Ruang Lingkup Manfaat Penelitian

Internal auditor mengandung pengertian yang sama seperti nasehat atau konsultan yang berasal dari pegawai perusahaan. Tetapi perlu dicatat bahwa nasehat yang diberikan oleh internal auditor bukanlah mutlak harus diikuti oleh manajemen. Tanggung jawabnya hanyalah sebagai penasehat yang berkewajiban memberikan nasehat yang paling baik sedangkan untuk mengambil keputusan tetap berada di tangan pimpinan. Dengan demikian bagian internal auditor bukanlah satu-satunya penasehat bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Dengan berperannya auditor internal yang optimal diharap akan berpengaruh terhadap proses manajemen lebih efektif dan tujuan perusahaan tercapai Tugiman, 2000.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup auditor internal menurut Committee Of Sponsoring Organizations Of The Treadway Commission COSO Internal Control Integrated Framework 1994: 80 dalam Kery 2004 yaitu 1 mereview reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi, dan alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan, mengukur, menggolongkan dan melaporkan informasi tersebut; 2 mereview sistem yang digunakan untuk menjamin ketaatan terhadap kebijakan, rencana, prosdur, hukum dan peratuan-peraturan, yang mempunyai pengaruh pada operasi dan laporan serta menentukan apakah organisasi tergolong baru; 3 mereview alat-alat untuk mengamanan asset yang tetap, dan meverifikasi keberadaan asset tersebut; 4 menilai ekonomi dan efesiensi penggunaan sumber-sumber daya; dan 5 mereview operasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya telah konsisten dengan sasaran dan tujuan yang telah ditentukan, dan apakah operasi atau program dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Ruang lingkup auditor internal sebagai berikut: 1perencanaan, yang merupakan perencanaan operasi melalui saluran manajemen yang sah yang meliputi rencana jangka panjang maupun jangka pendek sesuai dengan tujuan perusahaan; 2 pengawasan termasuk pengembangan testing dan perbaikan kelayakan yang berarti dengan membandingkan standar dengan hasil pekerjaan dan membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil pekerjaan dan membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil yang nyata dengan standar; 3 fungsi pelaporan, yang meliputi penyajian interprestasi dan analisa data keuangan bagi pimpinan dan menekankan penilaian data dan referensi perusahaan serta tujuan dari metode bagian-bagian. Pengaruh ekstem dan kelayakan penyajian laporan kepada pihak ketiga seperti pemerintah, pemilik kreditur-kreditur, langganan, masyarakat dan pihak- pihak lain. Menurut Sawyer 2003 ruang lingkup auditor internal sebagai berikut: 1 mengawasi kegiatan–kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak; 2 Mengdentifikasi dan meminimalkan risiko; 3 memvalidasi laporan ke manajemen senior; dan 4 membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. 4. Kedudukan Auditor Internal Menurut Sucipto 2003 Internal auditor tidak melaksanakan wewenang pihak lain dalam perusahaan, tugas-tugasnya adalah melaporkan hasil temuan audit kepada orang yang benar-benar berwenang untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Kedudukan bagian internal auditor terutama sekali tergantung dari tempatnya di dalam organisasi perusahaan dan dukungan orang diperolehnya. Manajemen puncak akan menentukan luasnya tanggung jawab dan dasar-dasar kebijaksanaan yang mengatur kegiatan-kegiatan dari bagian ini. Dimanapun bagian internal auditing akan ditempatkan, yang penting bahwa internal auditor harus bebas dari fungsi bagian lain yang diaudit. Dari penegasan di atas kelihatan bahwa internal auditor harus memastikan pemeriksaan yang dilakukan mempunyai cakupan yang luas juga tindakan yang efektif atas temuan-temuan audit serta saran-saran akan yang dibuat. Ditinjau dari segi tanggung jawab pelaporan dan pembentukan struktur organisasi, bagian internal auditing memiliki variasi yang berbeda tergantung kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai. 5. Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen serta personal lain dalam entitas, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai tujuan dengan kategori: 1 efektivitas dan efesiensi operasi; 2 reliabilitas laporan keuangan; dan 3 ketaatan terhadap ketentuan dn perundangan-undangan yang berlaku Tugiman, 2000. Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar: 1 Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai; 2 Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya; dan 3 Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku http:id.wikipedia.orgwikiPengendalian_intern . Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan http:id.wikipedia.orgwiki Pengendalian_intern . Menurut Agoes 2001 Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a keandalan laporan keuangan; b efektifitas dan efesiensi operasi; dan c kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Sawyer 2003 pengendalian adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatan, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Sarana pengendalian ini meliputi: bentuk orgainisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar, komite, bagan, akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode, rencana dan audit internal. Menurut Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission COSO Internal Control 1994 dalam Kery 2004 mengenai pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu: 1 lingkungan pengendalian; 2 penaksiran risiko; 3 kegiatan pengendalian; 4 komunikasi dan informasi; dan 5 pemantauan. Lingkungan Pengendalian Control Environment adalah lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan dan gaya operasi manajemen manajemen yang progresif atau yang konservatif, struktur organisasi terpusat atau terdesentralisasi serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur- unsur pengendalian intern yang lain. Penilaian Resiko Risk Assesment adalah semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis profit dan non profit maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya. Prosedur Pengendalian Control Procedure adalah prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib; 2 Pelimpahan tanggung jawab; 3 Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait; dan 4 Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional. Pemantauan Monitoring adalah pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi . Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan. Informasi dan Komunikasi Information and Communication adalah informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal http:id.wikipedia.Orgwiki Pengendalian_intern . 6. Kinerja Perusahaan Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan kepada permasalahan yang berhubungan dengan kinerja. Oleh karena itu, kinerja memiliki arti yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sehingga hampir setiap perusahaan meningkatkan kinerja untuk mengukur kemampuan, keberhasilan serta kegagalan mereka di dalam mengelola sumber daya serta pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Kinerja dapat diukur dalam bentuk keangan maupun non keuangan. Ukuran tersebut dirancang untuk menilai seberapa baik aktivitas dilaksanakan dan hasil yang dicapai, juga untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan. beberapa syarat bagi ukuran kinerja yang baik antara lain Http:ronawajah.wordpress.com: 1. seimbang antara jangka panjang dan jangka pendek 2. mencarminkan aktifitas kunci manajemen 3. memberi efek pada tindakan karyawan 4. mudah dipahami oleh karyawan 5. dipergunakan sebagai dasar evaluasi kerja dan penentuan balas jasa 6. rasional, obyektif dan dapat diukur 7. serta dipergunakan secara konsisten dan teratur. Sistem pengukuran kinerja yang sesuai digunakan dalam manajemen kontemporer adalah sistem pengukuran yang memenfaatkan secara ekstensif teknologi informasi dalam bisnis. Pembahasan Penelitian yang Relevan Pada penelitian yang dilakukan Tugiman 2000 yang judulnya “Pengaruh Peran Auditor Internal Serta Faktor-Faktor Pendukungnya Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan” . Penelitian dilakukan pada 102 BUMN dan BUMD yang diarahkan pada kelemahan dan unggulan perangkat manjemen yang ada meliputi peran auditor internal, manajemen puncak, manajer produksi, manajer keuangan, pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Peneliti melihat Kinerja BUMN dan BUMD makin menurun yang disebabkan oleh 1 kurang sehnatnya keuangan perusahaan; 2 masih bamyak opini auditor yang belum wajar tanpa syarat; dan 3 belum optimalnya auditor internal perusahaan dalam menguji dan mengevaluasi kecukupan dan efektivitas system pengendalian internal, merupakan kondisi BUMN dan BUMD saat ini. Demikian pula para manajer dapat mempengaruhi peran auditor internal, pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai berikut: 1 sejauh mana pengaruh persepi manajer puncak, manajer produksi, manajer keuangan, jasa auditor yang berkualitas, dan pengendalian internal efetif terhadap kinerja perusahaan; 2 sejauh mana pengaruh kualitas jasa auditor internal, persepi manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan terhadap pengendalian internal perusahaan; 3 sejauh mana pengaruh persepi manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan terhadap kualitas jasa auditor internal. Penelitian merupakan survai dan Grounded Research. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal dan para manajer BUMN dan BUMD di Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri atas beberapa manajer yaitu manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan, serta auditor internal di beberapa BUMN dan BUMD. Dengan pengumpulan data menggunakan metode sampling acak sederhana melalui kuesioner penelitian yang menggunakan skala Likert. Objek penelitian yang dilakukan oleh Hiro Tugiman di 102 BUMN dan BUMD dengan perincian: 1 54 perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan dan industri; 2 18 perusahaan bergerak dalam bidang jasa; dan 3 10 perusahaan bergerak dalam bidang perkebunan yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia dan dipilih secara acak sederhana. Pengujian hipotesis dilakukan dengan urutan: 1 Menguji hipotesis pertama yaitu hipotesis yang menyatakan bahwa jasa auditor internal yang berkualitas dipengaruhi oleh para manajer yang baik; 2 menguji hipotesis kedua, yaitu pengendalian internal yang efektif dipengaruhi oleh jasa auditor internal yang berkualitas serta para manajer; 3 menguji hipotesis ketiga, yaitu pengendalian internal yang efektif, jasa auditor internal yang berkualitas serta para manajer akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan; dan 4 menguji hipotesis keempat, yaitu terdapat korelasi antara manajer. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian yang dilakukan oleh Tugiman, berdasarkan hipotesis yang pertama: kualitas jasa auditor internal dipengaruhi secara langsung oleh: a manajer puncak 4,22; b manajer produksi 6,41; dan c manajer keuangan 0.13. Secara simultan pengaruh manjer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan terhadap kualitas auditor internal sebesar 16 R2 =0.16006. pengaruh variabel lainnya sebesar 84. Dengan demikian pengujian hipotesis pertama yang menyatakan “Jasa auditor internal yang berkualitas dipengaruhi oleh manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan”, tidak sepenuhnya dapat diterima. Ternyata hanya manjer puncak dan manajer produksi saja yang berpengaruh signifikan. Hasil hipotesis yang kedua : pengaruh para manajer dan auditor internal terhap efektifitas pengendalian internal hanya sebesar 6,59 dan pengaruh lainnya 93,41, maka hasil pengujian hipotesis kedua yang menyatakan: “pengendalian internal yang efektif, dipengaruhi auditor internal yang berkualitas serta manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan”, ditolak. Dalam pengujian hipotesis ketiga yang menyatakan “Pengendalian internal yang efektif, jasa auditor internal yang berkualitas, serta manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan”, dapat diterima, karena secara simultan pengaruh para manajer, auditor internal dan pengendalian internal sebesar 27,48 serta pengaruh variabel lainnya sebesar 72,42. Sendangkan menurut pengujian korelasi antara manajer pada hipotesis keempat yang menyatakan “ Terdapat korelasi yang nyata antara manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan dalam meningkatkan pengendalian internal”, dapat diterima. Karena korelasi antara manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan menunjukkan angka signifikan yaitu korelasi antara: a manajer puncak dengan manajer produksi sebesar 0,3515; b manajer puncak dengan manajer keuangan sebesar 0,3672; dan c manajer produksi dengan manajer keuangan 0,5572. Kesimpulan dalam penelitian Tugiman adalah untuk meningkatkan pengendalian internal dan kinerja suatu perusahaan, perusahaan tidak dapat mengharapkan peran seorang auditor internal saja, tetapi harus dibantu oleh manajer-manajer dan seluruh pihak-pihak yang ada dalam perusahaan tersebut. Kerangka Berpikir Gambar 2.1. Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal Dan Kinerja Perusahaan Penyusunan Hipotesis Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern. Peran Auditor Internal Pengendalian Intern Kinerja Perusahaan H 2 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan. H 3 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan pengendalian intern sebagai variabel moderating. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai peran auditor internal terhadap penigkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa yang berlokasi di Jakarta. Lama penelitian ini lima bulan Bulan juli sampai dengan November 2007. Metode penentuan Sampel Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sugiyono 2006. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah stratified sampling yang secara umum dapat diartikan sebagai metode penarikan sampel dengan memperhatikan stratum-stratum dalam populasi Hamid, 2004. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan membagi-bagi populasi menjadi beberapa kelompok strata sehingga setiap kelompok akan menjadi homogen dan kemudian unit sampel dipilih secara acak. Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja diperusahaan jasa . perusahaan jasa tempat auditor internal bekerja telah berdiri lebih dari 5 lima tahun. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan kuesioner, yaitu melalui penyebaran kuesioner ke perusahaan jasa yang berada di Jakarta untuk memperoleh data yang sebenarnya. Perusahaan jasa dipilih secara acak oleh peneliti. Peneliti mendatangi sendiri baik secara langsung maupun melalui perantara contact pearsons yang didistribusikan kepada perusahaan jasa yang berapa di Jakarta. Kuesioner diambil dalam jangka waktu tiga minggu sampai dengan enam minggu. Bentuk pertanyaan yang diajukan berupa alternatif pilihan pendapat untuk variabel independen, dependen dan moderating yang menggunakan skala likert sebagai berikut : No. Pertanyaan Nilai 1 Sangat tidak setuju 1 2 Tidak setuju 2 3 Netral 3 4 Setuju 4 5 Sangat setuju 5 Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data Untuk nenguji kualitas data dari kuesioner yang diolah dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu: 3.1. Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data terdidtribusi dengan normal, yaknidistribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped. Metode statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov k-s satu sampel. Dengan melihat nilai signifikansi yang telah dihasilkan dengan yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05 hal ini berarti data normal atau sebaliknya Ghozali, 2005. 3.2. Uji Validitas Uji validitas data dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan- pertanyaan dalam kuesioner dapat mengukur suatu konstruk. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut Singgih Santoso: 2001. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas kontruksi yaitu kerangka dari satu konsep dengan menghitung korelasi antar masing-masing dengan memakai rumus korelasi product moment. Dengan nilai r = 0,01 jika kurang dari itu maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan reliable handal jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, jadi jika seseorang menjawab ‘tidak suka’ terhadap sesuatu, maka ia harusnya tetap konsisten pada jawaban semula, yaitu tetap membenci hal tersebut. Dalam pengujian realibilitas metode statistik yang digunakan adalah cronbach alpha. Apabila cronbach alpha dari suatu variabel lebih besar atau sama dengan 0,5 Santoso, 2000 maka butir pertanyaan dalam instrument tersebut memiliki reliabilitas yang memadai, begitu pula sebaliknya.

2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh peran auditor internal dan pengendalian intern terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di asosiasi perusahaan pembiayaan Indonesia (APPI)

19 143 144

Analisis Peran Internal Auditor dalam Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Operasional Unit Kerja pada BUMN Perkebunan Di Propinsi Sumatera Utara

1 24 83

Analisis pengaruh peran komite audit dan pengendalian intern terhadap kinerja keuangan : studi empiris beberapa perusahaan

0 4 92

Pengaruh peran dan tanggung jawab auditor internal terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal

3 43 132

Analisis Efektivitas Peran Auditor Internal Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan

0 3 161

Pengaruh peran dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal : studi empiris perguruan tinggi badan layanan umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten

1 18 0

Efektivitas peran auditor internal di uin syarif hidayatullah jakarta yang ditunjukkan oleh pp no 60 tahun 2008: “sistem pengendalian intern pemerintah (spip)”

0 2 14

Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal: Studi Kasus pada Perusahaan X di Bandung.

2 2 22

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peningkatan Mutu Kinerja Internal Auditor.

0 0 23

PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PENCEGAHAN KECURANGAN PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN YANG TERDAFTAR DI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INDONESIA (APPI)

0 1 15