suatu sistematika penulisan. Adapun sistematika yang dimaksud adalah seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:
(26)
12
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, daftar istilah dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini membahas tentang perpustakaan sekolah (definisi perpustakaan sekolah, tujuan, tugas dan fungsi, unsur-unsur utama perpustakaan sekolah), Program Perpustakaan Sekolah dan literasi informasi (Definisi literasi informasi, Kompetensi dan Standar Literasi informasi Perpustakaan Sekolah, Model keterampilan literasi informasi, Manfaat Literasi Informasi, dan program literasi informasi di sekolah).
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN AL-IZHAR
PONDOK LABU
Bab ini berisi mengenai sejarah Perpustakaan AL-Izhar, Visi dan Misi Perpustakaan, Gedung/Ruang Perpustakaan, Tugas dan Fungsi Perpustakaan, struktur organisasi dan SDM perpustakaan, Fasilitas Perpustakaan, Koleksi, Program kerja dan kegiatan perpustakaan, jaringan dan kerjasama perpustakaan, peraturan dan tata tertib perpustakaan.
BAB VI ANALISIS PENELITIAN
Bab ini berisi penyajian data hasil penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.
(27)
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai permasalahan yang diangkat dan diteliti yang mungkin bermanfaat bagi perpustakaan dan pustakawan.
(28)
14
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Definisi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah ruangan, sebuah gedung atau bagian dari gedung yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan dan bahan pustaka lainnya menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan pembaca dan bukan untuk perjual belikan.1 Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendukung sistem pendidikan sekolah. Keberadaan sebuah perpustakaan di sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan sekolah.
Perpustakaan sekolah diartikan sebagai tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa.2 Sedangkan definisi perpustakaan sekolah sendiri yang dinyatakan sebagai berikut:
a. Menurut Sulistiyo Basuki
Sebagai sebagai seorang pakar ilmu perpustakaan di Indonesia ia
menyatakan definisi perpustakaan sekolah bahwa “perpustakaan yang
tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
1
Sulistiyo Basuki, Pengantar ilmu perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), h. 5.
2
Darmono, Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2004),
(29)
bersangkutan dengan tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan
pada umumnya”. 3 b. Menurut UNESCO
International Bureau of Education UNESCO, adalah satu organisasi perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya dunia mengemukakan definisi Perpustakaan sekolah sebagai berikut:
“Full and unified range of carefully selected printed and audio-visual materials, organized and indexed by subject for sufficient retrieval and use, together with effective advisory and distribution services and the essential equipment needed to instruction; and stimulate and assist both group study and individualized learning and self-instruction.”4
(kumpulan koleksi dengan ragam yang luas yang menyatu dari bahan-bahan tercetak dan bahan pandang dengan yang diseleksi dengan penuh hati-hati, diorganisasi dan diindeks menurut subjek agar dapat dengan mudah ditemukan kembali dan digunakan, bersama dengan menyediakan layanan konsultasi, dan distribusi, menyediakan peralatan pokok yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, merangsang dan membantu belajar kelompok, belajar perorangan dan belajar mandiri).
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah dalam mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah dimana perpustakaan tersebut bernaung.5 Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah merupakan komponen utama pendidikan di sekolah, diharapkan
3
Sulistiyo Basuki, Priodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 1.
4
IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Diakses 09 juli 2011 dari
http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm
5
Sulistio-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), h. 51
(30)
16
dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan tersebut. Tujuan dari perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.
c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan memberi semangat membaca dan memberi semangat belajar bagi para siswa.
f. Memperluas, memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan.
g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khusus buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif, ringan, seperti fiksi, cerpen dan lainnya.6
Adapun tujuan perpustakaan sekolah secara khusus menurut Mudjito adalah sebagai berikut:
a. Meletakan dasar-dasar untuk belajar mandiri b. Memupuk minat dan bakat serta minat baca
6
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan
(31)
c. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri
d. Mengembangkan kemampuan imajinatif
e. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mencari dan menemukan, mengelola dan memanfaatkan informasi.7
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah a. Tugas Perpustakaan Sekolah
Tugas pokok perpustakaan madrasah/Sekolah tidak lain berkaitan erat dengan kedudukannya sebagai salah satu sarana dan prasarana pembelajaran di madrasah/sekolah yang harus mendukung tugas madrasah secara keseluruhan rumusan tugas pokok Perpustakaan Madrasah/Sekolah adalah sebagai berikut:
“Tugas Pokok Perpustakaan Madrasah adalah mendukung tugas madrasah/sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang bercirikan islam melaksanakan amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional”.
b. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Menurut keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0103/0/1981 tertanggal 11 Maret 1981 disebutkan bahwa perpustakaan sekolah berfungsi sebagai berikut:
7
(32)
18
1) Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum sekolah
2) Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya
3) Pusat untuk bembaca guna menambah ilmu pengetahuannya
4) Sebagai tempat rekreasi dengan membaca buku-buku yang bersifat hiburan
Sebagaimana yang dikutip dari Darmono dalam buku Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, mengatakan bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 8
1) Fungsi Edukasi (Pendidikan)
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan.
2) Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhan. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka
8
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2004), h. 3
(33)
mencapai tujuan yang diinginkan. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
3) Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan pustaka dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan oleh pengguna untuk: a) Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai
informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.
b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan kehidupan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap citra rasa seni.
c) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian
d) Mengembangkan sikap dan sifat hubuangan manusia yang positif serta menunjang kehidupan anatara budaya serta harmonis.
e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
4) Fungsi Penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang
(34)
20
disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.
5) Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:
a) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,
b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu luang,
c) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hibuaran yang positif. 6) Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan oleh sivitas sekolah.9
4. Unsur-unsur Utama Perpustakaan Madrasah/Sekolah a. Pengguna
Pengguna adalah unsur utama pada satu perpustakaan, karena untuk merekalah perpustakaan dibangun dan dikembangkan. Pengguna utama pada perpustakaan sekolah adalah siswa dan guru. Selain itu dapat ditetapkan oleh kebijakan sekolah sebagai pengguna perpustakaan yang akan dilayani adalah:
9
Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan aspek manajemen dan tata kerja,
(35)
1) Siswa 2) Guru
3) Orang tua siswa
4) Alumni sekolah/madrasah
5) Masyarakat di lingkungan sekolah/madrasah 6) Komite sekolah
7) Berbagai organisasi yang bekerjasama dengan sekolah baik dalam hal pendidikan dan keilmuan, maupun kebudayaan, kesenian, olahraga, pengembangan masyarakat dan lain-lain.
b. Koleksi
Koleksi adalah sumber daya perpustakaan madrasah untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya misalnya kebutuhan para siswa memperoleh literatur yang dicarinya sehubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru. Kebutuhan seperti ini harus dapat dipenuhi oleh perpustakaan madrasah/sekolah.
Pada umumnya koleksi perpustakaan sekolah/madrasah dapat dibagi atas beberapa jenis:
1) Koleksi Referensi 2) Koleksi buku non-fiksi 3) Koleksi buku fiksi
(36)
22
5) Koleksi non buku, berupa rekaman suara, rekaman gambar, rekaman video/film, rekaman file komputer, atlas, peta globe, panflet, brosur, dan lain-lain
6) Koleksi deposit dan buku random. Koleksi deposit adalah koleksi dari karya-karya yang lahir dilingkungan sekolah yang dapat berupa perorangan maupun organisasi.
c. Sumber Daya Manusia
Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta professional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolahan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerjasama dengan semua anggota komunitas sekolah dan berhubungan dengan perpustakaan umum dan lain-lainnya.10 Pada fase awal cukup diperlukan pustakawan yang memiliki keterampilan dasar perpustakaan, seperti berikut:
1) Administrasi bahan pustaka (mulai dari stampling sampai pada shelfing)
2) Klasifikasi 3) Katalogisasi 4) Sirkulasi
5) Administrasi anggota
10
IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Diakses 09 juli 2011 dari
(37)
6) Statistik sirkulasi11 d. Sarana
Saranan perpustakaan meliputi gedung atau ruangan serta perlengkapan perpustakaan yang memiliki spesifikasi khusus untuk pemanfaatan di perpustakaan.12
B. Program Perpustakaan Sekolah
Menurut Rizal Saiful-Haq bahwa program perpustakaan madrasah dapat dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu: pembinaan minat baca dan keterampilan informasi literasi. Penggabungan dari kebiasaan membaca yang tumbuh pada siswa sekolah/madrasah dan tingkat keterampilan informasi literasi yang tinggi merupakan kunci untuk menjadikan siswa sebagai masyarakat yang berpengetahuan.13
1. Pembinaan minat baca
Membaca memang merupakan proses yang kompleks. Artinya kegiatan tersebut membutuhkan waktu agar tertanam denagn baik pada diri siswa. Selain itu perlu ada pengawasan yang baik dari orang-orang terdekat siswa.
Perpustakaan sebagai suatu sarana yang mestinya mendukung terlaksananya proses belajar yang efektif juga mempunyai andil yang sangat besar dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada diri siswa.
11
LIPI, Membangun perpustakaan sekolah model, Diakses 09 juli 2011. Dari
http//:www.bit.lipi.go.id/ membangun +perpustakaan+sekolah+model
12
Rizal Saiful Haq dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 40-44.
13
(38)
24
Program-program pengembangan minat baca ini dimaksudkan untuk mempromosikan buku dan kegiatan membaca bagi seluruh siswa.
Dibawah ini adalah strategi dan program yang dapat diterapkan oleh pustakawan dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa sekolah/madrasah.
a. Melakukan tour perpustakaan
b. Menyediakan sumber bacaan yang bervariasi
c. Memberi kesempatan untuk meminjam buku pada saat libur d. Membuat sologan tentang manfaat membaca
e. Membaca dengan suara keras f. Lingkar sastra
g. Mendongeng
h. Mengundang penulis cerita
i. Mengadakan kuis forum buku atau book talk j. Memutar film dan membaca
k. Pameran perpustakaan l. Mendisplay karya siswa
2. Keterampilan literasi informasi
Keterampilan information literacy dianggap efektif untuk menjawab permasalahan ini. Misalnya, ketika siswa membutuhkan pelayanan berupa petunjuk bagaimana mendapatkan dan memilih informasi, mereka juga perlu mendapat keterampilan yang dapat
(39)
membangun strategi menggunakan dan menginterpretasi informasi sebagai keterampilan dasar sehingga memungkinkan mereka mendapatkannya secara efektif.
Siswa perlu dapat mengontrol informasi, perlu dapat memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Bukan saja informasi yang perlu mereka ketahui, namun mereka pula menjadi seorang melek akan informasi atau information literate.
American Library Association (ALA) mendefinisikan orang yang dianggap information literate atau melek informasi adalah orang yang dapat mengetahui kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan.14
Disamping itu, pustakawan perlu pula memiliki kemampuan untuk dapat mengajarkan keterampilan literasi informasi secara efektif, dan harus memilih cara yang paling baik bagi siswa untuk membangun kemampuan berfikir kritis mereka. Mereka harus menjadi siswa yang dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis
C. Literasi Informasi
1. Definisi Literasi Informasi
Literasi informasi pertama kali ditemukan oleh pemimpin American Information Industry Association Paul G. Zurkowski pada tahun
14
(40)
26
1974 dalam proposalnya yang ditujukan kepada The National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS) di Amerika Serikat Menurut Zurkowski seorang pekerja memerlukan kemampuan khusus untuk menggunakan beraneka ragam sumber informasi dalam melaksanakan tugasnya. Orang yang memiliki kemampuan inilah yang disebut sebagai orang yang information literate. Pendapat itu menjadikan pustakawan dan pendidik juga mulai sadar akan pentingnya literasi informasi bagi kalangan masyarakat umum. Hal ini terkait erat dengan bagaimana masyarakat menggunakan perpustakaan dan beragam sumber informasi lainnya. Perlu ditekankan bahwa keberadaan perpustakaan di negara maju sudah dianggap sebagai suatu organisasi pengetahuan masa depan.15
Pengertian literasi informasi secara umum adalah kemelekan atau keberaksaraan informasi. Menurut kamus bahasa inggris pengertian literacy adalah kemelekan huruf atau kemampuan membaca dan information adalah informasi. Maka literasi informasi adalah kemelekan terhadap informasi.16 Walaupun istilah literasi informasi belum begitu familiar dan menjadi istilah yang asing di kalangan masyarakat. Seseorang dikatakan melek informasi berarti literat terhadap informasi.
Di Indonesia Information Literacy diterjemahkan dengan Literasi Informasi atau melek informasi. Makna literasi, kini mencakup hal yang
15
Blasius Sudarsono, Literasi Informasi (Information Literacy): Pengantar untuk
perpustakaan sekolah (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007), h. 10
16
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia = An English-Indonesian Dictinor, (Jakarta: Gramedia, 2000), h. 361
(41)
amat luas seperti berfikir, membaca, menulis, berbicara dan mendengar tentang pengetahuan yang kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan informasi sendiri diartikan sebagai kumpulan data yang diatur dan disajikan dalam bermacam-macam bentuk sehingga memiliki makna bagi si penerima informasi. Hubert J Gijzen mengartikan literasi informasi sebagai keterampilan yang mencakup kemampuan untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan, mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan beserta sumber-sumber, menempatkan dan mengakses informasi secara efektif dan efesien, mengevaluasi informasi secara kritis, menata dan menggabungkan informasi ke dalam pengetahuan, menggunakan informasi secara legal dan etis, dan mengkomunikasikan informasi tersebut.17
The Southern Association of Colleges and School mendefinisikan literasi informasi sebagai kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan menggnakan informasi untuk menjadi pelajar sepanjang hayat yang mandiri.18
Sedangkan menurut ACRL (Academic College of Research Liberaries) literasi informasi didefinisikan sebagai berikut:
a. Kemampuan dalam mengetahui kapan informasi dibutuhkan
b. Kemampuan dalam mengakses informasi secara efektif dan efesien dan menggunakannya sesuai dengan tujuannya
c. Kemampuan dalam mengevaluasi informasi
17 Ikhwan Arif, “Peran pustakawan dalam mengembangkan program literasi informasi di
sekolah”, Media Pustakawan. Vol. 14 No. 3 dan 4 (Desember 2007), h. 20-21
18
Ida Farida dkk, Information Literacy Skills: Dasar pembelajaran seumur hidup, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 30
(42)
28
d. Kemampuan dalam mengembangkan dasar pengetahuan
e. Kemampuan dalam menggunakan informasi secara efektif untuk tujuan khusus dengan segala kesadaran ekonomis, legal dan berbagai isu sosial yang melingkupi penggunaan informasi
f. Kemampuan dalam mengakses dan menggunakan informasi menurut norma etika dan kesyahan (legal).19
Sebagaian pakar lainnya mendefinisikan literasi informasi adalah kemampuan orang dalam:
a. Kemampuan mengakses informasi. Yang dimaksud dengan kemampuan orang dalam mengakses informasi adalah mencakup hal-hal berikut: 1) Kemampuan untuk mengetahui atau mengidentifikasi kebutuhan
terhadap kebutuhan informasi
2) Kebutuhan dalam mengetahui bahwa keakuratan dan kelengkapan informasi adalah dasar untuk membuat keputusan yang cerdas 3) Kemampuan dalam memformulasikan pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan pada kebutuhan bagi informasi
4) Kebutuhan dalam mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang berpotensi
5) Kemampuan dalam mengembangkan berbagai strategi penelusuran secara sukses
6) Kemampuan dalam mengakses informasi baik yang bersumber cetakan maupun teknologi (dalam bentuk elektronik)
19
(43)
b. Kemampuan dalam mengevaluasi informasi, yaitu kemampuan seseorang terhadap:
1) Kemampuan dalam menetapkan kewenangan
2) Kemampuan dalam menentukan keakuratan dan kerelevanan informasi
3) Kemampuan dalam mengetahui pendapat dan persfektif c. Kemampuan dalam menggunakan informasi, yaitu:
1) Kemampuan dalam mengorganisasi informasi penerapan praktis 2) Kemampuan dalam memadukan (mengintegrasikan) informasi
terbaru kedalam tubuh pengetahuan yang sebelumnya memang sudah ada
3) Kemampuan dalam menggunakan informasi dalam pemikiran yang kritis dan pemecahan masalah .20
Berdasarkan definisi-definisi informasi literasi yang telah diuraikan maka definisi literasi informasi yang digunakan pada penelitian ini adalah serangkaian kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi secara efektif. Definisi ini dianggap dapat mewakili semua definisi literasi informasi yang ada dan memberikan batasan yang jelas dan terinci dari konsep literasi informasi.
20
(44)
30
2. Kompetensi dan standar Literasi Informasi Perpustakaan Sekolah Landasan utama bagi pendidikan cakap informasi atau literasi informasi adalah pendidikan nasional membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar. Berdasarkan pandangan ini maka karakteristik masyarakat yang didambakan adalah masyarakat belajar yang tiada henti. Untuk mencapai cita-cita itu maka pendidikan nasional hendaknya diselenggarakan tidak hanya disekolah (kelas) tetapi ditunjang kompetensi cakap informasi. Perpustakaan Sekolah menunjang proses pembelajaran dan memberikan dasar kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dan pengembangan kemampuan informasinya. Pengalaman peserta didik berinteraksi dengan perpustakaan menjadi bekal baginya dalam studi lanjut. 21
Sedangkan pada lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 tahun 2008 tanggal 11 Juni 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. 22Pada bagian kompetensi Kepala dan Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah mengandung mengenai literasi informasi seperti berikut ini:
21
Rizal Saiful-haq, “Information Literacy: kelayakan Kompetensi Lulusan Sekolah dan Pengembangannya di Universitas Riset”, At-Turas, Vol. 12, No. 1, (Januari 2006), h. 58
22
Menteri Pendidikan Nasional RI, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 25 tahun2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah, (Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, 2008).
(45)
a. Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah Dimensi
kompetensi
Kompetensi Sub-Kompetensi
Kompetensi Kependidikan
Memberikan bimbingan literasi informasi
- Mengidentifikasi
kemampuan dasar literasi informasi pengguna
- Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
- Membimbing pengguna mencapai literasi informasi - Mengevaluasi pencapaian
bimbingan literasi informasi
- Memotivasi dan
mengembangkan minat baca komunitas sekolah atau madrasah
- Menciptakan kiat pengembangan
perpustakaan sekolah atau madrasah
(46)
32
b. Tenaga perpustakaan Sekolah/Madrasah Dimensi
kompetensi
Kompetensi Sub-kompetensi
Kompetensi Kependidikan
Memberikan bimbingan literasi informasi
- Mengindentifikasi kemampuan dasar literasi informasi pengguna - Menyusun panduan dan materi
bimbingan literasi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
- Membimbing pengguna
mencapai literasi informasi - Mengevaluasi pencapaian
bimbingan literasi informasi - Memotivasi dan mengembangkan
minat baca komunitas sekolah atau madrasah
Untuk melaksanakan keterampilan literasi informasi ini, pustakawan perlu menambah wawasan tentang standar literasi informasi. Di Indonesia sudah banyak orang yang membicarakan literasi informasi, namun sayangnya sampai sekarang pemerintah belum memiliki standar khusus untuk literasi informasi yang dapat digunakan di sekolah.23 Berikut adalah contoh standar kompetensi untuk pendidikan literasi informasi yang diolah Information Literacy Standards, 1 edition. Australia University Librarians 200124
23 Ikhwan Arif, “Peran pustakawan dalam mengembangkan program literasi informasi di
sekolah”. h. 21-22.
24
Council of Australian University Liberarian, Information Literacy standards, Diaksess 27 September 2011. Dari http://ilp.anu.edu.au/Infolit_standards_2001.html, h. 8-15.
(47)
Tabel 1
Information Literacy Standards Australia University Librarians 2001 N
O
Information Literacy Standards Australia University Liberarians 2001
Standar kompetensi Pelaksanaan
1 Mampu mengenali informasi yang dibutuhkan
- Mampu menentukan kebutuhan informasinya
- Mengidentifikasikan berbagai tipe dan format sumber-sumber informasi
- Mempertimbangkan biaya dan keuntungan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
2 Mampu mengakses informasi yang diperlukan secara efektif dan efesien
- Mengenali sistem pencarian informasi yang paling sesuai untuk mengakses informasi yang diperlukan
- Mempelajari menyusun dan melakukan strategi pencarian data yang terencana secara efektif
- Mencari informasi online dengan menggunakan berbagai cara
- Menyaring strategi pencarian sesuai dengan keperluannya
- Menggali, merekam, dan mengolah informasi beserta sumber-sumbernya. 3 Mampu
mengevaluasi
informasi dan sumber-sumbernya secara kritis mampu menggabungkan
- Meringkas ide utama yang digali dari informasi yang dikumpulkan
- Memikirkan dan menerapkan kiteria awal untuk mengevaluasi baik informasi dan sumbernya
(48)
34
informasi yang terpilih ke dasar pengetahuannya dan memberikan sistem penilaian.
menyusun konsep baru.
- Membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya untuk menentukan nilai tambah yang berupa kontradiksi dan karakter unik informasi lainnya
- Menentukan apakah pengetahuan baru memiliki pengaruh pada sistem penilaian individu dan memberikan perbedaan
- Menetapkan pemahaman dan tafsirannya terhadap informasi yang ditemukan melalui diskusi dengan individu lain, ahlinya dan atau praktisnya
- Perlunya peninjauan kembali (cek dan ricek)
4 Mampu
mengklasifikasi, menyimpan,
memperbaiki dan menyusunnya
kembali menjadi pengetahuan baru
- Mengurai, menyimpan dan mengelola informasi sesuai dengan sumbernya - Menjaga integras sumber informasi
dalam suatu sistem
- Memperoleh informasi secara sah, menyimpan dan menyebarkan informasi
5 Mampu menggunakan
informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu
- Menerapkan informasi awal dan baru untuk merencanakan dan kreasi produk atau hasil tertentu
- Meninjau proses pengembangan hasil - Mengkomunikasikan hasilnya secara
(49)
6 Mampu memahami isu ekonomi, sosial dan hukum dalam mengakses dan menggunakan
informasi secara legal dan beretika.
- Memahami tentang permasalahan etika, hukum dan sosial, ekonomi yang melingkupi informasi dan teknologi informasi
- Memahami hukum, peraturan kebijakan institusi dan etika sehubuangan dengan akses dan penggunaan sumber-sumber informasi
- Mengetahui penggunaan sumber informasi dalam menyampaikan hasil.
Dan 9 standar literasi informasi yang diterapkan oleh American Association of School Librarian 25seperti di bawah ini:
Tabel 2
American Association of School Liberian No American association of School Liberian
Standar Indikator
1 Siawa yang mampu mengakses informasi secara efesien dan efektif
- Mampu mengetahui atau menggali kebutuhan akan informasi
- Mampu mengetahui informasi yang akurat dan komperhensif adalah dasar bagi pengambilan keputusan yang cerdas - Mampu memformulasikan
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan kebutuhan - Mampu mengidentifikasikan berbagai
sumber informasi yang potensial
- Mampu mengembangkan dan
25
Ida Farida dkk, Information Literacy Skill: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup,
(50)
36
menggunakan berbagai strategi yang berguna untuk menempatkan informasi 2 Siswa yang mampu
mengevaluasi
informasi secara keritis dan kompeten
- Mampu menentukan keakuratan, kerelevanan, kekomperhensifan
- Mampu membedakan antara fakta, pendapat dan opini
- Mampu mengidentifikasi informasi yang tidak akurat dan yang menyimpang
- Mampu menyeleksi informasi yang cocok untuk mengetasi masalah.
3 Siswa yang mampu menggunakan
informasi secara akurat dan kreatif
- Mampu mengorganisir informasi untuk penerapan praktis
- Mampu mengintegrasikan informasi terbaru ke dalam pengetahuan seseorang
- Mampu mengaplikasikan informasi didalam pemikiran kritis dan pemecahan masalah
- Mampu menghasilkan dan
mengkomunikasikan informasi dan gagasan-gagasan dalam format-format yang tepat/cocok
4 Siswa yang mandiri
adalah yang
mempunyai keterampilan
informasi dan mengejar informasi berkaitan kepada
- Mampu mencari informasi yang berkaitan dengan berbagai dimensi, keterlibatan masyarakat, masalah-masalah kesehatan, tuntutan rekreasi - Mampu mendesain, mengembangkan
dan mengevaluasi produk-produk informasi dan menyelesaikan masalah
(51)
minat-minat pribadi berkaitan dengan minat pribadi 5 Siswa yang mandiri
adalah yang
mempunyai keterampilan
informasi dan mengapresiasi
literatur serta expresi informasi kreatif lainnya
- Adalah kompeten dan seorang pembaca yang mempunyai motivasi sendiri - Mengambil makna dari informasi yang
disampaikan secara kreatif dan beragam formatnya.
- Mengembangkan produk-produk yang kreatif dalam beragam formatnya.
6 Siswa yang mandiri
adalah yang
mempunyai keterampilan
informasi dan berusaha keras untuk memperoleh
keunggulan di dalam mencari informasi
dan mampu
membangkitkan pengetahuan
- Mampu melakukan pengujian kualitas dari proses dan produk-produk pencarian informasi peribadi
- Menemukan strategi-strategi untuk merevisi, meningkatkan dan meng-update pengetahuan sendiri.
7 Siswa yang
memberikan
sumbangan secara positif kepada komunitas
pembelajaran dan kepada masyarakat
adalah yang
- Mencari informasi dari berbagai sumber, konteks, disiplin, dan kebudayaan
- Menghargai prinsip-prinsip kesetaraan akses terhadap informasi
(52)
38
mempunyai keterampilan
informasi dan mengetahui
pentingnya informasi bagi masyarakat demokrasi
8 Siswa yang
memberikan
sumbangan secara positif kepada komunitas
pembelajaran dan kepada masyarakat
adalah yang
mempunyai keterampilan
informasi dan memperaktekan sikap etika terhadap informasi dan teknologi informasi
- Menghargai prinsip-prinsip kebebasan intelektual
- Menghargai hak-hak kepemilikan intelektual
- Menggunakan teknologi informasi secara bertanggung jawab
9 Siswa yang
memberikan
sumbangan secara positif kepada komunitas
pembelajaran dan kepada masyarakat
adalah yang
- Berbagai pengetahuan dan informasi orang lain
- Menghargai ide-ide orang lain dan latar belakang serta mengakui kontribusi-kontribusi mereka
- Bekerjasama dengan orang lain baik orang perorang maupun melalui teknologi untuk mengidentifikasi
(53)
mempunyai keterampilan
informasi dan berpartisipasi secara efektif dalam kelompok-kelompok untuk mencapai dan mengembangkan informasi.
problem informasi dan untuk mencari solusinya.
Bila kita merujuk pada standar diatas, jelas bagi kita bahwa jika kita menginginkan siswa sekolah/madrasah menjadi siswa yang information literate, maka akan banyak keterampilan yang harus mereka miliki berkenaan dengan literasi informasi ini, hal ini tentunya membutuhkan perhatian yang besar bagi para pustakawan sekolah/madrasah dan juga bantuan dari guru kelas.26 Dan dari kedua standar literasi informasi diatas maka standar yang dikeluarkan Information Literacy Standards, Australia University Librarians 2001yang akan dibandingkan dengan standar litrasi informasi menurut American Association of School Librarian danyang akan dikaitkan dengan upaya perpustakaan sekolah dalam meningkatkan literasi informasi.
26 Rizal Saiful-haq, “Information Literacy: kelayakan Kompetensi Lulusan Sekolah dan
(54)
40
Tabel 3
Perbandingan antara Information Literacy Standards, Australia University Librarians 2001dengan American Association of School Librarian.
American association of School Liberian
Information literacy Standards Australia University Librarians 2001
Standar Indikator Standar Pelaksanaan
1. Siawa yang mampu
mengakses informasi secara efesien dan efektif
- Mampu
mengetahui atau menggali
kebutuhan akan informasi
- Mampu mengetahui
informasi yang
akurat dan
komperhensif adalah dasar bagi pengambilan keputusan yang cerdas - Mampu memformulasikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan kebutuhan - Mampu mengidentifikasika n berbagai sumber informasi yang potensial
- Mampu
1. Mampu mengenali informasi yang dibutuhkan
2. Mampu mengakses informasi yang diperlukan secara efektif dan efesien
- Mampu menentukan kebutuhan
informasinya - Mengidentifikasikan
berbagai tipe dan format sumber-sumber informasi - Mempertimbangkan
biaya dan
keuntungan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
- Mengenali sistem pencarian informasi yang paling sesuai untuk mengakses informasi yang diperlukan
- Mempelajari
menyusun dan
melakukan strategi pencarian data yang terencana secara efektif
(55)
mengembangkan dan menggunakan berbagai strategi yang berguna untuk menempatkan informasi
online dengan menggunakan berbagai cara - Menyaring strategi
pencarian sesuai dengan
keperluannya - Menggali, merekam,
dan mengolah
informasi beserta sumber-sumbernya. 2. Siswa yang
mampu mengevaluasi informasi secara keritis dan kompeten - Mampu menentukan keakuratan, kerelevanan, kekomperhensifa n - Mampu membedakan antara fakta, pendapat dan opini
- Mampu
mengidentifikasi informasi yang tidak akurat dan yang
menyimpang - Mampu
menyeleksi informasi yang cocok untuk mengetasi
3. Mampu mengevaluasi informasi dan
sumber-sumbernya secara kritis mampu
menggabungk an informasi yang terpilih
ke dasar
pengetahuanny
a dan
memberikan sistem penilaian
- Meringkas ide utama yang digali dari informasi yang dikumpulkan
- Memikirkan dan
menerapkan kiteria
awal untuk
mengevaluasi baik informasi dan sumbernya
- Memadukan ide-ide
utama untuk
menyusun konsep baru.
- Membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya untuk menentukan nilai tambah yang berupa kontradiksi dan karakter unik
(56)
42
masalah. informasi lainnya
- Menentukan apakah pengetahuan baru memiliki pengaruh
pada sistem
penilaian individu dan memberikan perbedaan
- Menetapkan
pemahaman dan tafsirannya terhadap informasi yang ditemukan melalui diskusi dengan individu lain, ahlinya dan atau praktisnya
- Perlunya peninjauan kembali (cek dan ricek)
3. Siswa yang mampu menggunakan informasi secara akurat dan kreatif
- Mampu
mengorganisir informasi untuk penerapan praktis
- Mampu
mengintegrasikan informasi terbaru
ke dalam
pengetahuan seseorang - Mampu mengaplikasikan informasi didalam 4. Mampu menggunakan informasi secara efektif untuk
mencapai tujuan tertentu
- Menerapkan
informasi awal dan
baru untuk
merencanakan dan kreasi produk atau hasil tertentu
- Meninjau proses pengembangan hasil - Mengkomunikasikan
hasilnya secara efektif dengan orang lain.
(57)
pemikiran kritis dan pemecahan masalah
- Mampu
menghasilkan dan mengkomunikasi kan informasi dan gagasan-gagasan dalam format-format yang tepat/cocok 4. Siswa yang
mandiri adalah yang
mempunyai keterampilan informasi dan mengejar informasi berkaitan kepada minat-minat pribadi
- Mampu mencari informasi yang berkaitan dengan berbagai dimensi, keterlibatan masyarakat, masalah-masalah kesehatan, tuntutan rekreasi - Mampu mendesain, mengembangkan dan mengevaluasi produk-produk informasi dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan minat pribadi
5. Siswa yang mandiri adalah yang
- Adalah kompeten dan seorang pembaca yang
(58)
44
mempunyai keterampilan informasi dan mengapresias i literatur serta expresi informasi kreatif lainnya mempunyai motivasi sendiri - Mengambil
makna dari
informasi yang disampaikan secara kreatif dan beragam
formatnya. - Mengembangkan
produk-produk yang kreatif dalam beragam formatnya. 6. Siswa yang
mandiri adalah yang mempunyai keterampilan informasi dan berusaha keras untuk memperoleh keunggulan
di dalam
mencari informasi dan mampu membangkitk an pengetahuan - Mampu melakukan pengujian
kualitas dari
proses dan
produk-produk pencarian informasi peribadi - Menemukan strategi-strategi untuk merevisi, meningkatkan dan meng-update pengetahuan sendiri. 5. Mampu mengklasifika si, menyimpan, memperbaiki dan menyusunnya kembali menjadi pengetahuan baru - Mengurai,
menyimpan dan mengelola informasi sesuai dengan sumbernya
- Menjaga integras sumber informasi dalam suatu sistem - Memperoleh
informasi secara sah, menyimpan dan menyebarkan informasi
7. Siswa yang memberikan
- Mencari
(59)
sumbangan secara positif kepada
komunitas pembelajaran dan kepada masyarakat adalah yang mempunyai keterampilan informasi dan mengetahui pentingnya informasi bagi masyarakat demokrasi
berbagai sumber, konteks, disiplin, dan kebudayaan - Menghargai
prinsip-prinsip kesetaraan akses terhadap
informasi
8. Siswa yang memberikan sumbangan secara positif kepada komunitas pembelajaran dan kepada masyarakat adalah yang mempunyai keterampilan informasi dan memperaktek an sikap etika terhadap informasi dan
- Menghargai prinsip-prinsip kebebasan intelektual - Menghargai
hak-hak kepemilikan intelektual - Menggunakan
teknologi
informasi secara bertanggung jawab
6. Mampu memahami isu ekonomi, sosial dan hukum dalam mengakses dan
menggunakan informasi secara legal dan beretika.
- Memahami tentang permasalahan etika, hukum dan sosial,
ekonomi yang
melingkupi
informasi dan teknologi informasi - Memahami hukum,
peraturan kebijakan institusi dan etika sehubuangan dengan
akses dan
penggunaan sumber-sumber informasi - Mengetahui
penggunaan sumber informasi dalam
(60)
46
teknologi informasi
menyampaikan hasil.
9. Siswa yang memberikan sumbangan secara positif kepada komunitas pembelajaran dan kepada masyarakat adalah yang mempunyai keterampilan informasi dan berpartisipasi secara efektif dalam
kelompok-kelompok untuk
mencapai dan mengembang kan
informasi.
- Berbagai
pengetahuan dan informasi orang lain
- Menghargai ide-ide orang lain dan latar belakang serta mengakui
kontribusi-kontribusi mereka - Bekerjasama
dengan orang lain
baik orang
perorang maupun melalui teknologi untuk
mengidentifikasi problem
informasi dan untuk mencari solusinya.
3. Model keterampilan Literasi Informasi
Ada beberapa model literasi informasi atau disebut juga sebagai pendekatan dalam pengajaran keterampilan information literacy yang sudah berkembang saat ini. Berikut adalah beberapa model yang sudah dikenal baik tentang literasi informasi.
(61)
a. The Big six
The big six adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh Michael B. Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987.27 Model literasi informasi yang ditawarkan oleh the big six ialah seperti di bawah ini:
1) Menterjemahkan tugas, yaitu menentukan tujuan dan kebutuhan informasi.
2) Strategi Mencari Informasi, yaitu menguji pendekatan alternative untuk mendapatkan informasi yang sesuai guna memenuhi kebutuhan informasi pada tugas yang dibebankan
3) Menemukan dan mendapatkan informasi, yaitu menemukan sumber informasi yang berasal dari sumber referensi, terbitan berseri, media, computer dan informasi yang terkandung dalam sumber-sumber tersebut.
4) Menggunakan informasi, yaitu menggunakan informasi dalam satu sumber melalui kegiatan-kegiatan seperti membaca dengan teliti, melihat mendengarkan, serta mengapresiasi sastra (cerita rakyat, fiksi dan juga biografi)
5) Melakukan sintesa, yaitu mengintegrasikan informasi yang digambarkan dari sejumlah sumber-sumber dengan cara mengorganisasikannya dari berbagai sumber dengan cara membuat kerangka, dan melukiskannya.
27
Liao Ai Lien dkk, Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management, Jakarta:
(62)
48
6) Melakukan evaluasi, yaitu membuat suatu keputusan berdasarkan kiteria yang telah ditentukan, dengan cara membuat perbandingan, menentukan kiteria, dan sebagainya.28
b. From Library Skills to Information Literacy (California School Library
Association)29
The California School Library Association telah mengembangkan dan menerbitkan sebuah handbook untuk para guru dan pustakawan yang memperlihatkan bagaimana penggabungan information literacy kedalam kurikulum (California School Liberary Association 1997). From Library Skills to Information Literacy: A Handbook for the 21st Century menguraikan sebuah model information literacy dengan tiga komponen yang saling terkait satu sama lain: 1) Pemikiran si pencari
2) Proses pencarian
3) Strategi-strategi pengajaran.
From Library Skills to Information Literacy mencakup banyak contoh-contoh dari rencana pengajaran, contoh-contoh berbasis kurikulum, sekenario di ruang kelas, saran-saran untuk penerapan dan penilaian terhadap program Information literacy skills.
28
Rizal Saiful Haq dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 152-153
29
Ida Farida dkk, Information Literacy Skill: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup,
(63)
c. Empowering 830
Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilakan dari dua lokakarya (wokshop). Lokakarya yang diadakan di Kolombo pada bulan November 2004 dan yang kedua di Patiala (India) pada bulan November 2005 (international Workshop on information Skill for Learning “ Empowering 8”). Lokakarya tersebut dihadairi oleh Negara Banglades, India, Indonesia, Maldiva, Malaisia, Nepal, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Tailand, dan Vietnam.
Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource-based learning, yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan pada sumber datanya. Menurut model ini, literasi informasi terdiri atas kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi topik/subjek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis sumber
2) Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik 3) Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan dan
mengumpulkan kutipan yang sesuai
4) Mengorganisasi, mengevaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual yang membandingkan dan mengkontraskan informasi
30
Liao Ai Lien dkk, Literasi Informasi: tujuh langkah knowledge management, Jakarta:
(64)
50
5) Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit dan membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru
6) Memprsentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan
7) Menilai luaran (output) berdasarkan pada masukan (input) dari orang lain
8) Menerapkan masukan, penilaian dan pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan yang akan datang dan menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh untuk berbagai situasi.
Kebebasan dalam menerapkan suatu model tertentu adalah menjadi otoritas pustakawan. Namun hal yang perlu diingat adalah jika program dalam keterampilan informasi literasi ini ingin berhasil, dan dimiliki oleh pustakawan dan guru maka pustakawan madrasah /sekolah juga perlu mengembangkan model yang sesuai dengan siswanya tanpa melupakan konsep-konsep dasar yang terkandung dalam literasi informasi.
4. Manfaat literasi informasi
Menurut Adam bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi31 yaitu:
a. Membantu mengambil keputusan.
31 Salmubi, “Program
literasi informasi: sebuah upaya pemberdayaan pemakai
perpustakaan dalam mewujudkan pendidikan bermutu” Media Pustaka, Vol.14 No. 3 dan 4
(65)
Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan suatu persoalan. Kita harus mengambil keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup.
b. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan.
Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.
c. Menciptakan pengetahuan baru.
Suatu negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh.
Menurut Hancock (2004) manfaat literasi informasi adalah: a. Untuk pelajar
Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Siswa yang literat juga akan berusaha
(66)
52
belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-sumber informasi.
b. Untuk masyarakat
Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dalam lingkungan pekerjaan. Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusan misalnya saat mencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagi informasi dengan orang lain.
c. Untuk pekerja
Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung dalam melaksanakan pekerjaan,memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan.32
Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan di atas maka dapat dikatakan bahwa literasi informasi bermanfaat di era globalisasi informasi bagi semua orang baik pelajar, pekerja, dan dalam lingkungan masyarakat. Setiap orang yang memiliki literasi informasi maka dapat menciptakan pengetahuan baru dengan menggabungkannya dengan pengetahuan yang
32
Hancock. V. E, Information Literacy for lifelong Learning, Diakses 16 september 2010, dari http://www.library.qut.edu.au/infolit/.
(67)
sebelumnya dan memudahkan dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi berbagai masalah maupun ketika membuat suatu kebijakan.
5. Program Literasi Informasi
Program perpustakaan yang berkenaan dengan keterampilan menggunakan perpustakaan yang dikemas dalam pendidikan pemakai, pengantar komputer, pelatihan penelusuran, dan lainnya. Namun dengan meluasnya informasi, selain keterampilan-keterampilan yang disebutkan diatas, siswa perlu dibekali dengan keterampilan yang membuat siswa mampu menemukan, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang semua itu terkandung dalam keterampilan informasi literasi. 33
Keterampilan literasi informasi menuntut siswa untuk dapat berfikir secara keritis, misalnya ketika mereka dihadapkan atas beberapa pilihan dalam menyelesaikan penelitiannya atau apa yang akan dilakukan dengan informasi pada saat ditemukan. Keterampilan semacam ini akan memperluas kemempuan siswa untuk menganalisa dan mengevaluasi informasi yang diperolehnya. Keterampilan berfikir kritis yang terintegrasi dengan kurikulum perpustakaan akan membangun keterampilan-keterampilan lain yang diperlukan dalam proses belajar.
Program-program berikut dapat dilaksanakan oleh pustakawan atau kerjasama antara pustakawan dan guru dalam membantu siswa menguasai
33
Rizal Saiful Haq dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:
(68)
54
keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi siswa yang information literate.
a. Keterampilan menganalisa
Menganalisa berarti membedakan antara fakta dan hipotesa, untuk melihat hubungan, susunan yang khusus, susunan dan teknik yang digunakan.
Dalam menggunakanbahan pustaka, keterampilan menganalisa sangatlah diperlukan. Keterampilan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam situasi pengajaran. Beberapa kegiatan yang tercakup dalam proses ini seperti:
1) Melakukan diskusi, pustakawan dapat melakukan diskusi ini dengan membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap kelompok dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi. Langkah-langkah diskusi telah dipersiapkan pustakawan dan diberitahukan kepada siswa. Setiap siswa diwajibkan mempersiapkan pertanyaaan mengenai suatu topik yang telah disampaikan oleh pustakawan sebelumnya. Dengan sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan, siswa dapat mencari penjelasan untuk membangun pendapat mengenai topik tersebut. Ketika diskusi kelas berlangsung, setiap kelompok harus dapat menyampaikan pendapatannya, apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan pendapat kelompok lain dan apa alasannya.
(69)
2) Membuat pengamatan, pustakawan dapat memulainya dengan meminta siswa membaca suatu cerita, kemudian mencatat tokoh-tokoh yang penting dalam cerita tersebut. Siswa mempelajari bagaimana tokoh-tokoh tersebut berperan dalam cerita. Kemudian siswa membuat kesimpulan tentang karakter tokoh-tokoh yang dipelajarinya.
3) Melakukan permainan, siswa dalam kelompok kecil diminta untuk menunjikan persamaan dan perbedaan antara dua benda yang ditunjikan oleh peustakawan. Kemudian kegiatan ini dapat diulang dalam kelompok yang lebih besar. Kegiatan ini sangat sesuai dilakukan untuk kelas-kelas rendah.
b. Keterampilan Membedakan Informasi
Keterampilan merupakan proses yang dilaksanakan dengan cara menentukan ide yang sama dan mengidentifikasikan perbedaannya. Keterampilan ini sangat kompleks, dan tergantung pada jenis, bentuk, susunan dari informasi tersebut, serta pengetahuan siswa sebelumnya tentang informasi tersebut. Agar keterampilan ini dapat muncul secara otomatis, maka latihan yang terus menerus harus dilakukan. Sumber-sumber yang ada di perpustakaan harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih Penggunaan keterampilan ini. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
1) Penggunaan sistem Dewey Decimal Classification (DDC)
Siswa diperlihatkan ringkasan buku-buku dari beberapa kelas dalam DDC. Kemudian mereka membacanya dan mengidentifikasi
(70)
buku-56
buku dalam kelas yang sama dan berbeda. Untuk meliha apakah mereka telah melakukannya dengan benar, mereka dapat mengecek kartu katalog tentang buku-buku yang mereka baca ringkasannya. 2) Penggunaan ensiklopedi, pustakawan meminta siswa untuk
membandingkan entri yang ada pada tiga buah ensklopedi yang berbeda, seperti ensklopedi popular anak, Ensklopedi Flora dan Fauna, dan sebagainya. Siswa mencatat perbedaan dan persamaan informasi yang didapat dari tiga buah sumber referensi ini
c. Orientasi Perpustakaan
Materi yang diajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan ketika siswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan bersangkutan.34 Kegiatan ini bertujuan agar siswa mengerti tentang konsep fiksi dan non fiksi perpustakaan, seperti layout perpustakaan, sumber, layanan dan petugas perpustakaan, sarana yang dibutuhkan seperti; peta perpustakaan. Untuk melihat hasil apakah mereka sudah memahami tentang kegiatan yang sudah dilakukan, lembar kerja yang telah tersedia meliputi pertanyaan seperti: dimana ruang tempat para pustakawan berkumpul, dimanakah meja referensi, dimana dapat kita temui majalah, dan sebagainya. Instruksi information literacy juga dibuat sebagai bagian dari sesi pengenalan perpustakaanyang diorganisasikan untuk siswa.
34 Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai: Perubahan perilaku pada siswa madrasah dalam
system pembelajaran berbasis perpustakaan”, Perpustakaan sebagai Center for Learning Society,
Editor, Sudarnoto Abdul Hakim Dkk. (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2005), h. 103
(71)
d. Pengenalan Katalog Perpustakaan
Pengetahuan tentang katalog perpustakaan akan sangat bermanfaat sekalai bagi siswa khususnya pada saat mereka melakukan penelitian. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui mengapa mereka perlu menggunakan katalog, bagaimana menggunakan katalog perpustakaan sehingga mereka dapat menemukan koleksi yang terdapat dirak dan menerapkannya dalam teknik penelususran.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam kegiatan ini seperti: menjelaskan ciri-ciri dari jenis katalog, pustakawan dapat meminta siswa untuk mencari ciri-ciri tersebut tanpa harus membacakannya kepada siswa. Kemudian fungsi bagian-bagian katalog juga perlu dijelaskan. Jika perpustakaan sekolah memiliki Online Public Access Catalog (OPAC). Pengajaran dapat dilakukan untuk menggunakan teknik dan konsep penelusuran seperti truncation, Boolean operator, dan kata kunci yang berguna untuk menelusur katalog seperti: pengarang, judul, subjek.
(72)
58
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
AL-IZHAR PONDOK LABU
A. Sejarah Perpustakaan
Perpustakaan TK/SD diresmikan oleh Bapak Prof. DR. Fuad Hasan pada tahun 1990, dengan koleksi buku sebanyak 16.617 eksemplar. Menempati gedung SD lantai 2 dengan luas kurang lebih 350 m. pada tahun 1992 perpustakaan SMP dan SMU diresmikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Bapak Prof. DR. Ing. B.J. Habibie. Ruang perpustakaan SMP/SMU berlokasi di lantai dasar gedung utama dengan ukuran luas kurang lebih 550 m. sampai dengan tahun ajaran 2007-2008 perpustakaan PIIPL telah mengkoleksi bahan pustaka berupa buku sebanyak 25.000 judul, kurang lebih 35.000 eksemplar. Koleksi Audio Visual sebanyak 824 judul/ 936 keping dan koleksi karya tulis siswa/siswi PIIPL. Saat ini perpustakaan PIIPL memiliki delapan orang karyawan yang sering sekali diundang beragam seminar perpustakaan.
B. Visi dan Misi Perpustakaan
Visi dan Misi perpustakaan pada dasarnya sama dengan Visi dan Misi Sekolah, yaitu sebagai berikut:
Visi: Mendidik dan Menghasilkan Intelektual Islam yang berkualitas Internasional
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)