Analisis Pengaruh Peran auditor Internal terhadap Peningkatan Pengendalian Intern an Kinerja Perusahaan
ANALISIS PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN DAN
KINERJA PERUSAHAAN
Oleh Fitria Anggraini
203082001929
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(2)
ABSTRACT
Fitria Anggraini. The Title by Skripsi "Analysis Influence role of Internal Auditor to make-up of internal control and company performance ". This research have to check influence role of Internal Auditor to internal control, influence role of Internal Auditor to company performance, and influence role of Internal Auditor to company performance with Internal operation as moderating variable This study use technique regression linear to test hypothesis. Data is primary and obtained through questionnaires. There are 30 questionnaires which can be analyzed. Respondent from service firm in Jakarta.
Pursuant to result of regresi found that internal control variable influence role of Internal Auditor are significances equal to 0.006 the 0.05, while company performance variable influence role of Internal Auditor are significances equal to 0.006 the 0.05. company performance variable significances and internal control as moderating variable are simultan 0.051 the 0.05 and there are influence which is significances between make-up of company performance with internal control as moderating variable influenced by role of Internal Auditor
(3)
ABSTRAK
Fitria Anggraini. Judul Skripsi “ Analisis pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan pengendalian Intern dan kinerja perusahaan “. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan pengendalian Intern, pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan kinerja perusahaan, dan pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan kinerja perusahaan dengan pengendalian Internal sebagai variabel moderating.
Studi ini menggunakan teknik regresi berganda untuk menguji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang terkumpul sejumlah 30 kuesioner. Responden berasal dari perusahaan jasa di Jakarta.
Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa variabel pengendalian Intern mempengaruhi peran Auditor Internal secara signifikan sebesar 0.006 < 0.05, sedangkan variabel kinerja perusahaan mempengaruhi peran Auditor Internal secara signifikan sebesar 0.006 < 0.05. signifikasi variabel kinerja perusahaan dan pengendalian Intern sebagai variabel moderating secara simultan 0.051 > 0.05 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara peningkatan kinerja perusahaan dengan pengendalian Intern sebagai variabel moderating dipengaruhi peran Auditor Internal.
(4)
Hari ini Senin tanggal 5 Bulan November Tahun Dua Ribu Tujuh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Fitria Anggraini NIM: 203082001929 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN DAN KINERJA PERUSAHAAN”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 5 November 2007
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS AmilinSE, Ak., M.Si
Ketua
Sekertaris
Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Nama Lengkap : Fitria Anggraini Jenis KElamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Alahan Panjang, 8 agustus 1985
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ciledug Raya Gg H Syatirih No. 113 Rt. 002/03 Ulujami , Cipulir Jakarta Selatan 12250
Telepon : 021-99824380 II. PENDIDIKAN
SDN 29 (Tahun 1991-1997)
MTS Al-Islamiyah (Tahun 1997-2000)
SMK Muhammadiyah 09 (Tahun 2000-2003)
(6)
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirahim….
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikanNya. Shalawat serta salam bagi Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, dimana atas kesemuanya penulis peroleh kemampuan studi hingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Penigkatan Pengendalian Intern dan Knerja perusahaan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni ucapan terima kasih yang terhingga kepada:
1. Orang tua tercinta, Alm Mama, Papa dan Mama Yenni yang tiada henti memberikan rasa cinta, perhatian, kasih saying, dukungan moril, spiritual dan material yang selalu menyisipkan doanya setiap sujudnya, yang tak pernah bosan mengadahkan tanganya ke langit memohon dan meminta, tetesan keringkat dan curahan air mata adalah saksi betapa tulus dan ikhlasnya menjalankan amanah.
(7)
2. Bapak Yahya Hamja Dr, MM sebagai dosen pembimbinga I yang selalu memberi arahan dan bimbingan setiap masalah dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Amilin SE, Ak., MSi sebagai dosen pembimbingan II atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, atas kesabaran dan memotivsi penulis
4. Bapak Drs. Moh. Faisal Badrien, MBA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA selaku Kajur Akuntansi FEIS . 6. segenap dosen, karyawan dan petugas perpustakaan FEIS atas semua
curahan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayannya.
7. Segenap staf auditor internal PT. Nec Indonesia, BASIZ propinsi Jakarta, Hotel Maharaja Maharani, PT Jehne Indocoatea dan PT. Naza Makmur Pratama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penulis
8. Kakak tercinta “Uda Candra, ni Rika, Abang Rudi, ni Kunit (Bunda), Ambo, nana, Ayah (Mamas), Da Aseng dan Fitra ndut”.
9. Aik-adikku Tersayang “Idrus, Aries, Dika, Pajul dan Feri”. Saudaraku “Ezzi dan Ade.
10. Dan Keponakanku yang cantik, ganteng dan lucu “Agil (aging Ayam), Sikembar (Abang dai dan Ade ndut), Caca, Fani, Rafi, Putri (puki) dan Arya.
(8)
11. Sahabat-sahabatku: Awe2, Ita, V3 ndut, Opak, Vivi, Ocha, Ani & Kavi, 7esen Girls, Rahma, dan Semua Anak Audit 2003. Syukron katsiron.
Tak ada gading yang tak retak, bila ada langkah membekas lara, ada kata merangkai dusta, ada tingkah menorah luka, mohon dimaafkan segala kekhilafan. Bila cinta karena Allah berpisah tiada gelisah, bila rindu karena yang satu bertemu selalu ditunggu, ukhuwah itu indah bela bertemu dan berpisah karena Allah saja.
Kami memohon kepada Allah Azza wajalla dengan Asmaul Husna dan Sifat-Nya yang tinggi, semoga Dia menjadikan semua ini ikhlas semata untuk wajahnya yang mulai. Semoga ia memberi manfaat bagi saya dalam hidup ini maupun setelah wafat kelah, juga semoga memberikan manfaaat kepada setiap yang membacanya, atau mencetaknya atau menjadi perantara tersebarnya skripsi ini. Sesungguhnya Ia Maha Suci dan Maha Kuasa atas hal itu.
Jakarta, Maret 2008 Wassalam Penulis
(9)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Ujian Kompre... i
Daftar Riwayat Hidup ... ii
Abstract ... iii
Abstrak ... iv
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengkajian Teori yang Digunakan ... 8
1. Pengertian Internal Audit ... 8
2. Peranan Auditor Internal ... 10
3. Ruang Lingkup ... 11
4. Kedudukan Auditor Internal ... 13
5. Pengertian Pengendalian Internal ... 14
6. Kinerja Perusahaan ... 17
B. Pembahasan Penelitian yang Relevan... 18
C. Kerangka Berpikir ... 22
(10)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian... 24
B. Metode Penentuan Sampel... 24
C. Metode Pengumpulan Data ... 25
D. Metode Analisis Data ... 26
1. Uji Kualitas Data ... 26
a. Normalitas DataUji Reliabilitas... 26
b. Uji Validitas ... 26
c. Uji Reliabilitas ... 27
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda... 27
a. Multikolineritas ... 27
b... Heterokedastisitas ... 28
3. Regresi Linier Berganda ... 28
a... Analisis Determinasi (Uji Adjusted R-Squared) ... 29
b... Analisis Uji t... 29
c... AnalisisUji F... 29
E. Definisi Operasional Variabeldan Pengukurannya... 30
1. Variabel Dependen (Peran Auditor internal) ... 30
2. Variabel Moderating (Pengendalian Intern)... 30
3. Variabel Independen (Kinerja Perusahaan) ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
2. Profil Responden ... 35
3...Ting kat Pengembalian Kuesioner ... 37
(11)
B. Hasil dan Pembahasan ... 38
1. Uji Normalitas Data ... 39
2. Uji Validitas ... 41
3. Uji Reliabilitas... 46
4. Uji Asumsi Klasik ... 47
a...Multi kolineritas ... 47
b...Heter okedastisitas... 48
5. Regresi Linier Berganda ... 50
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50
b...Persa maan Regresi Linear Berganda... 51
c...Uji T Hitung... 53
d...Uji F Hitung... 54
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56
B. Implikasi... 57
C. Saran ... 58
(12)
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Operasional Variabel Penelitian 32
4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 36
4.2 Data Sampel Penelitian 37
4.3 Penyebaran Kuesioner ke Perusahaan 38
4.4 Kolmogorov Smirnov 39
4.5 Uji Validitas Variabel Peran Auditor Internal 42 4.6 Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern 44 4.7 Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan 45
4.8 Uji Reliabilitas 46
4.9 Uji Multikolineritas 47
4.10 Model summary 50
4.11 Coefficients 51
4.12 Uji t 53
(13)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Berpikir 22
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 36
4.2 Normal P-Plot Regresi 40
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuesioner 61
2 Daftar Hasil Jawaban Respoden 74
3 Hasil Perhitungan Normalitas 76
4 Hasil Perhitungan Validitas 78
5 Hasil Perhitungan Reliabilitas 82
(15)
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan bertambah meningkatnya perkembangan ekonomi maka semakin bertambah pula perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Dalam perusahaan yang kegiatannya relatif kecil, pimpinan perusahaan masih mampu untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan perusahaan yang dipimpinnya. Pada perusahaan yang volume kegiatannya luas dan besar tidak mungkin lagi pengawasan langsung dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Dalam kegiatan seperti ini pimpinan biasanya akan melimpahkan wewenang kepada bawahannya. Tetapi tanggung jawab terakhir atas pekerjaan bawahan tetap berada di puncak pimpinan.
Untuk memberi keyakinan bahwa apa yang dilaporkan bawahan tentang perusahaan adalah benar dan dapat dipercaya, maka pimpinan perusahaan membutuhkan adanya internal auditor sebagai pengawasan di dalam perusahaan. Agar dapat tercapainya sistem pengawasan yang baik maka pimpinan perusahaan harus membentuk suatu bidang pengawasan yang dapat bertanggung jawab. Sistem pengawasan membuat kebijakan pimpinan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya termasuk mengamankan harta benda organisasi, memperoleh data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya.
(16)
Keberhasilan seorang pimpinan dalam mengelola perusahannya dapat dilihat dari gambaran laporan keuangan yang menyajikan angka yang dapat dipercaya, tidak menyesatkan dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal di atas maka diperlukan pengawasan yang bertanggung jawab terhadap sistem pengawasan intern perusahaan yang disebut internal auditor. Dengan adanya internal auditor yang dilakukan secara terus-menerus maka penyelewengan dan kecurangan dapat diatasi. Maka fungsi dari Internal Auditor harus dilaksanakan secara tepat yang sesuai dengan situasi perusahaan.
Auditor internal memiliki peran penting di dalam suatu perusahaan, karena peran auditor internal berpengaruh terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan. Baik atau buruknya kualitas pengendalian intern dan kinerja perusahaan tergantung pada efektif dan tidaknya kinerja manajemen perusahaan. Begitu pula sebaliknya, peran auditor internal juga dipengaruhi oleh manajemen.
Agar keefektifan manajemen dapat tercipta auditor internal harus dapat melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin. Ruang lingkup pekerjaan auditor internal meliputi penilaian dan pengevaluasian terhadap efektivitas sistem pengendalian internal organisasi. Ini merupakan tugas utama yang harus dijalankan oleh auditor internal. Disamping tugas utama tersebut, auditor internal juga memiliki tugas lain yaitu memberikan jasa tambahan yang berkaitan dengan audit seperti membantu para manajer mencegah terjadinya penyimpangan, melakukan penyelidikan pemalsuan,
(17)
membina hubungan dengan para auditor eksternal, membantu manajer merancangan dan melaksanakan pengendalian. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, auditor internal harus mampu bersikap professional, maka auditor internal harus memenuhi beberapa kriteria auditor internal telah memiliki standar perilaku professional, kode etik profesi dan sertifikasi auditor internal (Tugiman, 2000).
Berdasarkan keterkaitan hubungan yang dijelaskan di atas yaitu antara manajer, auditor internal dan perusahaan maka dibutuhkan perhatian lebih yang harus terus menerus ditingkatkan terhadap pentingnya peran auditor internal dalam suatu perusahaan. Dengan peran auditor internal yang optimal diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap proses kerja manajamen agar dapat lebih efektif di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Karena laporan evaluasi dan penilaian auditor internal terhadap pencapaian tujuan perusahaan merupakan umpan balik kepada manajemen dalam melaksanakan tugasnya.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian dan kinerja perusahaan tidak kalah penting dengan masalah-masalah lain yang ada di dalam perusahaan.
Penelitian tentang pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian internal dan kinerja perusahaan dilakukan oleh Tugiman (2000). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tugiman (2000) menunjukkan bahwa peran auditor internal berpengaruh
(18)
secara signifikan terhadap pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Objek penelitian sebelumnya adalah 102 BUMN dan BUMD.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti merupakan replikasi penelitian sebelumnya. Perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah tahun penelitian dan obyek penelitian. Peneliti melakukan penelitian pada tahun 2007 dengan obyek penelitian adalah perusahaan jasa yang berada di wilayah Jakarta.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tugiman (2000) membuat peneliti tertarik untuk meneliti kembali tentang peran auditor internal saat ini bagi perusahaan. Menurut peneliti selama ini peran auditor internal di dalam perusahaan belum maksimal dan peran auditor internal yang sebenarnya sering kali salah diartikan karena pandangan terhadap peran auditor internal cenderung negatif serta seringkali dianggap tidak indepeden. Menuut Agoes (2001) karena yang melakukan internal audit (auditor internal) adalah pegawai perusahaan sendiri (orang dalam perusahaan), maka banyak pihak yang menganggap bahwa internal auditor tidak indepeden. Kondisi fungsi audit internal saat ini belum sepenuhnya memberikan dukungan kepada manajemen khususnya top executive, tetapi sebagian besar dirancang hanya sebagai pengawas kebijakan menajemen (watchdog) semata.
Selain itu, pengaruh peran auditor internal bagi perusahaan serta pengendalian internal yang diterapkan di dalam perusahaan cenderung kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama pihak
(19)
perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan: (1) lemahnya pengendalian internal yang berupa kesalahaan di dalam penyajian aktiva, pasiva, pendapatan dan beban; (2) perusahaan mengalami kerugian terus menerus sehingga kelangsungan hidupnya disangsikan (Tugiman, 2000).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik mengambil judul dalam skripsi ini yaitu “Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Peningkatan Pengendalian Intern dan Kinerja Perusahaan”.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern suatu perusahaan?
2. Apakah peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan ?
3. Apakah peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan pengendalian intern sebagai variabel moderating?
(20)
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai besar pengaruh:
1. Peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian intern perusahaan.
2. Peran auditor internal terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
3. Peran auditor internal terhadap kinerja perusahaan dengan pengendalian intern sebagai variabel moderating.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran agar perusahaan dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Dan meningkatkan pengendalian intern agar lebih efektif yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Bagi Auditor Internal
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi auditor internal dalam meningkatan kualitas jasa auditor internal yang diberikan kepada klien.
3. Pengguna laporan keuangan
Dengan keefektifan pengendalian intern dan optimalnya peran auditor internal dapat menambah krebilitas laporan keuangan sehingga laporan
(21)
tersebut dapat dipercaya oleh pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah dan pihak-pihak lain.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penkajian Teori yang Digunakan
1. Pengertian Internal AuditorPada mulanya, audit hanya terbatas pada kegiatan menguji, mencocokkan dan membuat laporan mengenai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam tahap ini, audit lebih banyak berperan pada bidang finansial dimana bertujuan menemukan dan mencegah kecurangan serta menemukan dan mencegah kesalahan.
Menurut Sucipto (2003) Sejalan dengan semakin besarnya skala perusahaan. manajemen mulai merasakan audit yang tidak hanya terbatas pada bidang finansial saja, tetapi diperluas kepada bidang non financial. Untuk memenuhi tuntutan ini, lahirlah internal audit yang selain meliputi audit pada bidang financial, juga meliputi evaluasi terhadap kecukupan sistem internal kontrol dan kualitas kerja pelaksanaan dalam perusahaan. Internal audit adalah suatu fungsi penelitian yang bebas dibentuk dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan sebagai jasa bagi organisasi tersebut.
Menurut sucipto (2003) Istilah internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal (intern) dan auditing (audit). Bila diartikan secara sederhana
(23)
adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak intern dalam arti oleh perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan. Yang dibedakan dengan eksternal auditing yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan atau pihak yang independen, dalam hal ini akuntan publik.
Menurut Agoes (2001) Internal Audit adalah “suatu penilaian, yang dilakukan oleh pengawai perusahaan ynag terlatih, mengenai ketelitian, dapat dipercayainya, efesiensi dan kegunaan dari catatan (akuntansi) perusahaan dan pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan”.
Menurut Sawyer (2003) Audit Internal adalah “sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah: (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bias diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efesien dan ekomonis dan (6) tujuan organisasi telah tercapai secara efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif”.
(24)
2.
Peran Auditor Internal
Pada saat ini, peran internal auditor dalam suatu perusahaan semakin diperlukan, terutama pada perusahaan yang memiliki skala operasi yang luas dan besar. Internal auditor tidak hanya berperan untuk mengurangi kebocoran dan penyelewenangan dalam perusahaan, akan tetapi lebih dari itu yaitu sebagai penghasil informasi yang tepat dan tidak memihak serta dapat mernbantu meningkatkan mutu pimpinan dalam pengendalian perusahaan. Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajemen dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai indepeden untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efesiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha (Sawyer, 2003).
Auditor internal juga berperan dalam memberikan jaminan bahwa pengendalian intern yang berkaitan dengan kepatuhan dengan kecurangan pelanggaran hukum telah memadai dan efektif. Auditor internal harus mampu menilai dan mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai manajemen, mampu mendeteksi dan mengantisipasi kelemahan yang mungkin terjadi di masa depan dan menciptakan saluran komunikasi pada berbagai tingkat kegiatan dalam manajemen.
(25)
Internal auditor mengandung pengertian yang sama seperti nasehat atau konsultan yang berasal dari pegawai perusahaan. Tetapi perlu dicatat bahwa nasehat yang diberikan oleh internal auditor bukanlah mutlak harus diikuti oleh manajemen. Tanggung jawabnya hanyalah sebagai penasehat yang berkewajiban memberikan nasehat yang paling baik sedangkan untuk mengambil keputusan tetap berada di tangan pimpinan. Dengan demikian bagian internal auditor bukanlah satu-satunya penasehat bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Dengan berperannya auditor internal yang optimal diharap akan berpengaruh terhadap proses manajemen lebih efektif dan tujuan perusahaan tercapai (Tugiman, 2000).
3.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup auditor internal menurut Committee Of Sponsoring Organizations Of The Treadway Commission (COSO) Internal Control Integrated Framework (1994: 80) dalam Kery (2004) yaitu (1) mereview reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi, dan alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan, mengukur, menggolongkan dan melaporkan informasi tersebut; (2) mereview sistem yang digunakan untuk menjamin ketaatan terhadap kebijakan, rencana, prosdur, hukum dan peratuan-peraturan, yang mempunyai pengaruh pada operasi dan laporan serta menentukan apakah organisasi tergolong baru; (3) mereview alat-alat untuk mengamanan asset yang tetap, dan meverifikasi keberadaan asset tersebut; (4) menilai ekonomi dan efesiensi penggunaan sumber-sumber
(26)
daya; dan (5) mereview operasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya telah konsisten dengan sasaran dan tujuan yang telah ditentukan, dan apakah operasi atau program dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Ruang lingkup auditor internal sebagai berikut: (1)perencanaan, yang merupakan perencanaan operasi melalui saluran manajemen yang sah yang meliputi rencana jangka panjang maupun jangka pendek sesuai dengan tujuan perusahaan; (2) pengawasan termasuk pengembangan testing dan perbaikan kelayakan yang berarti dengan membandingkan standar dengan hasil pekerjaan dan membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil pekerjaan dan membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil yang nyata dengan standar; (3) fungsi pelaporan, yang meliputi penyajian interprestasi dan analisa data keuangan bagi pimpinan dan menekankan penilaian data dan referensi perusahaan serta tujuan dari metode bagian-bagian. Pengaruh ekstem dan kelayakan penyajian laporan kepada pihak ketiga seperti pemerintah, pemilik kreditur-kreditur, langganan, masyarakat dan pihak-pihak lain.
Menurut Sawyer (2003) ruang lingkup auditor internal sebagai berikut: (1) mengawasi kegiatan–kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak; (2) Mengdentifikasi dan meminimalkan risiko; (3) memvalidasi laporan ke manajemen senior; dan (4) membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
(27)
4. Kedudukan Auditor Internal
Menurut Sucipto (2003) Internal auditor tidak melaksanakan wewenang pihak lain dalam perusahaan, tugas-tugasnya adalah melaporkan hasil temuan audit kepada orang yang benar-benar berwenang untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Kedudukan bagian internal auditor terutama sekali tergantung dari tempatnya di dalam organisasi perusahaan dan dukungan orang diperolehnya. Manajemen puncak akan menentukan luasnya tanggung jawab dan dasar-dasar kebijaksanaan yang mengatur kegiatan-kegiatan dari bagian ini.
Dimanapun bagian internal auditing akan ditempatkan, yang penting bahwa internal auditor harus bebas dari fungsi bagian lain yang diaudit. Dari penegasan di atas kelihatan bahwa internal auditor harus memastikan pemeriksaan yang dilakukan mempunyai cakupan yang luas juga tindakan yang efektif atas temuan-temuan audit serta saran-saran akan yang dibuat. Ditinjau dari segi tanggung jawab pelaporan dan pembentukan struktur organisasi, bagian internal auditing memiliki variasi yang berbeda tergantung kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai.
(28)
5. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen serta personal lain dalam entitas, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai tujuan dengan kategori: (1) efektivitas dan efesiensi operasi; (2) reliabilitas laporan keuangan; dan (3) ketaatan terhadap ketentuan dn perundangan-undangan yang berlaku (Tugiman, 2000).
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar: (1) Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai; (2) Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya; dan (3) Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern).
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat
menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan (http://id.wikipedia.org/wiki/
Pengendalian_intern).
Menurut Agoes (2001) Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan laporan keuangan; (b)
(29)
efektifitas dan efesiensi operasi; dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Sawyer (2003) pengendalian adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatan, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Sarana pengendalian ini meliputi: bentuk orgainisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar, komite, bagan, akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode, rencana dan audit internal.
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission (COSO) Internal Control (1994) dalam Kery (2004) mengenai pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu: (1) lingkungan pengendalian; (2) penaksiran risiko; (3) kegiatan
pengendalian; (4) komunikasi dan informasi; dan (5) pemantauan.
Lingkungan Pengendalian (Control Environment) adalah lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau terdesentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan
(30)
pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Penilaian Resiko (Risk Assesment) adalah semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Procedure) adalah prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin
tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib; (2) Pelimpahan tanggung jawab; (3) Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait; dan (4) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
Pemantauan (Monitoring) adalah pemantauan terhadap sistem
pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
(31)
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) adalah informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal (http://id.wikipedia.Org/wiki/ Pengendalian_intern).
6. Kinerja Perusahaan
Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan kepada permasalahan yang berhubungan dengan kinerja. Oleh karena itu, kinerja memiliki arti yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sehingga hampir setiap
(32)
perusahaan meningkatkan kinerja untuk mengukur kemampuan, keberhasilan serta kegagalan mereka di dalam mengelola sumber daya serta pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Kinerja dapat diukur dalam bentuk keangan maupun non keuangan. Ukuran tersebut dirancang untuk menilai seberapa baik aktivitas dilaksanakan dan hasil yang dicapai, juga untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan. beberapa syarat bagi ukuran kinerja yang baik antara lain (Http://ronawajah.wordpress.com): 1. seimbang antara jangka panjang dan jangka pendek
2. mencarminkan aktifitas kunci manajemen 3. memberi efek pada tindakan karyawan 4. mudah dipahami oleh karyawan
5. dipergunakan sebagai dasar evaluasi kerja dan penentuan balas jasa 6. rasional, obyektif dan dapat diukur
7. serta dipergunakan secara konsisten dan teratur.
Sistem pengukuran kinerja yang sesuai digunakan dalam manajemen kontemporer adalah sistem pengukuran yang memenfaatkan secara ekstensif teknologi informasi dalam bisnis.
Pembahasan Penelitian yang Relevan
Pada penelitian yang dilakukan Tugiman (2000) yang judulnya “Pengaruh Peran Auditor Internal Serta Faktor-Faktor Pendukungnya Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan”.
(33)
Penelitian dilakukan pada 102 BUMN dan BUMD yang diarahkan pada kelemahan dan unggulan perangkat manjemen yang ada meliputi peran auditor internal, manajemen puncak, manajer produksi, manajer keuangan, pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Peneliti melihat Kinerja BUMN dan BUMD makin menurun yang disebabkan oleh (1) kurang sehnatnya keuangan perusahaan; (2) masih bamyak opini auditor yang belum wajar tanpa syarat; dan (3) belum optimalnya auditor internal perusahaan dalam menguji dan mengevaluasi kecukupan dan efektivitas system pengendalian internal, merupakan kondisi BUMN dan BUMD saat ini. Demikian pula para manajer dapat mempengaruhi peran auditor internal, pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai berikut: (1) sejauh mana pengaruh persepi manajer puncak, manajer produksi, manajer keuangan, jasa auditor yang berkualitas, dan pengendalian internal efetif terhadap kinerja perusahaan; (2) sejauh mana pengaruh kualitas jasa auditor internal, persepi manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan terhadap pengendalian internal perusahaan; (3) sejauh mana pengaruh persepi manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan terhadap kualitas jasa auditor internal.
Penelitian merupakan survai dan Grounded Research. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal dan para manajer BUMN dan BUMD di Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri atas beberapa manajer yaitu manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan, serta
(34)
auditor internal di beberapa BUMN dan BUMD. Dengan pengumpulan data menggunakan metode sampling acak sederhana melalui kuesioner penelitian yang menggunakan skala Likert.
Objek penelitian yang dilakukan oleh Hiro Tugiman di 102 BUMN dan BUMD dengan perincian: (1) 54 perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan dan industri; (2) 18 perusahaan bergerak dalam bidang jasa; dan (3) 10 perusahaan bergerak dalam bidang perkebunan yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia dan dipilih secara acak sederhana. Pengujian hipotesis dilakukan dengan urutan: (1) Menguji hipotesis pertama yaitu hipotesis yang menyatakan bahwa jasa auditor internal yang berkualitas dipengaruhi oleh para manajer yang baik; (2) menguji hipotesis kedua, yaitu pengendalian internal yang efektif dipengaruhi oleh jasa auditor internal yang berkualitas serta para manajer; (3) menguji hipotesis ketiga, yaitu pengendalian internal yang efektif, jasa auditor internal yang berkualitas serta para manajer akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan; dan (4) menguji hipotesis keempat, yaitu terdapat korelasi antara manajer.
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian yang dilakukan oleh Tugiman, berdasarkan hipotesis yang pertama: kualitas jasa auditor internal dipengaruhi secara langsung oleh: a) manajer puncak 4,22%; b) manajer produksi 6,41%; dan c) manajer keuangan 0.13%. Secara simultan pengaruh manjer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan terhadap kualitas auditor internal sebesar 16% (R2 =0.16006). pengaruh
(35)
variabel lainnya sebesar 84%. Dengan demikian pengujian hipotesis pertama yang menyatakan “Jasa auditor internal yang berkualitas dipengaruhi oleh manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan”, tidak sepenuhnya dapat diterima. Ternyata hanya manjer puncak dan manajer produksi saja yang berpengaruh signifikan. Hasil hipotesis yang kedua : pengaruh para manajer dan auditor internal terhap efektifitas pengendalian internal hanya sebesar 6,59% dan pengaruh lainnya 93,41%, maka hasil pengujian hipotesis kedua yang menyatakan: “pengendalian internal yang efektif, dipengaruhi auditor internal yang berkualitas serta manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan”, ditolak. Dalam pengujian hipotesis ketiga yang menyatakan “Pengendalian internal yang efektif, jasa auditor internal yang berkualitas, serta manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan”, dapat diterima, karena secara simultan pengaruh para manajer, auditor internal dan pengendalian internal sebesar 27,48% serta pengaruh variabel lainnya sebesar 72,42%. Sendangkan menurut pengujian korelasi antara manajer pada hipotesis keempat yang menyatakan “ Terdapat korelasi yang nyata antara manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan dalam meningkatkan pengendalian internal”, dapat diterima. Karena korelasi antara manajer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan menunjukkan angka signifikan yaitu korelasi antara: a) manajer puncak dengan manajer produksi sebesar 0,3515; b) manajer puncak dengan manajer keuangan
(36)
sebesar 0,3672; dan c) manajer produksi dengan manajer keuangan 0,5572. Kesimpulan dalam penelitian Tugiman adalah untuk meningkatkan pengendalian internal dan kinerja suatu perusahaan, perusahaan tidak dapat mengharapkan peran seorang auditor internal saja, tetapi harus dibantu oleh manajer-manajer dan seluruh pihak-pihak yang ada dalam perusahaan tersebut.
Kerangka Berpikir
Gambar 2.1.
Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal Dan Kinerja Perusahaan
Penyusunan Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengendalian intern.
Peran Auditor Internal
Pengendalian Intern
Kinerja Perusahaan
(37)
H2 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
H3 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan pengendalian intern sebagai variabel moderating.
BAB III
(38)
Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai peran auditor internal terhadap penigkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa yang berlokasi di Jakarta. Lama penelitian ini lima bulan (Bulan juli sampai dengan November 2007).
Metode penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono 2006). Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah stratified sampling yang secara umum dapat diartikan sebagai metode penarikan sampel dengan memperhatikan stratum-stratum dalam populasi (Hamid, 2004). Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan membagi-bagi populasi menjadi beberapa kelompok (strata) sehingga setiap kelompok akan menjadi homogen dan kemudian unit sampel dipilih secara acak.
Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja diperusahaan jasa . perusahaan jasa tempat auditor internal bekerja telah berdiri lebih dari 5 (lima) tahun.
(39)
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan kuesioner, yaitu melalui penyebaran kuesioner ke perusahaan jasa yang berada di Jakarta untuk memperoleh data yang sebenarnya. Perusahaan jasa dipilih secara acak oleh peneliti. Peneliti mendatangi sendiri baik secara langsung maupun melalui perantara (contact pearsons) yang didistribusikan kepada perusahaan jasa yang berapa di Jakarta. Kuesioner diambil dalam jangka waktu tiga minggu sampai dengan enam minggu.
Bentuk pertanyaan yang diajukan berupa alternatif pilihan pendapat (untuk variabel independen, dependen dan moderating) yang menggunakan skala likert sebagai berikut :
No. Pertanyaan Nilai
1 Sangat tidak setuju 1
2 Tidak setuju 2
3 Netral 3
4 Setuju 4
5 Sangat setuju 5
(40)
Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data
Untuk nenguji kualitas data dari kuesioner yang diolah dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu:
3.1. Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data terdidtribusi dengan normal, yaknidistribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Metode statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov (k-s) satu sampel. Dengan melihat nilai signifikansi yang telah dihasilkan dengan yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05 hal ini berarti data normal atau sebaliknya (Ghozali, 2005).
3.2. Uji Validitas
Uji validitas data dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengukur suatu konstruk. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut (Singgih Santoso: 2001). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas kontruksi yaitu kerangka dari satu konsep dengan menghitung korelasi antar masing-masing dengan memakai rumus korelasi product
(41)
moment. Dengan nilai r = 0,01 jika kurang dari itu maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan reliable (handal) jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, jadi jika seseorang menjawab ‘tidak suka’ terhadap sesuatu, maka ia harusnya tetap konsisten pada jawaban semula, yaitu tetap membenci hal tersebut. Dalam pengujian realibilitas metode statistik yang digunakan adalah cronbach alpha. Apabila cronbach alpha dari suatu variabel lebih besar atau sama dengan 0,5 (Santoso, 2000) maka butir pertanyaan dalam instrument tersebut memiliki reliabilitas yang memadai, begitu pula sebaliknya.
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda a. Multikolineritas
Multikolineritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas (independen) dalam model regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan Multikolinieritas sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF).
(42)
Model regresi yang bebas multikolineritas nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.
b. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan kepengamatan lainnya, jika varian residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik yang homokedastisitas dan tidak terjadi heterokedastisistas.
3. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel dependen (Y). Berikut ini merupakan persamaan regresi:
Y = a + b1X1+b2X2+b3(X1-X2)+ Dimana :
Y = Peran Auditor Internal X1 = Kinerja perusahaan X2 = Pengendalian Intern a = Intersip atau konstanta b1&b2 = Koefisien Regresi b3 = variabel moderating
(43)
= Standar eror
a. Analisis Determinasi (Uji Adjusted R-Squared)
Analisis ini dilakukan untuk mengkaji seberapa besar factor penyebab variabel independen dapat menjelaskan perubahan pada variabel dependen. Ukuran yang digunakan adalah koefisien determinasi atau adjusted R squared (adj R2). Koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar kontribusi variabel independen dapat menjelaskan pengaruh yang terjadi pada variabel dependen.
b. Analisis Uji t (Test of Significant)
Analisis ini dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t untuk menunjukan apakah variabel moderat merupakan variabel moderating.
c. Analisis Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
(44)
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel peran auditor internal sebagai variabel dependen, variabel pengendalian internal sebagai variabel moderating dan kinerja perusahaan sebagai variabel independen.
1. Variabel Dependen (Peran Auditor Internal)
Audit internal bertindak sebagai penilai indepeden untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efesiensi dn efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha. Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam kontrol internal (Sawyer, 2003). Peran auditor internal peneliti membuat item-item pertanyaan pada kuesionersebanyak 26 pertanyaan.
2. Variabel Moderating (Pengendalian Intern)
Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan laporan keuangan; (b) efektifitas dan efesiensi operasi; dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
(45)
berlaku, Menurut Agoes (2001: 79). Sedangkan menurut Sawyer (2003) pengendalian adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Sarana pengendalian ini meliputi: tetapi tidak terbatas pada, bentuk orgainisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar, komite, bagan, akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan, metode, rencana dan audit internal. Pengendalian intern peneliti membuat item-item pertanyaan pada kuesioner sebanyak 8 pertanyaan.
3. Variabel Independen (Kinerja Perusahaan)
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Http://ronawajah.wordpress.com). Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan kepada permasalahan yang berhubungan dengan kinerja. Oleh karena itu, kinerja memiliki arti yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sehingga hanpir setiap perusahaan meningkatkan kinerja untuk mengukur kemampuan, keberhasilan serta kegagalan mereka didalam mengelola sumber daya serta pencapain tujuan
(46)
secara efektif dan efesien. Kinerja perusahaan peneliti membuat item-item pertanyaan pada kuesioner sebanyak 16 pertanyaan.
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub
Variabel
Indikator Ukuran
X1 Peran Auditor Internal • Perencanaan dan penyusunan kebijakan • Kerjasama dengan pihak luar • Pengawasan • Penggunaan sumber daya yang tepat • Sistem pengendalian internal yang efektif • Pengujian • Perencanaan
• Menyusun kebijakan, prosedur dan pedoman
• Mengembangkan sumber daya manusia dengan pelatihan • Melakukan kerjasama dengan
auditor eksternal
• Sistem informasi untuk menentukan pengawasan yang cukup dan pelaporan
• Keekonomisan dan keefesienan sumber daya untuk memastikan penggunaan sumber daya yang tepat
• Keefektifan sistem pengendalian internal
• Melakukan pengujian alat atau cara digunakan untuk melindungi harta perusahaan dari kemungkinan terjadi kerugian
• Audit mencakup perencanaan, penyusunan kertas kerja,
pemeriksaan, pendokumentasian tujuan audit dan lingkup kegiatan
(47)
• Pengalaman auditor
• Informasi yang dapat
dipercaya
• Laporan
• Kegiatan audit dilaksanakan dengan pertimbangan tenaga yang
diperlukan meliputi jumlah dan tingkat pengalaman staf auditor, tingkat pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu staf auditor
• Semua informasi yang memadai, kompeten, relevan dan berguna sebagai dasar bagi temuan audit dan rekomendasi
• Laporan audit. X2
Pengendalian intern
• Pelaksanaan pengendalian internal yang efektif
• Pengawasan
• Pemahaman
• Risiko pengendalian
• Pengendalian internal yang efektif dan memadai
• Kualitas pelaksanaan sistem pengendalian internal
• Pengawasan cukup dan efektif atas penyimpanan catatan dan laporan • Yang bertanggungjawab atas
pengendalian internal
• Peningkatan pengendalian internal dibantu oleh auditor internal yang terdidik dan memiliki keterampilan audit
• Pemahaman terhadap pengendalian internal
• Risiko bisnis
• Pengendalian internal yang efektif dan efesien dapat menunjang dalam meningkatkan kinerja perusahaan
Ordinal
Y Kinerja perusahaan
• Tujuan dan sasaran
perusahaan
• Pelaksanaan kegiatan perusahaan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan
• Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan • Pembuatan kebijaksanaan dan
prosedur secara tertulis untuk menjadi pendoman bagi setiap pengawai
(48)
• Ukuran kinerja • Pencapaian target-target dari rencana produksi, pendapatan dan biaya sebagai ukuran kinerja perusahaan
• Penyusunan laporan keuangan dan laporan audit oleh auditor eksternal • Opini terhadap laporan
• Tingkat kesehatan pengelolaan financial perusahaan
(49)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Umum Objek Penelitian
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang melaksanakan kegiatan di bidang pelayanan jasa dengan sasaran konsumen perorangan, kelompok orang, badan usaha dan lain-lain.
1. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan jasa yang berada di Jakarta. Lamanya penelitian ini adalah lima bulan ( bulan juli sampai dengan November). Perusahaan jasa dalam penelitian ini adalah PT. Nec Indonesia, BAZIS Propinsi DKI Jakarta, Hotel Maharaja Maharani, PT. Jehne Indocoates Teknic dan PT. Naza Makmur Pratama
2. Profil Penelitian
Data penelitian merupakan data primer yang dikumpulkan dengan mengirimkan 60 kuesioner baik secara langsung maupun melalui perantara (contact pearsons) yang didistribusikan kepada perusahaan jasa yang berada di Jakarta dan para auditor internal. Perusahaan milik Negara dan perusahaan swasta, yang telah berdiri lebih dari 5 tahun.
(50)
Pada penelitian ini objek diminta mengisi kuesioner yang berisi 51 pertanyaan terdiri dari pertanyaan tentang auditor internal, pengendalian intern dan kinerja perusahaan.
Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Wanita 9 30%
Laki-laki 21 70%
total 30 100%
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tabel 4.2 dan gambar 4.1 dapat dikatakan bahwa responden laki-laki sebanyak 70% responden dan wanita sebanyak 30%.
Karakteristik Responden Auditor Internal
30%
70%
wanita Laki-laki
(51)
3. Tingkat Pengembalian Kuesioner Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian
Keterangan Auditor internal presentase
Jumlah yang disebar 60 100%
Jumlah yang kembali 33 55%
Jumlah yang tidak kembali 27 45%
Jumlah yang tidak dapat diuji 3 5%
Jumlah yang dapat diuji 30 50%
Jumlah keseluruhan kuesioner yang disebar sebanyak 60 kuesioner yang terdiri 33 buah atau 55% dan jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan adalah 27 buah atau 45%. Dari kuesioner yang dikembalikan sebanyak 33 buah disortir kembali yang terdiri dari 3 kuesioner yang tidak dapat dipakai menjadi data yang disebabkan tidak sesuai kriteria pengambilan sample dan 30 kuesioner yang dapat dikelola menjadi input data.
(52)
Kuesioner tersebut dibagikan kepada 5 (lima) buah perusahaan jasa yang berada di Jakarta sebagai berikut:
Table 4.3
Penyebaran Kuesioner ke Perusahaan No. Nama Perusahaan Jumlah Kuesioner Yang Disebarkan
Jumlah Kuesioner Yang Kembali
1. PT. NEC Indonesia 12 10
2. BAZIS Propinsi DKI Jakarta 12 3
3. Hotel Maharaja Maharani 12 10
4. PT. Jehne Indocoates Teknic 12 5
5. PT. Naza Makmur Pramata 12 2
TOTAL 60 30
Kuesioner diterima dalam jangka waktu tiga minggu sampai dengan enam minggu. perusahaan jasa yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah berdiri lebih dari 5 (lima) tahun.
(53)
B. Hasil Dan Pembahasan 1. Uji Normalitas Data
Tabel 4.4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 30 30
108.00 32.53 68.43 10.866 2.921 4.695
.130 .203 .110
.130 .203 .101
-.090 -.128 -.110 .712 1.113 .600
.691 .168 .864
N
Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
peranaudit orinternal pengendal ianinternal kinerjaper usahaan
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Uji normalitas data dengan menggunakan uji kolmogrorov smirnov untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil pengujian taraf signifikansi peran auditor internal adalah 0.691, taraf signifikansi pengendalian internal adalah 0.168 dan taraf signifikansi kinerja peusahaan sebesar 0.864. Angka-angka tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa data-data tersebut normal. Hipotesis pengujiannya yaitu
Hipotesis Nol (Ho) : Data terdistribusi secara normal Hipotesis alternatif (Ha) : Data tidak terdistribusi secara normal.
(54)
Jika Asymp Sig (2 tailed) >0.05 maka data tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp Sig (2 tailed) < 0.05, maka data berdistribusi tidak normal.
Gambar 4.2
Menurut Ghozali (2005) pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b
Dependent Variable: PeranAuditorInternal Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
(55)
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal , maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan gambar 4.2 berupa grafik dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak dipakai untuk memprediksi peran auditor internal dalam meningkatkan pengendalian intern dan kinerja perusahaan.
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,2006). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas kontrukasi yaitu kerangka dari satu konsep dengan menghitung korelasi antar masing-masing dengan memakai rumus korelasi product moment. Dengan nilai r = 0,01 jika kurang dari itu maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
(56)
1) Uji Validitas Peran Auditor Internal
Tabel 4.
Uji Validitas Variabel Peran Auditor Internal
Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Delete
Keterangan
Pertanyaan_1 .524 .921 Valid
Pertanyaan_2 .669 .920 Valid
Pertanyaan_3 .732 .919 Valid
Pertanyaan_4 .446 .922 Valid
Pertanyaan_5 .569 .920 Valid
Pertanyaan_6 .680 .919 Valid
Pertanyaan_7 .379 .922 Valid
Pertanyaan_8 .478 .922 Valid
Pertanyaan_9 .452 .922 Valid
Pertanyaan_10 .450 .922 Valid
Pertanyaan_11 .440 .922 Valid
Pertanyaan_12 .431 .922 Valid
Pertanyaan_13 .666 .920 Valid
(57)
Pertanyaan_15 .476 .921 Valid
Pertanyaan_16 .561 .920 Valid
Pertanyaan_17 .588 .920 Valid
Pertanyaan_18 .492 .921 Valid
Pertanyaan_19 .669 .920 Valid
Pertanyaan_20 .516 .921 Valid
Pertanyaan_21 .574 .920 Valid
Pertanyaan_22 .568 .921 Valid
Pertanyaan_23 .677 .920 Valid
Pertanyaan_24 .589 .920 Valid
Pertanyaan_25 .437 .922 Valid
Pertanyaan_26 .492 .921 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari 0.01. berarti item-item dari variabel auditor internal tersebut adalah valid.
(58)
2) Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal
Tabel 4.6
Uji validitas variabel pengendalian intern
Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Delete
Keterangan
Pertanyaan_27 .569 .921 Valid
Pertanyaan_28 .556 .921 Valid
Pertanyaan_29 .164 .924 Valid
Pertanyaan_30 .108 .925 valid
Pertanyaan_31 .472 .921 Valid
Pertanyaan_32 .423 .922 Valid
Pertanyaan_33 .227 .924 Valid
Pertanyaan_34 .599 .921 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari 0.01. berarti item-item dari variabel pengendalian intern tersebut adalah valid.
(59)
3) Uji Validitas Kinerja Perusahaan
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan
Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Delete
Keterangan
Pertanyaan_35 .542 .921 Valid
Pertanyaan_36 .319 .923 Valid
Pertanyaan_37 .171 .924 Valid
Pertanyaan_38 .466 .922 Valid
Pertanyaan_39 .352 .922 Valid
Pertanyaan_40 .110 .926 Valid
Pertanyaan_41 .185 .924 Valid
Pertanyaan_42 .082 .924 Valid
Pertanyaan_43 .077 .925 Valid
Pertanyaan_44 .320 .923 Valid
Pertanyaan_45 .342 .922 Valid
Pertanyaan_46 .195 .923 Valid
Pertanyaan_47 .167 .925 Valid
Pertanyaan_48 .086 .925 Valid
Pertanyaan_49 .655 .920 Valid
(60)
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di atas memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari 0.01. berarti item-item dari variabel kinerja perusahaan tersebut adalah valid.
3. Uji Reliabilitas
Kuesioner yang dikumpulkan dan sah untuk dianalisis, selanjutnya dilakukan pengelompokan untuk item pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan menentukan nilai masing-masing variabel dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Kemudian, dilakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan cronbanch’s alpha. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari responden konsisten atau stabil.
Tabel 4.8 Reliability Statistiks
Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2005) Kriteria menyebut jika nilai korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0.6 maka butir-butir pertanyaan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir pertanyaan pada kolom crobanch’s alpha mempuyai nilai lebih dari 0.6
.923 50
Cronbach's
(61)
yaitu 0.923. kesimpulan semua butir pertanyaan di atas sudah reliabel. Kesimpulan semua butir pertanyaan diatas sudah reliable.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi diantara variabel independen, sehingga pengujian hipotesis bisa lebih sempurna.
Tabel 4.9
Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang lebih dari 95%. Hasil perhitungan nila Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hak yang sama tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.
Coefficients a
104.448 2.175 48.017 .000
4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329
4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155
4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171
(Constant) Zscore(Pengendalian Intern) Zscore(Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. VIF
Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.
(62)
b. Uji Heterokedatisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedatisitas karena data ini menghimpun data mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
(63)
Gambar 4.3
Dari tabel diatas terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal ini dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola teratur. Dengan hasil demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
2 1
0 -1
-2
Regression Standardized Predicted Value
3 2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l
Dependent Variable: PeranAuditorInternal Scatterplot
(64)
5. Uji Regresi Linier Berganda a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.10
Tabel 4.9 atau model summary diatas, terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara kinerja perusahaan (X1)) dengan pengendalian internal (X2) sebesar 0.781. artinya, hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara pengendalian internal dengan kinerja searah.
Untuk melihat pengaruh pengendalian intern, kinerja perusahaan secara gabungan dapat dilihat dari perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square. Besarnya r square (r2) adalah 0.610 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakn rumus sebagai berikut:
KD= r2 x 100% KD= 0,610 x 100% KD= 61%
Model Summaryb
.781a .610 .565 7.165
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), Absx1_x2, Zscore(Kinerja Perusahaan), Zscore(Pengendalian Intern) a.
Dependent Variable: Peran Auditor Internal b.
(65)
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi r2 : R square
Angka tesebut mempunyai maksud bahwa pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan adalah 61%. Adapun sisanya sebesar 39% (100%-61%) dipengaruhi variabel lain.
b. Persamaan Regresi Linier Berganda Tabel 4.11
Hasil perhitungan koefiesien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstansa adalah sebesar 104.448 dengan t hitung sebesar 48.017 dan nilai signifikasi sebesar 0.000. Koefiesien pengendalian internal adalah sebesar 4.626 dengan t hitung sebesar 3.016 dan nilai signifikansi sebesar 0.006. Koefisien kinerja perusahaan sebesar 4.276 dengan t hitung sebesar 2.990 dan nilai signifikansi sebesar 0.006. Variabel moderating Absx1_x2 yang nilai koefisien konstansa adalah
Coefficients a
104.448 2.175 48.017 .000
4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329
4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155
4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171
(Constant) Zscore (Pengendalian Intern) Zscore (Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.
(66)
sebesar 4.070 dengan t hitung sebesar 2.044 dan nilai signifikansi senesar 0.051.
Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai 104.448 merupakan nilai konstan menunjukan bahwa jika ada faktor-faktor yang mempengaruhi peran auditor internal terhadap pengendalian internal dan kinerja perusahaan sebesar 104.448.
Variabel kinerja perusahaan (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap peran auditor internal, dengan koefiesien regresi sebesar 4.276 yang menunjukan bahwa setiap adanya upaya perubahan 1 satuan variabel kinerja maka dapat mempengaruhi peran auditor internal sebesar 4.276.
Variabel pengendalian internal (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap peran auditor internal dengan koefisien regresi sebesar 4.626 yang artinya apabila setiap adanya pengeruh sebesar 1 satuan variabel pengendalian internal maka dapat mempengaruhi peran auditor internal sebesar 4.626.
Variabel moderating Absx1_x2 mempunyai pengaruhi positif terhadap peran auditor internal dengan koefisien regresi sebesar 4.070 yang artinya apabila setiap adanya pengaruh sebesar 1 satuan variabel moderating maka dapat mempengaruhi peran auditor internal sebesar 4.070. Dengan hasil tersebut maka persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 104.448 + 4.276X1 + 4.626X2 + 4.070 +
(67)
Keterangan :
Y = Peran Auditor Internal X1 = Kinerja Perusahaan X2 = Pengendalian Internal
c. Uji T Hitung
Tabel 4.12
Berdasarkan dari tabel Coefficients diatas dapat disimpulkan bahwa variabel X1 kinerja perusahaan t hitung 2.990 > t tabel 1.7011 dengan tingkat signifikansi 0.006 < 0.05. Maka hal ini berarti terima H2, sehingga variabel kinerja berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel Y (peran auditor internal).
Untuk variabel X2 pengendalian internal secara individu t hitung 3.016 > t tabel 1.7011 dengan tingkat singinifikansi 0.006 < 0.05. maka hal ini berarti H1 diterima, sehingga variabel pengendalian internal
Coefficients a
104.448 2.175 48.017 .000
4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329
4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155
4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171
(Constant) Zscore(Pengendalian Intern) Zscore(Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.
(68)
berpengeruh secara signifikansi terhadap variabel Y (peran auditor internal).
Untuk pengendalian internal sebagai variabel moderating t hitung 2.044 > t tabel 1.7011 dengan tingkat signifikansi 0.051 > 0.05. Maka hal ini berarti H3 ditolak, sehingga variabel pengendalian internal bukan variabel moderating. Bila tingkat signifikansi dinaikkan sebesar 0.10 maka variabel pengendalian internal dapat digolongkan menjadi variabel moderating, dimana tingkat signifikansi 0.051> 0.10. Biasanya di ekonomi tingkat signifikansi antara 0.05 sampai dengan 0.10.
d. Uji F Hitung
Tabel 4.13
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan hasil koefisien regresi berganda diperoleh F hitung 13.565 > 5.53 F tabel sedangkan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05 dengan derajat kebebasan 26, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabel dan ini berarti signifikansi yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
ANOVAb
2089.225 3 696.408 13.565 .000a
1334.775 26 51.337
3424.000 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Absx1_x2, Zscore(Kinerja Perusahaan), Zscore(Pengendalian Intern)
a.
Dependent Variable: Peran Auditor Internal b.
(69)
bahwa terdapat pengaruh signifikansi antara meningkat kinerja perusahaan dan pengendalian internal yang efektif dengan peran auditor internal.
Berarti dapat dikatakan peran auditor internal memiliki pengaruhi yang signifikansi terhadap peningkatan pengendalian yang efektif dan efesien dengan demikian dapat menigkatkan kinerja perusahaan.
(70)
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengujian dengan pendekatan distribusi t, diketahui hasilnya signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Peran Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan“ dapat diterima.
2. Berdasarkan pengujian dengan pendekatan distribusi t, diketahui hasil dalam penelitian signifikan. Dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Peran Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan Pengendalian Internal“ dapat diterima.
3. Hasil koefisien korelasi R antara peningkatan Pengendalian Internal sebagai variabel moderating dan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh peran Auditor Internal sebesar 61% (0.610) sisanya yaitu sebesar 39%merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dan berdasarkan pengujian dengan pendekatan distribusi t, bila menggunakan tingkat
(71)
kepercayaan 0.05, Pengendalian Internal tidak dapat dijadikan variabel moderating. Jika tingkat kepercayaan dinaikkan sebesar 0.10, maka Pengendalian Internal dapat menjadi variabel moderating dengan tingkat signifikan 0.051 < 0.10. Biasanya di kasus ekonomi tingkat signifikan antara 0.05 – 0.10. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Peran Auditor Internal berpengaruh secara signifikan peningkatan kinerja perusahaan dengan Pengendalian Internal sebagai variabel moderating“ dapat diterima.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, ternyata peran Auditor Internal secara signifikan mempengaruhi faktor-faktor Pengendalian Internal dan kinerja perusahaan. Model regresi berganda ini telah disetujui bebas dari adanya gejala multikolineritas dan heterokedastisitas. Dari kesimpulan tersebut terdapat pengaruh yang signifikan peran Auditor Internal terhadap peningkatan Pengendalian Internal dan kinerja suatu perusahaan. Perusahaan tidak dapat mengharapkan peran seorang Auditor Internal saja, tetapi harus dibantu oleh manajer-manajer dan seluruh pihak-pihak yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan maka tugas manajemen untuk mengendalikan jalannya perusahaan menjadi semakin berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan top management dapat tercapai,
(72)
keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen akan dibantu oleh Auditor Internal untuk mengadakan Pengendalian Intern yang baik, agar laba perusahaan semakin meningkat dan setidaknya dapat mengurangi resiko perusahaan.
C. Saran
1. Pengendalian Intern adalah sarana dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka perusahaan dalam membuat Pengendalian Intern harus efektif dan efisien. Dengan efektif dan efisiennya suatu pengendalian Intern dapat mudah dipahami oleh pegawai perusahaan tersebut.
2. Sebaiknya manajemen dan auditor internal selalu bekerjasama didalam pencapaian tujuan perusahaan.
3. Dengan optimalnya peran dan tugas Auditor Internal dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefisiensi, pemborosan, ketidak-efektifan dan conflict of interest.
4. Diharapkan bagi peneliti berikutnya untuk lebih memperbanyak Auditor Internal agar lebih menggambarkan peran Auditor Internal dalam peningkatan Pengendalian Intern dan kinerja perusahaan.
(73)
DAFTAR PUSTAKA
Agoes,S, “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”, Edisi Ketiga, Lembaga, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 2001.
Don, R. Hansen & Maryanne M. Mowen (2004), “Management Accounting”, edisi ketujuh, Jakarta: salemba empat.
Gade, M. (2004), “Pengaruh Auditor Eksternal Dan Internal Terhadap Upaya Manajemen Mencapai Profitabilitas Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Mei, Th.VIII,pp 43-55.
Ghozali, Imam. “Auditing Multivariate dengan Progam Spss”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Grafika Katya Utama, Jakarta, 2004.
Hardoko, Hani T.,Dr.,M.B.A (2003),”Manajemen”, edisi dua, Yogyakarta: BPFE. Kwang, Tan En (2003), “Sistem Pengolahan Data Elektronik, Pengaruhnya
Terhadap Efektivitas & Efesiensi Pengendalian Intern Pengelolaan Gaji Dan Upah PT. Telkom”, Journal Ilmiah Akuntansi. November
(74)
No Name, PengendalianIntern, http://id.wikipedia.Org/wiki/Pengendalian_ intern, 14 Desember 2007, 8:23pm
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedi Jakarta, Jakarta, 2001.
Sawyer, Lawrence B.,JD,CIA,PA, Mortimer A. Dittenhofer, Ph.D.,CIA & James H. Scheiner,Ph.D. (2003), “Audit Internal Sawyer’s”, edisi lima, Jakarta: salemba empat
.
Soetjipto, Kery (2004), “Perbandingan Standar Internal, Auditor Institute Of Internal Auditors (Frorida), Perhimpunan Auditor Internal Indonesia Dan Badan Pemeriksa Keuangan”, Jurnal Akuntansi Mei,ThVIII, pp 98-110.
Sucipto (2003), Http://ronawajah.wordpress.com/2007/05/29, 9 Maret 2008, 6:19pm.
Sugiyono, ” Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2004
Suliyanto, “Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005.
Tugiman, Hiro (2000), “Pandangan Baru Internal Audit”, adisi empat, Yogyakarta: kanisius.
……… (2002), “Pengaruh Peran Auditor Intenal, Serta Faktor-Faktor Pendukungnya Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal Dan Kinerja Perusahaan (Survai Pada 102 BUMN dan BUMD)”, Jurnal Akuntansi. Mei,Th. Vi, pp 33-48.
(75)
Lampiran 1: Daftar Kuesioner
ANALISIS PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN DAN
KINERJA PERUSAHAAN
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kuliah Stara Satu (S1)
Diajukan Oleh: Fitria anggraini NIM: 203082001929
JURUSAN AUDITING
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UNI)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(1)
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Pertanyaan_1 4.20 .805 30
Pertanyaan_2 4.20 .664 30
Pertanyaan_3 4.33 .711 30
Pertanyaan_4 3.97 .928 30
Pertanyaan_5 3.93 .868 30
Pertanyaan_6 4.07 .740 30
Pertanyaan_7 4.30 .651 30
Pertanyaan_8 4.57 .504 30
Pertanyaan_9 4.17 .648 30
Pertanyaan_10 3.93 .740 30
Pertanyaan_11 4.10 .481 30
Pertanyaan_12 4.27 .521 30
Pertanyaan_13 4.37 .556 30
Pertanyaan_14 4.13 .507 30
Pertanyaan_15 4.17 .648 30
Pertanyaan_16 3.73 .980 30
Pertanyaan_17 4.13 .776 30
Pertanyaan_18 4.33 .606 30
Pertanyaan_19 4.33 .758 30
Pertanyaan_20 4.50 .509 30
Pertanyaan_21 4.20 .847 30
Pertanyaan_22 4.23 .728 30
Pertanyaan_23 4.30 .596 30
Pertanyaan_24 4.13 .860 30
Pertanyaan_25 3.13 .860 30
Pertanyaan_26 4.27 .640 30
Pertanyaan_27 3.80 .714 30
Pertanyaan_28 3.87 .681 30
Pertanyaan_29 3.93 .691 30
Pertanyaan_30 3.93 .828 30
Pertanyaan_31 4.23 .626 30
Pertanyaan_32 4.13 .571 30
Pertanyaan_33 4.37 .718 30
Pertanyaan_34 4.27 .450 30
Pertanyaan_35 3.70 .750 30
Pertanyaan_36 3.83 .592 30
Pertanyaan_37 4.30 .596 30
Pertanyaan_38 4.37 .615 30
Pertanyaan_39 4.20 .484 30
Pertanyaan_40 3.10 .995 30
Pertanyaan_41 4.13 .571 30
(2)
Pertanyaan_43 4.03 .718 30
Pertanyaan_44 4.07 .785 30
Pertanyaan_45 4.17 .592 30
Pertanyaan_46 3.90 .548 30
Pertanyaan_47 4.00 .910 30
Pertanyaan_48 4.10 .712 30
Pertanyaan_49 4.13 .681 30
Pertanyaan_50 4.23 .504 30
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
204.80 251.062 15.845 50
(3)
Lampiran 5 : Hasil Perhitungan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Valid 30 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Cases
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
(4)
Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis
Descriptive Statistics
30 26 40 32.53 2.921
30 54 72 64.27 4.510
30 PengendalianIntern
KinerjaPerusahaan Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Variables Entered/Removedb
Absx1_x2, Zscore(Kin erja Perusahaa n), Zscore(Pe ngendalia n ntern)a
. Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: Peran Auditor Internal b.
Model Summaryb
.781a .610 .565 7.165
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Absx1_x2,
Zscore(Kinerja Perusahaan), Zscore(Pengendalian Intern) a.
Dependent Variable: Peran Auditor Internal b.
ANOVAb
2089.225 3 696.408 13.565 .000a
1334.775 26 51.337
3424.000 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Absx1_x2, Zscore(Kinerja Perusahaan), Zscore(Pengendalian Intern)
a.
Dependent Variable: Peran AuditorI nternal b.
(5)
Coefficientsa
104.448 2.175 48.017 .000
4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329
4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155
4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171
(Constant) Zscore(Pengendalian Intern) Zscore(Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.
Collinearity Diagnosticsa
1.816 1.000 .09 .02 .01 .09
1.327 1.170 .02 .25 .32 .00
.671 1.645 .03 .50 .63 .00
.185 3.129 .87 .23 .04 .90
Dimension 1 2 3 4 Model 1 Eigenvalue Condition Index (Constant) Zscore(Penge ndalianIntern) Zscore(Kinerj aPerusahaan) Absx1_x2 Variance Proportions
Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.
Residuals Statisticsa
93.84 126.94 108.00 8.488 30
-1.668 2.231 .000 1.000 30
1.635 4.549 2.493 .806 30
94.25 126.18 107.86 8.278 30
-14.620 18.334 .000 6.784 30
-2.040 2.559 .000 .947 30
-2.130 2.702 .009 1.042 30
-18.025 20.439 .145 8.315 30
-2.299 3.124 .019 1.118 30
.543 10.724 2.900 2.719 30
.000 .733 .063 .159 30
.019 .370 .100 .094 30
Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value
Adjusted Predicted Value Residual
Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.
(6)