Uji multikolineritas Uji Heterokedatisitas

yaitu 0.923. kesimpulan semua butir pertanyaan di atas sudah reliabel. Kesimpulan semua butir pertanyaan diatas sudah reliable.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi diantara variabel independen, sehingga pengujian hipotesis bisa lebih sempurna. Tabel 4.9 Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang lebih dari 95. Hasil perhitungan nila Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hak yang sama tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi. Coefficients a 104.448 2.175 48.017 .000 4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329 4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155 4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171 Constant ZscorePengendalian Intern ZscoreKinerja Perusahaan Absx1_x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. VIF Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.

b. Uji Heterokedatisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedatisitas karena data ini menghimpun data mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Gambar 4.3 Dari tabel diatas terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal ini dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola teratur. Dengan hasil demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 2 1 -1 -2 Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l Dependent Variable: PeranAuditorInternal Scatterplot

5. Uji Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran auditor internal dan pengendalian intern terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di asosiasi perusahaan pembiayaan Indonesia (APPI)

19 143 144

Analisis Peran Internal Auditor dalam Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Operasional Unit Kerja pada BUMN Perkebunan Di Propinsi Sumatera Utara

1 24 83

Analisis pengaruh peran komite audit dan pengendalian intern terhadap kinerja keuangan : studi empiris beberapa perusahaan

0 4 92

Pengaruh peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal

3 43 132

Analisis Efektivitas Peran Auditor Internal Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan

0 3 161

Pengaruh peran dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal : studi empiris perguruan tinggi badan layanan umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten

1 18 0

Efektivitas peran auditor internal di uin syarif hidayatullah jakarta yang ditunjukkan oleh pp no 60 tahun 2008: “sistem pengendalian intern pemerintah (spip)”

0 2 14

Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada Perusahaan X di Bandung.

2 2 22

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peningkatan Mutu Kinerja Internal Auditor.

0 0 23

PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PENCEGAHAN KECURANGAN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN YANG TERDAFTAR DI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INDONESIA (APPI)

0 1 15