mengontrol kognitif rendah mempunyai agresivitas tinggi, dan kemampuan mengambil keputusan rendah mempunyai agresivitas tinggi. Hal ini didukung
dengan penelitian Slaby dan Guerra Anwar, 1998 menunjukkan bahwa individu dengan tingkat agresivitas yang tinggi berhubungan dengan kemampuan mereka
dalam mengatasi permasalahan yang rendah. Sedangkan orang yang mempunyai kontrol diri yang tinggi akan mampu
mengatur perilakunya Abdul Muhid, 2009. Yaitu apabila kemampuan mengontrol perilaku tinggi mempunyai agresivitas rendah, kemampuan
mengontrol kognitif tinggi mempunyai agresivitas rendah, dan kemampuan mengontrol keputusan tinggi mempunyai agresivitas rendah.
Agresivitas rendah
33
Self-control Rendah
Self-control Tinggi
Anak Jalanan Agresivitas tinggi
2.4 Hipotesis
Dari uraian di atas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H
= Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengendalian diri self-control dengan agresivitas pada anak jalanan.
H
1
= Adanya hubungan yang signifikan antara pengendalian diri self-control dengan agresivitas pada anak jalanan.
34
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai metode penelitian, dan dalam hal ini akan dibatasi secara sistematis sebagai berikut: jenis penelitian, variabel
penelitian, subjek penelitian, metode dan instrumen pengumpulan data, prosedur penelitian, validitas dan reliabilitas alat ukur dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Azwar 2004 penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metoda statistik. sedangkan Dengan pendekatan kuantitatif akan diperoleh aignifikansi
perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mencari hubungan antara pengendalian diri
self-control dengan agresivitas pada anak jalanan.
3.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkatan-
tingkatan hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
Pengukuran korelasi digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan Sevilla, dkk. 1993.
Adapun alasan peneliti menggunakan penelitian korelasional karena sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk melihat hubungan antara dua variabel,
yaitu hubungan antara pengendalian diri self-control dengan agresivitas pada anak jalanan.
3.2 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Kerlinger dalam Arikunto 2006 menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep
kesadaran. Sedangkan Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Dalam penelitian ini, variabel dibatasi oleh:
1. Independen variabel Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi.
Independen variabel dalam penelitian ini adalah pengendalian diri self- control
.
2. Dependen variabel Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah agresivitas.
3.2.2 Devinisi Operasional
Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah : a.
Pengendalian diri self-control adalah kemampuan individu untuk menggunakan kehendak atau keinginannya dalam membimbing tingkah laku
35
36
sendiri dan menekan atau merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif yang tertuang dalam perilaku, kognitif dan pengambilan keputusan.
b. Agresivitas adalah perilaku yang ditujukan kepada seseorang secara sadar
dengan tujuan tertentu sehingga dapat menyakiti orang lain.
3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti Iqbal Hasan, 2002.
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu melihat adakah hubungan antara pengendalian diri self-control dengan agresivitas pada anak jalanan, maka
populasi dari penelitian ini adalah anak jalanan dari Yayasan Bina Insan Mandiri Depok.
3.3.2 Sampel
Sampel menurut Iqbal Hasan 2002 adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas
dan lengkap yang dianggap mewakili populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebanyak 50 orang anak jalanan Yayasan Bina Insan Mandiri
Depok, yaitu 33 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Adapun pengambilan sampel sebanyak 50 orang dilandasi oleh ketersediaan sampel yang sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan yakni anak jalanan dengan kategori usia mulai
37
dari usia 15 tahun sampai 18 tahun, disamping itu juga dikarenakan keterbatasan waktu dan dana dari peneliti sendiri.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probabilitas atau disebut juga dengan rancangan pengambilan sampel yang
tidak menggunakan random dan tidak didasarkan pada hukum probabilitas. Menurut Kountur 2003 teknik non probability sampling adalah proses pemilihan
sampel dimana tidak semua anggota dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti.
Sedangkan karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah:
a. Subjek adalah anak-anak jalanan laki-laki dan perempuan yang berusia antara
15-18 tahun. b.
Subjek merupakan anak-anak yang tinggal di jalanan, kolong jembatan, stasiun kereta api, ataupun di rumah bersama orang tuanya, yang tercatat
sebagai anak didik Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. c.
Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, karena dengan adanya kesediaan responden akan memberikan dampak yang baik bagi peneliti,
dimana responden akan bersedia untuk mengisi angket yang telah diberikan dengan tenang tanpa adanya paksaan, jujur dan lengkap tanpa ada satu pun
pernyataan yang tidak terjawab.
38
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial Riduwan, 2005. Skala yang digunakan berisi pernyataan mengenai pengendalian
diri self-control dan agresivitas, responden akan diminta untuk mengisi setiap pernyataan dengan memberikan tanda ceklis
√ pada kolom yang sesuai. Respon subjek tidak diklasifikasikan benar-salah, semua jawaban dapat diterima sesuai
jawaban jujur dan sungguh-sungguh. Untuk pemberian skor dari skala ini jawaban antara pernyataan yang
bersifat favorabel dengan yang bersifat unfavorabel berbeda, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Skoring Instrumen
Pilihan Jawaban Favorabel
Unfavorabel
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
39
Adapun alasan penulisan menggunakan empat alternatif jawaban, yakni untuk melihat kecenderungan ke arah setuju atau tidak setuju serta untuk
menghindari adanya kecendrungan responden menjawab netral.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan untuk melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Skala yang dipergunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua, yaitu skala pengendalian diri self-control dan skala agresivitas.
1. Pengendalian diri self-control digunakan untuk mengetaui sejauh mana
individu mempunyai kemampuan menggunakan kehendak atau keinginannya dalam membimbing tingkah laku sendiri dan menekan atau merintangi
impuls-impuls atau tingkah laku impulsif yang tertuang dalam perilaku, kognitif dan pengambilan keputusan, yang mengacu pada aspek-aspek
pengendalian diri self-control menurut Averil 1973 dengan menggunakan model Likert. Adapun tabel blue print penyebaran item skala Pengendalian
diri self-control adalah sebagai berikut:
40
Tabel 3.2 Blue Print Try Out Skala Pengendalian Diri Self-Control
Aspek Indikator
No. Item Jumlah
Item Favorabel Unfavorabel
Mengontrol perilaku
- mengatur pelaksanaan
- memodivikasi stimulus
2, 6, 10, 12, 42, 52
4, 8, 46, 50 11, 19, 29, 57
17,31,33,37,55
10
9 Mengontrol
kognitif
- memperoleh informasi
- melakukan penilaian
38,54,58 22, 26, 28,
30, 32, 34, 60 9,39, 53
1, 3, 5, 7, 41, 43, 45, 47, 49,
6 16
Mengontrol keputusan
- mengantisipasi peristiwa
- menafsirkan peristiwa 14, 18, 20,
24, 16, 36, 40,
42, 44, 48 15,23,27, 51
13, 21, 25, 35, 59
8
11
Jumlah Pernyataan 30
30 60
2. Dan skala yang kedua dalam pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala agresivitas pada anak jalanan. Skala agresivitas disusun berdasarkan teori Buss Perry 1992 yang menyatakan bahwa ada 4 bentuk
agresi yaitu: agresi fisik, dengan indikator: menyerang dan memukul. Agresi verbal, dengan indikator: berdebat, menyebarkan gosip dan bersikap sarkastis.
Agresi marah, dengan indikator : kesal dan mudah marah. Dan sikap permusuhan, dengan indikator : benci, curiga dan iri hati. Adapun tabel blue
print penyebaran skala agresivitas adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Blue Print Try Out Skala Agresivitas
Aspek Indikator No. Item
Jumlah Item
Favorabel Unfavorabel Agresi Fisik
- Menyerang
- Memukul
8 2, 3, 19
1, 13, 27 23
4 4
Agresi Ferbal
- Berdebat
- Menyebarkan gosip
- Bersikap sarkastis
14, 33, 36 21, 34
22 4, 31
20 26, 32, 40
5 3
4 Agresi
Marah
- Kesal
- Mudah marah
37 15, 28, 38
24 29, 35
2 5
Sikap Permusuhan
- Benci
- Curiga
- Iri hati
9, 25, 30 6, 7
11 5, 12, 39
10, 17 16, 18
6 4
3 Jumlah Pernyataan
20 20
40
41
42
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Hasil penelitian
yang valid adalah apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Suatu instrumen
penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur Kountur, 2003. Validitas suatu butir pernyataan dalam penelitian
ini dilihat dari hasil output SPSS 13.0. Menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-
masing butir pernyataan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 50 responden dengan kriteria nilai r tabel 2,79. Sehingga item yang memperoleh nilai lebih kecil
dari r tabel dianggap gugurtidak valid. Sedangkan uji reliabilitas keandalan merupakan ukuran suatu kestabilan
dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk- konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam
bentuk skala. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur Kountur,
2003. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha
dari 0.60.
43
3.5 Hasil Uji Instrumen Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji coba try out instrumen penelitian. Uji instrumen penelitian diberikan kepada 50 anak jalanan
Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. Adapun uji instrumen adalah: a.
Mengetahui validitas instrumen dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor r tabel, yang dalam penelitian ini adalah 0,279 pada taraf signifikansi 1
atau 5 dengan N= 50. b.
Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut. Reliabilitas suatu konstruk veriabel
dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0,60.
3.5.1 Hasil Uji Validitas Skala Pengendalian Diri
Berdasarkan hasil uji coba try out terhadap 60 item dalam instrumen ini, diperoleh 20 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5 maupun pada taraf
signifikansi 1 yaitu item nomor: 5, 6, 7, 15, 18, 21, 23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 36, 37, 38, 42, 47, 51, 60. Sedangkan item yang tidak valid yaitu: 1, 2, 3, 4, , 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 26, 27, 32, 33, 34, 35, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46,48, 49, 50, 52, 53, 54, 55, 56, 57,58, 59. Semua item yang valid digunakan
sebagai alat ukur penelitian. Berikut ini adalah blue print revisi skala pengendalian diri yang valid :
44
Tabel 3.4 Blue Print revisi Skala Pengendalian Diri
Aspek Indikator No. Item
Jumlah Item
Favorabel Unfavorabel
Mengontrol perilaku
- mengatur pelaksanaan - memodivikasi
stimulus
6, 42, 29,
31, 37,
3
2 Mengontrol
kognitif
- memperoleh informasi
- melakukan penilaian
38,
28, 30,60 5, 7, 47,
1
6 Mengontrol
keputusan
- mengantisipasi peristiwa
- menafsirkan peristiwa 18, 24,
36, 15, 23, 51
21, 25,
5
3
Jumlah Pernyataan 5
9 11
3.5.2 Hasil Uji Validitas Skala Agresivitas
Berdasarkan hasil uji coba try out terhadap 40 item dalam instrumen skala agresivitas, diperoleh 27 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5
maupun pada taraf signifikansi 1 yaitu item nomor : 2, 3, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 35, 39, 40. Sedangkan
item yang tidak valid yaitu: 1, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 17, 29, 33, 36, 37, 38. Semua item
yang valid digunakan sebagai alat ukur penelitian. Berikut ini adalah blue print revisi skala agresivitas yang valid:
Tabel 3.5 Blue Print revisi Skala Agresivitas
Aspek Indikator No. Item
Jumlah Item
Favorabel Unfavorabel Agresi Fisik
- Menyerang
- Memukul
2, 3, 19 27
23
4 1
Agresi Ferbal
- Berdebat
- Menyebarkan gosip
- Bersikap sarkastis
14 21, 34
22 31
20 26, 32, 40
2 3
4 Agresi Marah
- Kesal
- Mudah marah
15, 28 24
35
1 3
Sikap Permusuhan
- Benci
- Curiga
- Iri hati
25, 30 7
11 12, 39
10 16, 18
4 2
3 Jumlah Pernyataan
10 11
27
45
46
3.6 Hasil Uji Reliabilitas Skala Pengendalian Diri
dan Skala Agresivitas
Uji reliabiltas dilaksanakan pada anak jalanan
Yayasan Bina Insan Mandiri Depok
dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Uji reliabilitas kedua skala ini menggunakan uji statistik Alpha Croncbach dengan menggunakan program SPSS versi
17.0 untuk hasil uji reliabilitas skala pengendalian diri dan skala agresivitas, maka diperoleh hasil :
1. Reliabilitas skala pengendalian diri diperoleh koefisien sebesar 0,756. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,06.
2. Reliabilitas skala agresivitas diperoleh koefisien sebesar 0,776. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,06.
3.7 Teknik Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan analisa statistik sebagai cara untuk mengetahui hubungan antara pengendalian diri self-control sebagai variabel
independen terhadap agresivitas sebagai dependen variabel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa rumus, yaitu :
47
1. Statistik Deskriptif
Digunakan untuk mengolah gambaran umum responden. Analisis deskriptif memberikan informasi mengenai sekumpulan data dan mendapatkan
gagasan untuk keperluan analisis selanjutnya. 2.
Uji Validitas Untuk mengetahui apakah sakala psikologi mampu menghasilkan data
yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya diperlukan pengujian validitas. Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan rumus product moment Pearson
yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 17.0. 3.
Uji Reliabilitas Uji relliabilitas merupakan konsistensi responden dalam menjawab
pernyataan yang diberikan dalam bentuk kuisioner. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan
penilaian atas apa yang diukur Kountur, 2003. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach alpha 0,60.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis untuk menjawab pertanyaan utama penelitian ini, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengendalian diri self-
control dengan agresivitas pada anak jalanan, menggunakan metode korelasi
Pearson dengan menggunakan SPSS 17.0.
48
3.8 Prosedur Penelitian a.