Manfaat Pengendalian Diri Aspek-Aspek Pengendalian Diri Self-Control

27 dengan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma sosial. Messina dan Messina dalam Singgih 2006 menyatakan bahwa pengendalian diri adalah seperangkat tingkah laku yang berfokus pada keberhasilan menangkal pengrusakan diri self-destructive, perasaan mampu pada diri sendiri, perasaan mandiri autonomy atau bebas dari pengaruh orang lain, kebebasan menentukan tujuan, kemampuan untuk memisahkan perasan dan pemikiran rasional, serta seperangkat tingkah laku yang berfokus pada tanggung jawab atas diri pribadi. Pengendalian diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya Hurlock, 1984. Hurlock 1973 menyebutkan terdapat tiga kriteria emosi dalam pengendalian diri, yaitu: a. Dapat melakukan pengendalian diri yang bisa diterima secara sosial. b. Dapat memahami seberapa banyak kontrol yang dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan masyarakat. c. Dapat menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya dan memutuskan cara bereaksi terhadap situasi tersebut.

2.2.2 Manfaat Pengendalian Diri

Self-Control Christoper dan Albert dalam Atwater 1999 mengembangkan manfaat teori pengendalian diri self-control, yang meliputi hal-hal di bawah ini: 28 1. Pengendalian setiap individu berbeda, dimana mereka yakin dapat menjalani kehidupannya. 2. Pengendalian diri seseorang tergantung pada interaksi antara individu tersebut dan lingkungannya. Dan juga tergantung faktor disposisi dalam diri dan karakteristik lingkungan. 3. Faktor penting dalam pengendalian diri adalah keyakinan bahwa kita dapat mempengaruhi hasilaktual, memilih alternatif yang ada, membuat konsekuensi dan mematuhinya. 4. Dalam beberapa situasi, kemapuan pengendalian diri yang kuat sangat diperlukan supaya kita dapat bertahan, beradaptasi dan mampu dalam menghadapi perubahan dan kekurangberuntugan. 5. Pengendalian diri menjadi faktor pendukung mencapai kesusksesan dan menghambat kegagalan. Oleh karena itu, individu memerlukan tingkat pengendalian diri yang berbeda untuk menghadapi persoalan di dalam kehidupannya.

2.2.3 Aspek-Aspek Pengendalian Diri Self-Control

Berdasarkan konsep Averil 1973, terdapat 3 aspek yang tercakup dalam kemampuan mengontrol diri, yaitu: a. Mengontrol perilaku behaviour 29 Mengontrol perilaku merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respon yang dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu: mengatur pelaksanaan regulated administration, dan memodifikasi stimulus stimulus modifiability. Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan dirinya sendiri atau seseuatu di luar dirinya. Individu yang mempunayi kemampuan mengontrol diri yang baik akan mampu mengatur perilaku dengan menggunakan kemampuan dirinya dan jika tidak mampu individu akan menggunakan sumber eksternal. Kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mngetahui bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. b. Mengontrol kognisi cognitive control Merupakan kemampuan individu untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologi atau untuk mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu: memperoleh informasi information gain dan melakukan penilaian apparsial. Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai suatu keadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu berusaha menilai dan menafsirkan auatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif. 30 c. Mengontrol keputusan decisional control Merupakan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memillih berbagai kemungkinan tindakan. Aspek ini terdiri dari dua komponen, yaitu: mengantisisipasi peristiwa dan menafsirkan peristiwa, yaitu kemampuan menahan diri. Aspek ini merujuk pada kemampuan individu dalam membuat pertimbangan dan menilai situasi terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan. Kemampuan mengontrol diri terletak pada kekuatan dari ketiga aspek tersebut. Kemampuan mengontrol diri ditentukan oleh seberapa jauh salah satu aspek mendominasi, atau kombinansi tertentu dari berbagai aspek dalam mengontrol diri.

2.2.4 Pengaruh Pengendalian Diri Self-Control Terhadap Perilaku